Home / Romansa / Satu Hari Dua Akad / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Satu Hari Dua Akad: Chapter 51 - Chapter 60

82 Chapters

Ketahuan Mika

Antara Setia dan DustaBab 11 POV ShanumAku tersentak saat Zian tiba-tiba memelukku. Hanya memeluk tanpa berkata-kata. Mungkin niatnya ingin menguatkanku. Sekuat tenaga kutahan desakan air mata agar tidak sampai merembes keluar.Hanya Zian yang tahu soal ini, karena aku juga berniat meminta bantuannya. Saat awal diberitahu Zian sangat murka bahkan dia berniat menemui mas Dirga, sudah pasti suamiku itu akan langsung dipukuli tapi aku menahannya. Jangan sampai semua rencanaku gagal.Rencana jahat? Tentu saja bukan.Kejahatan yang dibalas kejahatan itu sangat rendahan. Dan jika aku melakukannya bukankah jatuhnya aku sama saja dengan mereka?Semua ini kulakukan karena tidak melihat niat baik dari mas Dirga untuk memperbaiki semuanya. Dia bahkan masih mengejar wanita itu bahkan sampai berniat menikahinya. Soal ini aku tahu dari Zian yang turun tangan mencari informasi. Entah bagaimana caranya aku pun tidak tahu. Karena yang terpenting adalah infonya bukan caranya mendapatkan info."Ingat
Read more

Alasannya (POV Dirga)

POV DirgaRaisa, gadis berparas cantik dengan senyum manis yang selalu sukses membuat jantungku berdebar. Pertama kali melihatnya aku sudah jatuh hati, tidak ingat jika di rumah ada anak dan istri. Pesona Raisa benar-benar tidak bisa ditolak.Di toko tempatnya bekerja, pertama kali kami bertemu hingga melakukan perkenalan singkat. Selain parasnya yang cantik dia juga begitu lembut, pengertian dan selalu membuatku nyaman berada di dekatnya. Apa yang tidak kudapatkan dari Shanum, aku mendapatkannya dari Raisa.Saat ada masalah pun aku bercerita padanya, dia memang tidak memberikan solusi tapi bisa menjadi pendengar yang baik. Sedangkan pada Shanum, aku selalu berpikir berkali-kali untuk menceritakan masalahku karena dia pun selalu berkutat dengan kesibukannya sendiri.Aku seperti lahir kembali karena Raisa, merasakan hidup baru yang beberapa tahun belakangan ini sangat monoton dan membosankan. Kuakui jika dilihat sekilas Shanum istriku tidak memiliki kekurangan, wajahnya juga cantik dan
Read more

4 Tahun Khilaf

POV ShanumTidak percaya jika mas Dirga mengakui semuanya bahkan sebelum aku mendesaknya. Entah apa yang terjadi hingga dia melakukan ini. Bahkan ini semua tidak seperti yang kubayangkan sebelumnya.Apa ini jawaban doaku? Secepat ini? Aku hanya berdoa minta diberikan yang terbaik. Apa memang aku harus berdamai dan melupakan semua yang sudah terjadi.Tidak. Tidak semudah itu. Aku bukan orang yang akan mudah memaafkan tapi bukan pendendam juga. Luka fisik saja butuh waktu untuk sembuh apalagi luka hati.“Ma ….”Lamunanku buyar. Kutatap matanya, menyelami mencari kebohongan disana tapi nihil. Apa benar mas Dirga sudah menyesali semuanya? Tapi kenapa penyesalannya datang setelah bertahun-tahun dia mendustaiku.Kutarik nafas dalam-dalam, menahan air mata yang bisa langsung menyeruak saat aku berkedip.“Maaf.” Dia kembali berucap sambil menunduk seolah enggan menatapku.“Gampang sekali ya … minta maaf setelah berkhianat. Tidakkah kamu merasa bersalah saat memulainya?” tanyaku dengan tangan
Read more

Luka Hati Tak Ada Obat

POV ShanumMata mas Dirga membulat melihat foto-foto Raisa saat keluar dan masuk klinik kandungan. Bahkan kertas hasil tes pun dilihatnya. Ini yang tadi pagi Zian berikan padaku hingga membuatku tak bisa tenang lagi.Sekarang, keputusanku tidak bisa lagi diganggu gugat. Aku tidak akan bisa lagi bertahan, semuanya sudah selesai. Meski berat, aku akan bicara pada orang tuaku jika hubunganku dan mas Dirga tidak bisa lagi dilanjutkan."Ceraikan aku dan nikahi wanita itu."Mas Dirga langsung mengalihkan perhatiannya padaku. Dia menggelengkan kepalanya. "Tidak. Aku tidak akan menceraikanmu! Aku menyesali semuanya dan ingin menebus kesalahanku."Seringai tercetak di bibirku. "Jadi. Kamu benar-benar akan melepaskan wanita yang mengandung anakmu demi aku yang mandul ini?""Jangan sentuh aku!" Aku langsung mundur saat dia mendekat dan berniat menyentuhku."Sayang ….""Kamu harus tanggung jawab dengan apa yang sudah kamu lakukan. Kamu menikahi wanita itu atau tidak, semua tidak akan mengubah kep
Read more

Kebencian Orang-orang Terdekat (POV Dirga)

POV DirgaRaisa hamil dan dia tidak mengatakannya padaku?Antara percaya dan tidak saat Shanum memperlihatkan foto-foto Raisa bahkan hasil tesnya juga. Aku tidak ingin percaya sebelum memastikannya langsung. Aku harus menemui Raisa.Untuk saat ini aku membiarkan Shanum menenangkan dirinya, dia bukan wanita nekat yang akan menyakiti diri sendiri. Dikejar pun akan percuma karena Shanum tidak akan mau mendengarkan aku bicara. Setidaknya aku bisa tahu dimana dia berada.Aku mendatangi rumah kontrakannya yang dulu, berharap ada informasi tentang Raisa tapi nihil. Aku pun mencoba untuk mendatangi toko tempat Raisa bekerja, untung saja belum tutup.“Raisa sudah mengundurkan diri.”“Dimana tempat tinggalnya?”“Tidak tahu. Setelah pindah aku belum lagi menemuinya.”“Tolong jangan sembunyikan dia. Aku menemuinya hanya untuk memastikan sesuatu.” Aku masih belum percaya.“Terserah kalau tidak percaya. Nomorku saja diblokirnya.” Nina bahkan sampai memperlihatkan nomornya yang diblokir oleh Raisa.
Read more

Dia Menunggu Shanum Menjanda (POV Dirga)

POV DirgaTinggal di rumah penuh kenangan sungguh sangat menyiksa, aku memutuskan untuk tinggal di apartemen. Biarlah nanti Shanum dan Mika kembali tinggal di sini jika mereka bersedia. Namun jika tidak, sudah pasti rumah ini akan dijual. Meski Shanum tidak menuntut harta gono gini namun aku akan tetap memenuhi kebutuhan mereka selama proses perceraian ini. Aku pun tidak akan lepas tanggung jawab menafkahi Mika.Tidak pernah ada dalam bayanganku jika hidupku akan seperti ini. Wanita yang kupikir akan menemani sampai sisa hidupku kini mundur dan memilih pergi. Tidak akan ada yang sanggup memang jika berada di posisi Shanum, aku sampai tidak berani bertemu dengannya saking malunya dengan perbuatanku sendiri.Di usiaku yang sudah tidak muda ini, aku mungkin akan menghabiskan sisa waktu seorang diri tanpa didampingi istri.Aku sudah bertemu dengan mertuaku, mereka memang tidak banyak berkata namun dari sorot matanya bisa kulihat luka dan kekecewaan.“Anak yang selama ini aku jaga, aku raw
Read more

Saat Dia Dengan Yang Lain

POV Dirga“Jangan berharap lebih. Shanum tidak akan mau padamu, Reno. Kau itu hanya teman saja baginya, dia juga akan berpikir untuk menikah lagi.”“Percaya diri sekali kau ini. Bagaimana jika Shanum jatuh hati padaku, tidak akan sulit bagiku melakukan itu.”“Lebih baik kau mundur!” Aku bicara dengan penuh penekanan.“Tenang saja, aku akan menggantikanmu se–”Bugh!Kulayangkan bogem ke arah wajahnya membuat Reno langsung tersungkur. Kesabaranku sudah habis, aku tidak suka situasi seperti ini.Dia malah tertawa seperti mengejekku sambil mengusap sudut bibirnya yang berdarah. Sikapnya membuat emosiku makin tersulut dan semakin gatal untuk kembali menghantam wajahnya.Suasana menjadi gaduh seketika tapi aku tidak peduli karena belum puas menghajar Reno meski wajahnya sudah bonyok, dia bahkan seperti tidak berniat melawanku.“Mas, kamu apa-apaan!” Suara Shanum menghentikan aksiku.Dia memaksa menarikku menjauh dari tubuh Reno yang sudah tersungkur.Bangsat! Dia masih bisa tersenyum dan ca
Read more

Hal Yang Belum Terungkap

POV Dirga"Silahkan, Pak." Suara itu membuat lamunanku buyar.Raisa sudah tidak terlihat lagi. Ingatanku terbang pada saat Shanum mengatakan Raisa hamil. Aku sampai sekarang bahkan tidak tahu apakah Raisa benar-benar hamil atau tidak.Jika memang hamil, apakah tadi itu anakku? Apa Raisa terpaksa menikah dengan lelaki lain untuk menutupi kehamilannya?Semua pertanyaan itu berkecamuk di dalam benakku. Sungguh, aku tidak akan bisa tenang setelah ini. Aku harus mencari keberadaan Raisa lagi dan memastikan fakta yang ada. Jangan sampai dia mengandung anakku dan aku diam saja.Setelah selesai memilih kalung untuk Mika. Aku bergegas untuk pulang, bersiap setelah itu pergi ke tempat yang sudah dijanjikan. Seharusnya malam ini aku senang karena bisa berkumpul kembali namun pertemuanku dengan Raisa yang tak disengaja itu membuat hati berkecamuk.Kuhela nafas panjang, mencoba untuk sejenak menyingkirkan tentang Raisa. Setidaknya saat aku sedang bersama dengan Shanum dan Mika.Mobil yang kukendar
Read more

Tidak Akan Ada Yang Sama

POV DirgaBaru saja aku mengetik pesan balasan, pesan dari Shanum langsung dihapusnya. Keningku berkerut karena heran.[Maaf, Mas. Aku tidak fokus tadi.]Jadi itu bukan ditujukan padaku? Lalu dengan siapa Shanum akan bertemu? Di hotel pula.Pikiranku semakin tak karuan, hatiku gelisah. Sekuat mungkin aku menahan diri untuk tidak mencari tahu. Sejauh ini aku sudah berhasil dan jangan sampai tembok yang sudah susah payah kubangun jadi roboh nantinya.Kuhela nafas panjang. Menaruh benda pipih itu tanpa membalas pesan Shanum. Lebih baik kembali fokus meski sudah sedikit oleng karena ini.Aku merasa diriku jadi lemah, karena hal kecil saja selalu berhasil membuatku tidak fokus dalam pekerjaan. Meski berkali-kali sudah ditanamkan dalam benak jika Shanum itu bukan lagi milikku dan aku tidak boleh mencampuri urusannya tapi tetap saja hatiku berontak dan selalu ingin tahu. Aku benci diriku seperti ini, sebagai lelaki rasanya aku sangat lemah.Fisikku mungkin terlihat kuat tapi di dalam rapuh k
Read more

Mbak Janda dan Mas Ustadz (POV Shanum)

POV ShanumAku hanya tersenyum tipis saat Devia menceritakan paniknya mas Dirga mendengar aku akan menikah. Tidak ada tanggapan lain yang kuberikan. Dia selalu seperti itu, tidak mencari tahu dulu benar dan tidaknya malah langsung percaya saja. “Kenapa juga kau itu jahil sekali?”Devia tertawa. "Aku hanya penasaran saja, ternyata dia masih mencintaimu sampai tidak rela saat mendengar kau akan menikah.""Cinta saja tidak cukup untuk mempertahankan pernikahan, Dev.""I see. Sebesar apapun cinta kalau sudah tidak sejalan maka tak bisa dipertahankan.""Itu kau tahu. Kami jalan masing-masing, hanya Mika yang membuat aku dan dia masih berhubungan sebagai orang tua.""Jadi bagaimana? Kapan kau akan menikah lagi?"Bugh!Kulempar bantal sofa hingga mengenai kepalanya. "Heh! Jangan bicarakan itu! Kau pikir kau ini bicara pada anak muda?"Devia tersenyum lebar memperlihatkan deretan giginya. “Siapa tau? Kulihat Reno sudah ada ancang-ancang untuk mendekatimu.”Kuhela nafas panjang. "Cari topik l
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status