“Pak Kevin, nanti dulu.”“Aku sudah bilang buka, kenapa tidak dibuka.”“Iya, tapi … Pak Kevin, aduh.”“Ups, sorry. Aku pelan-pelan. Sabar baby, Daddy mau jenguk kamu.”Ternyata Kevin serius dengan ucapannya, masalah buka puasa. Padahal pagi tadi sudah meminta haknya dan sekarang, Rara baru melangkah masuk ke dalam apartemen langsung diterkam olehnya. Kalau Rara bukan dalam keadaan hamil, Kevin pasti akan penuh semangat untuk bergerak dan memacu tubuhnya.“Ah, sayang. Hm … kamu nikmat seperti biasanya.”“Pe-lan aja.”“Tahan sayang, oh …. Sebentar lagi, aku sampai.”Rara hanya bisa meremas sprei sambil memejamkan mata ikut menikmati sentuhan dan gerakan yang dilakukan oleh Kevin. Bagaimanapun Kevin berhak atas tubuhnya, dessahan dan lenguhan seakan bersahutan sampai akhirnya Rara meledak di bawah sana. Begitu pun dengan Kevin.Masih dengan nafas memburu, Kevin mengusap keringat di dahi istrinya lalu mengecup bibir itu dan merebah ke samping Rara.“Hah, nikmat sayang.”“Selimutnya,” ujar
Last Updated : 2024-01-22 Read more