Semua Bab Sentuhan Berbahaya (Dangerous Touch): Bab 71 - Bab 80

95 Bab

Bab 71. Aku akan Menikahi Putrimu

Satu minggu setelah kejadian menimpa Isabel, gadis cantik itu menyendiri di istananya. Tentu Joseph selalu ada di sisi kekasihnya itu. Apa yang terjadi, membuat Isabel merasa terguncang dan mengalami trauma berat. Sampai detik ini, Isabel enggan keluar dari istana. Yang Isabel lakukan hanyalah tetap berdiam diri di dalam istana. Hazel sering datang menemani Isabel mengajak Isabel berbincang.Hazel tak mengungkit-ungkit tentang apa yang terjadi. Setiap kali Hazel datang, hanya untuk menghibur Isabel, agar tidak lagi merasakan sedih ataupun kesepian. Beruntung kehadiran Hazel sangat membantu memulihkan mental Isabel yang tidak baik-baik saja.“Isabel, kau belum makan.” Joseph membawakan piring yang berisikan makanan untuk Isabel.“Aku belum lapar, Joseph,” jawab Isabel pelan.Joseph duduk di samping Isabel. “Lapar atau tidak, kau harus tetap makan. Aku tidak mau sampai kau sakit.”“Joseph—”“Buka mulutmu.” Joseph menyuapi makanan ke bibir Isabel.Isabel sedikit menekuk bibirnya, karena
Baca selengkapnya

Bab 72. Restu Sudah di Tangan

Isabel memberikan pelukan pada Hazel yang sudah menunggunya di ruang tengah. Mereka duduk di sofa terdekat di sana sambil menikmati cake yang dihidangkan oleh sang pelayan. Isabel yang tadi cemas, berusaha tersenyum ketika melihat Hazel.“Bagaimana kabarmu, Isabel?” Hazel bertanya lembut.“Aku baik, Hazel. Kau sendiri bagaimana?” Isabel balik bertanya, penuh kehangatan.“Aku juga baik.” Hazel mengambil paper bag yang ada di samping, dan menyerahkan pada Isabel. “Tadi sebelum aku ke sini, aku mampir butik. Aku membelikan sepatu untukmu. Cobalah sepatu ini. Aku harap ukurannya pas di kakimu.”Isabel menerima pemberian Hazel, dengan tatapan penuh rasa terima kasih. “Terima kasih, Hazel. Harusnya, kau tidak usah repot membelikanku. Aku tidak ingin merepotkanmu.”Hazel menyentuh lengan Isabel. “Sama sekali tidak merepotkan. Cepat coba sepatumu. Aku ingin lihat sepatu itu di kakimu.”Isabel tersenyum dan menuruti perkataan Hazel. Dia mulai mencoba sepatu yang dibelikan oleh Hazel. Tampak ma
Baca selengkapnya

Bab 73. Berpamitan

Benicio duduk di singgasana, dengan tatapan melihat foto pernikahannya dengan mendiang istrinya yang sudah tiada. Di sampingnya ada foto kedua putrinya. Tampak jelas matanya memancarkan jelas kerinduan yang mendalam. Rindu yang tak bisa tertahankan. Sayangnya, rindu itu hanya bisa dipendam.Suara ketukan pintu terdengar, membuat Benicio mengalihkan pandangannya, menatap ke arah pintu. “Masuk!” titahnya meminta orang yang mengetuk pintu untuk masuk ke dalam.Tak selang lama, tatapan Benicio teralih pada Gaspar yang muncul di hadapannya. Pria paruh baya itu langsung bangkit berdiri di kala melihat Gaspar. Dia sudah mendapatkan laporan dari pengawalnya, tentang kejadian yang ada di atap gedung waktu itu. Kebetulan di atap gedung itu terpasang CCTV. Itu kenapa Benicio bisa mendapatkan laporan dari pengawalnya—mengenai kejadian di atap gedung—tempat di mana Inez menculik Isabel.“Aku senang melihatmu lagi. Kau dari mana?” Benicio mendekat ke arah Gaspar yang berdiri di hadapannya.“Mencar
Baca selengkapnya

Bab 74. Pertemuan Keluarga

Pertemuan kedua keluarga besar, membuat Isabel sejak tadi dilanda rasa gugup dan cemas yang hebat. Ya, malam itu adalah makan malam antara keluarganya dan Joseph. Tentu saja, hal tersebut membuat Isabel menjadi dilanda rasa gelisah. Makan malam diadakan di kediaman mewah keluarga Joseph yang ada di Madrid. Acara pertemuan keluarga diadakan secara tertutup, agar tidak tercium oleh media. Bukan bermaksud menutupi hubungan, tapi Joseph enggan media mempertanyakan tentang Inez dan Ginny. Isabel baru saja dilingkupi rasa bahagia. Joseph tidak ingin merusak moment itu. Yang paling Joseph pikirkan adalah kebahagiaan dari sang kekasih. Pria itu ingin Isabel tak lagi mendapatkan pertanyaan-pertanyaan dari media mengenai Inez dan Ginny.“Tuan Lucero, aku ingin berterima kasih padamu. Terima kasih sudah mendatangiku waktu itu, memberi tahu tentang kondisi buruk yang menimpa putriku. Jika saja kau tidak datang menemuiku, maka aku tidak akan pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi,” tutur Benici
Baca selengkapnya

Bab 75. Lamaran Romantis

Isabel menguap sambil merentangkan kedua tangannya, di kala baru saja membuka mata. Beberapa kali mata wanita itu mengerjap, sambil menyeka matanya. Sinar matahari pagi menembus sela-sela jendela—menyentuh wajah mulus Isabel.“Morning.” Joseph menghampiri Isabel, sambil memberikan kecupan di bibir sang kekasih.Pipi Isabel merona melihat Joseph memakai celana pendek, bertelanjang dada dengan keringat yang membanjiri tubuh kekasihnya itu. “Joseph, kau baru selesai olahraga, ya?” ujarnya bertanya dengan nada tersipu.Joseph tersenyum melihat Isabel yang malu-malu. Padahal gadis itu sudah sangat sering melihat tubuhnya bertelanjang dada. Tapi tetap saja menggemaskan, jika melihat dirinya bertelanjang dada.“Ya, aku baru saja selesai olaharaga. Tadi aku ingin mengajakmu olahraga bersama, tapi kau masih tidur pulas. Aku tidak ingin mengganggumu.” Joseph mencubit pelan hidung mancung Isabel. “Harusnya kau membangunkanku, jika aku tidur terlalu pulas.” Isabel berkata, dengan nada pelan dan
Baca selengkapnya

Bab 76. Aku Sangat Merindukanmu

Kabar tentang rencana pernikahan Isabel dan Joseph, telah tersebar ke penjuru negeri. Satu-satunya putri dari keluarga Kerajaan Spanyol telah dilamar oleh seorang putra billionaire ternama asal Amerika. Tentu berita ini menjadi berita panas antara Eropa dan Amerika. Tidak main-main, Isabel yang merupakan calon Ratu pastinya selalu menjadi sorotan publik.Setelah kepergian Irish Ortiz—kakak perempuan kandung Isabel—maka takhta yang harusnya menjadi milik Irish telah menjadi milik Isabel. Hal tersebut yang membuat Isabel kini menjadi sorotan media di Eropa dan Amerika. Ditambah sosok calon suami Isabel yang bukan dari kalangan sembarangan, itu yang membuat berita semakin memanas.Kehidupan pribadi Joseph pun menjadi bahan perbincangan publik. Banyak yang memuji Joseph, karena merupakan sosok yang hebat dan tampan. Akan tetapi kehidupan masa lalu Joseph yang merupakan seorang Casanova menjadi pusat perhatian—sekaligus jutaan pertanyaan muncul dari publik.Kerajaan Spanyol menghebohkan pu
Baca selengkapnya

Bab 77. Bertemu Kembali dengan Sergio

Manik mata Hazel menyalang tajam menatap Sergio di hadapannya. Pria tak waras itu, membawanya ke suatu tempat yang sepi dan gelap. Tak jauh dari mobilnya terparkir, tapi tempat ini jarang dilalui oleh orang. Selain itu, CCTV pun telah dimatikan oleh Sergio. Entah apa yang diinginkan oleh pria tak waras ini.“Apa yang kau inginkan!” sentak Hazel dengan nada cukup keras—menatap Sergio yang berada di hadapannya.Sergio menyunggingkan senyuman misterius. “Kau lupa dengan kesepakatan kita, Butterfly?”Hazel terdiam mendengar apa yang Sergio katakan. Dia tak akan mungkin lupa tentang kesepakatan yang pernah dia buat dengan Sergio. Terakhir dia bertemu dengan Sergio saat kejadian Isabel diculik. Setelah itu, Sergio pergi entah ke mana. Hazel pikir pria itu menghilang dan tak akan muncul lagi di depannya. Akan tetapi ternyata dirinya salah besar. Sergio kembali muncul di hadapannya—menagih kesepakatan yang telah dirinya buat dengan pria itu.“Berapa uang yang kau inginkan? Aku membatalkan kes
Baca selengkapnya

Bab 78. Hari yang Ditunggu

Gaun pengantin mewah khas putri Raja terbalut sempurna di tubuh Isabel. Mahkota milik mendiang ibu Isabel, telah tersemat di kepala gadis itu. Perhiasan yang dipakai Isabel sebagian besar milik ibu Isabel. Tampak jelas semua orang kagum akan penampilan Isabel yang memukau.Pernikahan calon Ratu di masa depan, tentunya tidaklah sembarangan. Layaknya seperti menikah di negeri dongeng. Isabel tak pernah menyangka akan menikah di usia muda. Sejak kepergian ibu dan kakaknya, Isabel selalu berpikir bahwa hidupnya tidak akan pernah mungkin sempurna.Akan tetapi, takdir berkata lain. Isabel dipertemukan dengan Joseph. Berawal dari sebuah kecelakaan, dan berakhir di pernikahan. Tidak pernah dia mengira bahwa dia akan dipertemukan cinta sejatinya setelah kepergian ibu dan kakaknya.“Isabel, kau cantik sekali.” Athena dan Aubree berseru memuji penampilan Isabel. Hazel segera mendekat, memakaikan gelang berlian yang sudah dia beli khusus untuk Isabel. “Hari ini kau sangat cantik. Tidak heran jik
Baca selengkapnya

Bab 79. Bagaimana Kau Bisa di Sini?

Resepsi pernikahan megah dihadiri ribuan tamu undangan. Joseph dan Isabel sibuk menyambut para tamu yang datang. Benicio dan keluarga besar Joseph juga sibuk dengan menyambut para undangan. Yang hadir di pernikahan Joseph dan Isabel tentunya bukanlah dari kalangan biasa.Selama upacara pernikahan, Benicio meneteskan air mata haru bahagia. Bahkan di kala Raja berkuasa itu menyambut para tamu undangan, dia benar-benar seperti merasakan berada di dalam dunia mimpi. Ya, tampak jelas bagaimana raut kebahagiaan di wajah Benicio bersama dengan keluarga besar Joseph.“Kau lelah?” Joseph membelai pipi lembut Isabel. Dia tak tega, karena istrinya itu masih memakai heels. Menyambut ribuan tamu, pastinya membuat istrinya itu sangatlah kelelahan.Isabel menghela napas dalam. “Sedikit. Tapi, aku tidak mungkin bisa beristirahat.”Sebagai calon Ratu, Isabel pastinya tidak bisa beristirahat. Dia harus tetap menyambut para tamu undangan. Pun dia tak enak jika sampai dirinya istirahat. Sedangkan tamu un
Baca selengkapnya

Bab 80. Tanda Kehamilan  

Bibir Joseph mengisap bibir atas Isabel, lidahnya mendesak masuk membelai rongga mulut istrinya itu. Desahan lembut lolos di sela-sela ciuman panas yang tercipta. Tangan lentik Isabel melingkar ke leher suaminya itu. Hasrat dan gairah yang menggebu-gebu seolah tak bisa padam. Napas Isabel sedikit terengah-engah mendapatkan ciuman dahsyat dari sang suami.“Bibirmu selalu manis,” bisik Joseph di depan bibir Isabel.Isabel tersenyum seraya membelai rahang sang suami tercinta. Dia membenamkan wajahnya di dada bidang sang suami—aroma sabun di tubuh sang suami menyejukan. Aroma yang sama dengan tubuhnya.Setelah acara resepsi pernikahan yang panjang, Isabel dan Joseph mengistirahatkan berendam di jacuzzi. Cara menghilangkan rasa lelah mereka adalah berendam. Aroma sabun serta air hangat mampu menyegarkan mereka.“Kau sangat cantik.” Joseph membelai punggung telanjang Isabel, dan mengecupi bahu istri tercintanya itu.Joseph tak tahan untuk mencumbu sang istri. Dia mencium istrinya itu, dan m
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status