Jangan lupa pada datang yaaa 😉
"A-apa? Paman tidak sedang bercanda, bukan?" Noah menatap tak percaya Asher dan Laura bergantian.Bagaimana mungkin Laura berselingkuh dengan pamannya selama ini? Tidak ... Laura bahkan belum pernah bertemu Asher sebelumnya!Noah tak dapat memercayai ucapan pamannya. Mungkin, Asher hanya ingin melindungi Laura setelah wanita itu memberikan sesuatu yang berharga untuk pamannya.Serendah itu Noah menilai Laura setelah semua yang terjadi. Tak mungkin juga seorang Asher Smith tiba-tiba memedulikan masalah yang tak menguntungkan bagi dirinya sendiri.Bukan hanya Noah, Laura pun tak menyangka jika Asher akan mengatakan itu semua. Apa rencana Asher sebenarnya? Bukankah Asher sendiri yang mengatakan untuk menutup rapat rahasia itu hanya untuk mereka dan orang-orang yang sudah terlanjur tahu?"Aku sebenarnya tidak ingin mengatakan masalah ini padamu. Tapi, itulah kenyataannya. Malam itu, Laura membantuku yang hampir pingsan untuk menemukan kamarku dan ... dia merawatku semalaman hingga aku siu
"Aku baru tahu kalau Paman Asher suka bercanda." Nora melemaskan persendiannya yang menegang. Tak mungkin Asher akan menikah dengan Laura!"Kurang jelas ucapanku?" Asher melemparkan map lain di atas meja. "Pembatalan kerja sama kita. Kau melanggar beberapa poin yang tertulis di sana."Nora menatap nanar pada Laura. Dia tak mau percaya jika Laura akan menikah dengan Asher Smith.Susah payah dia mengambil kesempatan emas untuk menikahi Noah dan mengusir Laura, tetapi kakak tirinya justru akan menikah dengan pria terkaya di negaranya."Tidak ... Paman tidak boleh menikahi Laura. Dia itu-""Cukup. Telingaku sakit mendengar suaramu. Keluar dari sini!" Kaki Nora tak bergerak sedikit pun, Asher lalu menambahkan, "Aku akan memanggil sekuriti untuk menyeretmu keluar."Meskipun diancam seperti itu, Nora tetap tak beranjak dari tempatnya. Dia merasa sedang bermimpi. Dan dua petugas keamanan yang baru masuk ke ruangan Asher, membangunkan mimpi buruknya."Lepaskan! Paman! Aku keponakan iparmu! Kena
“Aku tidak punya tujuan apa pun!” Nora menangis, seperti biasanya … Noah menjadi serba salah dibuatnya. Nora tahu, Noah paling tidak bisa melihat wanita menangis. “Aku hanya tidak ingin menyinggung perasaan Kak Laura waktu itu. Aku pikir, dia hanya ingin mengobrol dengan pria lain sebelum menikah denganmu.” “Kau salah besar.” Suara Noah mulai melembut. “Pria yang bersama Laura di kamar itu adalah Paman Asher. Mereka tidak melakukan apa pun.” Mata Nora melebar. Itu tidak mungkin … bukankah temannya yang- Nora baru ingat jika teman prianya berkata bahwa dirinya dipukuli seseorang malam itu. Orang itu ternyata Asher Smith! ‘Sial! Kenapa wanita murahan itu beruntung sekali? Tapi … tunggu dulu ….’ Kilatan misterius terpancar dari mata Nora. “Kita sudah ditipu mereka, Noah! Coba pikirkan … kenapa Paman Asher tiba-tiba mau menikahi Kak Laura? Mereka bisa saja telah menjalin asmara di belakangmu.” “Jangan sembarangan menuduh pamanku! Dia bukan orang serendah itu, yang sembarangan berhubu
Simon tak mau memercayai pendengarannya. Bagaimana mungkin anak yang penurut dan pendiam, dapat berubah dalam sekejap? “Apa kau masih marah karena hari itu? Lau, Papa melakukan itu karena ingin mendidikmu. Bukan berarti Papa benar-benar tidak menginginkanmu. Tega-teganya kau berkata seperti itu pada orang yang telah membesarkanmu selama ini ….” Luara sedikit goyah oleh tatapan memelas sang ayah. Laura lalu mengepalkan tangan agar tak menjadi lemah dan dimanfaatkan hanya ketika Simon tahu apa yang dimilikinya sekarang. “Mama, kepalaku agak pusing. Bisakah Mama mengantarku ke kamar?” bisik Laura. Dia tak tahan bertatap muka dengan Simon. “Kami masuk dulu, Pa,” ujar Regina pada Adam, tak memedulikan dengan keberadaan Simon. Regina membimbing Luara penuh perhatian meninggalkan ruangan itu. Dari belakang, Laura masih dapat mendengar Simon memanggil dirinya. Laura ingin menulikan telinga, tetapi Laura tetap dapat mendengar panggilan Simon yang tampak peduli padanya. ‘Ingat, Lau … dia t
Ada-ada kelakuan Asher ketika menginginkan Laura. Wanita itu pun tak pernah bisa menolaknya. Setelah mendapat kemauannya, Asher langsung tertidur pulas. Laura masih terjaga sambil menatap wajah sang suami yang tampak kelelahan. “Tahu lelah, masih juga bermain denganku,” gumam Laura. Jika dilihat dari dekat, Asher seperti pria biasa. Rasa segan dan takut Laura pada Asher pun semakin terkikis. “Sayang ….” Laura mengikik geli dengan panggilan itu. Untuk pertama kali dan tanpa diminta, Laura memeluk suaminya hingga memejamkan mata. Tubuh Asher begitu hangat dan menenangkan jiwa. “Kau membangunkanku.” Asher berdecap-decap lidah dalam tidurnya. Laura menahan tawa agar tak membangunkan Asher. Pria yang dikenal dingin dan arogan itu, ternyata menggemaskan ketika sedang tidur. “Paman … bangun, Paman …,” bisik Laura. “Temani aku begadang malam ini.” Dia hanya berani menggoda Asher karena pria itu sedang tidur. Asher tiba-tiba menaikkan kaki Laura di atas badannya, kemudian mulai melakuk
‘Orang sepele bagi keluarga Asher Smith.’ Nora kehilangan selera makan setelah mendengar satu kalimat yang sangat menusuk jantungnya. Asher rupanya tak pernah menganggap dirinya sebagai keluarga. 'Pasti gara-gara Laura,' pikir Nora. Siapa lagi yang dapat iri dan selalu mengganggu kehidupannya jika bukan sang kakak tiri? Nora menatap tajam Laura penuh kebencian.Setelah menyelesaikan makan makan yang dilalui dengan khidmat, mereka bersama-sama duduk di salah satu ruangan untuk mengobrol santai. Beberapa sanak saudara dari Keluarga Smith pun hadir di sana, termasuk Hillary dan … Alan. “Kak Alan!” seru Laura senang. Alan tersenyum kecil dan memeluk adik kecil yang disayanginya. Setelah melewati waktu tanpa melihat Laura setiap hari, Alan telah berhasil menata hatinya. Alan kembali menganggap Laura sebagai seorang adik, seperti Emma.Namun, Asher yang melihatnya tetap tak suka. “Jangan memeluk istriku terlalu lama!” geram Asher lirih. Alan melepaskan Laura sambil menaikkan kedua tanga
“Menggelapkan dana? Bicara apa kau?” Wajah Vincent merah padam karena tak terima menantunya dituduh dengan kejam. Vincent yakin, Asher pasti yang menjebak Nora. Seperti yang diharapkan Asher, perhatian seluruh anggota keluarganya berbalik kepada Nora. Pria itu menyeringai kecil saat melihat wajah pucat keponakan iparnya. Walaupun mungkin Laura akan puas dengan tindakannya membongkar kelicikan Nora di depan semua orang, tetapi tidak dengan Asher. Dia ingin menyingkirkan Nora dan Simon sepenuhnya dari hidup Laura.“Paman … kita tahu jika Kak Laura yang mengambilnya.” Nora melihat ke arah suami dan mertuanya bergantian. “Ini tidak benar. Aku tidak pernah melakukannya.” Sebelumnya, Nora membuat kesepakatan dengan Smith Group ketika Juan hendak membawa kasus penggelapan dana ke meja hijau. Nora pun memohon ampunan dan berjanji akan membayar semua kerugian Smith Group, serta meminta Juan agar tak mengatakan perbuatannya kepada Keluarga Myers. Karena itu, Nora menagihkan semua kepada Simo
‘Ah … kenapa aku harus membuka mata?’ keluh Asher ketika ekor matanya menangkap bayangan Noah. Asher mengakhiri ciuman panasnya. Laura hendak menyerobot bibirnya lagi, tetapi Asher gegas menangkap bibir Laura dengan ibu jarinya. “Tunggulah di kamarmu. Kau tidak ingin orang lain melihat keganasanmu, bukan?” bisik Asher dengan suara berat dan menggoda. Wajah Laura sontak merah padam. Akhir-akhir ini, Laura selalu ingin merasakan bibir Asher. Dia sampai lupa diri dan tempat. “B-baik ….” Laura menunduk sambil berjalan cepat menuju kamarnya. Asher tersenyum kecil melihat tingkah menggemaskan Laura. Setelah Laura tak terlihat, Asher berjalan ke tempat persembunyian Noah. Noah berjongkok sambil bersandar pada pilar. Kepalanya menunduk selagi menatap kakinya yang mengusap-usap lantai. Kedua tangannya terpaut di belakang kepala dan sesekali mengacak rambutnya.“Noah, sedang apa kau di sini?” Noah terperanjat dan spontan berdiri. “Paman … kau dan Laura … apakah kalian ….” Noah menelan pe