“Kamila agresif, sepertinya dia gadis yang polos dan pendiam,” ujar Rara dan kini bergeser dan berbaring menghadap Kevin.Kevin terkekeh lalu mengusap kepala istrinya. “Jangan terkecoh, aslinya dia sangat berisik.”“Slamet sebenarnya pria yang baik, aku kenal dia selama menjadi bawahan Pak Robert.”“Orangtua kami tidak yakin, Slamet bisa membahagiakan Kamila. Bukan hanya masalah status, tapi mereka khawatir kalau Kamila ternyata tidak terlalu mencintai Slamet. Sudahlah, jangan urusi mereka. Ada hal lain yang harus kita urus.”“Jangan macam-macam Mas, aku sudah lelah.”“Ck, maksudku tidur sayang atau kamu mau aku tiduri lagi?”“Mesum.”***“Nanti siang, aku ke kantor ya. Makan siang bersama, mau dibawakan apa?” tanya Rara setelah meletakan cangkir kopi ke hadapan Kevin.“Apa saja, apa yang kamu sajikan pasti aku makan,” sahut Kevin lalu menyesap kopinya. Menikmati pancake yang dibuatkan Rara, agak bergegas karena Arka akan ke kantor pagi ini.“Aku berangkat, kamu jangan capek-capek. Bi
Last Updated : 2024-02-11 Read more