Share

171

Penulis: Nainamira
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-23 06:44:24
Part 171

Dia sama sekali tidak pernah melakukan operasi plastik untuk mengubah wajahnya karena memang dia bukan Dhea Annisa Putri, Putri kandung Paramita. Lantas siapa dia? Apakah Bram boleh mengacu, pada satu nama?

Tetapi Bram belum berani menebak sejauh itu. Tetapi feeling-nya sangat kuat saat ini, apalagi mendengar pesan dari mendiang ibu mertuanya itu, dia benar ... yah, dugaannya jika Dhea bukan anak kandung mertuanya adalah benar. apalagi sekarang? tinggal mencari tahu siapa sebenarnya Dhea, benarkah Dhea adalah Kamelia? benarkah Kamelia adalah Lia yang selama ini dia cari? jika demikian, berarti selama ini dia menikahi wanita yang selama ini dia tunggu, dia menikahi wanita yang tepat, belahan jiwanya yang sangat dia rindukan.

Memikirkan itu semua membuat tubuh Bram gemetar menahan perasaan, dengan antusias dia peluk wanita di sampingnya erat-erat, seolah-olah dia tidak akan melepaskan pelukan itu selama-lamanya.

"Sayang, tahukah kau? betapa aku sangat mencintaimu?" gumam lelaki
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Mini Adae Jangkang
Ya gpp kan kalau Dhea balik ke Batam siapa tau dg begitu terbongkar lah kasus beberapa tahun silam dan terungkap lah siapa sesungguh nya Dhea
goodnovel comment avatar
senja
waduh si bambang lemes deh. nggak berdaya.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   172

    Part 172Dengan lesu Bram akhirnya mengabarkan agar Dhea ke Batam bersama Adi. Dia sendiri sedang sibuk-sibuknya dengan pekerjaan di Jakarta. Dhea sempat protes, apa nggak ada orang lain yang bisa menggantikannya? tetapi ketika mendengar itu permintaan khusus dari Pak Ibrahim, dia bisa apa? lagipula sekarang statusnya adalah anak angkat walikota tersebut, jadi dia juga harus menghormatinya, walaupun sebenarnya dia sendiri tidak menginginkan menjadi anak walikota itu. Semua dia lakukan demi Kamelia, entah kenapa, mendengar seorang ayah yang kehilangan anak gadis dan berharap bisa melihat sosok gadis itu pada dirinya membuatnya sedikit terenyuh.Ketika mendarat di bandara Batam, Fathan sudah menjemput Dhea dengan mengendarai mobil mewahnya, kali ini jenis mobil Buggati. Dhea sudah tidak heran lagi kalau lelaki ini selalu gonta-ganti mobil mewah, secara di rumah ayah lelaki ini terparkir beberapa jenis mobil mewah."Kita langsung ke rumahmu, ya?" ujar Fathan yang mengendarai mobil.Seben

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-23
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   173

    part 173Adi yang sudah turun segera mengambil koper Dhea di bagasi. Mereka melangkah masuk ke rumah, entah kenapa, setiap memasuki rumah ini, perasaan Dhea seperti tersedot ke dalam kesedihan, air mata tak kuasa menitik ke pipinya. Dhea buru-buru menghapus air matanya agar tidak terlihat oleh orang-orang disekitarnya.Mereka langsung menuju meja makan, sementara koper Dhea dibawa oleh Bik Siti ke kamarnya dan langsung dirapikan."Wah, ini baru namanya makan enak," ujar Adi."Ayo, dimakan. Dhea, kau mau makan ini? ini sayur nangka kesukaanku. Apa kau pernah memakan sayur ini?" ujar Fathan."Oh, nangka muda? tentu saja aku pernah memakannya. ini digulai, kan? kalau digulai akan enak kalau makannya pakai nasi lontong," jawab Dhea yang begitu antusias.Ingat nangka muda, Dhea jadi ingat Aryan. Dulu dia sering meminta buah nangka muda di halaman belakang rumah Aryan untuk dibuat sayuran karena memang kadang kala dia kehabisan uang untuk membeli sayuran dan lauk pauk. Tetapi setelahnya Ar

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-25
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   174

    Part 174Dhea tidur cukup nyenyak malam ini, itu juga karena Bram sudah menelponnya setiap tiga jam sekali. Lelaki itu memang perhatiannya begitu over akhir-akhir ini. Ketika jam menunjukan pukul delapan pagi, Khaidir sudah menjemputnya, di dalam mobil juga sudah ada Adi yang akan mendampinginya ke pertemuan.Pertemuan kali ini tidak di kantor wali kota, pertemuan akan diadakan di hotel bintang empat di kota ini. Adi mengatakan jika Ilham dan dua staf lainnya sudah menunggu di sana. Dhea mengambil sebuah tas map dan membuka isinya, di sana ada draf data yang sudah dikerjakan jauh-jauh hari setelah ke Batam tempo hari, draf itu dikerjakannya dengan teliti."Bahan presentasinya sudah siap, Bu?" tanya Adi memastikan."Sudah, Pak. Ada di laptop. Kira-kira siapa yang akan hadir dari pihak klien?""Sepertinya Pak Ibrahim yang akan datang sendiri, beserta Penanggung jawab dari PU dan pihak pelabuhan.""Apa ada investor yang mendanai proyek ini?""Sepertinya tidak, dana ini sepenuhnya dibiaya

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-03
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   Bab 175

    Sudah dua Minggu Dhea berada di kota ini, setiap dua hari sekali, Pak Ibrahim selalu mengundangnya makan. kalau tidak makan siang, ya kadang makan malam. Suasana yang terbangun diantara mereka benar-benar membuat Dhea takjub, dia menjadi akrab dan tidak canggung lagi dengan Ibrahim maupun Fathan putranya. Hanya saja dengan Sovia Veronika istri Ibrahim masih belum bisa mengakrabkan diri. Bukan karena Dhea tidak berusaha, tetapi Sovia memang selalu menjaga jarak dan terkesan tidak menyukainya.Siang itu Dhea kembali dijemput Fathan untuk mengunjungi rumah mereka. Ibrahim sudah memasak makanan kesukaan Dhea, dia bahkan memesan SOP kerang khusus dari kedai Pakcik Ali."Pekerjaanku sudah selesai di sini, Pak. Lusa aku ijin akan kembali ke Jakarta," ujar Dhea di tengah acara makan siang itu."Sudah berapa kali aku bilang jangan panggil Pak. Panggil aku ayah!" sela Ibrahim dengan nada tidak suka "Oh iya, Ayah. maaf ....""Tidak bisakah kau menetap di kota ini saja?aku bisa memberimu pekerja

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-06
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   176

    Part 176 Ketika sampai perusahaan itu, mereka disambut oleh Raditya. Lelaki ini memiliki kepribadian yang luwes dan pandai bicara, penampilannya yang perlente memperlihatkan jika dia pandai bergaya. Penampilan seperti itu mengesankan bahwa lelaki ini baru saja memiliki sedikit kekayaan dan membuatnya berdandan habis-habisan. Dari segi wajah, Raditya terlihat biasa-biasa saja, tetapi karena ditunjang dengan penampilannya ini, membuat lelaki itu sedikit berkelas. Raditya mencerikatan sedikit latar belakang perusahaan mereka, dia sudah serius untuk menjual sahamnya. Karena perusahaan ini didirikan berdua dengan Tommy, jadi saham mereka juga Fifty-Fifty. Persoalannya sekarang Tommy justru tidak mau menjual sahamnya, semntara Bram akan mengakuisisi perusahaan itu total, bukan hanya membeli separuh saham saja. Tidak berapa lama Tommy juga datang ke ruangan direktur, yang saat ini diduduki oleh Raditya, sekali lagi dengan tegas lelaki itu menolak menjual sahamnya. "Saya tidak bersedia me

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-07
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   177

    Part 177 "Bukankah itu Adelia? sepertinya dia mabuk?" ujar Dhea sambil menatap heran ke arah kedua orang yang tengah berseteru tersebut. Melihat adegan di depannya, membuat perasaan Dhea menegang dan tidak enak, diam-diam dia melirik ke arah suaminya, terlihat tangan lelaki itu mencengkeram erat stir kemudi. Tatapan Bram juga begitu tajam mengarah ke arah Adelia. Dhea sudah menduga, pasti lelaki ini tidak akan bisa berpaling dari Adelia, apalagi melihat wanita itu dalam kesulitan seperti itu. "Cantik, ayo ikut aku! Tidak baik perempuan cantik sepertimu berkeliaran seperti ini!" "Lepaskan aku! Aku tidak Sudi ikut denganmu! Lepaskan aku!" Dialog mereka terdengar samar-samar. Adelia tampak memberontak, tetapi lelaki itu ternyata memiliki tenaga yang tidak sebanding dengannya, dengan mudah lelaki itu bisa menyeret wanita itu untuk mengikutinya. Dhea hanya merapatkan bibir melihat semua itu, perempuan seperti apa yang sudah larut seperti ini berkeliaran di klub malam? Apakah sebenarny

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-07
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   178

    Part 178"Ambil perempuan itu, aku tidak minat! Aku hanya berminat pada perempuan yang ada di dalam mobil ini.""FRANS! JANGAN MACAM-MACAM, BRENGSEK!"Frans tidak menghiraukan teriakan Bram, lelaki itu bahkan tersenyum meremehkan, seolah-olah menantang lelaki yang kini bergerak akan menyerangnya. Namun sayang, gerakan Bram dihentikan oleh tiga orang anak buah Frans. Frans menghampiri mobil dan mengetuk kaca jendelanya, Tak berapa lama jendela itu terbuka, tampak raut wajah cantik menyembul dari dalam membuat Frans sangat kegirangan."Hello, my beautiful love?" sapa Frans dengan senyum yang dipaksakan manis.Dhea yang melihat lelaki urakan itu tersenyum seperti itu justru tidak melihat manisnya dari mana, senyum itu justru terlihat seperti seringai jahat."Dhea! tutup jendelanya! cepat kunci!" teriak Bram.Lelaki itu jelas sangat mengkuatirkan istrinya, dia tahu pasti seberapa gilanya Frans, lelaki tidak waras itu bisa melakukan sesuatu yang tidak bisa dibayangkan demi membalas dendam

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-09
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   179

    Part 179Dhea membuka matanya ketika terdengar adzan subuh menggema dari ponselnya. Dia memang sengaja memasang waktu salat untuk mengingatkan waktu ataupun sebagai alarm. Matanya mengerjap beberapa kali, kepalanya sedikit pusing karena dia hanya tidur kurang dari dua jam. Pandangannya mengarah ke segala arah di kamar ini, mencari sosok yang biasanya tidur disampingnya. Tetapi orang itu tidak ada di sana, berarti memang belum pulang.Dengan langkah malas Dhea menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu dan melaksanakan salat subuh, setelah salat dia berharap rasa kantuk datang menghampiri tetapi ternyata malah sulit memejamkan mata, yang ada kepalanya tambah sakit karena memikirkan banyak hal, terutama lelaki itu.Dengan langkah malas akhirnya Dhea turun ke dapur untuk membuat secangkir kopi panas, kopi tubruk tradisional lebih di sukai apalagi yang ditambah gula sedikit.Duduk di meja makan dengan secangkir kopi yang masih mengepul membuatnya tampak sedikit kesepian, tidak mungkin Bram

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-09

Bab terbaru

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   373

    Sebulan yang lalu ..... "Kakak yakin mau melakukan ini? kalau kita lakukan ini, Amel bisa celaka, Kak." "Kita tabrak dari depan, jadi kemungkinan kecelakaan untuk penumpang belakang tidaklah terlalu fatal." "Baiklah, ini hanya kita saja yang tahu, jika ada yang tahu selain kita berdua, tidak bisa dibayangkan berapa orang yang akan tersakiti." "Makanya kau rahasiakan!" Hari itu, dengan truk pengangkut pasir yang dia beli bekas, dengan kendaraan yang sarat muatan, Viyatan mengendarai mobil itu dengan kecepatan rendah, setelah mendapat telpon dari Fathan jika mobil target dia sedang mendekat, maka dia memacu kendaraan sarat muatan itu dengan kecepatan tinggi, akibatnya mobil oleng dan langsung menabrak mobil sedan di depannya. Viyatan langsung melompat dari dalam mobil, dengan modal kunci inggris di tangan, dia memecahkan kaca jendela mobil sedan itu, dan menghantamkan kunci inggris itu pada dua pria yang duduk di depan, dan menutup hidung pria di bangku belakang dengan saputa

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   372

    "Acara apa memangnya?" "Lihat itu, dekorasi itu untuk apa?" "Seperti pelaminan ya, Bang?" "Ya, hari ini jam sepuluh kita akan menikah lagi." "Ha? Apa nggak apa-apa?" "Nggak, pernikahan kita dulu kurang sempurna, karena tidak diwali nikahkan ayahmu, padahal ayahmu masih hidup. lagipula aku menikahimu dengan identitas orang lain, sekarang aku akan mengucapkan ijab kabul dengan mengucapkan namamu sendiri." "Apa tidak apa-apa menikah ulang?" "Aku sudah bertanya di KUA, mereka bilang tidak apa-apa. Mereka akan menerbitkan buku nikah yang baru atas namamu yang asli." "Iya, karena ingatanku sudah kembali, aku juga ingin kembali menjadi diriku yang sesungguhnya, nama Dhea akan ku kembalikan pada pemilik aslinya." "Baiklah, jadi ... apakah aku bisa memanggil istriku dengan nama Lia?" "Maaf, Bang ... karena nama itu sudah pernah dipakai orang lain, aku jadi tidak mau lagi. Panggil nama kecilku seperti ayah dan saudaraku memanggil, yaitu Amel." "Baiklah, Amel. siapapun nama

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   371

    Setelah sampai di rumah nenek, halaman rumah nenek yang luas sudah terpasang tenda dengan dekorasi yang sangat mewah, dengan dominasi warna biru laut, biru muda dan putih. Perpaduan warna-warna itu tampak begitu indah dan elegan, bahkan ada bunga-bunga segar sebagai dekorasi. "Ini, dekorasi acara peringatan kematian apa kawinan, sih? kok mewah banget begini?" tanya Dhea yang membuka jendela mobil dan menatap ke arah halaman rumah nenek. "Sebentar, aku keluar dulu. Kamu jangan keluar dulu." "Eh, kenapa?" Bram tidak menjawab pertanyaan istrinya, dia bergegas turun dan membuka pintu istrinya, dengan sigap lelaki itu langsung menggendong istrinya ala putri. "Eh, kenapa di bopong? itu Kruk aku ketinggalan di mobil," seru Dhea yang langsung mengalungkan kedua lengannya di leher suaminya takut terjatuh. "Selamat datang, Pak Bram, Bu Kamelia ...." Dhea menatap semua orang yang menyambut kedatangannya di gerbang masuk rumah. Mereka memakai seragam batik yang sama, seperti pelayan di

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   370

    Setelah seminggu, Dhea dan Bram kembali dari ke tanah suci. Mereka segera kembali ke kediaman Bram, Dhea yang belum bisa berjalan, dengan kekuatan lengan Bram masih dibopong menuju ke kamarnya yang kini berada di lantai bawah. "Sayang, Istirahatlah. Besok kita akan kembali menerapi kakimu agar lebih kuat untuk berjalan. Sania akan bulan madu selama sepuluh hari lagi, nanti setelah dia pulang, kita jiga pulang ke Batam." "Iya, Bang. Aku harus semangat berlatih jalan." Hanya memikirkan Angga membuat Dhea semakin semangat berlatih jalan, seminggu kemudian dia sudah bisa memakai satu Kruk untuk berjalan, dia tidak mau lagi memakai kursi roda. "Dhea! Aku sudah pulang!" teriak Sania sambil berlari memeluk wanita yang tengah berdiri disangga Kruk. "Loh, kok sudah pulang? katanya sepuluh hari di sana? ini baru tujuh hari." "Iya, aku sudah kangen sama tanah air." "Ish, basi banget alasanmu." Sania malah tertawa lebar, kerudung warna hitamnya yang terpasang di kepalanya membuat

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   369

    "Bang, aku kangen banget sama Angga, kapan aku akan bertemu dengannya?" keluh Dhea ketika malam tiba, dia benar-benar tidak bisa tidur memikirkan anaknya itu. "Sabar, Sayang. Keberadaan Abimanyu belum diketahui, lagian pendukungnya mafia Antonio juga melarikan diri ke Colombia." "Apa Abimanyu juga ikut melarikan diri ke sana?" "Belum bisa dipastikan. Orang-orang GIR akan menyelidikinya. Kamu sabar, ya? Sekalian sembuhkan dulu kaki dan bahumu, biar bisa menggendong Angga." "Ayah nanyain terus, kapan kita ke sana. Mereka akan menyiapkan pesta resepsi pernikahan kita." "Menunggu kepastian dari GIR, ya? kalau memang Abimanyu pergi ke Colombia, tentu situasi akan lebih aman. Kalau dia masih di sini, aku takut terjadi apa-apa pada kalian." "Iya, baik, Bang. Aku akan menuruti apa yang kamu katakan, tapi tolong pikirkan apa yang aku rasakan." "Setiap saat, yang dipikiran Abang hanya kebahagiaan dan keselamatan kamu dan anak kita, Sayang. Maaf, ya? Abang belum bisa memberi kebaha

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   368

    Sudah sebulan berlalu, luka Dhea sudah mulai sembuh. Wanita itu sudah belajar berjalan satu dua langkah, hanya saja masih terasa sakit akibat patah tulang itu. Dia lebih banyak bergerak dengan kursi roda, jadwal terapi jalan dilakukan seminggu dua kali. Perusahaan juga sudah stabil, dua hari setelah tragedi penyerangan itu, Niko segera memulihkan saham perusahaan, Arjuna kini menjabat sebagai direktur utamanya dan Bram mengambil alih komisaris. Arjuna yang dulu sering menolak diberi wewenang puncak jabatan, kini terpaksa mengambil alih demi keluarga kakaknya yang memang butuh banyak perhatian. Bram juga ke kantor hanya dua kali seminggu, dia lebih banyak menghabiskan waktu untuk menemani istrinya berobat, Arjuna yang masih belajar hanya menghubunginya untuk berkonsultasi jika mengenai pekerjaan dan keputusan yang harus diambil. Kedua keluarga pamannya juga kini tidak meributkan kembali mengenai perusahaan, apalagi Siska sepupunya juga kini sibuk mengurus pernikahannya dengan seora

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   367

    Tit .... tit ... tit .... Suara monitor terdengar teratur, sepasang mata tiba-tiba membuka, menatap lurus ke arah plafon. Bunyi monitor itu terdengar begitu mengganggu. "Masyaallah! kamu sudah bangun, Sayang?!" Suara itu mengagetkannya, dia menoleh dan mendapati seorang lelaki berpenampilan kuyu dengan sepasang mata yang memerah. di mana ini? "Alhamdulillah, kamu sudah sadar. Aku benar-benar cemas!" Perlahan-lahan kesadaran muncul pada diri wanita ini, bayangan terakhir sebelumnya. Dia berada di dalam mobil bersama lelaki brengsek Abimanyu. Perdebatan di dalam mobil itu membuat lelaki itu murka dan menodongkan pistol ke arahnya, namun belum sempat peluru itu dimuntahkan, mobil tiba-tiba terguncang hebat, seperti terbentur dengan kuat sehingga dia kehilangan keseimbangan dan terpental ke depan dengan kuat, kepalanya bahkan membentur dasbor mobil membuatnya tidak sadarkan diri. "Di mana ini?" akhirnya dengan susah payah dia mengeluarkan suara. "Kamu di rumah sakit, Sayang. Sud

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   366

    "Niko, cepat kacak ke mana perginya mobil yang membawa Dhea!" perintah Bram melalui sambungan telepon. Untung saja Bram mengingat nomor plat mobil yang membawa Dhea tadi, jadi bisa sekalian meminta Niko untuk melacaknya. "Baik, Bos!" Niko yang selalu stanby di markas langsung melaksanakan perintah Bram. dalam beberapa menit dia sudah mengetahui nomor plat tersebut. "Bos, nomor plat mobil ini palsu. Ini nomor plat mobil keluaran tahun 1978, mobilnya bahkan sudah jadi rongsokan. Plat aslinya mungkin sudah dicopot." "Mobilnya BMW, apa tidak bisa dilacak?" "Iya, mobil keluaran 1978 ini juga BMW. bahkan nama pemiliknya sudah mati." Bram mendengus kesal, sungguh sial sekali nasibnya. Adi yang ada di sampingnya hanya bisa terdiam dan fokus menyetir, semntara Lingga yang duduk di kursi belakang sibuk menjaga Frans. Mobil yang dikendarai Adi dengan cepat sampai di rumah sakit terdekat, paramedis segera membawa blankar dan membawa tubuh Frans ke ruang gawat darurat, ketiga orang

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   365

    "Sini, Kamu!" Dhea meringkuk ketakutan mana kala tiga orang lelaki mendatangi kamarnya dengan wajah beringas. Dengan kasar tangannya dicengkeram dan ditarik paksa, agar mengikuti langkah lelaki itu. "Mau ke mana?" tanya Dhea dengan suara keras yang dipaksakan. "Jangan banyak tanya!" Dhea hanya pasrah mengikuti langkah cepat lelaki itu, tubuhnya sedikit goyah karena kurang tenaga. Dulu dia mudah saja melawan lelaki seperti ini walaupun hanya sendirian. Tetapi efek tidak diberi makan cukup selama dua Minggu cukup melumpuhkan semua tenaganya, mana bisa dia melawan lagi. Lelaki yang mencekeram tangannya juga tidak peduli apakah dia kesusahan mengikuti langkahnya atau tidak, dia terus saja diseret walaupun kepayahan. Apalagi ketika menuruni tangga, tubuhnya hampir saja terjerembab ke bawah jika saja cengkeraman lelaki itu tidak kuat. "BERHENTI!!!" lelaki itu berteriak ketika sampai di bawah anak tangga. Dhea melebarkan matanya melihat pemandangan di lantai satu, bukan kar

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status