Home / Pernikahan / Istri Bayaran Duda Angkuh / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Istri Bayaran Duda Angkuh: Chapter 31 - Chapter 40

119 Chapters

Bab 31 ~ Milikku

Resepsi pernikahan Kevin dan Rara meskipun dipersiapkan dalam waktu yang singkat, tetap berlangsung mewah dan ramai tamu undangan baik itu kolega dan kerabat Arka juga Kevin. Tidak sedikit yang mempertanyakan siapa Rara Gayatri. Rara beruntung orangtua Kevin tidak mempersoalkan status sosial dan keluarganya berasal. Andaikan pernikahan itu terjadi memang atas dasar cinta tentu saja akan membuat Rara semakin bahagia.“Kamu pasti lelah, sabar ya,” ujar Mihika dan Rara hanya mengangguk pelan.Rara duduk di pelaminan, sedangkan Kevin membaur menyapa para tamu undangan. Sudah malam bahkan lewat dari jam yang ditentukan untuk pesta pernikahan mereka, tapi masih berdatangan rekan bisnis Arka ataupun Kevin.Sesekali Kevin menatap di mana Rara berada. Rara memakai gaun pesta yang terlihat elegan pilihan dari Kevin, bukan gaun lebar dan membuat dirinya sulit berjalan. Penampilan Rara terlihat dewasa, mengusik hati Kevin dan kembali melihat sesuatu yang berbeda dari gadis itu.“Vanya, aku ke ka
last updateLast Updated : 2023-11-30
Read more

Part 32 ~ Istri Sebenarnya

Dalam hati Kevin mengumpat karena ulah Vanya, pengaruh obat terasa begitu kuat dan parahnya Rara pun dalam pengaruh yang sama. Vanya salah menginstruksikan, seharusnya minuman yang tercampur dengan obat itu akan diminum olehnya juga Kevin. Nyatanya malah terminum oleh Rara dan Kevin. Sejak keluar dari lift dan menuju kamarnya, Rara merengek bertanya ada apa dengan tubuhnya. Kevin tidak mungkin menjelaskan, sudah tidak ada waktu untuk menjelaskan. “Apa saya mabuk ya pak? Padahal saya minum cuma sedikit, tapi rasanya kayak gini. Setahu saya mabuk itu kayak orang nggak sadar, tapi ini ….” Rara menggigit bibirnya. Kevin bergegas menempelkan acces card pada sensor pintu dan mendorong tubuh Rara untuk masuk. “Rara, malam ini … kamu milikku.” Kevin mendekat dan mengulurkan tangannya menyentuh wajah Rara dan perlahan turun mengusap leher gadis itu. Rara merasakan gelenyar aneh saat telapak tangan Kevin menyapu kulit tubuhnya, ada rasa ingin lebih dari sentuhan. “Pak Kevin ….” Rara tidak
last updateLast Updated : 2023-12-03
Read more

Part 33 ~ Aku harus pergi

Rara menangisi kebodohannya karena semalam seperti tidak sadar dia menikmati apa yang Kevin lakukan. Namun, lebih tepatnya adalah yang mereka lakukan. Masih Rara ingat betul, dia merasakan tidak nyaman dari tubuhnya yang diduga mabuk karena minuman keras.Perjanjian yang telah mereka sepakati pun sudah dilanggar. Rara harus pasrah karena bukan lagi seorang gadis. Rasanya dia tidak punya muka untuk menatap suaminya, mengingat semalam Rara meminta Kevin untuk begrerak lebih cepat atau semakin memperdalam hentakannya.Perlahan Rara pun beranjak duduk setelah mengusap wajahnya yang basah karena air mata. Tangannya menahan selimut agar tidak semakin melorot turun, sedangkan pandanganya mencari pakaian yang semalam dilucuti oleh KEvin.Kevin yang paham dengan maksud Rara, mendekati ranjang dan memberikan bathrobe yang tadi hendak ia pakai.“Pakai ini!” titah Kevin.Rara menatap tangan Kevin lalu perlahan menatap wajah yang sedang menatap balik ke arahnya. Raut wajah Kevin tidak dapat terbac
last updateLast Updated : 2023-12-04
Read more

Part 34 ~

Rara memandang pintu di mana Kevin sudah menghilang dibaliknya. Entah mengapa rasanya semakin tidak karuan. Semalam dia sudah kehilangan mahkotanya bukan karena meluapkan rasa cinta, tapi karena terpaksa. Sekarang Kevin meninggalkannya karena Vanya. Perempuan yang menjadi alasan pernikahan sementara mereka. Rasa lelah dan perih di bagian bawah tubuhnya terasa tidak seberapa dibandingkan rasa sakit di hatinya. Merasa terhina dan seperti perempuan bayaran yang merelakan tubuhnya karena uang. “Kenapa harus kesal, Ra? Sudah konsekuensinya menikah karena perjanjian,” gumam Rara. Rara tidak tahu kalau Kevin sebenarnya sedang merencanakan mengakhiri hubungannya dengan Vanya, tapi dengan cara yang elegan bahkan mengumpulkan bukti pengkhianatan wanita itu. Yang Rara tahu saat ini Kevin meninggalkannya karena ingin bersama wanita itu. Sampai dengan sore, Kevin belum ada kembali ke kamar. Merasa jenuh dan masih kesal dengan perlakuan Kevin, Rara meninggalkan hotel. Membawa kopernya dan kemba
last updateLast Updated : 2023-12-05
Read more

Part 35 ~Murahan

Harun tersenyum dan menganggukan kepala pada Rara, bersikap hormat seakan baru mengenal Rara. Padahal Rara sendiri ingin mengatakan kalau dia mengenal Harun dan mereka pernah ada hubungan, karena tidak ingin hal ini jadi kendala di kemudian hari. Namun, kebungkaman Harun membuat Rara urung jujur pada Kevin. Untuk apa juga menceritakan masa lalunya, sedangkan Kevin sepertinya tidak peduli dan tidak mau peduli. Kevin merangkul bahu Rara yang duduk di sampingnya, meneruskan perbincangan dengan Harun. Rara merasa Kevin memanfaatkan pernikahan mereka, bersikap seolah pasangan bahagia. “Mulai sekarang fokus untuk memajukan perusahaan, aku percaya kamu mampu bersaing dan menghasilkan banyak ide kreatif." “Saya usahakan semaksimal mungkin, tidak mungkin saya mempermainkan kepercayaan Pak Kevin. Sepertinya Bapak dan istri mau makan siang, sebaiknya saya pamit.” Rara menatap Harun sudah menghilang di balik pintu sebelum bicara pada suaminya. “Kita makan di mana Pak?” “Itu!” Kevin menunjuk
last updateLast Updated : 2023-12-06
Read more

Part 36 ~ Ancaman

“Pak Kevin.” Rara berusaha mendorong tubuh suaminya tapi sulit, sangat keras dan berat. Kevin menciumi wajah dan turun ke leher, tidak bisa dicegah karena tubuh Rara seakan dikunci.Pria itu menggeram menaikan rok yang dikenakan Rara sampai pinggul dan menurunkan penutup segitiga milik istrinya. Tatapan matanya begitu nyalang menatap lembah di mana dirinya pernah bersarang. Rara sempat berteriak agar Kevin tidak macam-macam.“Ck, kenapa tidak suka aku sentuh hah?” tanya Kevin sudah mensejajarkan kembali tubuhnya. Rara merasa sesuatu sudah sangat mengeras dan sengaja ditempelkan di perutnya oleh Kevin. “Tapi bisa tertawa lepas dengan temanmu, terutama Slamet.”Rara menggelengkan kepala, berusaha menjelaskan kalau yang terjadi tidak seperti yang dipikirkan oleh Kevin. Namun, emosi Kevin sudah di ubun-ubun. Dia menyentuh apa yang perlu disentuh dan melepas gesper dan menurunkan celananya.Tubuh Kevin dan Rara pun akhirnya bersatu, meski dalam dorongan Kevin. Bahkan tubuh keduanya saat in
last updateLast Updated : 2023-12-08
Read more

Part 37 ~ Hamil

Kevin bukannya takut dengan ancaman Vanya, hanya saja belum saatnya semua ini terbongkar. Ia ingin membalas Vanya di waktu yang tepat. Setelah memakai jeans dan kaos dilapisi dengan jaket, menatap sekilas di mana Rara sudah terlelap. Ada senyum tersungging di wajahnya menatap wajah Rara yang lucu sedang terbuai mimpi. Mengusap pelan kepala istrinya, hendak memberikan kecupan di kening tapi urung khawatir malah membuat wanita itu terjaga. Tujuan Kevin adalah klub, sesuai dengan informasi dari Vanya yang menunggunya di sana. Biasanya Kevin akan minum untuk menghilangkan penat, tapi kali ini dia harus sadar dan benar-benar sadar. Vanya pasti merencanakan sesuatu. “Hai sayang, aku kangen banget,” sapa Vanya lalu mengalungkan tanganya di leher Kevin. Mereka berada pada VIP room yang dipesan oleh Vanya. Sudah ada beberapa rekan Vanya di sana, tentu saja berpasangan dan ada yang sudah beraksi intim. “Gaes, kenalin ini Kevin. Calon suami gue, penyayang dan tampan gak usah ditanya. Yang p
last updateLast Updated : 2023-12-10
Read more

Part 38 ~ Temui Aku

Siapa yang tidak kecewa ketika ada wanita mengaku mengandung anak dari suaminya. Itulah yang dirasakan Rara sekarang. Awalnya mungkin karena hubungan mereka karena perjanjian, tapi Rara merasakan hatinya tidak nyaman ketika Kevin bersama Vanya. Katakanlah Rara cemburu meskipun tidak yakin, karena cemburu akan hadir ketika ada cinta dan Rara belum memahami apakah antara dirinya dan Kevin ada rasa cinta. sepertinya masih terlalu awal dan kenyataan kalau Vanya mengandung anak Kevin membuat Rara memutuskan untuk mengakhiri rasa yang bahkan belum dimulai.“Kalau kalian ingin bicara sebaiknya di dalam, jangan di tengah pintu,” ujar Rara dan Vanya langsung mendorong tubuh Kevin dan memberi jalan untuk Rara.“Rara, tunggu aku ….”“Kevin, banyak hal yang harus kita bicarakan,” ujar Vanya lalu menutup pintu.Rara yang masih berdiri hanya menghela pelan lalu bergegas menuju lift. Sempat menoleh ke belakang, pintu apartemen Kevin tetap tertutup rapat. Entah apa yang pasangan itu lakukan, bisa sa
last updateLast Updated : 2023-12-11
Read more

Part 39 ~ Istri Sesungguhnya

Rara menghentakan kakinya karena kesal dengan Kevin. Suaminya itu memang mengesalkan, sudah berulah dengan kedatangan Vanya sekarang memaksa Rara untuk segera datang ke ruangannya. Meskipun dongkol Rara tetap berusaha untuk profesional, karena yang saat ini dihadapi adalah Kevin Baskara sebagai pimpinan di tempatnya bekerja.Sari menganggukan kepalanya dan mengatakan kalau Kevin sudah menunggu. Tentu saja Rara balas lagi dengan senyuman, bahkan sebelum mengetuk pintu Rara menarik nafas dan berdeham untuk sekedar mengusir emosi dan kemarahannya. Bisa saja Kevin menanyakan alasan dirinya marah, tidak mungkin Rara menjawab karena tidak suka kedekataan pria itu dengan Vanya. Apalagi kenyataan mereka akan segera punya … anak.“Permisi Pak,” sapa Rara“Hm, duduk!” Perintah Kevin tanpa menatap Rara karena sedang fokus dengan berkas di hadapannya.Rara hendak duduk di sofa, teringat mereka pernah melakukan hal menyenangkan di sana. Lebih tepatnya Kevin memaksa menyentuhnya. Rara urung mendudu
last updateLast Updated : 2023-12-13
Read more

Part 40 ~ Melanjutkan Pernikahan

“Hah.” Rara beranjak duduk setelah terjaga dan menyadari dia bukan berada di kamarnya. Bahkan tubuhnya masih polos di balik selimut yang melorot turun. “Aku tadi … ya ampun Pak Kevin.” Rara mengingat interaksinya dengan Kevin dan berakhir dengan terlelap.Menyadari saat ini sudah siang, bahkan perutnya terasa sangat lapar. Bergegas menuju toilet dan membersihkan diri lalu mengenakan lagi pakaiannya yang tersimpan rapi di atas nakas.“Ish, Pak Kevin bener-bener nyebelin deh. Harusnya aku temani yang magang, ini malah enak-enakan di sini,” gumam Rara sambil mematut dirinya di cermin dan memastikan penampilannya sudah rapi. “Ini … astaga, kenapa bikin jejak sih,” keluh Rara melihat tanda cinta di lehernya.Karena tidak ada hair dryer, Rara berusaha mengeringkan rambutnya dengan handuk dan menggerai rambutnya yang masih lembab. Bahkan mengoles foundation agar jejak yang ditinggalkan Kevin tidak terlalu kentara. Perlahan Rara membuka pintu kamar, khawatir Kevin sedang menerima tamu.“Kelua
last updateLast Updated : 2023-12-14
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status