part 173Adi yang sudah turun segera mengambil koper Dhea di bagasi. Mereka melangkah masuk ke rumah, entah kenapa, setiap memasuki rumah ini, perasaan Dhea seperti tersedot ke dalam kesedihan, air mata tak kuasa menitik ke pipinya. Dhea buru-buru menghapus air matanya agar tidak terlihat oleh orang-orang disekitarnya.Mereka langsung menuju meja makan, sementara koper Dhea dibawa oleh Bik Siti ke kamarnya dan langsung dirapikan."Wah, ini baru namanya makan enak," ujar Adi."Ayo, dimakan. Dhea, kau mau makan ini? ini sayur nangka kesukaanku. Apa kau pernah memakan sayur ini?" ujar Fathan."Oh, nangka muda? tentu saja aku pernah memakannya. ini digulai, kan? kalau digulai akan enak kalau makannya pakai nasi lontong," jawab Dhea yang begitu antusias.Ingat nangka muda, Dhea jadi ingat Aryan. Dulu dia sering meminta buah nangka muda di halaman belakang rumah Aryan untuk dibuat sayuran karena memang kadang kala dia kehabisan uang untuk membeli sayuran dan lauk pauk. Tetapi setelahnya Ar
Last Updated : 2024-03-25 Read more