Home / Pernikahan / Istri Bayaran Duda Angkuh / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Istri Bayaran Duda Angkuh: Chapter 51 - Chapter 60

119 Chapters

Part 51~ Istriku Hamil

“Cari, secepatnya. Kalau perlu tambah tim. Kalian profesional, masa mencari dua orang perempuan saja tidak becus,” maki Kevin lewat telepon.Tespek di toilet sudah bisa dipastikan milik Rara. Jika dikaitkan dengan kondisi beberapa hari sebelum Rara pergi, wanita itu terlihat tidak sehat mungkin karena efek kehamilan dan morning sickness. Mengingat hal itu, Kevin merasa sangat bersalah.Rara lebih memilih diam dan merahasiakan kehamilannya, karena kecewa. Tentu saja Kevin tahu kalau kekecewaan itu untuk dirinya. Karena tidak bisa mengambil sikap.“Hahh. Di mana kamu Ra.”Sambil menunggu informasi dari orang yang sudah disebar untuk mencari Rara, Kevin tetap beraktivitas seperti biasa. Meskipun sebagian fokusnya tetap pada Rara.***“Aku lihat Pak Kevin, berarti dia sudah kembali dari Surabaya ya.”“Hah, serius?” tanya Kamila pada Slamet yang berdiri di samping kubikelnya. Slamet mengangguk pelan, menatap wajah Kamila. Saat Rara menjadi rekan kerjanya, perempuan itu sangat menarik namun
last updateLast Updated : 2023-12-27
Read more

Bab 52 ~ Mirip Rara

“Ra, kamu yakin mau cari kerja?” Ibu Rara menatap prihatin putrinya yang memaksa ingin mencari pekerjaan. Kondisinya sedang hamil, meskipun dalam benak wanita itu memikirkan bagaimana nasib mereka ke depan.“Iya Bu. Aku akan cari kerja yang tidak mengikat, karena kondisiku sekarang. Hanya gajinya tidak seperti pekerjaanku yang lalu,” sahut Rara sudah memeriksa tasnya memastikan dompet, dokumen dan ponsel ada di sana. Sempat menghela nafasnya mengingat ponselnya rusak. “Ini bisa jadi masalah lagi, ponselku rusak bu.”“Ra, ibu ada ini,” ujar Ibu menunjukan kotak perhiasan. “Sebaiknya ini kita jual, belikan ponsel dan cari kontrakan yang lebih layak. Kamu sedang hamil, di sini rasanya … tidak nyaman.”“Jangan Bu.” Rara menutup kotak perhiasan ibunya. “Itu peninggalan Ayah juga ‘kan?”“Peninggalan Ayah untuk kita, sekarang kita butuh jadi tidak masalah walaupun harus dijual.”“Simpan saja Bu, saat ini kita belum memerlukan. Rara pamit bu.” Rara meraih tangan Ibunya mencium takzim lalu me
last updateLast Updated : 2023-12-29
Read more

Part 53 ~ Mirip Rara (2)

“Ra, lo kenapa?”“Ah, nggak pa-pa,” sahut Rara bergegas kembali ke meja kerjanya.Kejadian di mana dia melihat Kevin ternyata mempengaruhi mood dan fokus kerjanya. Selama ini dia sangat merindukan pria itu dan melihatnya meskipun hanya sekejap menjadi pelipur kerinduan. Namun, keberadaan Amanda mengusik hatinya juga.Tidak ingin menduga macam-macam hanya akan membuat sakit hati. Lagi pula sudah lebih dari tiga bulan mereka berpisah, entah apa yang terjadi ketika mereka benar-benar bertemu. Mungkin saja surat cerai sudah tersaji untuknya.Rara mencoba fokus pada pekerjaannya. Mengecek nota pembelanjaan mencocokan dengan catatan pengeluaran. Sempat membalas pesan dari Ibunya dan kembali fokus dengan tugasnya. Tidak ingin mendapat masalah apalagi sampai dipecat.***“Rapat dengan tim marketing, tiga puluh menit lagi,” ujar Sari mengingatkan saat Kevin baru tiba dan menanyakan apa lagi jadwalnya hari ini.“Hm,” sahut Kevin.Jika bukan karena kontrak kerja si4lan yang ditawarkan untuk mere
last updateLast Updated : 2023-12-30
Read more

Part 54 ~ Pasti Bertemu

Harun memilih meja agak sudut dan berdiri di depan meja pemesanan. Sesekali menoleh ke arah Rara yang sudah duduk dengan wajah cemberut. Harun tidak memulai perbincangan saat sudah duduk bersama Rara, malah memindai wajah wanita yang terlihat semakin cantik dan dewasa.Rara berdecak dan tidak membalas tatapan Harun dan menatap ke arah lain membuat Harun tersenyum simpul.“Mau bicara apa, aku tidak punya banyak waktu.” Rara berucap dan masih enggan menatap Harun.“TIdak banyak waktu atau kamu takut ketahuan Kevin kita bertemu? Atau takut Kevin menemukan kamu?”“Ck. Tidak usah ikut campur. Mau bicara atau aku tinggal!”“Minum dulu,” ujar Harun dan mendorong gelas minum milik Rara. Bahkan nampan berisi paket makanan khas Jepang yang Harun tahu memang kesukaan Rara pun disodorkan lebih dekat.Rara sempat melirik sekilas dan menelan salivanya, Harun masih mengingat makanan yang sering dipesan saat mereka masih berpacaran. Hanya mengambil gelas dan meminum beberapa tegukan, lalu menatap Ha
last updateLast Updated : 2024-01-05
Read more

Part 55 ~ Fans Rara

“Lembur Ra?” tanya Ibu saat Rara baru saja tiba.Memang lewat dari jam biasa Rara pulang. selain urusan mencari pakaian hamil, yang membuat lama adalah pertemuan dengan Harun. Bahkan sempat ada drama bersembunyi agar pria itu tidak tahu dimana Rara tinggal.“Oh, tidak bu. Tadi Rara mampir cari ini,” sahut Rara sambil mengangkat paper bag berisi beberapa stel pakaian.“Kamu belanja?”“Pakaian hamil Bu, banyak yang mulai sesak.”“Cepat mandi dan istirahat.”Apartemen yang Rara dan Ibunya tempati tidak terlalu luas, bahkan hanya ada satu ranjang yang dipakai bersama. Tentu saja hal ini menjadi perhatian Ibu Rara dan mengajak putrinya bicara sebelum tidur. Beberapa bulan lagi, Rara akan melahirkan dan butuh area yang lebih luas untuk kenyamanan dia dan bayinya. Walaupun belum mampu membeli hunian baru, paling tidak mereka harus berpindah atau mencari tempat tinggal yang lebih luas dan nyaman.Ibu Rara baru saja selesai menyetrika sedangkan Rara duduk bersandar pada headboard sambil memija
last updateLast Updated : 2024-01-07
Read more

Part 56 ~ Apa Kabar Sayang?

“Rara,” ucap Kevin saat membuka pesan dari orang yang mencari keberadaan istrinya. setelah mendapatkan petunjuk daerah tempat Rara bekerja, ternyata membuahkan hasil. Foto-foto Rara yang keluar dari kantor bersama rekannya menghiasi layar ponsel Kevin.Pria itu tersenyum melihat foto Rara yang terlihat cantik dengan perutnya yang sudah membuncit. Kerinduan semakin menggebu saat melihat foto-foto istrinya. Jika bukan berada dalam pertemuan penting dengan rekanan, Kevin pasti sudah meluncur ke lokasi di mana menemukan Rara.Sore hari setelah selesai dengan pertemuan-pertemuan yang membuat Kevin kesal, segera pria itu menuju lokasi. Berharap bisa menggantikan Ayahnya membahas kerjasama.“Kantornya yang itu.”Kevin pun mendatangi kantor tersebut. Sudah sangat sore bahkan menjelang maghrib, ternyata sebagian karyawan sudah pulang, termasuk Rara. Paling tidak hatinya sudah sangat lega karena Rara benar bekerja di tempat itu. Sempat menatap situasi lobby kantor tersebut, memang benar perusa
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

Part 57 ~Bertemu

Beberapa saat sebelumnya.Kevin mendatangi kantor di mana Rara bekerja. Bertanya pada petugas resepsionis dan menyampaikan ingin bertemu Rara.“Tuan Kevin,” sapa seseorang.Kevin pun menoleh.“Kevin Baskara, benar ‘kan? Saya Adam, kita pernah bekerja sama dua tahun yang lalu. Perusahaan anda menggunakan EO kami.”Kevin dan Adam pun saling menyapa dan berjabat tangan. Kehadiran Kevin di sana menjadi perhatian Adam.“Rara?” tanya Adam saat Kevin menanyakan keberadaan Rara.“Hm, Rara istriku. Dia bekerja di sini.”Adam mengajak Kevin ke ruang kerjanya, mengecek kebenaran karyawan yang bernama Rara. Meskipun bertanya-tanya untuk apa istri dari direktur perusahaan bekerja dengannya. Ternyata benar, Rara Gayatri tercatat sebagai staf keuangan.Tidak ingin hubungan antara dua perusahaan itu tidak baik karena kekecewaan Kevin dengan posisi Rara yang tidak sesuai atau alasan lain. Adam pun segera memanggil Rara ke ruangannya.“Ada masalah dengan pernikahan kami, Rara pergi dari rumah. Baru beb
last updateLast Updated : 2024-01-10
Read more

Part 58 ~ Buktikan

Rara merasakan seperti ibu hamil lainnya. Mudah lelah dan cepat kantuk, apalagi dengan kondisi perut kenyang. Seperti saat ini, perutnya terisi dengan porsi lebih banyak dari biasanya dan kantuk pun mendera.Kevin sengaja memesan beraneka macam menu untuk dinikmati Rara. Awalnya Rara hanya akan makan ala kadarnya lalu pulang, tapi hidangan di hadapannya sangat menggoda. Sudah lama lidahnya tidak dimanjakan dengan makanan enak dan mahal.“Mau aku pesankan yang lain?” tanya Kevin.Rara menggeleng pelan lalu bersandar. Kevin berpindah duduk di samping Rara. Berada di private room yang sengaja dipilih Kevin agar bisa berinteraksi dengan nyaman. Tangan Kevin terulur mengusap perut Rara dan wanita itu diam saja, malah fokus membuka ponsel.“Apa sudah dicek, dia laki-laki atau perempuan?”“Terakhir belum kelihatan jenis kelaminnya. Lagipula, aku tidak peduli mau laki-laki atau perempuan, yang penting lahir sehat dan selamat,” sahut Rara.“Dari mana Pak Kevin tahu aku bekerja di perusahaan PAk
last updateLast Updated : 2024-01-11
Read more

Part 59 ~ Perceraian

“Nanti sore aku jemput, tunggu aku.”“Tidak usah, nanti sore aku mau ….”“Aku antar. Kemanapun kamu mau pergi, biar aku yang antar. Tidak menerima penolakan dan aku bukan menawarkan bantuan, melainkan keputusan.”Rara sempat berdecak sebelum meninggalkan Kevin. Belum juga memutuskan akan dibawa kemana hubungan mereka, tapi Kevin sudah mengeluarkan titah seenaknya.“Aku akan buktikan kalau aku serius memperjuangkanmu.”Kali ini Kevin benar-benar serius. Sudah memikirkan dengan matang kalau dia memang bersalah karena tidak membela istrinya dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada Mihika dan Arka. Tidak ingin gagal berumah tangga untuk kedua kalinya atau ada Vanya yang lain, Kevin yakin Rara adalah wanita yang tepat. Tempat hatinya berlabuh. Misal pun Mihika dan Arka tidak merestui, tetap Rara yang akan dipilih Kevin.Perhatian Kevin yang sedang berdiskusi dengan manager keuangan dan operasional harus teralihkan, mana kali pesan dari Arka yang mengingatkan hubungan Kamila dengan
last updateLast Updated : 2024-01-14
Read more

Part 60 ~ Apa Kabar ?

Kevin mengeluarkan foto hasil USG dan ditunjukan di depan wajah Amanda. Ia sudah yakin akan tetap memilih Rara dan melanjutkan pernikahan meskipun orang tuanya tidak mendukung.“Kamu lihat ini, foto USG anakku. Bagaimana mungkin aku menceraikan Rara kalau dia sedang mengandung. Sebaiknya jangan lagi ikut campur urusanku, sekalipun Mami memintamu.”“Tapi Kevin, Mami ingin kalian bercerai. Bisa saja itu bukan anakmu.”“Tutup mulutmu Amanda, di mana-mana pengacara akan berusaha untuk membujuk kliennya yang terbaik bukan meminta dan memaksa untuk berpisah. Jangan hina istriku, dia tidak murahan sepertimu yang rela tidur dengan pria lain padahal masih berstatus istriku.”“Kev, itu masa lalu dan aku menyesal.”“Jangan lagi ikut campur urusanku,” ujar Kevin lalu meninggalkan Amanda.Rara berbalik dan menjauh dari tempatnya bersembunyi mendengarkan pembicaraan Kevin dan Amanda. Ucapan Kevin sangat meyakinkan kalau pria itu menunjukan keseriusannya. Meskipun sempat salah sangka kalau Kevin aka
last updateLast Updated : 2024-01-15
Read more
PREV
1
...
45678
...
12
DMCA.com Protection Status