Home / Lain / Talak Aku, Mas! / Sudah Tidak Waras

Share

Sudah Tidak Waras

Author: Edka22
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Aku sedikit lega saat berkas gugatan ceraiku diserahkan kepada pengadilan. Aku nerjwr besar tanpa menunggu lama kasus gugatan ceritaku segera masuk meja hijau. Sungguh aku ingin secepatnya berkahir, tidak ingin selalu berurusan dengan Mas Raka lagi. Sudah cukup kenyang aku bertahan selama lima tahun ini.

Tiba di rumah waktu sudah larut malam. Bahkan Najma saja sampai tertidur karena pukul sembilan adalah waktunya Najma tidur. Aku senang saat Najma hari ini begitu ceria, tertawa lebar bahkan aku saja ikut tertawa. Mungkin ini adalah hari terbaiknya, selama ia hidup.

Sejenak aku diam sebentar sebelum aku benar-benar keluar dari mobil Marvel. Ya, seharian ini aku memang menghabiskan waktuku bersama Marvel. Ia begitu bisa membuat Najma tertawa bahagia. Aku jadi merasa tersindir jika selama ini tidak pernah membuat anak ku bahagia.

"Terima kasih untuk hari ini," ucapku pada Marvel.

"Terima kasih untuk apa? Perasaan aku tidak melakukan apa pun?' tanyanya dengan mimik wajah keheranan. Aku bi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Talak Aku, Mas!   Diam

    Dua hari selepas pertengkaran itu, lagi-lagi Mas Raka menghilang. Entah kenapa setiap kami usai bertengkar ia selalu saja menghilang. Bersembunyi di mana aku sama sekali tidak tahu.Setiap kali aku menangis, dan terlihat oleh Najma. Ia langsung saja memelukku dengan erat. Sebuah pelukan yang mengisyaratkan agar aku berhenti untuk menangis. Tenang ada dirinya yang selalu menjaga.Seperti saat ini misalnya. Tatkala aku mengingat kejadian kasar Mas Raka di depan Najma. Membuat aku tidak bisa tenang. Aku terus saja berpikir, apa Najma tidak apa-apa? Apa Najma melupakan kejadian tempo hari itu? Aku harap ia melupakannya.Dan saat mengingat hal itu aku selalu menangis. "Hai, anak gadis mama kamu kenapa? Lah kok nangis?" Ujarku berpura-pura tidak tahu apa penyebab Najma menangis.Aku yang memang tengah duduk, sementara Najma memelukku dari belakang langsung saja menariknya membawa Najma duduk di pangkuanku. Aku bisa melihat jika dia menangis namun, tidak mengeluarkan suara hanya tubuhnya y

  • Talak Aku, Mas!   Proses Cerai

    Hari yang aku tunggu akhirnya datang pula. Hari di mana persidangan pertama proses perceraian ku akan segera dimulai.Aku menatap sekeliling, namun aku tidak menemukan keberadaan Mas Raka. Apa mungkin dia tidak akan datang? Tapi kenapa? Sikapnya itu seolah-olah ia masih menginginkan aku sebagai isterinya. Namun, aku tidak pernah diperlakukan layaknya seorang istri oleh dirinya.Aku menarik nafas tatkala hakim tetap melangsungkan proses perceraian ini, meski tanpa kehadiran suamiku. Aku sudah punya bukti kuat agar bisa dikabulkan Hakim.Aku kira proses cerai itu mudah, nyatanya begitu menyita banyak waktu. Aku kira cukup selesai satu hari nyatanya tidak. Tidak ingin terus bolak-balik pengadilan, aku pasrahkan saja semua pada Marvel. Bahkan aku mengatakan padanya agar ia bisa dengan cepat menanganinya, aku sungguh ingin secepatnya pergi dari sini. Aku ingin membuka lembaran baru."Marvel, kamu bisakan membuat semua mudah? Berjalan dengan cepat? Bukankah katanya jika alasan cerai karena

  • Talak Aku, Mas!   Sebuah Fakta

    Yang aku dengar dari orang lain, proses perceraian itu lama. Namun, itu tidak berlaku padaku. Hanya dalam jangka waktu satu bulan aku resmi bercerai dengan mas Raka. Selama proses perceraian, Mas, Raka tidak pernah sekalipun datang. Bahkan aku sama sekali tidak tahu di mana keberadaan. Hanya saja dia selalu ada menghubungiku, menanyakan kabar aku dan Najma.Ini sungguh aneh, aku tidak mengerti dengan jalan pikiran Mas Raka. Tiba-tiba dia kembali berubah menjadi lembut lagi. Melalui chat juga, aku memberi tahu dirinya jika mereka sudah resmi bercerai."Sekarang kita sudah resmi bercerai. Aku bukan istrimu lagi dan kamu bukanlah suamiku lagi.''Maaf, maaf banget jika selama aku menjadi istrimu, ada hak mu yang tidak terpenuhi olehku. Aku harap kamu mau memaafkan aku."Itu adalah isi pesan yang aku kirim pada Mas Raka, beberapa menit menunggu tapi tak kunjung di balas. Oke, mungkin dia ada urusan lain hingga tidak sempat membaca pesan dariku.Sekarang yang harus aku pikirkan adalah. Bag

  • Talak Aku, Mas!   Maaf

    Berulang kali aku mencoba untuk menghubungi nomor mas Raka. namun dia tidak kunjung mengangkatnya padahal sambungan telepon terhubung.Aku tidak menyerah, aku terus menghubunginya setidaknya setelah aku minta maaf perasaan bersalah ini tidak terus mengganggu pikirankuApakah setelah tahu kenyataan Aku akan kembali dengan mas Raka? Jawabannya tidak, aku akan tetap menjalani status baruku menjadi seorang janda.Aku pikir sudah tidak ada lagi rasa cinta untuk mas Raka . Sudah tidak ada lagi rasa nyaman saat bersamanya. Lantas untuk apa aku repot-repot menghubungi Mas Raka? Jawabannya hanya satu, karena muncul perasaan bersalah, ini hanya sebagai bentuk rasa simpati ku kepadanya. Andai, andai saja mas Raka jujur dengan penyakitnya. Mungkin aku akan bertahan mempertahankan rumah tangga ini. Tapi Mas Raka malah memilih berubah, ia memilih menyakiti lahir batinku selama 5 tahun ini. Hingga perlahan rasa cinta, rasa nyaman terkikis dan akhirnya habis tidak tersisa.Aku mencoba untuk kembali

  • Talak Aku, Mas!   Sebuah Penyesalan

    Setelah melakukan drama akhirnya Mas Raka bersedia memberi tahu keberadaannya. Sebelum menemuinya aku terlebih dahulu menjemput Najma. Meskipun aku tahu jam pulang masih lama. Namun, aku memilih izin untuk membawa Najma pulang lebih awal.Baru saja aku keluar rumah, sebuah mobil hitam yang sangat aku kenali berhenti tepat di depan rumah. Aku diam sejenak hingga pemilik mobil itu keluar. "Ada apa? Kenapa ke sini lagi?" tanyaku pada Marvel. Ya , pemilik mobil hitam itu memang Marvel. Padahal beberapa waktu lalu baru pulang dari sini."Aku juga tidak tahu, tiba-tiba ingin ke sini. Kepikiran kamu terus, lalu kamu mau ke mana?" kini giliran Marvel bertanya padaku."Aku..."Sebenarnya aku ragu untuk mengatakannya. Karena aku pikir dia tidak usah tahu. Marvel tidak perlu ikut campur lagi."Mau pergi? Ke mana? Biar aku antar." tanya Marvel lagi, saat aku tidak kunjung menjawab pertanyaannya."Tidak usah! Aku tidak ingin merepotkan. Aku cuma mau jemput Najma, aku...." lagi-lagi perkataanku d

  • Talak Aku, Mas!   Orang penting

    Najma terus saja bertanya, ia akan dibawa ke mana. sedangkan, aku sengaja tidak ingin memberitahunya. Aku takut ia menolak untuk bertemu dengan ayahnya terlepas setelah kejadian dimana dia harus menyaksikan aku bertengkar dengan ayahnya.."Ma, sebenarnya kita mau ke mana?" tanya Najma pada aku."Ikut aja dulu, ya. kita mau ketemu seseorang," jawabku disertai dengan seulas senyuman."Siapa?" tanya lagi Najma rupanya anak gadisku ini masih penasaran."Orang penting di hidup kamu, Najma," timpal Marvel ia kini ikut bicara.Najma yang awalnya menghadapku , kini ia jadi menghadap Marvel. Duduknya Najma memang tidak bisa diam. "Orang penting dalam hidup Najma itu cuma Mama aja, Om. Enggak ada yang lain," balas Najma dengan begitu polosnya.Posisiku memang tengah duduk di belakang, sementara Najma dan Marvel duduk di depan aku bisa melihat interaksi keduanya.Begitu dekat sekali, lagi aku bilang jika orang yang tidak tahu pasti akan mengira mereka adalah ayah dan anak. Kenyataan mereka bukan

  • Talak Aku, Mas!   Sudah Terlambat

    Akhirnya aku sampai di alamat yang Mas Raka berikan kepadaku. Sebuah rumah kecil berlantai dua dan dari luar terlihat kumuh. Apa aku tidak salah alamat? Kenapa mas Raka tinggal di tempat seperti ini? Aku membatin dan bertanya-tanya dalam hati."Apa benar ini alamatnya, ini terlihat seperti rumah kosong." ucap Marvel rupanya ia satu pemikiran denganku.Aku kembali melihat handphone, untuk memastikan di mana alamat yang dikirim oleh mas Rehan."ini udah bener kok. Aku juga bingung kenapa kita malah ada di sini? Gak mungkin mas Raka tinggal di sini,""Mama apa Ayah tinggal di sini?" kini giliran Najma yang berbicara. Anak gadisku pun tak kalah penasaran."Mama juga nggak tahu, sayang. Tapi untuk memastikan sebaiknya kita masuk aja ya.,"Marvel dan Najma pun sepakat, akhirnya kami pun sama-sama masuk ke rumah itu. Saat pintu kubuka rupanya pintu itu hampir saja terlepas. serta keadaan di dalam rumah itu begitu sangat kotor dan berantakan seperti sebuah rumah yang benar-benar telah lama k

  • Talak Aku, Mas!   Kebahagiaan Anakku

    Aku baru saja sampai, setelah tadi pergi untuk membeli makanan dan minum untuk mas Raka. Aku melihat Najma meringkuk di samping ayahnya. Hatiku bergetar karena ini adalah kali pertama aku melihat pemandangan seperti ini.Apa mereka sudah berbaikan? Hingga bisa sedekat itu. Kutarik ujung bibirku hingga menciptakan sebuah senyuman yang sangat indah. jangan lupakan air mataku yang mulai menetes. "Ya Allah kenapa aku melihat pemandangan ini di saat ayahnya anakku seperti ini?' batinku.Kenapa tidak dari dulu? tapi mungkin ini adalah takdir, takdir anakku harus seperti ini. Mendapatkan perhatian ayahnya , bisa dekat ayahnya disaat dia tak berdaya di atas ranjang.kuseka air mataku yang ada di ujung mata, Di saat seperti ini aku tidak boleh menangis, meskipun ini adalah tangis kebahagiaan."Sejak kapan mereka tidur!" ucapku kepada Marvel seraya duduk di kursi samping Marvel. kursi yang entah dari mana datangnya. mungkin Marvel mencarinya dan menemukan tempat duduk plastik ini."Baru aja," ja

Latest chapter

  • Talak Aku, Mas!   My Happy ending

    Ayu bicara seperti itu seraya tersenyum malu-malu. Sebab apa yang ia katakan memang benar adanya. Jika ia hanya mencintai Marvel dan sampai kapan pun akan Terus seperti itu. Sedangkan perasaanya pada Rendy, itu hanyalah sebatas suka karena kebaikannya dan ketulusannya pada Najma serta dirinya. Bukan suka karena perasaan cinta. Apa mungkin dia akan menyia-nyiakan orang sebaik Rendy? Terlebih saat itu posisi Najma membutuhkan sosok seperti Rendy. Rendy dan Marvel tidak jauh berbeda. mereka memiliki sifat lembut pada Najma m mereka pun sama-sama menyayangi Najma . Tidak percaya dengan ucap Ayu, membuat Marvel kembali menanyakan hal tersebut. "Apa? tadi kamu bicara apa?" tanya ulang Marvel. "Aku masih mencintaimu, dari dulu sampai sekarang." ucapan Ayu. satu fakta yang selama ini selalu ia sembunyikan. Ayu langsung menutup wajahnya saking malu. Kenapa bisa ia bilang seperti tadi? Ayu yakin Marvel langsung bertanya-tanya maksud ucapannya. mobil pun sengaja ia tepikan, ia ter

  • Talak Aku, Mas!   Aku Masih Mencintaimu

    Dari sudut berbeda, sebenarnya Marvel pun melihat interaksi antara Ayu dan Rendy. Marvel terus memperhatikan Tanpa berkedip barang sedikitpun. Ia tidak ingin kehilangan pandangan interaksi Ayu dan Rendy. Marvel merasa jika Rendy sangat mencintai Ayu sampai sekarang. Cinta yang begitu tulus dan besar. ia seorang pria pun mampu untuk merasakannya. Sementara untuk Ayu, Marvel bingung arti dari tatapannya itu. Namun yang bisa ia tangkap jika pandangan ayu terlihat seperti seorang wanita yang meminta pada kekasihnya untuk melupakan semua kenangan di antara mereka. Melupakan cinta yang pernah ada dan melupakan apa pun yang berhubungan dengan keduanya. Lalu Marvel berpikir, apakah mungkin Ayu sempat menyukai Rendy? Andai ia tidak bertemu dengan Ayu mungkin selamanya ia tidak akan pernah sembuh. Dan ia tidak akan pernah bisa memiliki Ayu. Melihat ayu yang hendak berlalu, Marvel pun buru-buru pergi sebelum ia melihat dirinya dan ketahuan tengah menguping pembicaraan dengan Rendy. Ma

  • Talak Aku, Mas!   Maaf

    Setelah dua jam lamanya Ayu diintrogasi oleh keluarga Marvel, akhirnya kini ia bisa bebas. Ia senang pada akhirnya keluarga Marvel setuju dengan hubungan dirinya dengan Marvel. meskipun masih ada perasaan tidak rela di hati Maureen. Ayu tahu karena ia bisa melihat sendiri tatapan Maureen penuh ketidaksukaan. Ayu saat ini tengah berada di balkon, ia sedang menikmati kesendiriannya, sebab saat ini Marvel ingin diberi waktu untuk bicara dengan keluarganya saja. "Apa aku boleh di sini?" tiba-tiba suara seseorang yang sangat ia kenali terdengar. Ayu tidak menjawab, ia malah mencengkeram pagar pembatas balkon. entahlah! ia masih merasa takut jika bertemu Rendy. Ia takut dituduh yang tidak-tidak. ia trauma dengan hal seperti itu. "Ayu...." panggil Rendy saat ayu tidak kunjung merespon ucapannya.. "Pergi! Aku tidak ingin melihat wajahmu!" usir ayu tanpa sedikitpun melihat orangnya. Rendy tahu Ayu seperti ini karena dirinya, karena ia tidak percaya sepenuhnya. Andai waktu itu ia pe

  • Talak Aku, Mas!   keluarga Marvel

    Semua berkumpul di ruang tamu seusai acara akad pernikahan sederhana antara Rendi dan Melly. mereka saling pandang sebab dari setiap orang memiliki pertanyaan di benak mereka. Ayu yang bertanya-tanya kenapa bisa Rendy dan melly menikah, sedangkan yang ia tahu hubungan keduanya begitu sangat renggang bagaikan kucing dan tikus yang saling menjelekkan dan saling menghindari satu sama lain. Melly dan Rendy Yang bertanya-tanya kenapa Ayu bisa bersama dengan Marvel. kemudian Davin dan Mauren pun memiliki pertanyaan yang sama ditambah ke mana saja selama ini selama 8 bulan menghilang. Rendy yang sedari tadi terus saja menatap Ayu, sementara Ayu yang merasa ditatap hanya tertunduk dengan meremas jari jemarinya. hal yang tidak ingin Ia hadapi ini harus terjadi, ia harus bertemu dengan Rendy begitu cepat "Marvel bisa kamu jelaskan ke mana selama ini dan kenapa kamu bisa dengan wanita ini," ucap Maureen memecah keheningan dengan nada sedikit sinis ketika mengucapkan kata wanita ini. "Dia

  • Talak Aku, Mas!   Bertemu Kembali

    ayu sudah siap, begitu juga dengan MArvel. sementara najma ia sengaja tidak membawa anak gadisnya itu, ia menitipkan najma pada bu widya, najam lebih anteng jika bersama cicit bu widya. untuk bertemu orang tua Marvel mereka memesan taksi. dikarenakan untuk saat ini marvel tidak memiliki apa-apa. harta bendanya ada di jakarta, sedangkan dompet miliknya yang berisi kartu kredit dan debit hilang saat ia di rampok. sepanjang perjalanan, ayu terus mersa cemas. dalam pikirannya terus terpikirkan bagaimana jika ia bertemu dengan Rendy? apa yang akan dia lakukan? meskipun benar kota cimahi itu luas barang kali orang tua marvel berada di tempat yang jauh dari Rendy. Marvel yang melihat ayu terus gelisah, berusaha untuk menenangkan, memberikan support system. Marvel meraih tangan ayu lalu menggenggamnya dengan sangat erat, "Tenang! jangan khawatir, percayalah kedua orangtuaku sangat bijak, mereka tidak akan membuat kamu merasa canggung." "Tapi,,,," "percayalah sama aku." Ayu mengang

  • Talak Aku, Mas!   Bertemu Orangtuamu

    Kini Rendy dan Melly tengah di interogasi oleh Monica. Wanita berusia 50 tahun itu teramat syok. Ia tidak menyangka anak laki-laki bisa berbuat dibatas kewajaran."Harusnya kamu bilang ke ibu, jika kamu ingin secepatnya menikah. Enggak harus kaya gini," tutur Monica dengan tenang. Ia sudah bisa mengontrol diri. "Tidak Bu! Rendy sama sekali tidak ingin secepatnya menikah. Rendy hanya....""Rendy memaksa, Bu. Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Terlebih malam itu Rendy mabuk. Ibu tahu sendirikan bagaimana sikap orang yang sedang mabuk? Sekeras apa pun aku menghindar tenagaku kalah kuat. Meskipun aku memang menginginkan Rendy, tapi aku tidak segila itu berani menyerahkan kehormatanku.'' Melly sengaja berkata seperti itu untuk menarik simpati dari Monica hingga Monica mendukung dirinya untuk dinikahi oleh Rendy.Kenyataannya, ia memang tidak bisa menghindari pesona Rendy. Ia terbawa suasana hingga dengan sukarela menyerahkan apa yang selama ini ia jaga."Kau mabuk, Ren?" Tanya Monica, ia tid

  • Talak Aku, Mas!   Kepergok

    "Uuh,"Rendy melenguh, tak lupa ia memegangi kepalanya yang terasa berdenyut itu. Sepertinya efek minum minuman beralkohol membuat kepalanya sakit. Saat ia berusaha untuk bangun, ia mulai menyadari sesuatu. Ia merasa ada sesuatu yang menindih tubuhnya. Lalu ia arahkan pandangannya ke arah perutnya. Dan apa yang terjadi? Rendy langsung menutup mulutnya ia hampir berteriak karena terkejut. Ia tak percaya kenapa ia berada di atas ranjang yang sama bersama Melly. Terlebih melihat posisi Melly yang tidur di atas dadanya. Lebih membingungkan lagi, saat ia mendapati dirinya tak berpakaian begitu juga dengan Melly."Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa aku tidak ingat apapun?" Batin Rendy, ia tidak bisa mengingat apa yang terjadi.Ia berusaha untuk mengingat kembali, apa yang terjadi hingga ia bisa berakhir di atas ranjang bersama Melly. Terakhir yang ia ingat adalah saat ia harus meminum sebotol minuman keras demi menyelamatkan Melly. Lalu setelah itu memorinya sekilas terputar saat dirinya

  • Talak Aku, Mas!   Bermalam Bersama

    Satu botol minuman keras sudah habis ditenggak oleh Rendy. Sedangkan kedua pria mabuk itu tersenyum lepas seraya melepaskan cekalan ditangan Melly.Mereka mendorong Melly ke arah Rendy dan dengan sigap Rendy memegangi tubuh Melly agar tidak terjatuh."Nih! kami percaya.Sekarang aku kembalikan padamu dan selamat menikmati malam panas bersama," ucap salah satu dari mereka berdua.Melly Paham maksud pria itu. Karena ia tidaklah terlalu bodoh dalam urusan tersebut. Selepas kepergian mereka, Melly langsung menoleh pada Rendy yang sudah mulai kehilangan setengah kesadarannya. "Kenapa kamu lakuin ini? Padahal kamu tinggal pergi gak usah pedulikan aku. Aku gak tega melihat kamu seperti ini." Ucap Melly ia terisak-isak."Berhenti menangis! Dan jangan terlalu percaya diri, aku menolongmu bukan karena aku peduli apa lagi memaafkan kamu. Tapi karena aku sangat menghargai wanita. Jikapun wanita yang mereka ganggu bukanlah Kamu, aku pun akan melakukan hal sama," ucap Rendy, di tengah usahanya unt

  • Talak Aku, Mas!   Ke Klub

    Melly tidak akan menyerah begitu saja. Ia akan berjuang sekali lagi untuk mengambil hati Rendy. Mungkin dulu perjuangannya kurang maksimal. Karena ia hanya bisa sebatas menatap dari kejauhan. Tapi sekarang, ia akan terus hadir dihadapan Rendy. Sampai Rendy merasa ketulusannya, merasakan cintanya dan merasakan perjuangannya untuk mengambil hatinya.Sejak kejadian di toko ayu malam itu. Melly terus saja mengikuti Rendy. Bahkan malam ini ia terkejut saat mengikuti Rendy tapi Rendy malah masuk ke klub malam. Tentunya membuat Melly takut. Karena sebelumnya Rendy tidak pernah menginjakkan kakinya ke tempat buruk itu.Untuk saat ini, ia sama sekali tidak memiliki keberanian untuk masuk. Ia takut jika masuk seorang diri meskipun di sana ada Rendy. Selama kurang lebih satu jam lamanya ia menunggu. Rendy masih tidak terlihat, belum ada tanda-tanda Rendy akan pulang. Melly semakin khawatir, ia takut terjadi sesuatu di sana mengingat ini adalah kali pertama Rendy mengunjungi tempat terlaknat sep

DMCA.com Protection Status