Semua Bab Menikahi Suami Sahabatku : Bab 41 - Bab 50

103 Bab

Chapter 41 | Silvana

Mobil mewah tersebut sudah berhenti di parkiran gedung pencakar langit yang merupakan unit apartemen milik Silvana. Wanita cantik itu lantas menghubungi Mommy-nya jika ia sudah mengamankan Austin dan Adolf. "Semoga Mommy nggak mikir macam-macam, lagian mana tega aku menyakiti keponakanku sendiri. Meskipun aku tidak menyukai Gavriel, tapi aku tetap menyayangi Austin dan Adolf," gumam Silvana.Yeah! Dia adalah sosok yang ada di belakang Lauren selama ini. Bisa dikatakan Silvana adalah otak di balik penyakit hati Mommy-nya. Wanita cantik yang dulunya sangat lembut itu berubah menjadi serahkan setelah kematian sang Daddy.Ia kecewa lantaran mendiang Daddy-nya memberikan warisan yang lebih banyak untuk Gavriel, bukan dirinya. Padahal ia adalah anak pertama, Silvana merasa anak sulung lebih berhak dari pada anak bungsu.Rasa sakit hati karena merasakan ketidak-adilan bertambah memanas setelah sang suami, Matthew, membakar api kedengkian itu. Sehingga membuat Silvana semakin iri dengan apa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-20
Baca selengkapnya

Chapter 42 | Membawa Keluar

"Kamu sudah bilang sama Zhask kalau kita ke sana?" tanya Azriya yang lantas diangguki oleh Gavriel.Pria tampan itu masih fokus dengan kemudi, netranya tidak berpaling dari jalanan di depan yang tampak lenggang. Azriya bertugas mengawasi pergerakan Silvana dan Matthew dari layar ponsel. Jika ada yang mencurigakan, maka ia akan langsung mengatakannya.Wanita cantik itu juga sudah mendengar kejahatan Silvana dan suaminya. Ia tak ayal menitikkan air mata lantaran orang yang selama ini dianggapnya baik, malah dalang dari semua kekacauan ini. Azriya tidak menyangka bahwa Silvana dan Matthew tega membunuh Kartika.Sesekali Azriya melirik kepada Gavriel. Masih tampak jejak air mata di wajah tampan suaminya. Gavriel tidak jauh berbeda dari Azriya, ia bahkan tergugu pilu saat mengetahui kebohongan Mommy, Kakak, dan juga Kakak Iparnya. "Aku dan Zhask nanti yang akan menjemput Austin dan Adolf. Kamu dan beberapa pengawal akan membuat kekacauan, jadi nanti saat Kak Silvana dan suaminya keluar, a
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-21
Baca selengkapnya

Chapter 43 | Berkahir

"Lancang sekali kau menyentuh anakku, dapat keberanian dari mana, sialan?!"Azriya masih tidak bergeming, sampai wanita cantik itu tidak menyadari kalau Aurell sudah lepas dari pelukannya. Azriya masih mematung, kakinya mundur hingga terantuk dipan. Sedangkan Aurell, entah ke mana larinya gadis kecil itu.Beberapa saat lalu...Saat Silvana tengah bernegosiasi dengan Gavriel, tiba-tiba Matthew merasakan firasat yang aneh tentang putrinya. Pria itu akhirnya berjalan dengan mengendap-endap melewati tangga darurat, hingga pemandangan saat Zhask dan beberapa pengawal membawa dua keponakannya tak ayal membuat dirinya gelisah.Matthew menunggu di dekat tangga darurat sampai benar-benar sepi, baru setelahnya ia memasuki unit apartemen itu. Langkahnya semakin tergesa ketika sampai pintu dan mendengar suara putrinya berteriak, dan ternyata dirinya mendapati jebakan yang sudah di susun sangat rapi oleh Gavriel dan Azriya.•"Berani juga kau rupanya?" tanya Matthew seraya tangannya mengendurkan i
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-21
Baca selengkapnya

Chapter 44 | Kondisi Lauren

Setelah menyaksikan Silvana meregang nyawa di pangkuannya sendiri, Lauren merasakan kepalanya berdenyut, dan ia tidak sadarkan diri. Guncangan besar pada batinnya saat menjadi saksi secara langsung tubuh Silvana terlempar, membuat mental wanita paruh baya itu sangat terguncang. Beruntung ada Zhask dan supir yang langsung membantunya ke rumah sakit.Lalu bagaimana dengan Aurell? Gadis cantik itu masih meringkuk di dalam kamar apartemen setelah melihat bagaimana sang Uncle membunuh Daddy-nya. Ia tidak berani keluar lantaran lantai apartemen ini yang masih penuh dengan darah. Tanpa ia ketahui, di gedung megah ini hanya ada dirinya sendiri.Gadis kecil itu menangis sendirian tanpa ada yang tahu. Ia masih teringat bagaimana Daddy-nya yang sudah ada di ujung nyawa menoleh ke arah pintu tempatnya mengintip, pria dewasa itu menyuruhnya diam dan jangan kaluar."Daddy ... Mommy ...." Isakan pilu itu terus terdengar memenuhi kamar berukuran luas tersebut, "aku ... a-aku takut, Mommy. Uncle Gavri
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-22
Baca selengkapnya

Chapter 45 | Perubahan Aurell

Pria tampan dengan setelan hitam itu memasuki gedung apartemen megah tersebut seorang diri. Ia berjalan lurus memasuki lift, sampai akhirnya tiba di depan salah satu unit. Dadanya bergemuruh, khawatir kalau Nona Muda-nya tidak ada di sini.Zhask langsung membuka pintu, beruntung tidak dikunci. Ia lantas menyusuri setiap ruangan yang ada di dalam unit itu dengan pandangan awas. Hingga saat tiba di salah satu kamar, tak ayal matanya membelalak kala mendapati Aurell tengah meringkuk dengan kelopak mata terpejam di lantai marmer itu."Nona ...!" Zhask langsung merengkuh tubuh mungil itu.Ia lantas menempelkan jari tengah dan telunjuknya ke leher Aurell, beberapa detik kemudian pria itu menghela napas lega saat masih mendapati denyut nadi Nona Muda-nya."Syukurlah dia masih hidup." Zhask menarik napas lega setelah memastikan jantung Aurell masih berdetak.Zhask lantas membopong tubuh gadis kecil itu dan pergi dari gedung ini, tujuannya adalah rumah sakit.***Green Hospital.Gavriel baru s
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-23
Baca selengkapnya

Chapter 46 | Misteri Silvana

Ceklek! Pintu terbuka.Azriya menoleh dan mendapati seorang Dokter dan wanita cantik berjalan memasuki kamar rawat. Setelah menyapa Azriya, Dokter tersebut lantas memeriksa kondisi Aurell. Azriya terus memperhatikannya, tidak ada gerak-gerik aneh dari keponakannya tersebut, sangat berbeda saat Aurell berinteraksi dengannya.'Jadi dia hanya tidak nyaman denganku?' batin Azriya dengan tatapan sendu."Kondisi Nona Aurell sudah baik-baik saja, Nona. Syukurlah," ucap Dokter tersebut yang cukup membuat Azriya terkejut dari lamunannya."Tapi keponakan saya ini tidak mau makan, Dok.""Nanti biar saya tambah nutrisi melalui infus, Nona. Tidak masalah."Azriya mengangguk, "baiklah kalau begitu.""Oh, iya ... ini adalah psikiater yang akan mendampingi Aurell. Namanya Dokter Elina."Azriya memalingkan pandangannya kepada wanita cantik dengan setelan jas putih yang tengah berdiri di depannya tersebut. Wanita dengan senyum lembut dan anggun itu mengulurkan tangan kepada Azriya, sehingga membuat Azr
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-25
Baca selengkapnya

Chapter 47 | Tikus Kecil

Setelah pembicaraan yang cukup membuat tidak enak suasana sore ini, Gavriel dan Azriya memutuskan membawa kedua anak-anaknya pulang. Mobil mewah itu hanya diisi keheningan lantaran semua orang larut dalam pikirannya masing-masing. Hingga tidak seberapa lama kemudian, mobil tersebut sudah berhenti di halaman luas Mansion Erlando."Kalian langsung istirahat saja, ya, Nak. Nanti Aunty panggil saat waktunya makan malam.""Iya, Aunty," sahut Austin, sedangkan Adolf hanya mengangguk sembari mengulas senyumnya.Azriya menatap dua bocah tampan itu yang berlari memasuki mansion degan tatapan nanar, hingga tepukan Gavriel pada pundaknya sontak membuat dirinya terhenyak."Kamu masih mikirin ucapan mereka?"Azriya menggeleng, "aku tahu ini nggak masuk akal, Gav.""Ayo kita cek CCTV, kita akan melihatnya langsung."Gavriel menggandeng tangan istrinya menuju ruang kerja, kemudian pria tampan itu langsung menyalakan komputer, dan menarikan jemarinya di keyboard. Sedangkan Azriya masih berdiri di sam
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-26
Baca selengkapnya

Chapter 48 | Mengunjungi Lauren

Selepas kejadian malam itu, siang ini Gavriel membawa anak-anaknya ke penthouse milik Andreas. Dua bocah tampan itu akan tinggal bersama Andreas dan dua orang maid khusus di sana. Ada beberapa kamar kosong di sana dan Andreas sendiri yang menawarkannya. Walaupun awalnya Gavriel menolak lantaran merasa tidak enak dengan Kakak Iparnya itu, tetapi lagi-lagi Andreas meyakinkan bahwa di penthouse-nya adalah tempat paling aman."Sekali lagi terima kasih, Kak. Untuk beberapa hari ke depan aku akan merepotkan mu.""Sudah berapa kali kamu bilang seperti ini, Gav? Mereka berdua adalah keponakanku, jadi bukan masalah kalau mereka ada di sini. Justru kalau mereka tinggal di penthouse mu, apa jadinya saat kamu dan Azriya keluar? Kalau di sini 'kan selain ada aku juga ada maid," jelas Andreas panjang lebar.Azriya menyentuh lengan suaminya sembari mengulum senyum, "kami hanya khawatir, Kak. Kamu 'kan juga sibuk."Andreas menghela napas lirih sembari menatap bergantian kepada Gavriel dan Azriya."Ak
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-27
Baca selengkapnya

Chapter 49 | Aurell Mengetahui Faktanya

Green Hospital."Keadaan Nona Aurell sudah bisa dikatakan stabil, Tuan, Nona. Tapi masih butuh perhatian tenaga medis, mengingat terkadang memori itu kembali terputar, dan membuatnya kembali trauma," ucap Elena di hadapan Gavriel dan Azriya.Pasangan itu mengangguk senang, bagaimanapun tekad mereka adalah membawa Aurell pulang ke mansion. Jelas saja mereka senang dengan perkembangan keponakannya tersebut."Kapan Aurell bisa pulang, Dok?" sahut Gavriel.Dokter Elena mengulas senyum, "jika di lihat dari kondisinya yang bisa beradaptasi dengan cepat, mungkin satu minggu lagi Nona Aurell sudah bisa pulang. Tapi jangan munculkan sesuatu yang membuatnya trauma, takutnya malah makin drop. Nanti saya juga akan atur jadwal kontrolnya," jelasnya."Lalu bagaimana dengan kebenciannya, Dokter? Dia sudah dicekoki dengan banyak kata benci untuk kami." Azriya memang sempat menceritakan perihal Silvana dan Matthew yang mendidik Aurell hingga tumbuh menjadi gadis pembenci dan menipulatif. Menurutnya i
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-28
Baca selengkapnya

Chapter 50 | Memberi Pengertian Kepada Aurell

Gadis cantik itu berceloteh banyak hal, karena sejatinya dia memang gadis yang baik hati. Namun, sayang sekali orang taunya membentuknya menjadi sosok pendendam. Aurell harus terlibat dalam urusan yang bahkan belum ia mengerti. Dia dipaksa kuat sebelum waktunya, tetapi Aurell memang luar biasa. Ia bisa kuat di tengah fakta yang membuat lukanya semakin berdarah ini."Kapan kita akan ke rumah Mommy, Uncle? Lalu Austin dan Adolf juga nggak menjengukku, mereka nggak marah 'kan sama aku?""Kita akan ke rumah Mommy kalau kamu sudah sehat, makanya kamu harus cepat pulih, Sayang. Untuk Austin dan Adolf ... mereka tinggal di penthouse Uncle Andreas, Kakaknya Aunty Riya."Aurell menatap bingung wajah Gavriel, "apa aku sudah melewatkan banyak hal, Uncle?" tanyanya.Gavriel mengulas senyum, sementara Azriya menunduk. Ternyata didikan Matthew dan Silvana membuat Aurell layaknya orang dewasa. Orang tuanya meninggalkan sisi baik pada kehidupan gadis kecil itu, sehingga Aurell menjadi pribadi yang la
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
11
DMCA.com Protection Status