Setelah selesai berhasil membujuk Syakilla untuk tetap berada di sekolah, mereka akhirnya menuju tempat di mana meeting itu berada, di salah satu cafe yang biasanya ditempati oleh Brilian dan juga Bryan bersama dengan rekan-rekan bisnisnya.Kali ini bukan hanya mereka sendiri, tapi Naina dilibatkan mewakili Hartanto, karena Hartanto sendiri memiliki kesibukan di tempat lain."Ini seriusan, ada Nyonya Naina juga," ucap Bryan ketika mereka datang dan saling berjabat tangan.Naina hanya mengulas senyumnya. Sebenarnya ia sangat malu pada Bryan, karena hampir semua masalah pribadinya diketahui oleh Bryan. Bahkan dia hampir saja dipinang oleh Bryan, tanpa sepengetahuannya, dan Brilian sendiri yang mengatakan padanya."Lepaskan tanganmu," ucap Brilian dengan tatapan dingin, ketika melihat Bryan tidak juga melepaskan tangan Naina saat berjabatan.Seketika Bryan melepas tawanya, dan melepaskan jabatan tangannya pada Naina. "Oh! Iya, maaf-maaf, sekarang udah ada pawangnya, ya? Tapi kira-kira in
Baca selengkapnya