Najma terus saja bertanya, ia akan dibawa ke mana. sedangkan, aku sengaja tidak ingin memberitahunya. Aku takut ia menolak untuk bertemu dengan ayahnya terlepas setelah kejadian dimana dia harus menyaksikan aku bertengkar dengan ayahnya.."Ma, sebenarnya kita mau ke mana?" tanya Najma pada aku."Ikut aja dulu, ya. kita mau ketemu seseorang," jawabku disertai dengan seulas senyuman."Siapa?" tanya lagi Najma rupanya anak gadisku ini masih penasaran."Orang penting di hidup kamu, Najma," timpal Marvel ia kini ikut bicara.Najma yang awalnya menghadapku , kini ia jadi menghadap Marvel. Duduknya Najma memang tidak bisa diam. "Orang penting dalam hidup Najma itu cuma Mama aja, Om. Enggak ada yang lain," balas Najma dengan begitu polosnya.Posisiku memang tengah duduk di belakang, sementara Najma dan Marvel duduk di depan aku bisa melihat interaksi keduanya.Begitu dekat sekali, lagi aku bilang jika orang yang tidak tahu pasti akan mengira mereka adalah ayah dan anak. Kenyataan mereka bukan
Read more