Semua Bab Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin: Bab 231 - Bab 240
254 Bab
Chapter 231 - Meminta Hak Suami [21+]
Alle bingung ingin menjawab apa atas pertanyaan dari Raffa yang tidak pernah diduga sebelumnya. Bisa-bisanya lagi kondisi begini malah meminta hak suami.Apa Raffa sudah tidak tahan? Padahal bukannya Raffa sendiri yang bilang ingin melakukan ini setelah menikah resmi? Tapi apa, dia sendiri yang melanggar! Dasar cowok!“Kok nggak jawab? Kamu nggak mau? Kayaknya udah saatnya kita melakukan itu, All,” ujar Raffa seakan-akan Alle menolak. Padahal Alle hanya diam saja karena bingung menjawabnya gimana jika mau.“Kenapa tiba-tiba minta ini?” tanya Alle sambil merutuki pertanyaan bodohnya itu. Sudah pasti Raffa tidak kuat untuk menunggu terlalu lama lagi. Apalagi mereka berdua tinggal bersama dan tidur sekasur.“Ya, karena aku pengin menunaikan kewajibanku sebagai suami. Lagipula kamu bakalan ikut aku di sini, ‘kan? Hidup bareng aku?” Raffa tampak kembali memastikan jawaban dari Alle. Dan cewek itu mengangguk sebagai jawaban.Hening beberapa saat. Sampai akhirnya Alle mem
Baca selengkapnya
Chapter 232 - Pemanasan [21+]
“Ah!”Alle mendesah panjang ketika telapak tangan milik Raffa menangkup bahkan meremas-remas seperti yang Alle inginkan.Tentu saja sebagai Raffa sangat senang mendapat tugas mengenakan seperti itu. Bahkan Raffa kini mengganti posisi menghisapnya agar tidak iri.Dada sebelah yang sudah memar merah karena bekas hisapan kuat dari Raffa kini dijepit di antara jari telunjuk dan tengahnya. Raffa terkadang menarik-narik puncak buah dada itu yang sudah mengacung keras.“Raff,” panggil Alle dengan suara serak bahkan nyaris tak terdengar. “Ngh!”Raffa yang merasa cukup bermain-main dengan kedua gunung kembar milik Alle kini kembali mengajak Alle untuk berciuman bibir.Merasa jika harus berpindah tempat, Raffa menggendong Alle menuju ke arah dalam kamar. Alle yang digendong dengan posisi ciuman, kedua kakinya melingkar kuat di bagian pinggang milik Raffa. Kedua tangannya pun ikut melingkar erat di bagian leher.“Kamu tau nggak, aku kalau di dekat kamu bawaannya selalu nafsu,” akui Raffa dengan
Baca selengkapnya
Chapter 233 - Unboxing [21+]
“Ngh!” ringis Alle ketika ujung junior milik Raffa tampak menendang pintu masuk lembah kenikmatan miliknya. “Pelan-pelan,” lanjut Alle sambil ikut menatap ke arah bawah sana yang mana Raffa masih terus berusaha untuk masuk ke dalamnya. “Sempit banget, All.” Raffa yang kesusahan untuk masuk membuatnya sedikit kelelahan. Keningnya penuh dengan keringat. Tidak hanya itu saja. Dada lebar serta otot tangannya pun penuh dengan keringat yang justru menambah kesan seksi. Alle pun merasakan hal yang sama dengan Raffa. Tubuhnya penuh dan banjir dengan keringat. Padahal suhu AC di dalam kamar ini sudah mencapai batas minimum. “Ah!” jerit Alle saat desakan milik Raffa begitu kuat menendang pintu lubang itu. Raffa bahkan terus memaksa masuk meski harus mengeluarkan tenaga yang begitu extra. “Ngh … sempit banget,” lenguh Raffa yang mulai merasa pening. Melihat wajah sayu milik Alle membuatnya buru-buru kembali mengajaknya berciuman. Bibir dan lidah mereka kembali bergulat. Raffa menghisap bahk
Baca selengkapnya
Chapter 234 - Sekali Lagi [21+]
Raffa menggulingkan diri di samping tubuh milik Alle. Keduanya kini sama-sama menatap ke arah langit-langit kamar.Deru napas keduanya pun masih begitu tersengal. Alle sendiri tidak menyangka kalau dirinya sudah lepas perawan detik ini.Yang lebih tidak menyangka lagi, Alle memberikan kesucian tubuhnya untuk Raffa yang notabennya tidak ada dalam bayangan dalam dirinya. Apalagi Alle dan Raffa tidak pernah pacaran. Raffa juga tidak pernah menunjukkan gelagat suka kepada Alle, meski terkadang cowok itu selalu ada di saat Alle membutuhkan.“Ternyata capek,” komentar Alle masih terus menatap langit-langit kamarnya. “Kakiku bahkan lemas banget,” lanjutnya sambil mengubah posisi menjadi miring, menatap ke arah Raffa.Raffa yang merasa ditatap oleh Alle langsung ikut mengubah posisi tidurnya menjadi miring, membalas tatapan sayu dari istrinya.“Makasih banyak Alletheia,” ucap Raffa lirih bahkan terdengar begitu serak namun sangat seksi di dengar.Alle tersenyum lebar ketika Raffa terus menguc
Baca selengkapnya
Chapter 235 - Otaknya Mulai Tidak Waras
Raffa memang tidak berjanji hingga saat permainan kedua selesai, mereka istirahat sebentar sampai akhirnya cowok itu mengajak Alle kembali bergulat.Awalnya Alle menolak, tapi Raffa terus saja memancing dengan menyentuh beberapa area sensitif milik Alle yang membuat cewek itu mulai hanyut akan permainan yang diciptakan suaminya.Kali ini Raffa mengajak Alle untuk berdiri di ujung ranjang. Raffa menyuruh Alle untuk berposisi nungging hingga Raffa bisa mengakses sesuatu yang membuat ketagihan itu begitu lebih menjepit.“Kakiku lemas banget,” adu Alle yang merasakan kedua kakinya terasa seperti jelly. Sangat lembek ingin terjatuh, namun pinggang miliknya dipegang kuat oleh Raffa.Di gaya ini Raffa bermain sangat gila sampai membuat wajah Alle beberapa kali menyungsep ke dalam kasur.Sama-sama mencapai puncak kenikmatan, tubuh Alle seperti akan terjatuh tapi Raffa langsung memegang tubuhnya erat. Alle bahkan tidak sanggup untuk berdiri saki
Baca selengkapnya
Chapter 236 - Susah Jalan
Alle merasakan jika sinar matahari mulai menembus masuk ke dalam kamarnya. Hal ini membuat tidur Alle menjadi terusik.Perlahan-lahan Alle mengerjapkan kedua matanya dan terbuka sempurna. Hal pertama yang Alle lihat tentu saja jam dinding yang memang peletakkannya sejajar dengan posisi ranjang.Alle juga merasa kalau kandung kemihnya terasa penuh. Namun, saat baru ingin bangun dari posisi tidurnya, seluruh tubuh Alle terasa sangat sakit.“Aw … kenapa rasanya aneh begini,” komentar Alle sambil beringsut turun ke bawah pelan-pelan.Saat kedua telapak kaki milik Alle sudah turun menapak lantai, Alle mencoba berdiri tetapi tubuhnya langsung limbung ke bawah. Bruk!“Huhuhu, sakit banget,” rengek Alle manja.Alle yang tidak tahan pengin pipis akhirnya ngompol di lantai. Apalagi tubuhnya tidak bisa diajak kompromi.“Yaaah, ngompol. Huwaaaa!” Alle malah menangis melihat air seninya sendiri. Alle rasanya malu dan takut kalau Raffa akan marah jika tahu soal ini.Alhasil Alle memaksakan diri un
Baca selengkapnya
Chapter 237 - Dasar Kepo!
Alle bisa menebak bagaimana ekspresi dan reaksi dari Nindi di seberang telepon sana. Meski hanya mendengar dari suaranya yang heboh, namun Alle sudah mengetahui bagaimana girangnya Nindi.“Tapi emang beneran sakit, All?” tanya Nindi masih dengan rasa penasarannya yang tinggi.“Ya, sakit pas awalannya, Nin. Tapi lama-lama … ya gitu deh!” balas Alle sambil cengengesan, yang membuat Nindi mendecak sebal karena jawaban Alle kurang gamblang dan memuaskan.“Terus-terus gimana!?” desak Nindi yang masih saja ingin tahu bagaimana sahabatnya ini pecah telor. Nindi masih tidak menyangka kalau Alle sudah tidak perawan lagi. Mana yang memperawani adalah orang yang sangat Nindi kenal pula. Pokoknya nggak bisa Nindi bayangkan kedua orang itu dalam menyalurkan hasratnya. Pasalnya kalau di sekolah jarang sekali romantis dan bareng.“Terus apanya? Udah ah jangan bahas gituan mulu!” Alle merajuk, lebih tepatnya malu jika harus menceritakan bagaimana prosesnya bercinta tadi malam.“Hehehe iya deh iya! Ya
Baca selengkapnya
Chapter 238 - Makin Mengenal Satu Sama Lain Lebih Dalam
Tepat pukul dua malam waktu setempat, Raffa akhirnya pulang dengan kondisi sedikit mabuk. Ternyata dia menghadiri acara yang di dalamnya terdapat banyak minum-minuman beralkohol.Saat sudah sampai apartemen, yang dilakukan oleh Raffa justru mencari keberadaan Alle yang ternyata sudah tertidur di atas ranjang.Raffa melihat penampilan seksi dari Alle membuat pikirannya menjadi kotor. Bahkan cowok itu sampai mengusap kaki hingga paha dalam milik Alle dengan telapak tangannya.“Raffa, kamu udah pulang?” Alle yang merasa jika tubuhnya disentuh oleh seseorang membuatnya langsung terbangun dengan kondisi kaget, namun Alle sedikit lega ketika yang menyentuh ternyata suaminya sendiri. “Raff,” ulang Alle ketika tidak mendapat sahutan dari Raffa.“Aku pengen, All. Tubuhku panas banget,” rancau Raffa yang sudah memajukkan wajah mendekat ke arah Alle.“Raffa, mulut kamu bau alkohol! Kamu mabuk, ya!?” seru Alle yang buru-buru menghindari suaminya.Raffa yang sudah kepalang mabuk sampai tidak bisa
Baca selengkapnya
Chapter 239 - Merasa Janggal
Setelah selesai mandi dan berdandan, Alle dibawa ke salah satu restoran yang dekat dengan tempat tinggal mereka.Meski hanya diajak pergi ke tempat seperti ini saja sudah membuat Alle senang. Apalagi Raffa semakin hari semakin menunjukkan rasa perhatiannya yang menurut Alle sangat manis.“Gimana, kamu senang?” tanya Raffa yang saat ini terus memandang wajah Alle hingga membuat sang empu tersipu malu.Alle pun mengangguk malu-malu sebagai jawaban. Raffa yang melihat wajah berseri-seri dari Alle merasa gemas sendiri.Sampai akhirnya Raffa memesankan beberapa menu untuk mereka makan nantinya. Saat sedang menunggu, Raffa mendadak kebelet ingin ke toilet yang membuat Alle terpaksa duduk sendirian.Tak disangka ketika Alle sedang sendirian, ada seorang pria yang melewati meja mereka dan sengaja menumpahkan segelas minuman di bagian paha milik Alle.“Awww!” Alle yang terkena siraman air dingin reflek berdiri kaget. Menatap ke arah bagian rok mini yang terasa basah juga lengket.“Sorry,” ucap
Baca selengkapnya
Chapter 240 - Sialan!
Melihat keseriusan Raffa membuat Alle nampak takut sendiri. Apalagi ancaman yang diberikan membuat Alle langsung terbayang soal kegiatan panasnya semalam. Alle merasakan kalau Raffa sangat begitu ahli jika urusan soal ranjang.Tatapan elangnya membuat Alle menciut, apalagi Raffa kini kian menarik pinggang rampingnya semakin mendekat bahkan menubruk dada bidang cowok itu.“Ayo katakan ada apa, hm!?” desak Raffa masih mode baik, belum mengeluarkan kenekatannya yang selama ini Raffa pendam.“Ta-ta-tadi aku ngerasa dejavu, Raff,” cicit Alle sedikit terbata-bata, takut jika semua ini hanya perasaan hatinya saja.“Dejavu? Sama apa?” tanya Raffa yang masih tidak mengerti arah pembicaraan Alle.“Kita omongin ini di apartemen aja, ya.”Raffa mengangguk setuju. Mereka pun melanjutkan perjalanan pulangnya dengan kondisi sama-sama diam.Raffa sendiri menggandeng erat tangan istrinya sampai ke dalam unit. Saat sudah sampai, Alle memilih duduk di sofa ruang tv.“Mau minum dulu?” tawar Raffa yang ka
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
212223242526
DMCA.com Protection Status