"Tidak ada yang gratis di dunia ini, Sayang." Marten terbahak. "Sudah berulang kali kau kuberi pilihan, menjadi kekasih atau tawanan. Namun, kau selalu memilih tawanan. Sebesar itukah cintamu untuk Carlen?" desisnya. "Itu sama sekali bukan urusan anda!" Sekuat tenaga, Anike melepaskan cengkeraman tangan Marten dari dagunya. "Tentu saja ini menjadi urusanku, Anike!" sentak Marten. Sikapnya semakin tak terkendali. Kedua tangannya yang kekar, mencengkeram lengan Anike kuat-kuat. "Hentikan, Tuan. Sakit," rintih Anike lirih. "Biar saja! Biar kau tahu bahwa kau adalah milikku! Selama kau belum bisa mengembalikan lima ratus juta beserta bunganya, maka kau akan tetap menjadi tawananku," tegas Marten. "Anda jahat!" Mata Anike berkaca-kaca. Jika bisa, rasanya dia ingin menerjang pria tinggi tegap di depannya ini, lalu melarikan diri. Akan tetapi, cengkeraman tangan Marten yang semakin erat, menyadarkan Anike bahwa sungguh tidak mungkin mengalahkan pria itu. "Sebenarnya aku bisa bersikap ja
Last Updated : 2023-09-29 Read more