Asher melihat gurat kekecewaan dari air muka Laura. Sel-sel di otak pria itu sedang mencari sebuah alasan masuk akal dengan cepat. “Ugh … pinggangku ….” Asher memutar badan memunggungi Laura seraya menaikkan celana, lalu memegang pinggangnya. “Sepertinya pinggangku terkilir.” Laura menarik-narik lengan Asher agar menghadap ke arahnya. Namun, Asher tak mau berbalik karena tak ingin melihat kekecewaan yang Laura tunjukkan. “Kenapa tiba-tiba sakit? Coba lihat dulu … tadi kau baik-baik saja, bukan?” “Aku sudah menahannya sejak tadi, tapi tidak ingin membuatmu khawatir. Sudahlah … kita istirahat saja dulu. Kau pasti juga lelah.” “Tidak, aku tidak lelah.” Laura buru-buru menyanggahnya. “Aku sangat baik-baik saja.” Laura baru merasakan sendiri, betapa menyebalkan ketika dia sedang menginginkan pergumulan panas dengan Asher, tetapi Asher tak bisa melakukan itu dengannya. Meskipun tahu jika Asher sedang sakit, Laura tak bisa menahan rasa kecewa. Tak lama kemudian, Laura sudah mendengar A
Terakhir Diperbarui : 2023-10-04 Baca selengkapnya