Tiba di ruangannya, Gunawan langsung menghentakkan berat tubuhnya di atas kursi kebesarannya. Pria paruh baya itu menghembuskan napasnya dengan kuat. “Tolong panggilkan Dokter Rendi agar menemui saya,” titah Gunawan sambil memutar kursi kebesarannya. Menatap jendela yang meneruskan pandangannya ke arah luar. Hal yang selalu menjadi favorit pria paruh baya itu, yaitu menatap pemandangan kota dari lantai teratas. Seseorang yang selalu mendampinginya mengangguk patuh dan berkata, “Siap, Pak.” Lalu pria itu segera membalikkan badannya dan keluar dari ruangan Gunawan.“Tidak akan aku biarkan tangismu sia-sia, putriku,” gumam Gunawan. Matanya menerawang jauh ke depan.Tidak berapa lama, pintu ruangannya diketuk sebanyak tiga kali. Lalu seorang yang tadi disuruh memanggil Dokter Rendi masuk bersama Rendi yang berjalan di belakangnya. “Pak, ini Dokter Rendi sudah datang,” ujar pria tadi. “Baik, terima kasih. Kamu boleh keluar.” Setelah Gunawan mengatakan itu, pria tadi langsung keluar dari
Last Updated : 2024-01-09 Read more