Semua Bab Bangkitnya Istri yang Dikhianati: Bab 181 - Bab 190

276 Bab

S3 – Part 21. Sebuah Foto

“Kamu benar, Lia. Arga, selama ini kita tidak pernah mengobrol banyak. Bagaimana kalau malam ini kamu menginap dan mari kita ngobrol banyak hal agar kita bisa menjadi lebih dekat.” Jaya menyetujui. Bening bahkan tidak banyak merespon dan justru bertanya-tanya apa yang sebenarnya ingin dilakukan oleh Dahlia. Perempuan ular itu mungkin saja memiliki rencana buruk yang ada di dalam kepalanya. Atau mungkin saja sudah dirundingkan dengan Jaya sebelumnya sehingga Jaya mau mendukungnya. Atau bahkan tidak? Jaya tidak tahu apa? Ada pergolakan batin yang dirasakan oleh Bening namun dia tak bisa mengatakan apa pun. Arga menoleh pada Bening. “Saya serahkan sama istri saya, Pa.” Bening balas menoleh pada Arga. Dia tersenyum kecil. “Mas nggak papa menginap di sini?” tanyanya, “kalau nggak papa, kita bisa menginap. Kita bisa berangkat pagi-pagi besok. Aku juga harus mengemasi semua barang-barangku.” Mari ikuti saja permainannya. Belum tentu dugaannya benar jika Dahlia memang memiliki rencana jah
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-03
Baca selengkapnya

S3 – Part 22. Mereka Bukan Keluarga 

Sebelum Arga naik ke lantai dua, dia menyempatkan untuk pergi ke dapur untuk sekedar minum. Obrolan dengan ayah mertuanya sudah berakhir. Mereka sudah kembali ke kamarnya dan tinggallah Arga di lantai bawah. Lelaki itu duduk di meja makan sambil mengecek beberapa email dan menghabiskan air putih yang tadi diambil. Di dalam pikirannya, mungkin saja Bening masih sibuk dengan barang-barangnya. Padahal tadi dia sudah meminta untuk menyusulnya jika dia tak kunjung naik ke lantai atas. Tapi sepertinya, Bening masih asyik berkemas sehingga melupakan permintaan Arga. Setelah air di gelasnya habis, dia kembali mengisinya untuk dibawa ke kamar. Arga segera keluar dari dapur, namun seseorang menabrak tubuhnya. Bahkan air yang dibawanya pun tumpah sedikit mengenai tubuhnya dan orang tersebut. “Astaga! Sorry -sorry.” Arga belum tahu siapa yang ada di depannya. Tapi ketika dia melihat itu adalah Dahlia, Arga kembali meminta maaf. “Sorry, Dahlia. Aku nggak sengaja.” Arga mencoba untuk membantu D
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-03
Baca selengkapnya

S3 – Part 23. Itu Kamu!

Dengan dua koper besar, Arga masuk ke dalam apartemennya diikuti oleh Bening di belakang. Tidak ada dari dua orang itu yang bersuara bahkan sepanjang perjalanan, mereka hanya diliputi keheningan yang menyesakkan. Bening seolah membentengi dirinya cukup tinggi sehingga tidak ada orang yang bisa menembusnya termasuk sang suami. Arga bukannya tidak ingin mengajak bicara Bening terlebih dulu, tapi dia memilih memberikan sang istri waktu untuk tenang dan tidak ingin mengganggunya. Kejadian malam ini membuka mata Arga lebih lebar lagi betapa beratnya kehidupan Bening selama ini. Perempuan itu bahkan memendam semuanya sendiri tanpa ada orang yang bisa diajak bicara. Bahkan dia pun tidak memiliki teman dekat untuk berbagi masalahnya. Tidakkah itu sangat menyedihkan? “Aku minta maaf.” Arga kembali meminta maaf kepada Bening karena merasa bersalah dengan kejadian barusan. “Seharusnya aku lebih berhati-hati.” Arga duduk di samping Bening di pinggiran ranjang. Menatap perempuan itu dengan sedi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-04
Baca selengkapnya

S3 – Part 24. Sebuah Rancangan

Bening tidak ingin menahan diri dengan mengeluarkan semua ucapan buruk untuk saudaranya itu. Dia sudah mengisi amunisi untuk menyerang Dahlia dan keluarganya sendiri. Tidak perlu lagi ada belas kasihan untuk orang-orang yang tidak memiliki hati. Dengan melakukan itu, dia pasti akan dipandang buruk oleh orang lain, tapi selagi suami dan keluarga suaminya mempercayainya, maka itu sudah dari cukup. Dia tak membutuhkan apa pun lagi. “Apa yang kalian lakukan di sini?” Kala bersuara memecah kebekuan. “Masih ada banyak tamu yang harus kalian sapa. Temui mereka.” Arga mengangguk dan memberikan kode kepada Kala dengan kedipan matanya jika ada sesuatu terkait dua orang yang ada di depannya. Kala mengerti dan lelaki itu tidak beranjak dari tempatnya. Hanya menatap Arga dan Bening yang meninggalkan tempat itu. Kala menatap Dahlia dengan dingin sehingga membuat gadis itu salah tingkah. Kemarahan yang beberapa saat lalu muncul di dalam dirinya karena ucapan Bening itu menguar begitu saja. “Halo,
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-04
Baca selengkapnya

S3 – Part 25. Honeymoon

“Kapan terakhir kamu liburan?” Arga meletakkan koper berisi pakaian miliknya dan Bening di atas lantai kayu sebelum dia membuka pintu balkon yang mengarah langsung pada keindahan alam yang asri di depannya. Bening yang mengekori dari belakang itu terlihat takjub sehingga bibirnya menganga. Udaranya sungguh sejuk. “Selama ini aku nggak pernah liburan.” Jawaban itu keluar dari mulut Bening setelahnya. “Mereka tidak pernah mengajakku.” Perempuan itu menoleh pada Arga dengan sedikit senyum kecil di bibirnya. “Mereka sering liburan di luar negeri. Bahkan berkeliling Indonesia, tapi tidak sekalipun aku ikut serta.” Bening tidak berbohong. Sejak dia duduk di bangku SMP, ayahnya selalu merencanakan jalan-jalan bersama keluarganya. Ke mana pun Dahlia ingin pergi, Jaya akan selalu menurutinya. Suatu hari, Bening pernah mengajukan diri untuk ikut dalam perjalanan mereka, tapi Dahlia segera menolak. Dan tentu saja, Jaya hanya mendengar yang diucapkan oleh putri tersayangnya itu. “Aku pernah ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-05
Baca selengkapnya

S3 – Part 26. Rumah Sesungguhnya 

Ucapan Lia itu membuat Bening terpaku di tempatnya. Dia menatap dengan sedih pada bunga-bunga layu yang sudah tidak bisa terpakai lagi. Ada sekitar lima belas karangan bunga yang berdiri di depan tokonya dalam keadaan yang menyedihkan. Beberapa karyawan yang sudah bekerja keras untuk membuatnya pun kini juga berdiri di sana dengan kepala menunduk. “Kami minta maaf, Bu. Tapi, saat kami datang ke tempat acara, kami bahkan mendapatkan kemarahan.” Salah satu karyawan lelaki bernama Agus itu mengadu. “Kami benar-benar tidak tahu siapa yang melakukan ini, tapi mereka sungguh jahat sekali.” “Tapi, mereka membayar untuk karangan bunganya, ‘kan?” tanya Bening setelah itu. Karena pembayaran harus dilakukan sebelum barang dibuat. “Sudah, Bu. Saya juga sudah mengecek mutasi rekeningnya, dan uangnya memang masuk.” “Itu artinya, orang itu hanya ingin membuat reputasi toko kita buruk.” Bening berbalik untuk masuk ke dalam toko dan diikuti oleh beberapa karyawannya. Memang, tugas untuk di dalam t
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-05
Baca selengkapnya

S3 – Part 27. Karangan Bunga Kematian

“Aku ingin tanya sesuatu kepada Mas.” Bening sejak tadi berpikir haruskah dia mengatakan masalahnya kepada Arga atau memendamnya seorang diri. Ada banyak hal yang dipikirkan di dalam kepalanya sampai dia memutuskan untuk bertanya kepada Arga tentang hal-hal yang mungkin Arga bisa mengetahuinya. “Tanya apa?” Arga berbaring di atas karpet di depan televisi karena perutnya merasa kekenyangan. Untuk pertama kalinya, Bening masak untuknya dan dia sangat menyukainya. Memang tidak seenak makanan seorang chef ternama. Tapi baginya, kelezatan itu berasal dari ketulusan yang Bening berikan. “Ada temanku ....” “Kamu punya teman?” Arga memotong ucapan Bening yang belum selesai. Arga tampaknya sudah lebih banyak tahu tentang kehidupan sang istri itu dan paham jika Bening tidak memiliki seorang teman dekat pun. “Katakan saja langsung siapa dia. Atau justru itu kamu sendiri.” Arga memiringkan tubuhnya untuk menatap ke arah Bening yang duduk berselonjor bersandar pada sofa. Dan sepertinya, Bening
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-06
Baca selengkapnya

S3 – Part 28. Pelaku Ditemukan

“Kurang ajar. Kamu pikir siapa yang mati di rumah kami?” Dahlia melotot marah karena ucapan Binar yang menurutnya sudah kelewat batas. “Begini caramu menerima customer?” “Aku dengar, tokomu ini sudah diambang kehancuran, Bening. Kami datang untuk mengetahui keadaannya. Siapa tahu kami bisa membantu. Jadi ayolah, jangan bersikap sesombong itu.” Jinan ikut bersuara. Ekspresinya terlihat mengejek merasa jika dia tahu segalanya. “Dari mana kamu tahu kalau toko kami sedang ada masalah?” Bening bertanya balik. “Kami bahkan tidak mengatakan apa pun sejak tadi.” “Sepandainya kamu menutupi keadaan sebenarnya tokomu ini, kami tentu tahu. Lihatlah karangan bunga di depan itu, itu sudah menunjukkan semuanya.” Jinan menjawab dengan cepat. Membuat Dahlia menyeringai licik. “Terima kasih karena kalian sudah peduli denganku. Tapi tenang saja, aku akan mengirimkan karangan bunga itu ke tempat si pemesan. Toh mereka sudah membayarnya.” Dahlia menggeleng miris. “Bening ... Bening, sepertinya kamu i
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-06
Baca selengkapnya

S3 – Part 29. Bunga Lambang Cinta

“Di mana Bening!” Jinan yang baru saja masuk ke dalam toko bunga milik Bening itu segera meninggikan suaranya hanya untuk bertanya keberadaan si pemilik toko. Lia yang tengah sibuk menata bunga-bunga itu mendongak dengan terkejut. “Maaf, Bu. Bu Bening tidak ada di sini. Beliau belum datang.” Lia benar-benar tampak ketakutan melihat sosok Jinan yang seperti orang kesetanan. Dibandingkan dengan kedatangannya kemarin, hari ini tampak membawa serta emosi di dalam dirinya. Bukan hanya itu, ekspresinya jauh lebih menakutkan. Lia tentu saja tidak berani terlalu menanggapi perempuan itu. “Ibu boleh tunggu di sofa, saya akan telpon Bu Bening.” Lia mencoba untuk bersikap ramah seperti biasa meskipun dia gugup luar biasa. Yang Lia takutkan pastilah kalau-kalau Jinan murka dan mengamuk. Beruntung, Jinan kali ini mau bekerja sama dengan baik. Meskipun tanpa berucap apa pun, dia segera duduk di sofa, lalu Lia pun segera menghubungi Bening. Berharap bosnya itu akan segera datang dan bisa menemui
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-07
Baca selengkapnya

S3 – Part 30. Demi Bening 

“Kok Mas nggak bilang kalau mau meeting di sini?” Bening duduk di sofa tepat di samping Arga setelah tamu mereka sudah pergi. “Emang sengaja nggak bilang. Lagian nggak lama juga.” “Mas udah makan?” tanya Bening lagi. “Udah.” Arga menatap istrinya itu dalam-dalam. “Imbas dari masalah itu memang begini ya?” tanya Arga. "Nggak ada yang datang sejak tadi.” Bening menggeleng. “Sebenarnya hari-hari biasa sebelum ada masalah itu juga nggak banyak banget yang datang, Mas. Kebanyakan kan memang pesanan. Tapi, sekarang onlinenya kurang, jadi ya begini.” Kini tatapan Bening mengarah pada Arga. “Tapi, Mas udah bantu aku. Jadi mungkin sebentar lagi akan banyak orang yang tahu toko ini.” Bening tahu kenapa sang suami justru mengajak rekan dan kliennya untuk datang ke kafenya. Lelaki itu ingin membantunya dengan mempromosikan tokonya. Lelaki itu selalu punya cara untuk membantu Bening. Dan bagi Bening itu sudah lebih dari cukup. Meskipun begitu, dia belum mengatakan tentang Jinan kepada sang s
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-07
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1718192021
...
28
DMCA.com Protection Status