Share

S2.208. Seandainya

"Aku tadi bilang boleh, Baby," potong William.

Keyna terdiam. Mencerna pernyataan suaminya yang mengangguk sambil berkata boleh. Matanya mengerjap tak percaya.

"Boleh? Kamu mengizinkanku melakukan sesi foto kehamilan dan kelahiran dengan jasa Rudolf?" jerit Keyna senang.

Sekali lagi kepala bilioner itu mengangguk dan bibirnya berkata, " Iya, boleh."

Lalu, kedua tangan Keyna menangkup wajah suami tampan dan mapannya. Bibirnya melebar membentuk senyuman bahagia. Pipi chubbynya tampak lebih membulat saat keduanya terangkat membuat William menjadi gemas.

"Aku sayang sekali padamu, William," ucap Keyna sambil membawa pipi suaminya ke kiri dan kanan.

"Sayangnya karena dituruti permintaannya," William mencebik.

Keyna mencium bibir yang memberengut itu dan terkekeh. "Tidak. Walaupun kamu tidak mengizinkan, aku mengerti."

William tersenyum dan menyahut, " Lagipula aku akan membuat perjanjian dulu dengan Rudolf sebelum mengambil foto-fotomu."

"Kenapa? Kamu pasti akan mengajukan syarat."

William
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status