Home / Lain / Dendam Sang Bintang / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Dendam Sang Bintang : Chapter 81 - Chapter 90

119 Chapters

81. Bintang adalah suamiku

***Dua Minggu telah berlalu, tapi tak ada kabar dari Stiven Gonsales. Hal itu membuat Bintang semakin resah.Namun, tak ada yang dapat dilakukan Bintang untuk sementara waktu, karena sekarang dia berada di rumah keluarga Lee.Acara setahun meninggalnya almarhum Tuan Arkanza Lee, menjadi ajang perbandingan antar anggota keluarga Lee. Bukan hanya tamu undangan yang meremehkan Bintang, tapi keluarga Lee juga. Hanya Miran yang selalu setia berdiri di sampingnya."Bukankah kau hanya seorang security? Kenapa kau berada di sini? Sampah seperti mu sama sekali tak cocok berada di sini! Hanya merusak pemandangan saja!" cetus salah seorang wanita paruh baya terlihat kesal dan tak senang.Ya! Pernikahan Bintang dan Miran, hanya diketahui oleh segelintir kecil orang saja. Keluarga besar Lee dan para sahabat dekat almarhum Arkanza Lee. Mereka pun di tegaskan untuk tak membocorkan rahasia mengenai pernikahan tersebut."Harusnya kau tak bersikeras membawa sampah ini ke sini, Miran!" bisik Angga kes
last updateLast Updated : 2023-12-18
Read more

82. Jangan bertindak gegabah, Bintang!

"Stiven, apa kau pikir aku hanya main-main, ketika menegaskan agar kalian mengeliminasi lelaki yang bernama Richard Will?" geram Bintang.Ya! Demi keselamatan Richard Will, Bintang memerintahkan untuk mengeliminasi sosok yang bernama Richard Will."Terlepas dari kehebatan Richard Will dalam bidang IT, tapi sesuai perintah mu, kami langsung mengeliminasinya setelah dia selesai menunjuk keahliannya. Tapi kamu tenang saja, dia sama sekali tak curiga," jelas Stiven.Ekspresi kesal Bintang, cukup membuat Diego Smith merasa ada yang tak beres dengan perekrutan kali ini."Reaksi mu cukup untuk menjelaskan, kalau lelaki yang merupakan anggota baru Fierce Spider itu adalah Richard Will. Apa aku salah, Bintang? Tapi kami telah memeriksa dengan jelas mengenai identitasnya, namanya adalah Arthur Indrawan, campuran Indonesia dan Belanda," bisik Diego."Apa kelebihannya? Sampai membuat kalian yakin untuk menerimanya sebagai anggota baru Fierce Spider?" tanya Bintang tanpa melepaskan tatapan matanya
last updateLast Updated : 2023-12-20
Read more

83. Aku mengenalnya!

Stiven menatap Bintang dan Diego dari kejauhan.Kenapa sikap Bintang justru menjadi aneh, ketika bertemu dengan Arthur Indrawan? Apakah mereka saling kenal?Tidak seperti biasanya Bintang berbicara empat mata dengan orang lain, tapi dengan lelaki ini?Apa semua ini ada hubungan dengan lelaki yang bernama Richard Will? Sosok yang telah aku eliminasi?Tak mau terus penasaran, Stiven melangkah mendekati Bintang dan bertanya menyelidiki, "Kenapa kau terlihat kesal saat bertemu dengan Arthur Indrawan? Mungkinkah kalian saling mengenal? Apakah dia Arthur yang asli? Dan yang ku eliminasi adalah orang yang salah?""Aku mengatakan itu bukan tanpa alasan, Bintang. Karena tadi jelas-jelas kau mengatakan: 'Stiven, apa kau pikir aku hanya main-main, ketika menegaskan agar kalian mengeliminasi lelaki yang bernama Richard Will?' bukankah pertanyaan itu cukup menjadi pertanda kalau dia adalah Richard Will yang asli?" tanya Stiven menatap Bintang tanpa berkedip."Aku pikir telah menyerahkan perekrut k
last updateLast Updated : 2023-12-22
Read more

84. Siapa lelaki asing itu?

***Ekaputra berdiri tepat didepan pintu pesawat, dia menatap sekelilingnya, pemandangan yang tak asing baginya.Kalau Ekaputra terbang ke negeri seberang sendirian, tapi dia memilih kembali ke Jakarta dengan membawa seorang gadis. Gadis yang disodorkan Edy padanya.Biasanya, Ekaputra akan meninggalkan gadis pemberian Edy dan mencari yang baru, tapi kali ini berbeda. Cara bermain gadis itu yang sangat liar, membuat Ekaputra belum siap melepaskannya. Tentu saja itu tak akan bertahan lama, karena saat dia merasa bosan, maka dia akan membuang gadis itu jauh-jauh. Walaupun tak membunuhnya."Antar dia ke apartemen biasa," perintah Ekaputra kepada bawahannya, ketika tiba di tangga pesawat paling bawah."Baik, Bos."Tanpa satu katapun, gadis itu mengikuti langkah kaki bawahan Ekaputra..Sedangkan Ekaputra memilih menemui anak buahnya di kantor."Bagaimana? Apakah kalian sudah menemukan siapa yang menyebabkan Damian Marley sampai seperti sekarang?" tanya Ekaputra ketika tiba di tempat tujuan
last updateLast Updated : 2023-12-24
Read more

85. Bimbang

Jangankan menjawab, menatap pun tak dilakukan lelaki asing itu. Dia terus saja melangkah pergi.Stiven hanya mampu menatap kepergian lelaki itu dengan tatapan sayu.Andai saja lelaki itu bersedia menjadi anggota Fierce Spider, pasti banyak nyawa yang akan selamat. Keahliannya dalam ilmu medis, terbilang langka. Dan itu sangat diperlukan oleh dunia yang penuh darah.Memikirkan dunia hitam yang sekarang membutuhkan tenaga medis, membuat Stiven sadar, dia tak seharusnya menyerah.Bagaimana pun caranya, aku harus bisa mengajak lelaki itu bergabung dengan Fierce Spider, tapi apakah dia bersedia?Bersedia atau tidak itu urusan belakangan, aku tidak peduli. Yang terpenting sekarang adalah berusaha dulu. Aku harus meyakinkan lelaki itu agar bersedia bergabung dengan Fierce Spider. Bukankah tak ada salahnya mencoba? siapa tahu dia bersedia.Memikirkan semua itu, membuat Stiven memilih memblokir langkah kaki lelaki asing itu.Sejenak lelaki asing itu menatap Stiven, kemudian mengeluarkan dompet
last updateLast Updated : 2023-12-25
Read more

86. Dirty menerima tawaran Stiven

Apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku bergabung dengan dunia hitam yang di pimpin Bintang? Tidak! Aku tidak mau bergabung dengan dunia yang penuh darah. Apalagi membunuh orang-orang yang tak bersalah, aku tak bisa!Dirty menggelengkan kepalanya.Tapi bagaimana dengan keselamatan Bintang? Bagaimana kalau terjadi sesuatu padanya? Tapi kenapa aku harus khawatir? Bukankah kekuatan yang di miliki Bintang, sama denganku? Delapan puluh persen. Jadi, tak seharusnya aku khawatir. Bukan itu saja, keahlian Bintang dalam mengobati pasien juga lebih baik dariku.Setelah memikirkan kembali, Dirty memilih melanjutkan langkah kakinya menjauh dari pandangan Bintang dan Stiven.Namun, itu hanya sesaat. Kekhawatiran Dirty akan keselamatan Bintang, jauh lebih besar dari egonya. Dirty memilih kembali ke tempat di mana sahabatnya sekaligus muridnya berada."Kalau aku bergabung, apa keuntungannya untukku?"Stiven tercengang mendengar pertanyaan Dirty. Namun, tak ingin Dirty berubah pikiran, tanpa berpi
last updateLast Updated : 2023-12-27
Read more

87. Black One

Ekaputra mengambil ponsel dari saku jasnya, kemudian mengirim video melalui aplikasi hijau dan berkata kepada Edy, "Kau lihatlah video itu dan berikan tanggapan mu.""Ini hanya seseorang yang mengalami kelumpuhan, kenapa bos mengirim video ini padaku? Apakah aku harus mencari siapa sosok yang membuat lelaki ini lumpuh?" tanya Edy, ketika tak menemukan keanehan pada video yang dikirim Ekaputra ke ponselnya."Kau lihatlah ini," ujar Ekaputra sambil menyerahkan beberapa lembar kertas A4 pada Edy."Apa? Ini benar-benar mustahil, Bos! Bagaimana mungkin organ dalam lelaki itu rusak total, tapi tak membuatnya meninggal?" pekik Edy terkejut bukan kepalang, ketika membaca berkas yang kini berada digenggaman tangannya."Bentuklah dunia hitam baru yang terkuat, kemudian cari tahu siapa sosok yang membuat Damian Marley lumpuh seperti itu. Walaupun sulit untuk menemukannya, tapi aku yakin dia menetap di kota ini. Aku curiga, sosok itu merupakan murid lain dari Bayanaka Benedict. Meskipun terdengar
last updateLast Updated : 2023-12-29
Read more

88. Austin Maverick

***Sementara itu di tempat lain, Arthur Alonso yang merupakan dokter terbaik, tapi hanya memikirkan lisensi, diam seribu bahasa. Dia sama sekali tak menyangka, ketidak campur tangannya pada pasien tabrak lari akan menjadi boomerang bagi dirinya sendiri."Kalau kau memang tak mengenal Austin Maverick, aku bisa memahami itu. Walaupun kau merupakan lulusan terbaik, tapi aku tak bisa apa-apa. Karena pemecatan kamu adalah perintah langsung dari presiden direktur. Kau beruntung, karena Austin Maverick berhasil meyakinkan presiden direktur agar tak mencabut lisensi mu sebagai dokter. Jadi kau masih bisa melamar pekerjaan di rumah sakit lain. Walaupun kemungkinan di terima itu sangatlah kecil, karena kasus mu sudah menjadi rahasia umum," ujar lelaki paruh baya yang memiliki jabatan cukup tinggi di rumah sakit itu."Bukankah dalam dunia medis itu ada aturannya? Austin itu bukanlah pasien ku, karena aku sama sekali tak menyentuhnya. Apalagi orang pertama yang memberi pertolongan pertama padany
last updateLast Updated : 2023-12-30
Read more

89. Arthur bertemu Edy

Arthur Alonso melangkah memasuki rumah sakit Medika Pratama, mencoba melamar pekerjaan. Namun, jangankan mengikuti interview, bahkan saat mendengar namanya saja security langsung saja mengusirnya seperti sampah jalanan.Itu bukanlah rumah sakit pertama yang didatangi Arthur, tapi itu merupakan rumah sakit yang kesekian kalinya.Kegagalan Arthur Alonso dalam melamar pekerjaan, membuatnya memilih kembali ke rumah sakit, di mana dia dipecat.Dia mencoba segala cara untuk bisa mendapatkan kesempatan kedua. "Saya mohon, Tuan. Berikan aku satu kesempatan untuk bekerja di rumah sakit ini.""Dengan tidak mencabut lisensi mu sebagai dokter, bukankah itu merupakan suatu kesempatan?" ujar presiden direktur tanpa menatap Arthur."Terima kasih karena tidak mencabut lisensi ku, Tuan. Tapi dengan memasukkan ku ke dalam daftar hitam rumah sakit ini, sudah cukup membuatku kehilangan segalanya. Tak ada satu rumah sakit pun yang bersedia menerima ku. Karena mereka tidak mau mencari masalah dengan rumah
last updateLast Updated : 2024-01-03
Read more

90. Pilihan Arthur

Walaupun bingung, tapi Arthur Alonso memilih bungkam. Dia terus melangkah mengikuti Edy, memasuki Lorong demi Lorong, sampai akhirnya mereka berhenti disebuah ruangan yang berukuran empat kali empat. Kamar Mandi yang sudah tidak terurus.‘Ini benar-benar mustahil, jadi kamar mandi ini merupakan lift tersembunyi? Terus siapa lelaki ini?’ batin Arthur terkejut, ketika menemukan kenyataan, kalau ruangan yang semula hanya sebuah kamar mandi, kini berubah menjadi lift hanya dengan satu sentuhan jari Edy.Ya! Kamar Mandi yang tak terurus itu merupakan lift menuju ruang bawah tanah, sekaligus markas Black One.Meskipun penasaran, tapi Arthur tak berani bertanya, dia sadar situasi itu cukup untuk menjelaskan kalau sosok yang kini bersamanya bukanlah lelaki baik-baik.Benar saja dugaan Arthur, ketika lift berhenti dan terbuka, pemandangan tak lazim kini terbentang didepan matanya. Di atas brangkar terbaring dua orang gadis dengan pakaian kumuh, jelas sekali mereka adalah pemulung. “Layak tida
last updateLast Updated : 2024-01-03
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status