All Chapters of Perjanjian Menikahi Bilioner Lumpuh: Chapter 201 - Chapter 210

331 Chapters

S2.201. Cover Majalah

Tanpa menoleh lagi ke belakang, Cedric bergegas keluar dari restoran. Ia menancapkan kakinya pada pedal gas mobil dalam-dalam. Hatinya terbakar emosi mengetahui keluarga benar-benar serius menjodohkannya kembali dengan seorang wanita.Mobil Cedric memasuki sebuah gedung apartemen. Langkah-langkah panjang membawanya sebuah pintu. Tak sabar, Cedric menekan bel dan menunggu seseorang membukakan pintu untuknya.“Kak Cedric?”Cedric masuk tanpa menyapa adiknya yang membuka dan melebarkan pintu.“Mana Papa?”“Mana Belinda?”Kedua adik kakak itu saling melemparkan pertanyaan. Hingga ayah mereka muncul dari salah satu ruangan.“Oh, ada Cedric. Bukankah Carol bilang kamu sedang kencan dengan Belinda?” ucap Hendrick seraya mendekati putra-putrinya.Cedric mendelik kesal pada Carol. Ia lalu meminta ayah dan adiknya duduk bersama. Mereka duduk berhadapan.“Aku minta kalian tidak lagi menjodohkanku dengan sembarang wanita,” ucap Cedric pada Hendrick dan Carol.Kedua orang di depan Cedric terlihat
last updateLast Updated : 2023-12-14
Read more

S2.202. Sakit

Keyna berdandan sangat cantik. Baju hamil terusan tepat di atas lutut, sepatu heels rendah dan tas kerja dari brand kenamaan dunia menyempurnakan penampilannya. Rambutnya selalu terurai indah, wajah Keyna berpoles make up tipis.“Apa kamu sadar bahwa kamu tambah cantik?” William memeluk istrinya dari belakang dan ikut menatap cermin di depan mereka.Keyna hanya tersenyum simpul. “Benar kata banyak orang, ya.”“Apa?”“Uang banyak bisa merubah penampilan orang.”William menggeleng. “Kamu cantik sejak dulu, bahkan sebelum memiliki banyak uang.”“Tapi, karena uang banyak, aku bisa membeli skincare, ke salon untuk perawatan, membeli pakaian dan aksesori bagus yang menunjang penampilan,” kilah Keyna.“Merawat diri dan berpenampilan tidak harus mahal, Baby. Buktinya saat kamu belum mampu membeli skincare kamu sudah cantik, sehingga seorang bilioner memaksamu untuk mengikat pernikahan,” cetus William.Keyna tergelak geli. Wanita hamil itu merapatkan tubuhnya dan melingkari tangannya ke leher
last updateLast Updated : 2023-12-14
Read more

S2.203. Seranjang Berdua

“Kamu tidak apa-apa, sayang?” tanya Keyna pada William.“Tidak. Hanya muntah satu kali. Jangan khawatir,” jawab William sambil mengelus punggung Keyna untuk menenangkan istrinya.“Ya sudah. Kamu pulang saja sekarang. Istirahat di mansion. Aku yang akan menunggui Sacha di sini.”“Oh, tidak boleh. Kamu tidak akan nyaman tidur di sini,” tolak William.“Aku sudah biasa di rumah sakit, sayang. Tidak apa-apa kok.”“Tapi, kamu sedang hamil. Aku saja yang menunggui Sacha.”Berbagai pertimbangan dikemukan William. Walaupun keduanya agak berat berpisah, namun akhirnya mereka setuju, William yang akan menginap di rumah sakit untuk menemani Sacha. Sebelum pulang, Keyna memeriksa kesehatan suaminya terlebih dahulu.“Kalau sulit tidur kamu telepon aku, ya,” cetus Keyna.“Aku akan sulit tidur karena tidak memelukmu, Baby.”Keyna terdiam. Ia sedang memeriksa tekanan darah dan denyut nadi sang suami. Setelah selesai, wanita hamil itu membereskan perlengkapan kedokterannya.“Apa aku juga menginap saja?
last updateLast Updated : 2023-12-15
Read more

S2.204. Senyum Bahagia

Bukannya menjawab, Hanson malah meledakkan tawanya. Tangannya yang sejak tadi membelai rambut Sacha kini menarik rambut tersebut. Sacha memegangi kepalanya yang sakit sambil memberengut.“Saking frustasinya kamu sampai melamarku, heh? Kita baru saja putus, masa tiba-tiba menikah?” balas Hanson.“Habisnya aku lelah.”“Lelah menanggung rindu?”Sacha tidak menjawab. Ia malah memainkan jari-jari Hanson. Wanita itu memang bercanda saja saat melontarkan pertanyaan yang ia tau jawabannya sangat tidak memungkinkan bagi Hanson untuk mengatakan iya.“Atau kamu sedang latihan melamar Cedric?”“Ngaco!”“Eh, ada lho wanita yang melamar pria.”“Tetapi, yang jelas bukan aku.”“Lalu, apa yang barusan kamu lakukan?”“Iseng!”Hanson kembali tergelak. Ia mengambil telepon genggamnya yang tadi ia letakkan di meja nakas. Lalu, mengotak-ngatiknya sebentar, kemudian memberikannya pada Sacha.“Lihatlah, ini. Siapa tau bisa sedikit mengurangi rasa penasaran dan rindumu,” tukas Hanson.Telepon genggam Hanson k
last updateLast Updated : 2023-12-15
Read more

S2.205. Daftar Pengusaha Muda

William menggeser korden saat mendengar Sacha telah selesai berbicara pada teleponnya. Bilioner itu tersenyum dan langsung menghampiri sisi ranjang. Tangannya mengelus sayang kepala sang putri.“Hai, Cha. Habis bicara dengan siapa?”“Mmm … teman Sacha, Dad.”“Oh, mau menjengukmu ke sini?”“Tidak. Ia hanya menanyakan kabar saja.”“Hmm … Cedric, ya?”Kepala Sacha mengangguk takut-takut.“Kamu bilang kalian tidak pernah saling bertukar kabar?”“Baru kali ini Cedric menelepon karena mendapat berita aku sakit, Dad,” kilah Sacha.“Oh.” William menjawab singkat.“Mana Keyna, Dad?” Sacha berusaha mengalihkan perbincangan.“Keyna sedang mengurus kepulanganmu di loket administrasi dan berbicara dengan dokter yang menanganimu.”“Maaf, aku jadi merepotkan Daddy dan Keyna.”William menggeleng. Tangannya kembali mengelus kepala Sacha. Menenangkan putrinya bahwa baik ia dan Keyna sama sekali tidak merasa direpotkan oleh Sacha.Beberapa saat kemudian dua orang pelayan masuk ke dalam ruang perawatan.
last updateLast Updated : 2023-12-16
Read more

S2.206. Sebuah Permintaan

William segera menutup laptop. Daripada ia berdebat lagi dengan Keyna, lebih baik menghindar dari perbincangan ini. Apalagi, ekspresi wajah istrinya sudah terlihat kesal.“Chef bilang sudah membuat menu baru untuk kamu sebelum makan malam. Mau mencoba?”Keyna mengangguk. Mereka berjalan menuju ruang makan. Ternyata Eddie juga sedang berada di sana.Sambil makan, Keyna mendengarkan William dan Eddie berbicara tentang perusahaan. Dari perbincangan keduanya, wanita itu tau sang suami sedang membangun sebuah gedung baru di pinggir kota. Pembangunan dilaporkan dalam tahap akhir.“Tumben sekali kamu membuat gedung tidak di pusat kota, sayang. Untuk apa gedung itu?” tanya Keyna penasaran.“Untukmu dan Hanson.”“Heh? Kenapa untuk kami?”“Karena gedung itu adalah rumah sakit jantung gratis.” William menjawab sambil melihat laporan melalui tablet asisten pribadinya.“Kamu
last updateLast Updated : 2023-12-16
Read more

S2.207. Keinginan Ibu Hamil

Keyna mengerutkan kening mendengar permintaan Sacha."Masa mau kencan ngajak-ngajak aku?" ucap Keyna."Ya, nggak papa kan?""Terus? Aku ngapain? Jadi nyamuk?""Jagain aku lah.""Aku bukan pengawalmu.""Tapi, kamu ibu sambungku. Kamu juga wajib menjagaku," kilah Sacha."Memangnya kenapa kamu perlu penjagaan dariku?"Sacha tidak langsung menanggapi. Ia juga bingung sendiri. Akhirnya ia menemukan jawaban."Karena sebenarnya aku tidak mau. Aku berharap jika mengajakmu, kencannya jadi tidak terlalu serius. Pertemuannya hanya santai saja.""William tidak akan setuju.""Cari akal dong agar Daddy mengizinkanmu pergi bersamaku."Keyna berpikir sejenak. Akhirnya ia mengangguk."Ya sudah. Nanti aku pikirkan," janji Keyna.Keduanya menyusun rencana. Kemudian, masuk kembali ke mansion. Selesai makan malam, Sacha minum obat dan langsung tertidur. Keyna dan William pun masuk ke kamar utama.Selesai membilas wajah, Keyna menggunakan baju tidur satinnya. Bibirnya berdecak saat mendapati pakaian itu s
last updateLast Updated : 2023-12-17
Read more

S2.208. Seandainya

"Aku tadi bilang boleh, Baby," potong William.Keyna terdiam. Mencerna pernyataan suaminya yang mengangguk sambil berkata boleh. Matanya mengerjap tak percaya."Boleh? Kamu mengizinkanku melakukan sesi foto kehamilan dan kelahiran dengan jasa Rudolf?" jerit Keyna senang.Sekali lagi kepala bilioner itu mengangguk dan bibirnya berkata, " Iya, boleh."Lalu, kedua tangan Keyna menangkup wajah suami tampan dan mapannya. Bibirnya melebar membentuk senyuman bahagia. Pipi chubbynya tampak lebih membulat saat keduanya terangkat membuat William menjadi gemas."Aku sayang sekali padamu, William," ucap Keyna sambil membawa pipi suaminya ke kiri dan kanan."Sayangnya karena dituruti permintaannya," William mencebik.Keyna mencium bibir yang memberengut itu dan terkekeh. "Tidak. Walaupun kamu tidak mengizinkan, aku mengerti."William tersenyum dan menyahut, " Lagipula aku akan membuat perjanjian dulu dengan Rudolf sebelum mengambil foto-fotomu.""Kenapa? Kamu pasti akan mengajukan syarat."William
last updateLast Updated : 2023-12-17
Read more

S2.209. Kram Perut

Rudolf memgerutkan kening membaca lembar demi lembar surat perjanjian. Ia melirik Eddie, asisten CEO yang menemuinya. Sementara sang CEO sendiri tidak menampakkan batang hidungnya."Aku tidak biasa bekerja seperti ini. Sama saja aku seperti seorang photographer keliling," tukas Rudolf."Anda menghina profesi photographer keliling?" Alis Eddie terangkat tinggi."Tidak ... bukan begitu, Tuan. Hanya saja, untuk level keahlian saya, konsep ini tidak masuk akal," sanggah Rudolf."Justru karena keahlian Anda, Tuan William setuju menggunakan jasa Anda. Ini merupakan tantangan pada profesi yang ditekuni."Kepala Rudolf kembali menggeleng. "Entahlah. Saya ragu, bukan karena tidak mampu. Hanya saja, tanpa konsep yang jelas rasanya sulit.""Anda belum membaca surat perjanjian hingga lembar terakhir dan sudah menyerah hanya karena konsep pemotretan tidak seperti yang biasa Anda lakukan?""Saya sangat menghargai keinginan Tuan William, namun tetap saja kerjasama harus disepakati kedua belah pihak,
last updateLast Updated : 2023-12-18
Read more

S2.210. Double Date

Tergesa, William menggunakan pakaiannya. Ia juga membantu Keyna. Untung saja istrinya menggunakan mini dress hingga mudah memakaikannya. Sambil terus mengatur napas, Keyna mengelus-elus perutnya.“Bagaimana? Kita ke rumah sakit?” tanya William.“Tidak. Ini sudah membaik.”“Yakin?”Keyna memberengut. “Begini-begini, aku seorang dokter. Aku tau mana gejala yang patut diwaspadai, mana yang tidak.”“Jangan marah, Baby. Aku hanya khawatir.”Tanpa menjawab, Keyna meraih telapak tangan William. Tangan itu diletakkan di perut.“Bisa kamu rasakan sekarang, perutku sudah tidak sekencang tadi.”William mengangguk. Ia mengembuskan napas lega. Lalu, segera meraih tubuh Keyna masuk ke dalam pelukannya.“Kamu membuatku takut, Baby.”“Terus-terang, aku juga sempat khawatir,” aku Keyna.“Apa tadi aku melakukannya terlalu kencang?”“Mmm … bukan cuma kamu. Aku juga merasa sedikit terlalu bersemangat tadi,” ungkap Keyna dengan malu-malu.“Aku yang salah. Maafkan aku, Baby.”“Maafkan aku juga sudah membua
last updateLast Updated : 2023-12-18
Read more
PREV
1
...
1920212223
...
34
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status