All Chapters of Menjadi Istri Kontrak Tuan Besar Meier: Chapter 81 - Chapter 90

118 Chapters

Meine Liebe

"Ada apa, Sayang?" tanya Carlen lembut. Sontak Anike menoleh pada suaminya dengan raut tak percaya. "Anda bilang apa barusan? Anda memanggilku siapa?" cecarnya. "Sayang, apa yang salah?" Carlen menautkan alisnya. "Ya, ampun. Anda memanggilku 'Sayang'. Aku meleleh." Anike meliuk-liukkan tubuhnya bagaikan ular di depan Carlen, sambil menangkup pipinya sendiri dengan kedua tangan. "Sedang apa kau, Anike? Aneh sekali," cemooh Carlen seraya tertawa. Mulai detik itu, sepertinya dia harus terbiasa dengan segala tingkah istrinya yang sedikit tak masuk akal. "Coba panggil aku lagi dengan panggilan tadi, Tuan," pinta Anike manja. Satu sisi lain yang baru saja diketahui oleh Carlen. "Ayoo!" suruh Anike tak sabar. "Ya, ampun." Carlen mendengkus kesal. "Tidak ada yang istimewa dari kata 'Sayang'," gerutunya. "Tentu saja ada." Anike berjalan memutari meja kerja Carlen, lalu duduk di pangkuannya tanpa a
last updateLast Updated : 2023-10-16
Read more

Rencana Jahat

Anike tak menjawab. Dia langsung mematikan teleponnya, lalu buru-buru masuk ke dalam mobil. "Kenapa, Neng? Kok seperti ketakutan begitu?" tanya Joni heran. "Nggak apa-apa, Pak. Jalan, yuk. Ke alamat ini, ya." Anike menunjukkan peta lokasi yang ada di ponselnya kepada Joni. "Oh, lumayan jauh dari sini, Neng. Mudah-mudahan jalanan nggak macet," ujar Joni seraya duduk di balik kemudi dan menyalakan mesin mobilnya. Kendaraan melaju dengan kecepatan sedang. Joni menyetir sambil bersenandung lirih, sedangkan angan Anike terus membayangkan suara yang sempat meneleponnya tadi. "Untuk apa dia ingin berbicara denganku, ya? Kenapa perasaanku tidak enak?" gumam Anike pada diri sendiri. Sesaat kemudian, fokus Anike teralihkan pada Joni. Dia menepuk pelan pundak sopir pribadi Carlen tersebut. "Pak, Pak Joni kenal akrab dengan Tuan Marten tidak?" tanyanya. Joni menoleh sekilas pada Anike sebelum kembali fokus ke jalan raya. "Saya tidak akrab, Neng. Tuan Marten juga suka bicara seperlunya," tera
last updateLast Updated : 2023-10-16
Read more

Mencari Carlen

"Di mana bos kalian?" tanya Carlen pada salah seorang pegawai. "Oh, tadi Bu Diana ke kamar kecil, Tuan," jawab pegawai itu. "Kenapa lama sekali?" gerutu Carlen. "Padahal biasanya Bu Diana tidak pernah berlama-lama di toilet," celetuk seorang pegawai yang lain. "Biar kuperiksa," putus Carlen. Kemudian dia teringat bahwa terdapat kamar kecil di setiap lantai. "Di kamar kecil yang mana?" tanyanya pada pegawai tadi. "Sepertinya di atas, Tuan. Bu Diana tadi naik ke ruangannya," jelas pegawai itu. Tak ingin membuang waktu, Carlen bergegas naik ke lantai dua. Ternyata, kamar kecil di lantai itu kosong, sehingga Carlen memutuskan untuk naik ke lantai berikutnya. Lantai tiga khusus dijadikan ruang kerja Diana. Walaupun tak seberapa luas, tetapi ruangan itu termasuk mewah dan dilengkapi dengan berbagai macam perabot modern. "Diana?" panggil Carlen. Perasaannya menjadi sedikit aneh saat melihat suasana yang terlalu sepi. "Diana?" panggilnya lagi. Pandangan Carlen terkunci pada ruangan
last updateLast Updated : 2023-10-16
Read more

Prasangka Buruk

Anike tak mempedulikan apapun. Dia berlari secepat mungkin ke lantai bawah, demi melihat keadaan Carlen."Tuan!" seru Anike nyaring. Direngkuhnya tubuh yang lemah tergeletak di atas tanah itu. Anike kemudian membaringkan kepala Carlen di pangkuannya."Maaf, Neng," ucap Joni yang baru saja keluar dari mobil Carlen. Dia berjalan tergesa, lalu berdiri di depan Anike dengan raut tegang. "Tadi di luar gerbang, saya melihat laki-laki keluar dari mobil Tuan Carlen. Sepertinya orang itu membantu mengemudikan mobil Tuan," terangnya."Siapa laki-laki itu, Pak?" tanya Anike."Saya kurang tahu, karena tadi saya fokus mengambil alih kemudi dan memarkirkan mobil Tuan," jawab Joni."Telepon ambulans saja, Anike!" cetus Lula yang berdiri di belakangnya."Marten ...." Carlen merintih pelan."Aku di sini, Tuan. Tidak ada Marten di sini, Meine Leibe," ucap Anike yang tidak dapat menyembunyikan rasa paniknya."Marten keterlaluan ...." gumam Carlen lagi."Apa dia yang melakukan ini padamu? Untuk apa dia m
last updateLast Updated : 2023-10-17
Read more

Ragu

"Apa Tuan Carlen tidak pernah bercerita?" tanya Pandu hati-hati."Pernah, sih. Tapi tidak lengkap," sahut Anike. Sebenarnya, dia ingin bercerita banyak pada Pandu. Namun, tiba-tiba Anike mendengar suara percakapan lain di sekitarnya. "Nanti saya hubungi lagi ya, Pak. Terima kasih," ucapnya seraya mengakhiri telepon.Anike lalu berjalan mengendap menuju arah suara. Di sisi lain dapur, terdapat ruangan kecil yang khusus digunakan untuk membersihkan peralatan makan dan memasak. Anike melongok ke dalam sana. Tampaklah Lula yang sedang bertelepon sambil tertawa kecil. Gadis cantik asli Jerman itu duduk di sebelah bak pencuci piring sambil menggerak-gerakkan kakinya. Diam-diam, Anike menajamkan pendengaran demi mendenagr percakapan Lula dengan seseorang. Saat itu, Lula tidak menggunakan bahasa Jerman, melainkan bahasa Indonesia. Hal itu membuat Anike terheran-heran.Tak dapat lagi menyembunyikan rasa ingin tahu, Anike bergegas menghampiri adi
last updateLast Updated : 2023-10-19
Read more

Cinta Dan Percaya

Anike tak segera menjawab. Dia hanya menatap Carlen dengan mata berkaca-kaca. "Pantas anda tidak pernah mengatakan cinta padaku," gumamnya pelan, tapi Carlen dapat mendengarnya dengan jelas. "Bicaralah yang jelas, Anike. Jangan membuatku gemas," ujar Carlen. Diperhatikannya wajah cantik Anike yang murung dengan bibir cemberut. "Hei," panggil Carlen lembut seraya merengkuh tubuh sang istri. Setengah memaksa dirinya menarik Anike agar mendekat. "Berapa lama aku tertidur? Kenapa aku tidak ingat apa-apa?" tanya Carlen seraya mendekap Anike. Dia tak peduli meskipun istrinya itu berusaha memberontak. Carlen malah mendekapnya semakin erat. "Anda mabuk! Pantas kalau tidak ingat apa-apa!" jawab Anike ketus. "Mabuk?" Carlen mulai mengendurkan pelukannya. "Aku tidak mabuk, Anike. Sudah kubilang kalau aku bertemu Marten di butik perhiasan milik Diana. Dia lalu menembakku dengan sesuatu," ujarnya sambil membuka T-shirt hingga terlihat bagian dadanya. Anike ragu, antara percaya atau tidak. Sete
last updateLast Updated : 2023-10-19
Read more

Mantan Datang

Carlen yang sudah berada beberapa langkah di depan Anike, langsung menoleh menyadari bahwa istrinya itu masih berdiri mematung di belakangnya. "Hei, sedang apa kau, Sayang?" Anike menanggapi pertanyaan Carlen dengan mengarahkan telunjuk ke arah Lula bersama kekasihnya. "Indra! Beraninya kamu, ya!" sentak Anike tiba-tiba. Sontak Carlen dan Anike terkejut mendengarnya. Terlebih saat Anike berlari turun. Dia melewati Carlen begitu saja, lalu menghampiri pria yang ternyata adalah mantan tunangan Anike yang sudah menipu dan menguras seluruh tabungannya. "Mau apa kamu ke sini, hah!" Anike bergerak menerjang dan menjambak rambut kekasih Lula. Hampir saja dia memukul pria itu andai Carlen tak buru-buru mencegah istrinya yang menggila. "Hentikan!" cegah Carlen. "Apa yang kau lakukan, Anike? Apa kau sudah gila?" seru Lula yang spontan melindungi kekasihnya seraya merentangkan tangan. "Minggirlah, Lula! Aku ingin menghajarnya!" Anike berteriak seperti orang kesetanan, sampai-sampai Carlen ke
last updateLast Updated : 2023-10-19
Read more

Layang-layang

Beberapa hari ini Carlen terlihat sibuk di ruang kerja. Dia serius mencari tahu latar belakang Rangga. Carlen bahkan menyewa beberapa orang untuk menyelidiki siapa kekasih Lula tersebut sebenarnya. Dia bahkan menyewa beberapa orang untuk mengungkap identitas asli kekasih Lula tersebut. "Aku tidak berbohong, Tuan. Dia memang benar Indra, orang yang sudah menipuku," ujar Anike. Sikapnya seperti anak kecil yang merajuk supaya orang tuanya percaya. "Aku tidak pernah mengatakan kalau kau berbohong, Anike," sahut Carlen lembut, sambil serius mengetikkan sesuatu di keyboard laptop. Anike turut memperhatikan apa yang Carlen lakukan. Dia menyeret kursi lalu duduk di samping sang suami. "Apa anak buah anda sudah menemukan sesuatu? Mungkin tempat tinggal atau nama aslinya," tanya Anike. "Ya, tenang saja. Semuanya sedang bekerja," jawab Carlen tanpa mengalihkan pandangannya dari layar laptop. "Anda sedang apa, sih?" tanya Anike lagi. Saat itulah, Carlen menghentikan aktivitasnya, lalu mengal
last updateLast Updated : 2023-10-21
Read more

Misi Menegangkan

"Lantas, kenapa kita harus diam saja di sini? Ayo, kita datangi kamar kosnya!" cetus Carlen tak sabar. "Tenang dulu, Tuan," sergah Doni. "Di jam-jam seperti ini, Irawan belum pulang kerja. Biasanya dia masuk rumah pukul lima sore. Kita tunggu sampai dia datang," sarannya. "Wah, berarti kita harus menunggu satu jam lagi, dong," gerutu Anike. Belum apa-apa dia sudah dua kali memeriksa waktu yang tertera di layar ponsel. "Saya hanya khawatir jika dia menyadari keberadaan kita di sini. Bisa-bisa Irawan melarikan diri secara diam-diam," terang Doni. "Wah, terus bagaimana, dong?" tanya Anike was-was. "Kita bersembunyi dulu di tempat yang aman sampai dia datang," jelas Doni. "Sembunyi di mana?" sahut Carlen. "Saya punya seorang kenalan di kampung ini selama mengintai Irawan. Rumahnya tepat di belakang kos-kosan," papar Doni. "Ya, sudah. Kita ke sana saja," ajak Anike. "Lewat sini, Nyonya." Doni kembali bersikap sebagai penunjuk jalan. Dia mengarahkan pasangan suami istri itu ke jala
last updateLast Updated : 2023-10-21
Read more

Hari Ulang Tahun

"Saya punya akses ke banyak jaringan, Pak Irawan. Pasti akan sangat mudah bagi saya untuk mencari siapa saja korban anda, yang saya yakin sudah berjumlah puluhan, salah satunya adalah Nyonya Anike," ujar Doni yang turut mengintimidasi Irawan."Aku punya bukti transfer ke rekening atas nama Indra!" sahut Anike dengan nada tinggi."Nah, apalagi begitu. Dari rekening tersebut sudah bisa diselidiki, apakah memang datanya palsu atau asli. Bisa bertambah lagi nanti tuduhan yang akan anda terima," ancam Doni."Ya, ampun." Indra alias Irawan menggeleng lemah. Dia benar-benar terdesak dan tidak bisa mengelak. Ditambah sorot mata tajam nan mengerikan yang dilayangkan Carlen untuknya."Akui semua perbuatanmu pada Lula, atau kau akan menerima akibatnya," ancam Carlen."Kalau anda tidak dapat diajak bekerja sama, terpaksa kami akan memberitahu istri dan keluarga besar anda. Apa anda mau jika mereka turut dimintai pertanggungjawaban?" sambun Doni."Jangan
last updateLast Updated : 2023-10-22
Read more
PREV
1
...
789101112
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status