"Apa yang kau masukkan dalam anggurku ini, Diana?" Carlen mengulangi pertanyaannya karena Diana tak menjawab. Wanita itu hanya tersenyum samar sambil terus memperhatikan Carlen."Memangnya, kamu pikir apa? Aku memberimu racun? Kalau anggur itu ada racunnya, pasti aku juga ikut mati, karena aku meminumnya juga," dalih Diana. Carlen terdiam. Iris mata birunya tajam menatap Diana. "Baiklah, aku memilih percaya padamu. Lagipula, jika kau cerdas, kau tak mungkin berani mencelakaiku. Selain jaringanku luas dengan koneksi tak terbatas, aku juga lah yang membantu bisnis perhiasanmu hingga sukses seperti sekarang," tutur Carlen panjang lebar."Oh, itu sudah pasti, Sayang. Aku bukan orang yang mudah melupakan jasa baik orang lain, walaupun orang itu sudah sangat menyakitiku," sindir Diana dengan gaya bicaranya yang anggun.Carlen terkekeh pelan. Dia menatap Diana lekat-lekat seolah mencari kebohongan di sana. Tak dihiraukannya kepala yang tiba-tiba berdenyut nyeri."Aku tak mengira bahwa kau b
Last Updated : 2023-10-12 Read more