“Kamu gila ya, Ke!” Tiara melotot tajam. Baru saja dirinya meminta maaf pada Anike dan menyesali perbuatannya. Akan tetapi, kini Anike kembali melakukan sesuatu di luar nalar, sehingga kembali menyulut emosi Tiara.“Eit, sabar dulu! Aku hanya menumpang di sana. Tuan Marten memberikan satu kamar tamu, Teh. Dia sopan, kok. Nggak pernah berbuat kurang ajar,” sanggah Anike.“Iya, tetap saja, Ke. Orang melihatnya tuh, kamu tinggal berdua sama laki-laki. Walaupun kalian nggak ngapa-ngapain, tapi ….”“Aku sudah tidak peduli omongan orang, Teh. Yang penting aku tidak melakukan sesuatu yang melanggar batas,” potong Anike.“Ya, ampun!” Tiara meraup mukanya kasar. “Ini nih, yang membuatku lepas kendali,” sungutnya.“Tuan Marten juga mengajakku ke Jerman, Teh,” ujar Anike yang kembali membuat Tiara terkejut. Seolah sebuah petir besar menyambar ujung kepala Tiara dan membuat ubun-ubunnya berasap.“Untuk apa jauh-jauh ke sana? Apa kamu nggak kasihan dengan Abah dan Emak?” sergah Tiara.“Aku mau car
Last Updated : 2023-09-14 Read more