All Chapters of Bangkitnya Istri yang Dikhianati: Chapter 161 - Chapter 170

276 Chapters

S3 – Part 1. Di antara Dua Pilihan

“Kamu yakin kamu sudah menentukan pilihanmu, Ga?” Pertanyaan itu dilayangkan oleh ibunya kepada Arga ketika mereka dalam perjalanan ke rumah keluarga perempuan yang dijodohkan olehnya. Setelah pertemuan Arga dengan kakak beradik dari keluarga Airlangga, Arga kemudian memutuskan untuk menerima perjodohan tersebut dengan memilih salah satu di antara mereka. Tentu, keputusannya akan melukai salah satu dari mereka, tapi keputusan harus tetap diambil. “Udah, Ma. Tenang saja.” Begitu kata Arga mencoba untuk membuat ibunya yakin. “Kan Mama sendiri yang mau aku milih dan berharap jadi untuk salah satu di antara mereka. Mama ragu?” Tarikan napas panjang itu terlepas dari bibir ibu Arga. Perempuan paruh baya itu menoleh menatap sang anak dengan sungguh-sungguh sebelum mengeluarkan segala wejangannya. “Tolong kalau kamu sudah memilih salah satu di antara mereka, kamu harus bisa memperlakukannya dengan baik. Jangan sekalipun bertindak bodoh seperti abangmu yang sempat menelantarkan Binar d
last updateLast Updated : 2023-11-19
Read more

S3 – Part 2. Sebuket Bunga Anyelir Untuk Anyelir

“Katakan, apa yang kamu bicarakan kepada Arga saat kalian bertemu. Kenapa Arga milih kamu dibandingkan dengan Dahlia.” Ambar segera mengeluarkan pertanyaan itu ketika Arga dan kedua orang tuanya pergi dari pertemuan tersebut. “Selayaknya seorang yang melakukan pertemuan pada umumnya.” Bening berujar santai. “Apalagi yang dilakukan oleh anak dari seorang pelakor, Ma. Dia pasti sudah memberikan tubuhnya untuk Mas Arga.” “Dahlia!” Jaya memeringatkan putrinya. “Jangan kelewat batas.” “Kenapa Papa jadi membela dia!” Dahlia tidak terima. “Sebuah batu kali tidak akan pernah menjadi mutiara. Dia hanya bisa melemparkan dirinya untuk mendapatkan perhatian orang lain.” Bening sudah terbiasa dengan ucapan Dahlia yang begitu menyakitkan untuk didengar. Tapi dia memilih bungkam dan tidak menjawab. Bening tahu betul jika Dahlia sangat menyukai Arga sejak rencana perjodohan itu digaungkan di dalam rumah itu. Apa pun yang didengarnya sekarang, lambat laun akan berakhir karena sebentar lagi, dia a
last updateLast Updated : 2023-11-20
Read more

S3 – Part 3. Bukan Kamu

“Tadi ada seorang lelaki yang datang mencari Ibu.” Bening baru saja sampai di tokonya ketika karyawannya mengatakan hal itu. Langkahnya terhenti ketika dia ingin masuk ke dalam ruang kerjanya. “Siapa?” tanya Bening tapak penasaran. Jika itu dari keluarganya, maka seluruh karyawannya juga sudah mengenal mereka semua. Dan tentulah itu mungkin saja kliennya. “Dia laki-laki, Bu. Tapi beliau sudah minta nomor telepon Ibu.” Bening membuka tasnya untuk sekedar mengeluarkan ponsel miliknya yang dalam mode silent. Siapa tahu orang itu menghubunginya. Ternyata benar, ada satu nomor yang muncul di sana. Ada satu panggilan tak terjawab, dan juga chat yang mengatakan siapa pemilik nomor tersebut. Bening langsung membalas chat tersebut sebelum dia benar-benar masuk ke dalam ruangannya. Ruangan yang tidak begitu besar yang cukup untuk membuat dirinya nyaman berada di sana. Tak lama setelahnya, balasan juga didapatkan oleh Bening. Namun kali ini, Bening tidak lagi menanggapi dan memilih duduk di
last updateLast Updated : 2023-11-20
Read more

S3 – Part 4. Dendam Membara

“Tidur dengan lelaki yang belum sah menjadi suami adalah penyakit turunan. Dulu ibumu, sekarang kamu pun melakukannya.” Dahlia duduk di sofa ruang keluarga dengan secangkir minuman berwarna merah. Tatapannya pada awalnya mengarah pada televisi yang menayangkan sebuah drama sebelum dia mengalihkan atensinya pada sosok Bening yang baru saja masuk ke dalam rumah. Dahlia kemudian berdiri dan berjalan ke arah Bening. Masih mengambil jarak yang cukup jauh, tapi bisa dirasakan atmosfer di sekitarnya sangat mencekam. Dahlia menyeringai keji. “Katakan padaku, berapa banyak yang sudah kamu berikan untuk Arga sampai dia kehilangan akal sehatnya dan lebih memilih kamu dibandingkan aku?” Bening tenang menghadapi Dahlia yang tampak berusaha keras untuk terus menyerangnya. Rasa muak yang dirasakan oleh Bening sudah ingin keluar ke permukaan dan membalas Dahlia dengan membabi buta. Sayangnya, dia tidak ingin merendahkan harga dirinya hanya untuk perempuan tidak tahu diri itu. Kali ini Bening ters
last updateLast Updated : 2023-11-21
Read more

S3 – Part 5. Inilah Karma

Di dalam ruangan keluarga rumah orang tua Arga itu sudah duduk berhadapan Bening bersama Arga dan orang tuanya. Mereka selesai makan malam dan kini saatnya mereka berbicara dengan serius. Sebelumnya, belum ada yang kenal secara personal antara orang tua Arga dengan Bening, karena itulah kali ini mereka melakukan pertemuan sebelum pernikahan itu benar-benar dilakukan.Arga kukuh untuk tetap memilih Bening meskipun ibunya menyarankan memilih Dahlia. Latar belakang yang dimiliki Bening nyatanya memengaruhi pikiran orang tua Arga meskipun tak banyak. “Kamu tahu apa sebenarnya latar belakang yang membuat perjodohan ini dilakukan, Bening?” Ibu Arga yang bertanya lebih dulu mengawali pembicaraan. Semakin cepat menyelesaikan ketidakjelasan ini, makan akan semakin baik. “Saya tahu, Bu.” Tidak bisa dipungkiri, Bening adalah perempuan yang kaku. Dia tidak bisa benar-benar bergaul dengan sembarang orang, bahkan dia tidak memiliki sahabat dekat. Meskipun sekarang berhadapan dengan orang tua Arga
last updateLast Updated : 2023-11-22
Read more

S3 – Part 6. Menanggung Kesedihan 

“Kamu ….” Ambar pastilah merasa amarahnya memuncak mendengar anak tirinya itu sudah berani melawannya. Wajahnya bahkan sudah memerah karena menahan gejolak emosi yang menggulungnya. “Sudah malam, Bu. Aku harus istirahat. Selamat malam.” Bening beranjak dari tempat duduknya untuk pergi menuju kamarnya. Sebenarnya, ini belum terlalu malam. Tapi bahkan Bening tidak melihat Dahlia di mana pun. Mungkin saja gadis itu sudah berada di dalam kamarnya dan meratapi nasibnya karena sudah dikalahkan oleh Bening untuk mendapatkan Arga. Tapi ternyata tidak. Baru saja Bening akan masuk ke kamarnya, kamar Dahlia terbuka dan memuncul si empunya di sana. Bening tidak peduli ketika dia hanya memberikan lirikan kepada saudaranya tersebut lalu menutup pintunya sebelum menguncinya. Sama sekali tidak memedulikan Dahlia yang tampak hampir kembali menyerangnya. Bening merebahkan tubuhnya di atas kasur. Memejamkan matanya dengan erat, lalu harus kembali terbuka karena getaran ponselnya terdengar. Bening me
last updateLast Updated : 2023-11-23
Read more

S3 – Part 7. Terbakar Emosi

Arga menatap punggung Bening dalam diam. Seharusnya dia segera pergi setelah mengantarkan calon istrinya itu kembali ke tokonya. Tapi entah kenapa, dia masih tetap berada di dalam mobil dan bahkan tak kunjung pergi. Sikap Bening yang begitu apatis terhadap sekelilingnya bahkan kepada dirinya, menunjukkan jika Bening pernah merasa betapa kejamnya kehidupannya. Sekarang dia benar-benar menutup dirinya untuk melindungi dirinya sendiri. Terlihat tidak akurnya Bening dengan Dahlia saja sudah begitu jelas bagaimana kehidupan Bening selama ini. Arga menghubungi sekretarisnya dan meminta agar jadwalnya siang ini dijadwal ulang. Setelah itu, dia memilih memarkirkan mobilnya, dan turun untuk selanjutnya menuju ke arah kafe yang terlihat rame di jam siang seperti ini. Dia duduk di salah satu meja setelah seorang pelayan memersilakannya. Memesan satu pancake dan soda mint. Arga mengamati sekitar dan tempat itu benar-benar nyaman. “Mas nggak balik ke kantor?” Pesanan yang dipesan oleh Arga itu
last updateLast Updated : 2023-11-23
Read more

S3 – Part 8. Interogasi Panjang

Ambar tentu saja menepati janjinya kepada sang putri. Sebagai seorang ibu, dia tentu tak ingin anaknya dikalahkan oleh orang lain. Terlebih lagi oleh anak dari madunya yang pernah dianggap merebut sang suami darinya. Lalu sekarang, Bening dengan berani juga merebut Arga dari Dahlia, tentu saja Ambar tidak akan membiarkannya.Jika dendam itu disebut dendam turunan, maka itulah yang terjadi. Ambar sangat membenci ibu Bening, dan Dahlia pun sangat membenci Bening. Kebencian itu sampai ke tulang-tulangnya. Di sinilah Ambar sekarang, meminta pertemuan kepada ibu Arga untuk membicarakan sesuatu yang bisa memengaruhi keputusan ibu Arga. Karena Ambar tahu, ibu Arga sempat meminta perjodohan itu dipikirkan kembali. “Apa yang ingin Bu Ambar bicarakan dengan saya?” tanya ibu Arga itu dengan ramah. “Maaf kalau saya mengganggu waktu Ibu. Ini tentang Arga dan Bening, Bu.” Mereka kini berada di sebuah restoran. Ambar yang menghubungi ibu Arga lebih dulu. Sehingga ibu Arga yang menyarankan agar m
last updateLast Updated : 2023-11-23
Read more

S3 – Part 9. Semoga Saja

“Bukannya Mas Arga sendiri yang sudah memilih saya, Bu?” Bening berujar tenang meskipun yang diucapkan oleh Fatma adalah sebuah kebenaran. “Di dunia ini ada hal-hal yang bisa mengubah pemikiran seseorang, Bu. Salah satunya adalah ketulusan. Dan Mas Arga memiliki itu untuk saya. Saya pikir, saya tidak bisa melepaskan dia untuk perempuan lain.” Kalimat itu terdengar sedikit rancu, tapi Bening tidak ingin dia dinilai buruk oleh Fatma sehingga rencana pernikahannya harus dibatalkan. Dia sudah berjalan sejauh ini dan tidak bisa berbalik arah. Itu hanya akan membuat dirinya dibuat malu oleh Dahlia. Membiarkan Dahlia menang? Tentu saja dia tak akan pernah melakukannya. Fatma tidak lagi mendebat dan pergi setelah itu. Rencana lamaran sudah dibuat olehnya bersama sang suami, dia berharap apa pun yang terjadi setelah ini adalah yang terbaik. Seperginya Fatma dari tokonya, Bening hanya terdiam di ruangannya tanpa melakukan apa pun. Bertanya pada dirinya sendiri, sebanyak apa yang sudah Dahlia
last updateLast Updated : 2023-11-24
Read more

S3 – Part 10. Pelengkap

Ramon mondar-mandir di depan kamar mandi kamarnya. Seharusnya Anyelir keluar dulu sembari menunggu hasilnya keluar. Bukan tetap berada di dalam dan membuat Ramon resah luar biasa. Ramon memang tidak salah hitung. Dia hapal betul masa tamu bulanan Anyelir datang. Tidak berniat untuk mengingatnya, tapi itu tercetak begitu saja di dalam kepalanya. “Anyelir, nggak mau keluar dulu?” Ramon mengetuk kamar mandi dan berharap Anyelir akan segera keluar. Tapi sayangnya, Anyelir tetap berada di dalam. “Hasilnya belum keluar, Mas.” Perempuan itu memilih untuk berteriak dari dalam dan membuat Ramon mendesah panjang.“Aku masuk deh ya,” kata Ramon lagi. “Jangan. Tunggu sebentar lagi kenapa sih?” “Kalau gitu kamu keluar. Kita tunggu sama-sama.” Anyelir juga tidak bersuara setelah itu. Menunggu hasil seperti ini membuat waktu semakin lambat berjalan. Satu menit saja terasa sangat melelahkan. Tapi Anyelir tetap bersikeras untuk tetap berada di dalam kamar mandi tanpa peduli jika sang suami juga s
last updateLast Updated : 2023-11-24
Read more
PREV
1
...
1516171819
...
28
DMCA.com Protection Status