All Chapters of Perjanjian Menikahi Bilioner Lumpuh: Chapter 181 - Chapter 190

331 Chapters

S2.181. Moody

Keyna dan William keluar dari ruang periksa Dokter Nathalie. Wajah keduanya tampak sangat bahagia. Lalu, Keyna meminta izin suaminya untuk pergi ke kamar mandi. William memerintahkan pengawal wanita untuk ikut bersama istrinya. Saat Keyna ke kamar mandi, William kembali masuk ke dalam ruangan Dkter Nathalie. Sebelumnya mereka memang telah banyak berbicara melalui telepon. Dokter Nathalie tau bahwa William mengalami couvade syndrome. “Ya, Tuan William?” “Bagaimana penawaranku?” “Aku masih memikirkannya.” “Apa keberatanmu?” “Pasienku di sini.” William mendengus. “Semua dokter sama saja ternyata. Mengkhawatirkan pasien mereka, padahal bisa saja bisa dialihkan ke dokter lain.” Dokter Nathalie tersenyum mendengar pernyataan William. Ia pun telah mendengar sepak terjang sang bilioner yang keras kepala dan selalu menuntut keinginannya terpenuhi. “Kalau begitu, mengapa Keyna tidak Anda alihkan pada dokter kandungan lain saja, Tuan?” “Karena saya ingin Anda yang menangani istri saya,”
Read more

S2.182. Tidak Istimewa

Bahkan Louis tidak bisa membuat Keyna membaik. Hingga sampai ke mansion, Keyna lebih banyak diam. Moodnya semakin memburuk saat keluarga Dalton mengingatkannya kembali pada Dahlia.Mungkin, hormon kehamilan membuat Keyna lebih sensitif. Ia mendengarkan sambil sesekali menghela napas berat saat William menceritakan tentang konsultasi pertama mereka dengan Dokter Nathalie.“Dokter Nathalie adalah anak pertama Professor Maxwell, kan, Dad?” tanya Frederix.“Betul,” jawab William. “Sama seperti ayahnya, Dokter Nathalie saat ini juga merupakan dokter kandungan yang cukup terkenal.”“Aku ingat Mommy menangis saat Professor Maxwell meninggal. Mommy bilang karena dia lah yang membantu kami ada di dunia,” cetus Louis.“Iya, aku juga ingat. Mommy sangat menyanjung Professor Maxwell,” timpal Sacha.“Memang dokter itu sangat baik. Apalagi, istrinya juga merupakan dokter anak. Jadi, sesaat setelah kalian lahir, kalian ditangani oleh istri Professor Maxwell,” balas William.Keyna tidak menyukai topi
Read more

S2.183. Album Foto

William kembali ke kamar utama setelah menyelesaikan sarapan. Keyna masih berbaring dengan buku di tangan. Wanita melirik suaminya yang datang menghampiri."Aku akan berangkat sebentar lagi. Kamu perlu sesuatu, Baby?" tanya William seraya mengusap lembut rambut istrinya."Tidak," balas Keyna dengan senyum tipis."OK. Aku berangkat, ya. Bastian bilang, ia sudah menyiapkan hidangan di perpustakaan untukmu."Keyna mengangguk. Sebenarnya ada rasa kehilangan saat William berpamitan. Ia ingin bersama suaminya. Tetapi, ia tidak ingin menjadi wanita hamil yang manja pada suaminya.Mereka berpelukan. William memberikan banyak ciuman untuk dang istri. Lelaki itu bahkan mencium perut Keyna yang masih rata."Apa bayi baik-baik saja?""Tidak tau. Aku tidak merasakan apa pun."William mengusak pelan kepala istrinya. "Nikmati saja kehamilan ini. Hubungi aku kapan pun kamu mau bicara."Sekali lagi William menghujani wajah Keyna dengan ciuman kasih sayang. Ia lalu bergegas pergi sebelum hasratnya ters
Read more

S2.184. Kesal

Belum ada setengah jam, William kembali muntah-muntah. Itu terjadi karena ia makan. Eddie mengatakan pada Frederix, Sacha dan Louis, bahwa Daddy mereka juga kerap kali muntah saat perutnya diisi makanan.Ketiga putra dan putri William mengernyitkan dahi ketika mendengar kembali suara muntah Daddy mereka. Ketiganya saling berpandangan. Tidak ada yang bisa mereka lakukan selain hanya mengembuskan napas berat."Aku jemput Keyna dulu, deh. Daddy pasti akan membaik kalau ada Keyna," ucap Sacha yang langsung berdiri dan bersiap akan pergi."Ide bagus. Suruh sopir ngebut, Kak Cha. Biar cepat sampai. Kasihan Daddy," balas Louis."Mana berani supir kita ngebut," kilah Sacha memberengut."Aku dan Louis akan menemani Daddy. Nanti kita ketemu di mall saja ya, Cha.""Ok." Sacha mengangguk menanggapi pernyataan Frederix. "Tolong pamitkan pada Daddy, ya."Sacha bergegas keluar dari perusahaan mewah milik keluarga Dalton. Mobil pribadinya sudah menunggu di lobi. Sacha segera meminta supir untuk kemba
Read more

S2.185. Terbongkar

Akhirnya Louis tidak tahan juga untuk tidak mengungkapkan kekesalannya. Terserah nanti ia akan mendapat amarah sang Daddy. Padahal ia sudah berjanji untuk tidak membongkar rahasia tentang kehamilan simpatik yang diderita William.“Apa maksudmu?” desak Keyna pada Louis.“Kamu tidak merasakan gejala kehamilan, kan? Itu karena Daddy yang mengalaminya. Syndrome apa namanya, aku lupa,” ungkap Louis.“Couvade syndrome? William mengalami couvade syndrome?” sentak Keyna.“Iya. Couvade. Kami lihat sendiri, di kantor, Daddy muntah-muntah terus. Terutama saat kamu sering bad mood dan Daddy tidak tau harus melakukan apa kecuali sabar karena kamu sedang hamil darah dagingnya,” cetus Louis dengan nada kesal.Louis bercerita bahwa William melarang semua untuk memberitahukan gejala yang dialaminya karena tidak ingin Keyna khawatir. Selain pusing, mual dan muntah, William juga kini malas makan. Pemuda itu mengatakan setiap masuk makanan ke lambungnya, tak lama kemudian ia akan muntah.“Kenapa di mansi
Read more

S2.186. Bagaimana Rasanya?

Di luar dugaan, Keyna bersikap sangat lembut pada William. Sesampai di mansion, wanita itu mengganti pakaian kerja sang suami dengan pakaian rumah yang nyaman. Ia juga membaringkan William di tempat tidur dan memintanya untuk bersantai.Bastian datang membawakan sup segar. Keyna menerima sup tersebut dan menunggu hingga sup itu hangat. Ia lalu bercerita tentang apa yang ia bicarakan dengan Louis tadi pagi.“Jangan marah pada Louis, ya,” ucap Keyna.William tersenyum dan mengangguk. “Apa kamu marah padaku, Baby?”“Apa aku terlihat marah?”“Tidak.”Keyna mengangguk. “Aku tidak marah. Tetapi, terus-terang saja aku sangat kaget mendapat berita ini.”Wanita itu menyuap satu sendok. Memastikan sup itu sudah dapat dimakan lalu menyuapi suaminya sedikit demi sedikit.“Kalau terasa mual, bilang ya,” ucap Keyna.Kepala William menggeleng. “Biasanya jika bersamamu, aku tidak merasa mual, Baby.”Bibir Keyna Menyunggingkan senyum. “Semoga saja begitu. Tetapi, menurutku, kamu hanya memaksakan diri
Read more

S2.187. Ekstra Sabar

“Kenapa kamu selalu menghindar jika aku menanyakan Dahlia?” tanya Keyna.“Bagiku, Dahlia sudah menjadi masa lalu. Aku tidak perlu mengulang kisahnya, apalagi denganmu.”Keyna terdiam mendengar jawaban William. Lelaki itu menatap album foto yang berisi kebersamaan mereka di mansion. Bibirnya tersenyum melihat kebahagiaan orang-orang pada foto-foto tersebut.“Apa sebegitu traumanya kamu pada pernikahan perjodohan itu hingga kamu tidak mau membicarakannya?”Bilioner itu menatap istrinya. “Trauma tidak. Aku hanya pernah berpikir bahwa ternyata cinta itu mustahil. Sampai aku menemukanmu.”“Bagaimanapun kamu memiliki Frederix, Sacha dan Louis dari rahim Dahlia,” lirih Keyna.“Itulah sebabnya aku tidak akan bisa menghapus jejak Dahlia di mansion ini, Baby. Jika kamu cemburu pada keberadaannya di mansion ini, aku tidak bisa mencegahnya.”“Apa mansion ini memang kamu peruntukkan khusus untuk Dahlia?”Kepala William menggeleng. “Mansion ini adalah bentuk kesuksesanku. Awalnya aku hanya membeli
Read more

S2.188. Tidak Marah

Keyna yang mendengar pernyataan suaminya hanya bisa menggeleng. Baginya hidup bersama William sudah merupakan suatu keberuntungan. Ia merasa tidak memerlukan banyak harta karena suaminya bisa memenuhi semua kebutuhannya.“Terserah kamu, sayang. Terus-terang aku tidak mengerti tentang kepemilikan saham dan segala aset yang kamu miliki,” tukas Keyna.“Itu sebabnya aku akan mulai mengajarimu pelan-pelan.”Bibir wanita hamil itu menyunggingkan senyum manis. Mereka lalu berdiri dan mengembalikan album-album foto ke dalam lemari kaca.“Apa sekarang masih terlalu awal untuk makan malam?” tanya Keyna pada suaminya.William terkekeh. Saat ini memang baru jam empat sore. Biasanya mereka makan malam jam enam malam.“Hidangan selalu tersedia jam berapa pun untuk wanita hamil di mansion ini. Ayo, kita ke ruang makan,” ajak William seraya menggandeng tangan istrinya.Keduanya berjalan menyusuri lorong. William kembali bercerita tentang bagian-bagian mansion yang ia renovasi. Tangannya menunjuk-nunj
Read more

S2.189. Pertengkaran Pertama

William tak tahan untuk tidak menyalurkan hasratnya. Dengan penuh pengertian, Keyna menyambut belaian sang suami. Meski belum dapat menyatukan diri mereka, paling tidak William mendapatkan penyaluran kepuasan.Kini, keduanya berendam di dalam bathtub air hangat dengan busa harum. Keyna menggesek-gesek kakinya pada kaki William. Bilioner itu hanya menggeleng samar karena biasanya hal itu bisa kembali menyulut gairahnya kembali.“Menurutmu bayi ini laki-laki atau perempuan?” tanya Keyna.“Perempuan.”“Oh ya? Bagaimana kamu tau?”“Entahlah. Aku hanya berpikiran begitu. Abaikan saja. Apa pun jenis kelaminnya yang terpenting kamu dan bayi itu sehat.”Keyna mengangguk setuju. Ia juga tidak mempermasalahkan jenis kelamin bayi mereka. William benar, yang harus mereka perhatikan adalah kesehatan dirinya dan bayi di dalam rahim.“Hanson bilang, aku menerima banyak kartu dan beberapa karangan bunga di rumah sakit,” ucap Keyna.“Iya. Aku sudah minta dikirimkan ke mansion.”“Aku pikir kamu belum m
Read more

S2.190. Perang Dingin

Perang dingin antara Keyna dan Louis masih sering berlangsung. Terutama saat Louis pernah mengingkari janji untuk tidak pulang pagi dari club malam. Keyna memprotes perilaku Louis sementara putra bungsu William itu terlihat tidak merasa bersalah.Pagi ini sarapan bersama pun diwarnai saling sahut-menyahut antara Keyna dan Louis. Keduanya lebih mirip kakak perempuan yang cerewet dengan adik lelaki yang jahil dan tidak senang diatur. Sementara William, Frederix dan Sacha hanya bisa geleng-geleng kepala.Keadaan lebih tenang saat Frederix dan Louis pamit untuk ke kantor. William dan Sacha akan mengantar Keyna ke rumah sakit untuk praktek. Setelah itu, mereka akan survey lokasi pabrik untuk brand kosmetik Sacha.“Telepon aku kalau mual, ya,” ucap Keyna pada suaminya.“Iya,” balas William singkat.“Kalau pusing, makan sesuatu. Makan sedikit-sedikit saja agar perutnya tidak terlalu penuh.”“Oke.”“Jangan terlalu lama menatap layar laptop. Itu juga bisa membuatmu pusing.”William mengembuska
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
34
DMCA.com Protection Status