Beranda / Romansa / Hubungan Gelap / Bab 101 - Bab 110

Semua Bab Hubungan Gelap: Bab 101 - Bab 110

210 Bab

Bab 101 Jason Davis Ingin Bekerja Sama Dengan Keluarga Lopez?

Dalam sekejap, suasana di dalam mobil menjadi sunyi senyap.Tuan Besar Eko Davis terpaku hingga tidak bisa berbicara, sementara Callista terlalu terkejut untuk berbicara.Keluarga Lopez.Tuan Jason ingin bekerja sama dengan Keluarga Lopez.Urusan bisnis seperti ini, tentunya harus berbicara dengan orang-orang yang berkuasa terlebih dulu.Kalau begitu, bukankah Jason harus datang ke Kota Sakata?Callista menelan rasa pahit di tenggorokannya dengan susah payah dan menahan napas menunggu tanggapan dari Tuan Besar Eko.Tuan Besar Eko menenangkan pikirannya usai terkejut barusan dan mengumpat dengan suara lirih, "Dasar bangsat!"Kalau di Kota Sakata, masih ada ruang untuk bergerak.Sebaliknya, kalau berhubungan dengan Keluarga Lopez akan kesulitan.Markas utama Keluarga Lopez ada di Kota Guno dan itu di luar jangkauan mereka.Tidak hanya itu, tingkatan status Keluarga Lopez di Kota Guno dan Keluarga Davis di Kota Sakata hampir sama sehingga menjadi masalah yang benar-benar rumit.Jason memi
Baca selengkapnya

Bab 102 Tertangkap oleh Edbert

"Yang sudah berlalu, aku tak akan mengatakannya lagi. Tapi yang baru-baru ini, saat aku membutuhkan uang, kamu langsung tidak mengatakan apa pun dan memberikan uang penutup mulut yang diberikan oleh orang tua kita kepadaku. Kamu yang melakukannya, bukan?" ujar Edbert menangkupkan tangannya di dada dan menyipitkan mata memandangi Callista.Senyum Callista sontak menghilang.Callista memberikan Edbert uang itu karena tidak peduli berapa banyak yang diberikannya, pada akhirnya uang itu akan kembali padanya. Tentu saja tidak masalah.Hanya saja Callista tidak bisa mengatakannya, dia diam mengamati saat ekspresi Edbert yang berubah menjadi lebih sombong.Edbert masih melanjutkan, "Lalu hari ini, kamu tahu betapa berbahayanya hal ini, tapi kamu masih menyiram air ke Jason. Bukankah kamu melakukannya untukku?"Callista terdiam lagi.Jelas Jason yang telah melakukan hal tidak bermoral itu, sementara saat itu kebetulan hanya ada air dalam gelasnya saja, tetapi bagaimana berubah menjadi Callista
Baca selengkapnya

Bab 103 Emosi dan Pengkhianatan

Rasa dingin berembus mengenai dada Callista, dia membeku selama dua detik lalu dengan kuat berusaha menarik lagi kerah blusnya."Edbert, jangan melangkah terlalu jauh!" pinta Callista.Edbert tidak bisa lagi mendengar perkataannya. Sepasang mata Edbert memerah dan memeloti Callista dengan tajam.Karena, Edbert melihat ada tanda jari di atas tali bra berwarna merah itu.Emosi dalam diri Edbert berkobar-kobar dan telah mematikan setiap saraf yang ada.Hanya dengan melihat warna pekat dari bekas jari-jari itu saja, Edbert bisa membayangkan betapa bergairahnya waktu Callista bersama pria bajingan itu.Bayangan Callista bergumul di tempat tidur dengan seorang pria, bahkan sempat terlintas langsung di depan matanya.Setiap episode drama ranjang berputar dan menantang martabat Edbert sebagai seorang laki-laki.Dia menatap bibir Callista yang membuka dan menutup, hanya satu hal yang terlintas dalam benaknya sekarang.Edbert akan memberi pelajaran pada wanita jalang yang tidak tahu berterima ka
Baca selengkapnya

Bab 104 Tuan Jason Ingin Mengubah Seleranya

Saat keluar dari mobil, Callista menundukkan kepalanya dan berusaha untuk tidak menatap mata Jason."Kak Jason."Suara Edbert terdengar lirih, bahkan terkesan kecil di tempat parkir yang kosong.Jason menjepit rokok disela jari-jarinya, dia tampak tersenyum dan berkata, "Edbert, bukankah setelah mengantar adik ipar pulang akan kembali ke Sunsity untuk balik bekerja, kenapa malah membolos?"Seperti pada umumnya kalangan anak muda yang tertangkap basah saat membolos kerja, ekspresi Edbert tidak bisa lagi mengamuk seperti tadi, dia tergagap-gagap untuk menjelaskan."Ah! Ini Callista yang bilang dia lapar dan memintaku menemaninya makan siang."Pandangan Jason langsung tertuju pada Callista, "Benarkah begitu, Callista?"Callista tidak ingin banyak bicara, hanya menganggukkan kepalanya.Sementara Jason melihat Callista, Edbert juga mengamati Jason, kecurigaan di matanya makin meningkat.Suasana di antara mereka terkesan aneh, Gilbert terpaksa bertindak untuk menjernihkan suasana."Tempat pa
Baca selengkapnya

Bab 105 Kamu Khawatir Aku Akan Meniduri Kakakmu?

Mendengar kata pujian, Lusianti memasang raut wajah yang bahagia dan suaranya menjadi lebih lembut."Terima kasih Tuan Jason atas pujiannya."Mendadak sebuah nada sarkasme terdengar, "Bukankah Keluarga Garcia itu terbaik dalam melayani orang?"Penghinaan di mata Edbert tidak disembunyikan.Wajah Lusianti memucat dan merasa malu untuk berbicara."Teknikku dalam melayani orang juga bagus, aku akan memberikan piring ini kepada Nona Lusianti saja." Gilbert tersenyum dan memberikan siput panggang yang baru saja dia potong ke hadapan Lusianti.Lusianti tersenyum penuh terima kasih dan berucap, "Terima kasih, Tuan Gilbert.""Kami semua seumuran, jadi jangan panggil tuan, panggil nama saja." Setelah melewati beberapa obrolan ringan, suasananya kembali pulih.Edbert tidak jelas dengan siapa sedang marah, dia memotong makanan di piring dengan keras, tetapi tidak makan satu gigitan pun.Callista tahu Edbert ingin mencemooh Keluarga Garcia dan dirinya, tetapi Edbert tidak berhasil, jadi dia seda
Baca selengkapnya

Bab 106 Apakah Orang itu Kak Jason!

Alis Edbert berkerut semakin mengencang. Julia selalu berharap Miriam-lah yang menjadi menantunya, jika Miriam yang menjadi menantunya, hal yang akan dia lakukan adalah membuka kedok Jessica.Walaupun bukan Miriam, putri dari keluarga bangsawan lainnya juga tidak akan ada yang bisa patuh.Oleh karena itulah, kenapa dia lebih memilih Keluarga Garcia yaitu Callista. Dia harus memikirkan masa depannya dengan Jessica.Karena sudah ketebak isi hatinya, Edbert pun tertawa dingin dan berkata, "Jadi, maksudmu aku harus mengampunimu begitu saja? Jangan bermimpi!""Aku tidak memintamu mengampuniku, aku hanya ingin kamu mempertimbangkan untung ruginya saja, jika masalah diperbesar, maka tidak ada untungnya bagimu dan aku." jawab Callista.Edbert menatapnya beberapa detik dengan tatapan dingin, "Siapa pria liar itu?"Callista sudah menebak Edbert akan menanyakan pertanyaan ini, dia pun dengan tenang merapikan rambutnya lalu berkata, "Apa ada artinya lagi?""Benar atau tidak ...."Edbert menggigit
Baca selengkapnya

Bab 107 Apakah Edbert tidak bisa Memuaskanmu ?

Wajah Edbert yang tadinya penuh amarah seketika mencair, bercampur dengan pandangan matanya yang terbenggong membuatnya terlihat sedikit bodoh."Peter? Bukan Jason, 'kah?""Tuan Jason?"Jessica tertegun, kemudian dia tertawa dan berkata, "Kak Edbert, apa yang kamu katakan. Tuan Jason mau wanita manapun, dia bisa mendapatkannya, mana mungkin dia suka dengan Kak Callista.""Apa begitu ...."Setelah mendengarkan penjelasan Jessica, Edbert mengerutkan keningnya, "Jadi, pria liar itu Peter?""Benar, aku melihatnya dua kali, itu memang Peter. Kak Callista bahkan pergi berbelanja dengannya."Jessica menyerahkan foto-foto yang diberikan detektif pribadinya pada Edbert untuk dilihat, tetapi dia menjelaskan bahwa foto itu hanya kebetulan difoto olehnya saja.Walaupun di dalam foto mereka tidak menunjukkan tindakan yang sangat dekat secara fisik, jejak-jejak yang ada di tubuh Callista sudah cukup mengisi otak Edbert .Edbert sedikit percaya karena adanya barang bukti foto.Seperti yang Jessica ka
Baca selengkapnya

Bab 108 Kemampuan Membantah Kamu Makin Cekatan.

Untung Gilbert datang tepat pada waktunya sehingga Edbert belum sempat melakukan sesuatu pada Callista.Kalau Callista sekarang dalam kondisi normal, pasti akan menjelaskannya.Bagaimanapun juga dia telah berjanji dengan Jason tidak akan membiarkan Edbert menyentuhnya selama dia menjadi kekasihnya Jason.Karena Callista baru saja mengalami "Insiden perselingkuhan" yang cukup menguras tenaga dan pikirannya.Menghadapi Jason sebagai pelaku utamanya, dia benar-benar tidak bisa merasa tidak kesal.Belum lagi, saat dia ketakutan demi mempertahankan hidupnya, Jason malah menikmati pelayanan yang diberikan Lusianti, dia sama sekali tidak memedulikan hidup matinya.Kekesalan menumpuk, Callista pun tidak bisa menahannya lagi."Tuan Jason memaksaku masuk ke dalam mobil, apakah Kak Lusianti juga tidak bisa melayani kamu dengan baik dan kamu merasa tidak puas?"Jason merasa sedikit terkejut karena sikap Callista, lalu dia merenungkan kembali."Heh, Kemampuan membantah kamu makin cekatan?"Jason me
Baca selengkapnya

Bab 109 Inspeksi Tuan Jason Davis

Melirik ke arah mobil yang belum menyala, Jason berkata dengan santai, "Belum. Sepertinya dia akan datang."Callista hampir menangis.Cukup sulit baginya untuk hari ini menghadapi Edbert Davis, dia benar-benar tidak ingin melakukannya lagi.Dia melunakkan sikapnya dan memohon, "Tuan Jason, bisakah anda menyuruhnya untuk pergi?""Mohon padaku?""Tolonglah!""Kedengarannya tidak tulus."Tangan Callista yang merangkul Jason dicubit dengan keras, "Lagi pula, aku tidak ingin membantu orang yang mengingkari janjinya.""Aku tidak!"Permasalahan sudah sampai tahap ini, terpaksa Callista mengatakan yang sebenarnya, "Edbert dan aku tidak melakukan apa pun.""Ah, benarkah?" Jawab Jason.Perasaan Callista menjadi sangat cemas karena tidak bisa melihat jelas situasinya. Bahkan dia merasakan kalau Lusianti Garcia sudah berada di sampingnya. Dalam hitungan detik, Lusianti akan muncul di hadapannya. Callista berkata tanpa berpikir lagi, "Kalau tidak percaya, kamu boleh memeriksanya!"Mata Jason menunj
Baca selengkapnya

Bab 110 Menginap

Pemeriksaan selanjutnya sungguh di luar dugaan, begitu memalukan hingga Callista berharap dia mati saja.Berpikir semuanya telah berakhir, tidak disangka Jason membawanya masuk ke dalam kamar mandi lagi.Bagian-bagian yang tidak pantas, dibersihkan satu per satu.Kekuatan yang tidak ada hubungannya dengan kelembutan, lebih seperti hukuman dan penyiksaan.Di dalam kamar mandi, uap air memenuhi cermin berlapis-lapis hingga tak bisa lagi menahannya.Tetesan air yang berasal dari uap perlahan mengalir di cermin setetes demi setetes.Dari pinggir bak mandi, air menyembur deras seperti air banjir.Tanpa henti.[Ngunggg]Suara pengering rambut masih terdengar di telinga Callista.Callista yang tersadar dari pingsan, terbangun oleh suara dengungan yang mengganggu.Akhirnya Callista bisa berbaring di atas tempat tidur. Lelah dan ngantuk, sama sekali tidak ingin diganggu.Dia menyembunyikan kepalanya di bawah bantal dan bergumam, ‘Jangan berisik.’Bantal tersebut mengurangi kebisingan. Ketika k
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
21
DMCA.com Protection Status