Simon tak mau memercayai pendengarannya. Bagaimana mungkin anak yang penurut dan pendiam, dapat berubah dalam sekejap? “Apa kau masih marah karena hari itu? Lau, Papa melakukan itu karena ingin mendidikmu. Bukan berarti Papa benar-benar tidak menginginkanmu. Tega-teganya kau berkata seperti itu pada orang yang telah membesarkanmu selama ini ….” Luara sedikit goyah oleh tatapan memelas sang ayah. Laura lalu mengepalkan tangan agar tak menjadi lemah dan dimanfaatkan hanya ketika Simon tahu apa yang dimilikinya sekarang. “Mama, kepalaku agak pusing. Bisakah Mama mengantarku ke kamar?” bisik Laura. Dia tak tahan bertatap muka dengan Simon. “Kami masuk dulu, Pa,” ujar Regina pada Adam, tak memedulikan dengan keberadaan Simon. Regina membimbing Luara penuh perhatian meninggalkan ruangan itu. Dari belakang, Laura masih dapat mendengar Simon memanggil dirinya. Laura ingin menulikan telinga, tetapi Laura tetap dapat mendengar panggilan Simon yang tampak peduli padanya. ‘Ingat, Lau … dia t
Terakhir Diperbarui : 2023-09-25 Baca selengkapnya