All Chapters of Sentuhan Berbahaya (Dangerous Touch): Chapter 61 - Chapter 70

95 Chapters

Bab 61. Berhasil Membawa Isabel

Manik mata Hazel berkilat tajam membendung kemarahan tertahan menatap empat pria berbadan besar mengepung dirinya. Hazel berdiri di tengah-tengah memberikan tatapan penuh kemarahan.Kepingan ingatan Hazel mengingat akan tentang di mana dulu dia dan Isabel pernah diserang. Ya, dia tak akan mungkin lupa tentang penyerangan waktu itu. Penyerangan yang dia yakini mengincar Isabel.Saat itu Hazel masih belum tahu identitas Isabel sebenarnya, tapi sekarang wanita itu sudah mengerti labirin rumit yang sengaja diciptakan oleh orang licik. Suara Isabel terdengar menjerit keras.“Isabel.” Hazel terkejut melihat Isabel telah disandera oleh seorang pria berbadan besar. Shit! Hazel mengumpat dalam hati. Rupanya salah satu penjahat berhasil mendobrak pintu mobil Hazel.Hazel hendak ingin mendekat ingin menolong Isabel, tapi sayangnya para penjahat lain mencegat langkah kaki Hazel. Para penjahat itu bermain curang karena datang beramai-ramai. Tatapan matanya mengendar ke sekitar—melihat begitu banya
Read more

Bab 62. Dua Orang yang Mengenal

Dinginnya lantai menusuk ke sekujur tubuh Isabel. Lampu remang-remang nampak nyata menerangi gudang besar yang gelap gulita. Gadis itu duduk di lantai sambil memeluk lututnya. Bahunya bergetar menunjukkan rasa takut yang berkobar. Beberapa kali Isabel berusaha untuk menenangkan diri, tapi tetap sulit.Mata Isabel memerah, akibat tangisnya. Dalam hatinya selalu bergumam memohon agar Tuhan mengizinkan Joseph menemukan keberadaannya. Entah dia tak tahu bagaimana nasibnya, jika sampai Joseph tak berhasil menemukan keberadaannya.‘Joseph, kau di mana? Aku takut,’ batin Isabel dengan air mata yang sudah berlinang jatuh membasahi pipinya.Dingin ruangan itu membentang, menusuk hingga ke organ tubuh Isabel. Gadis itu ditinggal oleh para komplotan penjahat yang membawanya—masuk ke dalam gudang kosong yang berukuran besar.Isabel ditinggal sendiri dalam keadaan pintu tertutup rapat. Otaknya sudah menduga pasti mereka semua adalah orang bayaran yang ditugaskan membunuhnya. Sejak di mana Isabel m
Read more

Bab 63. Tukar Tempat

#Flashback on. Amsterdam, Netherlands. Hazel berhasil melarikan diri dari para pengawalnya. Gadis cantik itu langsung memutuskan berlibur ke Amsterdam. Dia sudah jengah selalu dikejar oleh anak buah ayahnya. Dia merasa sudah cukup besar. Jika masih diawasi para pengawal, kapan dirinya bisa hidup bebas?Hazel iri dengan teman-temannya bisa pergi ke mana pun. Semua teman-temannya, seolah memiliki kehidupan yang sangatlah bebas. Sedangkan dirinya? Benar-benar sangatlah membosankan.Hal tersebut yang membuat Hazel memilih cara ini. Sekali-kali pergi dari anak buah ayahnya, bukanlah masalah besar. Lagi pula, Hazel mampu melindungi dirinya sendiri. Dia bukan anak kecil yang harus terus diawasi.Hazel menikmati kehidupan malam di kota Amsterdam. Musim gugur menunjukkan keindahan alam di kota Amsterdam. Beberapa kali Hazel menghirup udara segar sambil merentangkan kedua tangan.Waktu menunjukkan pukul satu pagi. Hazel masih belum kembali ke hotel, karena terlalu asik menikmati keindahan kot
Read more

Bab 64. Target Dilepaskan

Joseph tiba tepat di titik GPS di mana Hazel berada. Pria itu bersyukur karena Hazel masih terdeteksi. Dia segera menyelinap masuk ke dalam sebuah tempat yang jauh dari kota. Tatapannya teralih pada mobil saudara kembarnya yang terparkir tak jauh dari posisinya berada.Joseph mendekat ke arah mobil itu, bersama dengan Ian yang mengikutinya. Beberapa pengawal pribadi Joseph pun mengikuti setiap langkah dengan gerak Joseph dan Ian. Pengawal itu belum bertindak, karena belum mendapatkan perintah apa pun dari Joseph.“Tuan, ini mobil Nona Hazel.” Ian berseru menyentuh mobil Hazel.Joseph mengangguk dengan raut wajah yang serius. Pria tampan itu melihat dari balik kaca gelap—tidak ada siapa pun yang ada di dalam mobil. Detik itu juga, raut wajah Joseph berubah menunjukkan rasa cemas.“Ian, kita harus—”Tiba-tiba, tatapan Joseph teralih pada Isabel yang ditarik paksa oleh dua orang pria. Kilat mata Joseph menajam melihat apa yang ada di depan mata. Aura kemarahan di wajahnya terlihat jelas.
Read more

Bab 65. Pertolongan Joseph

Hazel menatap tajam Sergio yang duduk di dekatnya sambil meminum vodka. Jika dulu, dia mengagumi sosok pria yang menjadi pahlawannya, sekarang sosok yang dia kagumi itu seolah lenyap ditelan oleh debu.Hazel berharap kembali dipertemukan dengan pria yang dulu pernah menolongnya. Dia ingin memberi tahu pada pria itu bahwa dia sekarang tidak selemah dulu. Intinya dia sangat ingin bertemu dengan pria yang dia kagumi dulu.Akan tetapi sejak di mana fakta terkuak tentang sosok pria yang dia kagumi, rasa rindu ingin bertemu telah lenyap, tergantikan dengan sebuah rasa kecewa yang amat dalam.“Kau tahu? Aku dulu ingin sekali bertemu denganmu. Sekarang setelah aku tahu dirimu, aku sangat jijik bertemu dengan pria busuk sepertimu!” seru Hazel berapi-api.Sergio sama sekali tidak marah dengan apa yang dikatakan oleh Hazel. Malah dia nampak tenang, seolah tidak terjadi apa pun. Pria tampan itu menggerakkan gelas di tangannya—terus menatap dalam manik mata Hazel yang indah.“Inti dari semuanya ki
Read more

Bab 66. Joseph Vs Sergio

Isabel menunggu Joseph dari dalam mobil dengan kegelisahan yang menyelimutinya. Dia menunggu kekasihnya itu cukup lama, tapi tak juga muncul. Debar jantungnya berpacu kencang. Rasa panik dan cemas menyelimutinya. “Tuhan, aku mohon jangan ambil lagi orang yang aku sayangi. Cukup ibuku dan kakakku yang telah kau ambil. Jangan Joseph ataupun Hazel. Aku mohon.” Isabel bergumam berdoa dengan mata yang berkaca-kaca.Bohong jika Isabel tenang-tenang saja. Gadis itu bahkan rasanya sulit sekali bernapas. Akan tetapi dia ingat janji Joseph. Kekasihnya itu telah berjanji akan baik-baik saja. Dia meneguhkan Joseph dan Hazel akan keluar dengan selamat. Tatapan Isabel teralih melihat keluar. Dia tak melihat pengawal Joseph. Padahal, tadi dua anak buah Joseph telah berjaga-jaga. Rasa penasaran dalam dirinya muncul, tapi dia mengabaikan. Isabel memilih menunggu Joseph di dalam mobil. DorrrSuara tembakan dari luar terdengar keras, sontak membuat Isabel melebarkan matanya terkejut. Bahu Isabel be
Read more

Bab 67. Ku Bunuh Kau!

Raut wajah Joseph berubah mendengar apa yang dikatakan oleh pengawal pribadi Sergio. Otaknya langsung tertuju pada Isabel—yang menunggunya di dalam mobil. Kepanikan melanda pria itu.Hazel langsung menghampiri Joseph dan membantu saudara kembarnya berdiri. “Joseph, di mana Isabel? Kau sudah membawanya pulang, kan?” serunya panik.“Shit!” Joseph tak menjawab pertanyaan Hazel. Pria tampan itu langsung berlari pergi meninggalkan tempat itu. Tepat di kala Joseph sudah pergi, pertanyaan Hazel otomatis terjawab.Isabel ada di luar menunggu Joseph. Itu yang ada di dalam benak Hazel. Detik itu juga, Hazel bergegas menyusul saudara kembarnya, namun …“Kau tidak bisa pergi ke mana pun, Butterfly.” Sergio bangkit berdiri, menyentuh dadanya yang merasakan nyeri akibat ditendang oleh Joseph.Mendengar ucapan Sergio, membuat Hazel mengalihkan pandangannya, menatap Sergio dengan sorot mata tajam penuh kemarahan. “Urusan kita, akan aku selesaikan nanti. Jangan halangi aku membantu saudara kembarku. I
Read more

Bab 68. Pertolongan Gaspar

Hazel naik ke atap gedung bermaksud ingin membantu Isabel, dan seketika dia terkejut di kala baku tembak terjadi. Hazel bermaksud ingin mendekat ke arah Joseph—namun detik itu juga tangan kokoh menarik tangan Hazel—bersembunyi di balik dinding sebelah kanan.“Kau!” Hazel terkejut melihat Sergio datang menyelamatkannya.Sergio menatap tajam Hazel. “Di hadapanmu ada baku tembak, dan kau ingin mendekat, apa kau mengantarkan nyawamu!”“Bukan urusanmu! Pergi dari sini! Joseph membutuhkanku!” sembur Hazel berontak sambil mendorong tubuh gagah Sergio.Sergio tidak hanya diam saja. Dia memeluk erat tubuh Hazel, mengunci pergerakan wanita itu. “Saudara kembarmu membutuhkan bantuanmu? Hebat sekali cara berpikirmu! Jika kau mati tertembak, itu bukan memberikan bantuan! Kau hanya menyusahkannya saja!” sentaknya penuh ancaman.Hazel langsung diam mendapatkan bentakan dari Sergio. Tatapannya menunjukkan jelas bahwa dia setuju dengan apa yang Sergio katakan. Dia tak mungkin menolong Joseph dalam kon
Read more

Bab 69. Semua Telah Berakhir

Isabel yang berada di dalam pelukan Joseph bergetar terkejut, melihat Inez terbujur kaku di bawah gedung—dengan bersimbah darah. Tangis Ginny mengiringi tempat di mana mereka berada. Tangan gadis itu meremas kemeja Joseph—akibat rasa takut yang melebur menjadi satu di dalam dirinya.Isabel menatap Gaspar yang membeku diam di tempatnya. Pandangan Gaspar kosong—dengan raut wajah yang menunjukkan kehancurannya. Isabel bisa melihat itu dari tatapan kosong Gaspar.Perkelahian semua terhenti. Pengawal pribadi Inez langsung diam tak lagi menyerang di kala Inez tewas di tempat. Hazel dan Sergio terdiam melihat semua yang telah terjadi di depan mereka.Suara tangis Ginny begitu kencang yang menyelimuti ketegangan nyata itu. Tangis yang terdengar sangat pilu dan menyakitkan. Ginny meraung, menjerit, dan memanggil ibunya. Ginny menunjukkan jelas betapa dia terluka dan menderita. Tatapan Ginny mulai teralih pada Isabel yang berada di pelukan Joseph. Kemarahan dan dendam melebur menjadi satu. Dia
Read more

Bab 70. Pemakaman Inez

Tidak ada upacara sama sekali atas kematian Inez. Tidak ada penghargaan ataupun penghormatan yang seharusnya didapatkan permaisuri Raja Spanyol itu. Semua karena tindak kejahatan Inez yang membuat Benicio tak sudi mengadakan upacara apa pun untuk istrinya itu. Media sudah mencium kabar tentang kematian Inez. Bahkan berita tentang Ginny berada di penjara juga sudah tercium oleh media. Ya, Raja Benicio tidak sama sekali menutupi kasus yang ada. Benicio membiarkan nama Inez dan nama Ginny menjadi buruk di hadapan publik.Selama ini Inez dan Ginny selalu berpura-pura baik di hadapan publik. Mereka mengikuti kegiatan sosial, dan acara-acara amal demi membuat nama mereka baik. Akan tetapi, semua itu hanyalah kebohongan semata. Mereka melakukan itu, demi membohongi publik.Benicio tak memedulikan nama baiknya. Dia membiarkan semua terungkap di hadapan publik. Bisa saja dia menutup rapat, tapi orang akan merasa kehilangan Inez dan Ginny. Karena publik selama ini sudah menganggap Inez dan Gin
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status