Share

Bab 127. Season 2

Penulis: Phina1901
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-10 23:51:34

“Kalau Papa tetap memaksa, lebih baik aku kembali ke luar negeri saja!” gertak Mita.

Gunawan terhenyak. Tidak boleh, itu tidak boleh terjadi. Apapun itu, Mita harus tetap tinggal bersamanya. Harapannya kini hanya Mita yang bisa meneruskan mengurus rumah sakit mereka. Anak bungsunya sudah menyerah lebih dulu dan lebih memilih meneruskan usaha mertuanya.

Gunawan menghela napas panjang-panjang. “Jangan lakukan itu Mita!” Pria itu menautkan pandangannya pada sang putri. “Jangan pergi lagi. Papa tidak akan memaksakan jodoh untukmu. Tapi … Papa mohon, jangan ganggu Rendi. Dia pria beristri, Nak.” Sorot mata Gunawan sudah sangat sendu ketika mengatakan itu. Dia berharap Mita mau mendengarkannya. Dia juga tidak mau putri kesayangannya menyakiti perasaan sesama wanita.

Mita diam tidak menyahut. Tapi, di dalam hatinya, dia menolak usulan sang Papa. Obsesinya terhadap Rendi akan sangat sulit untuk dilenyapkan. Dia sudah mengagumi pria itu sejak lama. Tidak mudah bagi Mita untuk sampai pada tit
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pesona Istri yang Dicampakkan   Bab 128. Season 2

    Maira cepat-cepat menyelesaikan sapuan bedaknya sebelum Rendi benar-benar sampai di dekatnya. Kini ia memoleskan lip tint berwarna peach ke bibirnya yang sudah merona. “Aku dandan begini biar kamu nggak malu punya istri sepertiku, Mas.” kata Maira, memutar tubuh tanpa beranjak dari kursinya.Rendi berhenti tepat di depan wanita itu. Matanya mengerjap berkali-kali. Lalu sedikit menunduk mensejajarkan wajahnya dengan wajah Maira. “Aku nggak pernah malu punya istri sepertimu, Sayang.” Mendengar gombalan seperti itu sudah membuat Maira merasakan pipinya memanas. “Gombal, ah! Nanti kalau aku nggak dandan takutnya kamu lirik sana lirik sini.” Bibir Maira mengerucut. Tapi matanya melirik ke wajah suaminya. “Udah, ah, jadi berangkat nggak ini?” Maira mendongakkan wajahnya dengan ekspresi yang masih sama. “Ya jadi, dong. Ayok!” Rendi menegakkan tubuh lalu mengulurkan tangannya pada sang istri. Maira tersenyum menyambut tangan Rendi. Wanita cantik itu berdiri lalu menyambar tas tangan yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-11
  • Pesona Istri yang Dicampakkan   Bab 129. Season 2

    “Bu Maira?” Kelopak mata Maira sedikit terangkat. Sebisa mungkin ia menetralkan ekspresi terkejutnya. “Ya,” balas Maira sambil mengulas senyum terbaiknya di depan wanita yang tidak lain adalah Mita. “Perawatan di sini juga?” tanya Maira dengan mempertahankan senyuman di bibirnya. Mita menganggukkan kepalanya. “Ya, baru mau mencoba. Kata teman-teman saya, perawatan di sini hasilnya sangat memuaskan.” Mita juga tersenyum pada Maira, seakan di antara mereka tidak pernah ada apa-apa. “Bu Maira sendirian?”Maira sudah menyandarkan punggung kembali menoleh. “Oh, nggak. Saya bersama suami dan anak-anak.” jawab Maira dengan tenang dan elegan.Mita mengangkat alisnya. Wanita cantik dengan rambut bergelombang itu tampak mengedarkan pandangannya ke seluruh sisi salon.“Suami saya sedang menemani anak-anak main di Timezone.” celetuk Maira, mengerti dengan sikap Mita yang terlihat seperti tengah mencari seseorang.“Oh ….” Mita tergagap kemudian mengangguk. Dalam hati, wanita itu menyayangkan,

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-12
  • Pesona Istri yang Dicampakkan   Bab 130. Season 2

    “Mas!” tegur Maira dengan mata melebar. Merasa tidak enak hati dengan Bryan atas perkataan Rendi yang dirasa tidak pantas. Apalagi, kedua anak mereka ikut mendengar.Bryan terkekeh-kekeh. “Memangnya boleh, ya, seperti itu?” sahut Bryan dengan santai. Wajah Rendi semakin muram. Kalau tidak anak-anaknya sedang ikut menyaksikan, bisa dipastikan Rendi akan memberikan pelajaran berharga untuk pria bermata sipit itu.“Saya hanya bercanda, Dokter Rendi. Jangan diambil hati,” kata Bryan kemudian. Pria berwajah oriental itu lalu maju beberapa langkah dan menepuk pundak Rendi. “Saya permisi dulu, Dok. Sepertinya sudah malam dan saya juga belum menemukan apapun untuk dibawa pulang.” Lalu Bryan kembali menoleh Maira. “Saya permisi, Bu Maira,” pamitnya sambil sedikit membungkuk dan tersenyum tipis.Setelah Bryan terlihat turun menggunakan eskalator. Rendi langsung menggendong Raihan. Sambil mengambil tubuh kecil itu, Rendi berkata. “Jangan dekat-dekat sama dia. Mas nggak suka!” bisiknya di dekat

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-13
  • Pesona Istri yang Dicampakkan    Bab 131. Season 2

    Rendi menganggukkan kepalanya. “Oke, deal, ya.” katanya seraya mengulurkan jari kelingking. Maira mencebikkan bibirnya. “Seperti anak kecil, deh, Mas!” Namun, ia tidak menolak untuk menautkan jari kelingkingnya juga. Rupanya, janji tinggal lah janji. Pagi itu, Rendi baru saja masuk ke dalam ruangannya. Baru saja ia duduk di kursinya sambil memeriksa ponsel, bermaksud mengirimkan pesan pada sang istri.Tanpa mengetuk pintu, Mita langsung membuka daun pintu ruangannya dan nyelonong masuk. Randi tersentak, ponsel mahal di tangannya nyaris terjatuh ke lantai.“Biasakan kalau masuk ruangan orang lain, ketuk pintu dulu!” Rendi berbicara tanpa menatap wanita cantik yang telah duduk di hadapannya. “Ehm, iya, Maaf.” Mita duduk dengan wajah tanpa rasa bersalah. “Mau apa lagi? Kalau tidak berkepentingan. Tolong jangan ganggu saya. Sebentar lagi jam praktek, saya buka.” tegas Rendi masih dengan kepala menunduk memperhatikan rekapan daftar pasien. “Ini.” Mita menyodorkan sebuah kertas kecil b

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-14
  • Pesona Istri yang Dicampakkan   Bab. 132. Season 2

    “Dok, tolong, Dok … ini sakit sekali. Saya udah nggak kuat.” Alih-alih menjawab ucapan Rendi. Wanita muda itu justru bergerak gaduh dan gelisah ditengah-tengah rintihannya. Sesekali ia juga mulai mengejan.“Jangan mengejan, dulu, Bu. Bukaannya belum lengkap. Ibu bisa tarik napas pelan-pelan dan embuskan lewat mulut sambil menunggu bukaan lengkap.” Rendi terus memberikan instruksi.“Tahan dulu, jangan ngejan. Ambil napas lagi, Bu.”Wanita muda itu berusaha mendengar dan melakukan instruksi yang Rendi berikan.Semua orang dalam ruangan tampak sibuk. Salah seorang perawat menyiapkan baju bayi di atas meja tempat membersihkan bayi setelah lahir. Dan satunya lagi tengah menyiapkan berbagai alat untuk menangani bayi ketika baru lahir. Sekitar satu jam setelah perjuangan yang panjang, tepat pukul delapan malam. Seorang bayi perempuan lahir dengan selamat. Dua orang perawat yang mendampingi proses kelahiran segera membersihkan tubuh bayi itu. Rendi melepas sarung tangan Obgyn-nya, dan segera

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-15
  • Pesona Istri yang Dicampakkan   Bab 133. Season 2

    Rendi tetap tersenyum ditengah ocehan istrinya. Ia tidak menyalahkan wanita yang telah melahirkan buah hati untuknya itu. Semua memang salahnya sendiri yang tidak memberi kabar terlebih dahulu pada Maira. “Sebentar, ya, Mas mau bersih-bersih dulu. Kamu bisa menunggu kalau memang mau dengar penjelasan Mas malam ini, tapi … kalau kamu udah capek, kamu bisa tidur dulu. Kita bisa ngobrol lagi besok pagi.” “Aku tunggu Mas bersih-bersih.” sahut Maira cepat-cepat sambil melipat tangan di depan tubuh. “Oke.” Rendi langsung bangkit dari ranjang. Lalu kembali menunduk di dekat wajah sang istri. Rendi mengecup pelan pipi Maira. “Tunggu sebentar, ya!” bisik Rendi di dekat telinga Maira. Setelah itu, pria bertubuh atletis itu langsung pergi ke kamar mandi. Sementara itu, Maira melihat tas kerja suaminya tergeletak begitu saja di sisi ranjang. Wanita cantik berambut panjang itu berinisiatif untuk memindahkan tas suaminya ke meja. Namun saat ia mengangkat tas tersebut, sesuatu yang menyembul d

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-16
  • Pesona Istri yang Dicampakkan   Bab 134. Season 2

    “Ehm, itu … kamu ada lihat—” “Kartu undangan?” Maira memotong ucapan Rendi. Mengubah posisi duduknya menjadi sedikit berjarak. Maira menyelipkan rambutnya ke belakang telinga. “Ehm, iya … kartu undangan. Kamu udah lihat?” Rendi mengulum bibirnya.h“Udah, memangnya kenapa? Mas, ada mau ngajak aku menghadiri acara itu?” Maira mengerjapkan matanya saat menatap Rendi. “Sebaiknya nggak usah!” sahut Rendi spontan. Maira langsung mengangkat kedua alisnya. “Ehm, maksud Mas, kita nggak usah pergi ke sana. Itu … nggak penting.” Rendi sedikit merasa tidak enak ketika mengucapkan kalimat terakhirnya. Maira mengangguk-anggukkan kepala. “Memangnya dia siapa, sih, Mas? Dilihat dari kartu undangannya mewah banget. Pasti bukan orang sembarangan, ya?” Maira bukanlah seorang wanita yang bodoh dan tidak tahu apa-apa. Dia sangat paham dan mengerti bagaimana kualitas kartu undangan itu. Maira yakin, sang pengundang itu pasti bukan orang sembarangan.Melihat Rendi seperti tengah kebingungan menjawab me

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-17
  • Pesona Istri yang Dicampakkan   Bab 135. Season 2

    Maira menggeleng pelan sebelum benar-benar menutup pintu ruang kerjanya. Tidak ada waktu untuk sekedar melayani Riana yang selalu membuat emosinya naik turun. Proses pembangunan cabang butik baru sudah mencapai lebih dari sembilan puluh persen. Maira harus benar-benar menyiapkan dirinya untuk hal itu. Belum lagi belajar desain gambar yang harus mulai ia tekuni. Maira sadar, ia tidak bisa sepenuhnya menggantungkan nasib dari desain-desain mama mertuanya saja jika cabang baru butik itu telah diresmikan.Belum genap satu jam berlalu, Maira mendengar suara pintu diketuk pelan dari luar saat ia sedang serius memulai desain gambar rancangan baju. “Ya, silakan masuk,” seru Maira dari dalam. Siwi melongokkan kepala ke dalam. “Maaf, Bu. Di depan ada orang yang bernama Mita—”“Oh, Mita, ya … ya udah, langsung berikan saja pesanan gaun dia yang kemarin.” sahut Maira.Siwi terdiam sebentar sebelum melanjutkan bicara. “Tapi, itu Bu … orangnya mau bertemu sama Bu Maira. Katanya mau ada sesuatu y

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-19

Bab terbaru

  • Pesona Istri yang Dicampakkan   Bab 200. Penyesalan Daniel

    Daniel tak bisa menyembunyikan senyum di bibirnya, saat mendengar papanya menyambut kedatangannya sangat antusias. Pria muda dengan pakaian sederhana itu menunduk lalu berbisik di dekat telinga Tiara. “Itu Kakek. Ayo, Salim dulu sama Kakek,” pintanya, Tiara langsung mengangguk dengan senyum tak pernah pudar dari bibirnya. Gadis kecil itu sedikit berlari menghampiri ranjang pasien, di mana Pak Gunawan tengah menatap mereka dengan wajah berseri-seri.“Siapa namanya, Cantik?” Pak Gunawan meraih wajah Tiara dengan satu tangan. Mata tuanya menatap lekat wajah gadis kecil berkuncir dua itu. “Namaku Tiara, Kek,” balas Tiara dengan wajah polos. Pak Gunawan terkikik mendengar kata sapaan gadis kecil itu padanya. “Apa papamu yang mengajari kamu memanggil Opa dengan sebutan ‘kakek’?” tanya Pak Gunawan, masih menatap wajah cantik cucu pertamanya. Gadis kecil itu mengangguk. “Iya, Kek.” Lalu, Pak Gunawan menatap anak dan menantunya yang berdiri sedikit jauh dari ranjang. Ia juga melihat bagaim

  • Pesona Istri yang Dicampakkan   Bab. 199. Pertemuan

    “Tunggu, Daniel!” Suara papanya yang serak dan lemah berhasil membuat langkah Daniel terhenti. “Tidakkah kamu kangen dengan Papa?” tanya Pak Gunawan dengan raut sedihnya.Dia tahu telah bersalah. Tidak seharusnya dia membuang putranya sendiri hanya karena sebuah kesalahan yang sebenarnya masih bisa dimaafkan. Sejatinya, manusia tidak ada yang luput dari dosa, begitu juga dengan Daniel yang pernah berbuat salah. Namun, tuntutan kehormatan yang harus selalu terjaga membuatnya menutup mata saat itu. Daniel menoleh dan tersenyum tipis. “Aku sudah menemukan keluarga baru yang benar-benar menerimaku apa adanya, Pa,” ujarnya. Seolah kembali menegaskan dia sudah tidak butuh pengakuan dari papanya. Pak Gunawan manggut-manggut masih dengan ekspresi sedih. “Syukurlah, Papa senang mendengarnya. Mungkin … sekarang kamu yang malu memiliki seorang Papa narapidana.”Daniel mengangkat bahunya acuh tak acuh. “Itu tidak akan berpengaruh dalam kehidupan keluargaku, Pa.” Sakit, pedih. Lagi-lagi perka

  • Pesona Istri yang Dicampakkan   Bab. 198. Bertemu Kembali

    Seberapa besarnya dendam Daniel pada papanya, jika sudah menyinggung tentang kondisi kesehatan sang papa hatinya tersentuh juga. Namun, lagi-lagi egonya kembali menguasai. Bagaimana kalau papanya belum menerima dirinya kembali? Juga … apakah hatinya sudah baik-baik saja?“Kamu benar-benar mau melihat Papa kalau sudah nggak bernyawa?” sengit Adrian, menatap jengkel ke arah Daniel yang berdiri kaku di ambang pintu tanpa ekspresi khawatir sedikitpun.“Mas.” Tania baru saja kembali ke depan setelah mendengar suara Adrian yang cukup keras. Wanita itu meraih lengan Daniel dan mengusap pelan.“Ikut saja, Mas. Kamu beruntung masih memiliki orang tua. Jangan sampai menyesal seperti aku. Aku bahkan tidak sempat membahagiakan orang tuaku hingga ajal mereka menjemput.” Mata Tania berkaca-kaca saat mengatakan hal itu membuat Daniel kembali berpikir.Benar. Yang namanya kehilangan selalu membuat penyesalan yang tiada ujungnya. Daniel mengangguk sementara Adrian melihatnya sudah sangat geram. Masih

  • Pesona Istri yang Dicampakkan   Bab. 197. Perjuangan Adrian

    Seperti pagi menjelang siang saat itu. Adrian baru saja sampai di gedung rumah sakit. Sedikit berlari pria itu mencari lift yang akan mengantarkannya ke lantai tiga. Di mana ruangan meeting para direksi berada.Melirik sisi lift yang mengkilap bagai kaca. Adrian lalu memperhatikan penampilannya sendiri. Bibirnya mencebik kesal menyadari kemejanya sedikit berantakan di bagian pinggang. “Gini amat ribetnya jadi pemimpin rumah sakit,” gerutunya sambil merapikan kemejanya yang masuk ke bagian celana. Lift berdenting, Adrian segera keluar dan berjalan tergesa menuju ruangan meeting. Dia berhenti sejenak untuk menarik napas sebelum membuka pintu besar yang di dalamnya telah berkumpul beberapa orang penting.“Selamat pagi semuanya,” sapa Adrian begitu kepalanya muncul dari balik pintu dan sapaan itu otomatis membuat seisi ruangan memusatkan perhatian padanya. Adrian tersenyum berwibawa.Seperti biasa beberapa orang yang memang tidak suka padanya akan melirik sinis sambil komat-kamit tidak

  • Pesona Istri yang Dicampakkan   Bab 196. Apakah Sudah Saatnya Berdamai?

    Hampir tujuh tahun sudah berlalu. Rupanya, sakit hati yang telah Pak Gunawan tancapkan di hati Daniel tak pernah memudar sama sekali. Bukan pria itu tak mau mencoba memaafkan, namun ingatannya selalu menolak lupa dengan bagaimana arogannya sang papa ketika itu. Daniel selalu terjebak dalam rasa sakit yang sangat dalam. Keluarganya sendiri yang telah membuatnya kehilangan harga diri hingga hancur. Ia telah kehilangan banyak hal dalam rentang waktu yang berdekatan. Kehilangan keluarga, cinta, juga kepercayaan.Beberapa menit berselang, Tania kembali ke kamar membawa kabar yang cukup mengusik ketenangan dalam sudut hatinya.“Mas, Pak Adrian bilang kondisi Kak Mita semakin parah. Kamu nggak mau melihatnya barang sebentar saja?” Tania mengusap lengannya dengan lembut. Daniel terdiam cukup lama, batinnya sedang berperang. Apakah ini sudah saatnya ia berdamai dengan keluarganya?“Mas, setidaknya bicaralah sendiri sama Pak Adrian. Aku nggak enak kalau kamu menghindar begini,” keluh Tania, la

  • Pesona Istri yang Dicampakkan   Bab 195. Lelah

    Nasib Mita ….“Apa nggak ada cara lain lagi, Dok? Saya nggak mungkin terus menerus meminta Dokter Rendi mengunjungi pasien.” Adrian terduduk lemas di depan dokter kejiwaan yang memiliki paras tenang itu. “Sebenarnya tidak ada yang tidak mungkin jika kita mau berusaha.” Dokter itu menatap lawan bicaranya serius. “Berbagai macam obat-obatan telah masuk ke tubuhnya. Saya khawatir kesehatannya semakin menurun. Berat badannya saja sudah turun sebanyak sepuluh kilogram dari awal dia masuk ke sini.”Adrian terdiam menyimak kalimat demi kalimat yang diutarakan oleh dokter. Entah apa yang harus ia lakukan lagi demi menyembuhkan kondisi mental Mita. Pagi itu, Adrian memaksa dokter untuk mengizinkannya masuk ke ruangan Mita di rawat.“Saya izinkan dengan satu syarat.”“Apa, Dok?” “Anda tidak boleh menuntut apa-apa pada pihak rumah sakit jiwa jika terjadi sesuatu yang merugikan Anda sendiri.”“Oke, saya setuju,” sahut Adrian, tanpa berpikir panjang. Ia hanya ingin mendekati Mita lalu mengajak

  • Pesona Istri yang Dicampakkan   Bab 194. Rindu yang Tak Berujung

    Daniel terdiam, ada keraguan dalam hatinya.“Aku pikir kalian pernah ada sesuatu. Tadi aku lihat kamu gugup banget waktu pertama kali Bu Maira mendekat,” ujar Daniel, matanya tidak fokus melihat acara televisi sebab pikirannya sedang berkelana dengan berbagai kemungkinan yang ia yakini sendiri.“Kamu nggak bohong, kan?” Tiba-tiba Daniel memiringkan wajahnya, menatap Tania yang bersandar di bahunya.“Enggak, kok, Mas,” dusta Tania. Daniel manggut-manggut meskipun hatinya merasa ada yang janggal. Bertanya lebih detail pada Tania sepertinya hanya akan membuatnya bertengkar lagi. Daniel diam dan memilih untuk mencari tahu sendiri apa yang sebenarnya telah terjadi. satu rencana sudah ia susun dalam kepalanya.***“Apa rencanamu selanjutnya, Mas?” Maira bertanya seraya mengusap-usap kepala suaminya yang berada di pangkuannya. Mereka tengah menikmati semilir angin sore di balkon kamar yang di bawahnya ada taman bunga yang berisi koleksi bonsai mahal.“Seperti rencana semula. Setelah ini M

  • Pesona Istri yang Dicampakkan   Bab 193. Berdamai Dengan Masa Lalu

    Meskipun cukup lama tidak berjumpa, Maira merasa pernah mengenal sosok istri Daniel. Pelan-pelan kakinya melangkah mendekati perempuan yang sebagian wajahnya tertutup rambut hitam nan lurus sebahu.Tania beringsut mundur membuat Maira mengerutkan keningnya. “Mbak?” Maira justru semakin mendekatinya. “Nia,” panggil Daniel, memutar tubuh dan mendekati istrinya. “Ini Bu Maira, istrinya Pak Rendi. Pemilik butik ini,” lanjutnya, meraih tangan istrinya dengan sedikit memaksa. Ada rasa tak enak hati ketika istrinya seperti enggan berkenalan dengan Maira.Daniel semakin memepet tubuh istrinya. “Nia, jangan buat aku malu,” bisik Daniel tajam tepat di telinga istrinya. Semakin terdesak, sambil menahan rasa malu dan juga minder luar biasa, Tania akhirnya pasrah mengangkat wajah. Tubuhnya gemetar saat manik matanya langsung beradu pandang dengan Maira. Maira mundur selangkah, menutup mulutnya sendiri, kaget. Matanya membulat, tak pernah menyangka akan bertemu kembali dengan perempuan yang per

  • Pesona Istri yang Dicampakkan   Bab 192. Bertemu Kembali

    Daniel mencoba berjalan dengan percaya diri walaupun pakaian yang ia kenakan jauh dari merk mahal. Sedikit aneh memang. Di acara cukup besar seperti itu, dia nekat memakai pakaian apa adanya. Undangan dari Rendi yang cukup spesial membuatnya mau tak mau harus menghadiri acara peresmian butik itu. Tak ada pekerja kasar lain yang diundang, hanya dirinya. Mungkin itu karena Rendi telah mengetahui jati dirinya yang sebenarnya. Namun sebenarnya, Daniel tak peduli tentang itu. Ia datang ke acara peresmian butik itu lebih karena rasa berterima kasihnya pada Rendi dan Maira. Rencananya, ia akan diangkat menjadi karyawan yang mengurus barang keluar masuk di sana. Ketangkasan Daniel dalam berhitung dan juga kecerdasan berpikirnya membuat Rendi dan Maira tak berpikir lebih banyak untuk memberikan pekerjaan padanya. “Selamat pagi, Pak, Bu.” Daniel sedikit membungkukkan badan ketika tiba di hadapan Rendi dan Maira. Pria itu memasang senyum sewajarnya.Seketika, sekumpulan keluarga besar itu ter

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status