“Aku nggak papa, Mas.” Bening melepaskan pelukan sang suami dengan lembut. Dia bahkan tidak menyangka kalau Arga akan datang dan menunggunya di luar rumah. Menatap sang suami dalam keremangan malam, Bening tersentuh atas tindakan yang dilakukan oleh Arga. “Kita pulang sekarang. Aku ingin bicara sama Mas di rumah.” Arga hanya mengangguk sebagai jawaban. Sesampainya mereka di apartemen, Bening duduk di pinggiran kasur dan menceritakan tentang pertemuan yang baru saja terjadi. Arga hanya mendengarkan dengan saksama apa yang dikatakan oleh Bening kepadanya. “Jadi, Ayah sudah bertemu dengan Mas dan Papa?” Bening memastikan lagi.“Iya, hari ini,” balas Arga terus terang. “Ayah marah banget?” “Kalau boleh aku tahu, seberapa parah sebenarnya perusahaan Airlangga, Mas? Apa ada kemungkinan pailit?” “Sebenarnya, perusahaan Airlangga nggak separah itu. Cuma memang perlu dana untuk sebuah peningkatan. Kalau nggak banyak proyek yang masuk, sedangkan biaya-biaya operasional harus tetap jalan,
Terakhir Diperbarui : 2023-12-10 Baca selengkapnya