Semua Bab Bangkitnya Istri yang Dikhianati: Bab 191 - Bab 200

276 Bab

S3 – Part 31. Katakan yang Sesungguhnya

“Apa maksud Mas Kala kalau Bening tahu? Dia tahu tentang pernikahan bisnis ini?” Jaya pasti tidak akan pernah menduga jika putrinya yang selalu di nomor duakan itu tahu segalanya. Selama ini Jaya tidak pernah membicarakan masalah tersebut di depan Bening. Sengaja menutupnya rapat. Lalu sekarang, justru Bening selangkah lebih cepat di depannya dan menghalangi upayanya untuk memanfaatkannya. Airlangga memang masih jauh dari kata pailit, tapi bukan tidak mungkin suatu hari nanti akan tumbang. Dan dia tak ingin hal itu terjadi. Karena itu, dia harus menanggulangi lebih cepat agar hal-hal tersebut tidak akan pernah terjadi. “Benar. Dia sudah tahu segalanya.” Arga yang menjawab. “Jadi, kami tidak bisa membantu Pak Jaya untuk sementara waktu. Atau, Bapak bisa ikut tender kami seperti yang dilakukan oleh perusahaan lain.” Jaya tidak bisa mengatakan apa pun kepada tiga orang yang ada di depannya. Semua kata-katanya seolah lenyap tanpa bekas. Bening, putrinya yang selama ini dibesarkannya,
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-09
Baca selengkapnya

S3 – Part 32. Tak Pernah Dianggap 

“Kita tidak perlu membahas masalah yang sudah usang.” Jaya menjawab tak kalah tegasnya. “Kita hanya perlu mengubur masalah itu dalam-dalam dan tidak perlu dibongkar lagi.”“Itu artinya, Ayah memang ingin membenarkan kesalahan yang dilayangkan kepadaku. Agar semua orang memandangku anak yang salah karena sudah dilahirkan di dunia ini.” “Tidak bisakah kita berdamai dengan keadaan, Bening?” Jaya menegakkan tubuhnya. “Semua hal itu sudah berlalu. Kita tidak perlu terus mengusik dan membahas masalah itu lagi dan lagi. Lupakan, dan kita hidup tenang.” “Karena Ayah tidak pernah mengatakan kebenarannya, maka Dahlia selalu menginjak-injakku.” “Papa benar, nggak seharusnya ada yang dijelaskan. Karena memang kebenarannya, kamu adalah anak dari perempuan perebut suami orang. Kamu itu salah dilahirkan di dunia ini.” Meskipun Bening merasa kalau dia sangat kecewa untuk yang kesekian kalinya, tapi dia hanya mengangguk sama sekali tidak menjawab ucapan Dahlia. Lalu dia mengeluarkan foto-foto yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-09
Baca selengkapnya

S3 – Part 33. Terlanjur Basah 

“Aku nggak papa, Mas.” Bening melepaskan pelukan sang suami dengan lembut. Dia bahkan tidak menyangka kalau Arga akan datang dan menunggunya di luar rumah. Menatap sang suami dalam keremangan malam, Bening tersentuh atas tindakan yang dilakukan oleh Arga. “Kita pulang sekarang. Aku ingin bicara sama Mas di rumah.” Arga hanya mengangguk sebagai jawaban. Sesampainya mereka di apartemen, Bening duduk di pinggiran kasur dan menceritakan tentang pertemuan yang baru saja terjadi. Arga hanya mendengarkan dengan saksama apa yang dikatakan oleh Bening kepadanya. “Jadi, Ayah sudah bertemu dengan Mas dan Papa?” Bening memastikan lagi.“Iya, hari ini,” balas Arga terus terang. “Ayah marah banget?” “Kalau boleh aku tahu, seberapa parah sebenarnya perusahaan Airlangga, Mas? Apa ada kemungkinan pailit?” “Sebenarnya, perusahaan Airlangga nggak separah itu. Cuma memang perlu dana untuk sebuah peningkatan. Kalau nggak banyak proyek yang masuk, sedangkan biaya-biaya operasional harus tetap jalan,
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-10
Baca selengkapnya

S3 – Part 34. Buzzer 

“Jadi kamu ingin bertemu denganku karena ingin kerja sama. Begitu, ‘kan?” tanya Januar akhirnya bersuara meskipun Dahlia belum mengatakan apa pun tentang maksud perempuan tersebut.Dahlia tersenyum puas. “Ternyata kamu masih pintar, Januar.” Januar balas menyeringai. “Kamu memang perempuan nggak punya malu. Dulu kamu memanfaatkan aku untuk bisa menyakiti Binar, setelah itu kamu mencampakkan aku. Lalu sekarang kamu kembali untuk kerja sama?” Januar menggeleng miris. “Aku nggak berminat.” Dahlia mengubah raut wajahnya menjadi kelam kembali mendengar jawaban lelaki itu. Dia menatap Januar dengan tajam merasa kesal luar biasa. “Kita adalah lawan yang sudah ditargetkan oleh Bening. Kamu pikir, kalau aku jatuh, kamu tidak akan jatuh juga? Dia adalah perempuan yang licik. Setidaknya kalau kita bersama melawan Bening, maka itu akan lebih mudah.” “Abang yakin bisa menghadapi Bening sendiri? Bagaimanapun, dia punya senjata yang kapan saja bisa dilayangkan kepada kita. Sudah seharusnya kita
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-10
Baca selengkapnya

S3 – Part 35. Hubungan Diam-diam

Arga menepati janjinya untuk membawa Bening bertemu dengan Binar. Lelaki itu menjelaskan kepada kakak iparnya tentang dugaannya. Karena saat di acara Anyelir waktu itu, Bening dan Arga belum memiliki dugaan sampai sejauh ini. Berharap kali ini, mereka mendapatkan jalan keluar. Kala juga ada di sana mendengarkan cerita Arga dengan saksama. Jika dibutuhkan nanti, dia akan memberikan pendapatnya. “Udah jelas kalau itu memang orang bayaran.” Binar menanggapi. “Nanti aku tanyain anak-anak. Kemarin ada karyawan yang minta aku buat bayar orang untuk penilaian yang lebih bagus. Tapi aku nggak mau.” “Perlu nggak ya, Mbak aku lakuin itu? Aku sebenarnya masih ragu. Ragunya, itu udah kayak pembohongan gitu lho." Bening menyuarakan isi pikirannya."Kalau dalam masalahmu ini, Bening, hal seperti ini juga perlu dilakukan. Anggap aja ini untuk penyelamatan. Beda sama aku yang nolak karena emang tokonya nggak ada masalah.” Bening tadinya merasa seperti membohongi pelanggannya dengan 'kecurangan’ j
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-11
Baca selengkapnya

S3 – Part 36. Kepercayaan dan Kejujuran

“Mas yakin?” Dahlia merasakan keterkejutan yang luar biasa mendengar ucapan Arga. Tangannya dilepaskan dari perut Arga. Namun Arga tetap berdiri di tempatnya. Dahlia beralih berdiri di depan Arga untuk meyakinkan sekali lagi ucapan Arga. “Mas mau kita menjalin hubungan diam-diam? Aku ....” Dahlia terlihat bahagia dan salah tingkah. “Aku janji Bening kali ini nggak akan tahu. Aku akan menyembunyikannya dari siapapun kalau memang Mas nggak menghendaki.”Arga menyeringai. “Kamu senang?” tanya lelaki itu. Dahlia mengangguk dengan semangat. “Tentu saja aku senang. Tapi, kenapa Mas tiba-tiba berubah pikiran?” Di dalam pikiran Dahlia, lelaki mana yang tidak menerima penawaran yang begitu menyenangkan. "Jadi, hubungan ini akan berjalan sejauh mana?” Arga bertanya alih-alih menjawab pertanyaan Dahlia. “Aku menyerahkan semuanya kepada Mas. Mas ingin hubungan kita berjalan seperti apa? Aku akan menerimanya.” “Bagaimana dengan hotel? Kamu pasti tahu apa maksudku.” Dahlia tidak segera menjaw
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-11
Baca selengkapnya

S3 – Part 37. Undangan

“Bu, ada undangan buat Ibu.” Lia menyerahkan kertas undangan berwarna putih kepada Bening. Di depan sudah terlihat jelas jika itu adalah undangan reuni. Lebih tepatnya, undangan reuni SMA. Sebelumnya, Bening tidak pernah datang untuk hal-hal seperti ini karena dia enggan berurusan dengan teman-temannya. Mengingat bagaimana image buruknya di depan mereka karena ulah satu orang. Dia dipandang sebelah mata oleh teman-teman SMA-nya bahkan saat kuliah pun, Dahlia juga terus mengeluarkan kata-kata tidak penting untuk membuat dirinya dijauhi oleh semua orang. “Siapa yang antarkan, Lia?” tanya Bening setelah itu. “Ada, Bu. Mereka perempuan dan laki-laki. Katanya, kalau nanti ada waktu, mereka akan datang lagi.” Bening tidak menanggapi lagi setelah itu dan memilih untuk masuk ke dalam ruangannya. Dia tidak terlalu memikirkan acara tersebut, karena dia pun tak memiliki minat untuk pergi. Bening tidak memiliki teman dekat dan sudah pasti dia hanya akan terlihat bodoh di antara mereka. Sehar
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-12
Baca selengkapnya

S3 – Part 38. Reuni 

“Bening!” Anggi menyambut Bening dengan ramah di depan ruangan VIP sebuah restoran. Dia masih ada di luar, tapi sudah terdengar keramaian dari dalam sana. “Aku pikir kamu tetap nggak mau datang.” Anggi mengelus pundak Bening dengan lembut. Menatap penampilan cantik yang melekat di tubuh Bening. Tidak ada pakaian berlebihan yang dikenakan. Dia hanya mengenakan satu set kulot dan atasan formal berwarna nude. Sepatu tinggi yang membalut kakinya itu membuat terlihat semakin tinggi. Tidak ada kata jelek yang terlihat dalam fisik Bening. Wajah cantiknya yang terbungkus dengan ekspresi dingin itu tidak pernah berubah sejak dulu. “Karena kamu datang langsung ke tokoku, aku akhirnya mempertimbangkan untuk datang. Aku melakukannya demi kamu.” Terdengar picisan, tapi memang itulah nyatanya. Seandainya Anggi tidak mendatangi dirinya, maka dia tak akan pernah datang ke acara reuni tersebut. Bening dan Anggi masuk ke dalam ruangan tersebut yang otomatis pandangan orang-orang yang ada di sana men
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-12
Baca selengkapnya

S3 – Part 39. Terbongkar

“Berapa banyak kamu dibayar sama Dahlia untuk mengatakan semua itu, San?” Bening kembali bersuara. “Aku tahu kalian tidak seintens itu lagi berhubungan setelah lulus sekolah. Sampai-sampai, Dahlia menceritakan semua masalahnya ke kamu.” Sandra tergagap dan tampak pucat. Lalu dia mengelak. “Bayaran apa sih, Ning? Nggak ada yang kayak gitu.” Bening hanya menyeringai. Dia tak akan mendesak Sandra. “Mungkin selama ini kalian menganggap aku rendahan. Kalian selalu memandangku seperti sampah yang harus dibuang. Aku merasa diam adalah jalan terbaik. Ternyata setelah selama bertahun-tahun, pandangan kalian ke aku masih sama. Kalau saja Dahlia bisa menahan dirinya untuk tidak mengatakan hal-hal tak penting, aku juga nggak akan membuka aib Dahlia.” Bening berdiri. Bukan hanya dalam satu meja itu yang memperhatikannya, tapi semua meja di ruang privat tersebut mengarahkan atensinya ke arahnya. “Nggi, aku nggak bisa lama-lama di sini. Aku pamit ya. Terima kasih udah repot-repot nyamperin aku d
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-13
Baca selengkapnya

S3 – Part 40. Tamparan Tengah Malam

“Kalau aku nggak ingat dia perempuan, udah aku hajar habis-habisan dia.” Arga mendumel sejak pulang dari restoran, mampir ke apotek, lalu pulang ke rumah. Sekarang, dia tengah mengobati sudut bibir Bening yang terluka. Ada sedikit sobekan di sana. Tangan yang sejak tadi mengolesi obat itu seolah tengah menahan agar tidak melayangkan pukulan ke tembok. Perasaannya kesal luar biasa. Bagaimana mungkin Dahlia terus membuat masalah dengan Bening bahkan saat acara resmi seperti reuni. “Aku benar-benar harus mengurus perempuan itu.” “Mas mau apain dia?” tanya Bening setelah itu. Rasa perih di bibirnya itu semakin pedih ketika dia berbicara. “Jangan lakukan apa pun, Mas. Aku tahu dia akan membalasku. Tapi mungkin itu tidak akan dalam waktu dekat ini. Udah, nggak usah dipikirkan. Biarkan aku aja yang mengurusnya.” “Nggak bisa!” Arga meletakkan kapas bekas di atas meja. Menatap sang istri dengan lekat dan serius. “Kamu ini istriku, Yang. Nggak seharusnya kamu melakukan semuanya sendiri.” “
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-13
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1819202122
...
28
DMCA.com Protection Status