Beranda / Romansa / Hubungan Gelap / Bab 111 - Bab 120

Semua Bab Hubungan Gelap: Bab 111 - Bab 120

210 Bab

Bab 111 Lihatlah Aku Bicara

Selimut itu disematkan di pinggangnya yang ramping. Otot yang bergerak disertai naik turunnya napas, menambah gairah di malam yang gelap.Jason tidak bergerak, dia membuka kelopak mata untuk melihatnya, suaranya terdengar serak karena terbangun."Aku terbangun karena kamu."Callista tercengang, tidak berani mengatakan bahwa dia ingin melarikan diri, dengan tersenyum dan berkata, "Aku ingin ke kamar mandi, takut membangunkan Tuan Jason.""Oh?"Callista tanpa sadar menelan ludah saat mendengar suara meninggi di akhir kalimat.Jason menutup matanya dan mengerutkan bibirnya, "Kupikir aku tidak melayanimu dengan baik sehingga membuat kamu melakukannya sendiri."Telinganya terasa panas, Callista berkata, "Sebenarnya, aku tidak terlalu ingin ke kamar mandi, sudah terlalu larut. Ayo tidur."“Aku ingin tidur, tetapi sepertinya kamu tidak mau.”Callista tahu bahwa dia tidak bisa menyembunyikan darinya sehingga dia mengatakan yang sebenarnya."Edbert sudah mengetahuinya. Kalau dia memergokiku tid
Baca selengkapnya

Bab 112 Apakah itu Tanda digigit Anjing?

Callista belum sempat bereaksi, lengannya diseret keluar dari mobil.Lalu dia ditampar lagi, "Kurang ajar kamu!"Ketika Peter Wijaya keluar dari mobil, dia melihat Callista ditampar oleh seorang pria, Peter menjadi marah.Peter datang menghampiri dan menendangnya, "Tuan, anda kurang ajar telah memukul wanita, tidak punya ibu, ‘kah!” Edbert telah tertangkap basah hingga dia mundur beberapa langkah, nyaris hampir mengenai kebun bunga."Nona Callista, kamu baik-baik saja, ‘kan?"Peter yang peduli dengan Callista tidak mengetahui siapa yang dia tendang.Melihat tanda jari di wajah Callista, mereka semua menjadi mati rasa.Jason memintanya untuk membawa Callista pulang dengan selamat, Tetapi wajah Callista telah ditampar, nantinya Jason tidak bisa mencari tahu penyebabnya.Namun, Peter tidak bisa disalahkan, dia juga tidak tahu dari mana datang orang gila ini yang langsung memukuli orang.Hei, tunggu, apakah orang gila ini...Saat dia memikirkannya, kerah bajunya ditarik naik."Kamu beran
Baca selengkapnya

Bab 113 Pembicaraan Pembatalan Pernikahan

Rambut Edbert berantakan dan keringat menetes di pelipisnya.Dia pun dapat melihat bahwa meskipun Peter adalah seorang preman, boleh dikatakan dia masih memiliki Teknik bertarung yang cukup baik. Kalau diteruskan, tidak akan mendapatkan apa pun malah akan membuat Edbert terlihat bodoh saja.Edbert menyeka keringatnya dan menatap tajam ke arah Callista, "Aku akan menanganimu saat pulang nanti!"Melihat penampakan Edbert yang tidak baik, Peter merasa khawatir.“Nona Callista, dia tidak akan mempersulit dirimu, ‘kan? Bagaimana kalau sebaiknya aku membawamu kembali ke Paviliun Marlion?”Callista menggelengkan kepalanya, "Tidak perlu, dapat bersembunyi sementara, tidak berarti akan bisa bersembunyi selamanya. Pada akhirnya ini tetap harus diselesaikan. Ini menjadi merepotkanmu""Hey, tidak apa-apa. Lagipula aku pun tidak terluka."Peter menepuk-nepuk debu di kakinya dan berkata, "Aku akan berjaga di bawah, jika terjadi sesuatu, teleponlah aku."Melihat Callista hendak menolak, Peter menamba
Baca selengkapnya

Bab 114 Siasat Wanita, Mundur untuk Menang

Waktu pun terus berjalan. Wajah Callista tampak tenang, tetapi dia mengepal tangannya karena gelisah.Kalau Edbert bersikeras ingin membatalkan pertunangan mereka, Callista akan berada dalam masalah besar.Dalam keadaan seperti ini, Callista makin tidak boleh terlihat takut. Setelah mengetahui dia tidak ingin membatalkan pertunangan, Edbert pasti akan membatalkan pertunangan itu tanpa ragu-ragu.Setelah beberapa waktu, akhirnya Edbert berbicara.Edbert menghina dan berkata, "Tidak salah. Aku pasti tidak akan menikahi wanita yang sudah dimainkan oleh pria lain sepertimu."Callista mulai merasa tegang.Apakah sudah gagal?"Tapi, aku tidak akan membiarkanmu pergi begitu saja! Kamu harus menunggu sampai aku ingin membatalkan pertunangan kita, baru kita bisa berpisah!"Callista pun merasa lega mendengarnya.Selama ada waktu, pasti Callista dapat menemukan jalan keluar.Callista mengangguk kepalanya dengan tenang, "Baiklah."Callista sangat puas dengan keputusan ini. Callista tidak ingin ber
Baca selengkapnya

Bab 115 Jason yang Sulit Dibujuk

Jason tertawa, lalu berkata dengan suara yang rendah, "Kalau kamu berani mengangkat teleponku, tandanya kamu sudah berhasil membujuk adikku."Callista menerka, pasti Peter yang sudah memberitahukan semua pada Jason. Callista menahan ponsel dengan bahunya, lalu duduk di meja rias dekat jendela kamarnya. Dia pun mengeluh pada Jason sambil melepaskan anting-antingnya."Tidak semudah itu. Aku hanya mengelabuinya untuk sementara waktu.""Heh."Terdengar suara terkekeh."Setelah Edbert melihat kamu berselingkuh dan diantar oleh pria lain, kamu masih bisa membodohinya. Kamu sangat pandai membujuk orang."Gerakan Callista terhenti. Dia merasa ada bahaya, lalu bergumam, "Bagus dari mana? Kalau aku pandai membujuk orang, aku pasti tidak akan membuat Tuan Jason kesal."Keluhan Callista yang terucap dengan manja itu terdengar melalui ponsel."Jadi, kamu menyalahkan aku yang sulit dibujuk?"Callista mengakui hal itu dalam hatinya, tetapi dia tentu tidak berani mengatakannya secara langsung. Callist
Baca selengkapnya

Bab 116 Tahukah Apa yang Kusukai Darimu?

"Bukankah sudah pernah kukatakan? Kalau kerjamu bagus, aku akan melindungimu."Jason merendahkan suaranya, lalu berkata dengan nada menggoda, "Kerjamu malam ini sangat baik."Suaranya yang rendah itu membuat Callista terngiang-ngiang di tengah malam ini. Jarak mereka berdua berjauhan. Akan tetapi, Callista dapat merasakan kalau mereka sangat berdekatan, bahkan lebih dekat daripada kemesraan mereka yang membara tadi.Pipi Callista memanas dan dia bergumam, "Bisakah kamu lebih bersikap sepantasnya?""Aku ada sesuatu yang lebih tidak pantas, maukah kamu turun dan dengarkan?"Jason melangkah maju dan menatap Callista dengan nakal.Jantung Callista mulai berbedar kencang, tetapi dia masih dapat berpikir dengan jernih."Edbert berada di ruangan seberang. Kalau aku berjalan keluar, aku khawatir dia akan mendengarnya ….""Kalau begitu, lompat saja ke bawah. Aku akan menangkapmu."Selesai mengatakannya, Jason pun merentangkan tangannya.Callista spontan melihat ke luar jendela. Dia berada di la
Baca selengkapnya

Bab 117 Rencana Jessica

Setelah Jessica menyangkal, dia berpikir dengan cepat dan berkata dengan wajah sedih, "Aku sudah membelikan sarapan dan ingin memanggilmu turun untuk makan bersama. Hanya saja, aku takut akan membangunkanmu. Tak kusangka, kakak akan memukulku dengan jam beker."Ketika Jessica berbicara, suara Edbert terdengar dari luar."Kenapa pagi-pagi begini ribut sekali?"Edbert sepertinya tidak cukup tidur, rambutnya berantakan dan matanya merah.Begitu Edbert melihat Jessica, dia sedikit terkejut."Jessica? Kenapa kamu datang kemari?"Jessica mengabaikan Callista, lalu berjalan menuju Edbert, "Maaf, Kak Edbert. Aku datang kemari membawakan sarapan. Apakah kamu terbangun karena aku?"Melihat wajah Jessica yang sedih, kemarahan Edbert pun mereda."Tidak apa-apa. Kamu sudah sakit flu beberapa hari ini, untuk apa repot-repot …."Tiba-tiba Edbert melihat dahi Jessica yang merah dan bertanya, "Ada apa denganmu?"Jessica menangis dan menatap Callista di tempat tidur dengan hati-hati."Kak Callista tidak
Baca selengkapnya

Bab 118 Dilecehkan Oleh Tamu

Callista sejenak tertegun. Sebelumnya ketika ada tamu, Nyonya Garcia akan menyuruh Callista untuk menunggu di luar.Lagipula, Callista bukanlah anggota Keluarga Garcia yang sebenarnya, jadi Nyonya Garcia pun merasa waspada terhadap Callista.Namun, ketika Callista ingin memasuki ruangan, dia tidak dihentikan oleh para pelayan. Mereka pun mengizinkan Callista masuk ke dalam.Memikirkan hal ini membuat Callista sadar kalau tamu yang datang ini ada hubungan dengan dirinya.Tanpa izin Nyonya Garcia, Callista tidak dapat berinteraksi dengan para tamu, bahkan dia tidak dapat menemui tamu tersebut."Ibu."Callista menganggukkan kepala dan menyapa."Ya."Nyonya Garcia menjawab dengan tenang, "Ini Tuan Christian Chandra. Ayo, sapa Tuan Christian."Mengikuti arahan Nyonya Garcia, Callista pun memberanikan diri untuk melihat tamu yang sedang duduk di sofa.Seorang pria berusia sekitar tiga puluhan, dia juga mengenakan jaket berkulit harimau.Mata pria itu sayu. Tatapannya sangat seram dan juga ta
Baca selengkapnya

Bab 119 Terpaksa Melayani Tamu

Lusianti terhenti, dengan berhati-hati berkata, “Christian Chandra sama Tuan Jason sama-sama menjalankan bisnis gelap.”Dalam perkataan Lusianti, Christian ini sangat sukses pada beberapa tahun sebelumnya.Waktu itu Christian bersama dua kakaknya hampir memonopoli semua bisnis gelap di Kota Sakata.Sampai Jason muncul.Awalnya Christian dan dua kakaknya ingin memonopoli bisnis Jason, tetapi Jason berbeda dengan orang yang mereka hadapi sebelumnya.Bisnis kedua kakak Christian tidak dapat bertahan menghadapi taktik Jason. Christian juga tidak berdaya melihat wilayah kekuasaannya sedikit demi sedikit diambil.Popularitas Jason semakin meningkat beberapa tahun ini, kekuasaan Christian semakin kecil.Sekarang hanya dapat mengambil wilayah yang tidak diinginkan Jason.Callista mengerti setelah mendengar ini.Mungkin awalnya Nyonya Garcia tertarik dengan kehebatan Christian baru berhubungan dengannya.Akan tetapi seiring berjalannya waktu, orang yang ingin Nyonya Garcia sekarang adalah Jason
Baca selengkapnya

Bab 120 Tamu yang Tak Terduga

Jika menyangkut masalah keluarga, tidak ada yang bisa tetap tenang.Dia jelas tahu kalau Nyonya Garcia melakukannya dengan sengaja, tapi Callista tetap saja masih disetir olehnya.“Kakak, ada apa dengannya?”Callista merasa cemas dan panik, tapi Nyonya Garcia tetap tidak peduli dan malah mengambil dan menyesap tehnya.Nyonya Garcia mengerutkan keningnya, lalu menoleh ke arah pelayan dan berkata, “Teh ini sudah dingin, ganti dengan yang baru.”Sampai pelayan tersebut kembali dengan membawa teh baru, Nyonya Garcia sama sekali tidak menatapnya.Callista yang didiamkan olehnya pun menghela napas dalam-dalam dan menundukkan kepalanya.“Maaf Bu, aku telah bersikap tidak sopan tadi.”Mendengar gumanannya yang pelan, Nyonya Garcia baru mengarahkan kembali pandangannya kepadanya.“Kamu harusnya tahu, tanpa diriku, tanpa Keluarga Garcia, jangankan tubuhmu ini, bahkan nyawamu juga tidak ada. Apalagi untuk memilih apa yang kamu inginkan dan apa yang tidak kamu inginkan.”Setelah mendengar hal ini,
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1011121314
...
21
DMCA.com Protection Status