Home / Pendekar / Si Buta Dari Sungai Ular / Chapter 901 - Chapter 910

All Chapters of Si Buta Dari Sungai Ular: Chapter 901 - Chapter 910

1284 Chapters

900. Part 10

"Sekarang aku..., aku sepertinya tak mencintai Kakang Sungkono lagi," jelas Rondo Kasmaran malu-malu sembari menyembunyikan wajahnya dalam-dalam. "Kuharap, kau jangan mengatakan aku mata keranjang, ya?""Ya sudah kalau kau tak mencintai kekasihmu itu. Lantas kenapa aku harus mengataimu mata keranjang?""Tapi.... Tapi sekarang aku justru mencintai orang lain!" jelas Rondo Kasmaran tanpa diminta."Itu kan wajar. Kau masih muda. Kau berhak jatuh cinta lagi. Kenapa minta pertolongan padaku?""Tapi aku harus meminta pertolonganmu, Bib. Karena, pemuda yang kucintai tampaknya tak membalas cintaku," ungkap Rondo Kasmaran."Bodoh benar pemuda itu. Apa matanya lamur? Kau cantik. Tubuhmu pun amat menggiurkan. Kenapa pemuda itu tak membalas cinta mu? Siapa nama pemuda itu?" tanya Tabib Agung."Namanya aku tidak tahu, Bib. Tapi ia terkenal sebagai Si Buta dari Sungai Ular," jawab Rondo Kasmaran malu-malu."Apa? Kau mencintai Si Buta dari Sungai Ul
last updateLast Updated : 2024-04-18
Read more

901. Part 11

Menghadapi saat-saat yang paling membahayakan bagi keselamatannya, diam-diam hati Maling Tanpa Bayangan jadi tegang bukan main. Meski saat-saat tegang itu belum dilalui, namun sekujur tubuhnya telah dipenuhi keringat dingin.Parasnya yang kemerahan kini tampak kehijauan, saking ngerinya membayangkan kejadian nanti malam. "Demi iblis! Kuatkanlah hatiku! Aku tak ingin mati merana seperti ini," tegasnya dalam hati.Berulang-ulang Maling Tanpa Bayangan menguatkan hatinya. Keadaannya saat ini benar-benar sangat memprihatinkan. Sebenarnya, terbersit pula niat untuk urung mempelajari ilmu yang terkandung dalam Kitab Paguyuban Setan. Namun berhubung sudah kepalang basah, terpaksa tekadnya tetap dibulatkan. Apalagi, ia juga merasa akan mendapat laknat dari iblis-iblis di delapan penjuru mata angin bila niatnya dibatalkan.Mau tidak mau, akhirnya Maling Tanpa Bayangan harus menunggu sampai saat semadi berakhir, meski tidak tahu akan nasibnya. Entah mati merana, entah akan
last updateLast Updated : 2024-04-19
Read more

902. Part 12

Maling Tanpa Bayangan segera mengambil Kitab Paguyuban Setan dari balik jubahnya. Kembali dibukanya halaman terakhir kitab itu. Di situ tergambar jelas, bagaimana menciptakan pukulan-pukulan dahsyat dalam waktu singkat.Diam-diam Maling Tanpa Bayangan bersorak gembira. Kini ia tak perlu gentar lagi menghadapi Si Buta dari Sungai Ular maupun tokoh-tokoh sakti dunia persilatan lainnya. Ia yakin dapat mengalahkan mereka semua. Bahkan bukan saja mengalahkan, tapi juga ingin membunuh siapa saja yang berani menentang dirinya. Di samping itu sebenarnya ilmu Maling Tanpa Bayangan telah mampu melebihi kepandaian Penguasa Demit, karena Penguasa Demit sendiri belum sempat mempelajari ilmu terakhir yang terkandung dalam Kitab Paguyuban Setan."Sekaranglah saatnya aku membalas dendam...!"-o0o-"Ah...! Kau ini! Aku ini tabib! Bukan dukun!" kata Tabib Agung, ketika Rondo Kasmaran terus mendesaknya"Tapi....""Tidak bisa. Aku tidak bisa menolongmu," sahut
last updateLast Updated : 2024-04-19
Read more

903. Part 13

"Cukup aneh kelihatannya penyakit ketiga orang ini. Sekali lihat aku jadi tertarik sekali," gumam Tabib Agung dalam hati.Tangannya yang sudah gatal-gatal tak memeriksa orang segera meraba-raba tubuh ketiga orang itu. Cukup seksama dan teliti, tanpa mempedulikan 'perang urat saraf' dua orang wanita cantik di samping.Putri Manja terus memberengut habis-habisan. Naluri kewanitaannya tidak rela melihat Manggala berakrab-akrab dengan Rondo Kasmaran. Apa pun yang terjadi, ia merasa lebih berhak dibanding wanita itu. Dia lebih muda. Lebih cantik. Lebih menggairahkan. Lebih segala-galanya! Untuk mewujudkan pikirannya, tak ada pilihan lain. Terpaksa Putri Manja harus nimbrung. Meski tidak langsung membuka suara tapi dari raut wajahnya yang masam jelas menyiratkan sikap perang terhadap Rondo Kasmaran. Maka makin parah saja kedua orang wanita itu saling melirik benci."Sudah tua, tak tahu malu. Beraninya mengumbar cinta. Pada seorang pemuda lagi. Memalukan!" sindir Putri
last updateLast Updated : 2024-04-19
Read more

904. Part 14

Rondo Kasmaran membantingkan kakinya kesal. Kilatan sepasang matanya yang indah sempat menyambar ke arah Putri Manja dan Si Buta dari Sungai Ular, sebelum akhirnya berkelebat cepat meninggalkan tempat itu. Hanya dalam beberapa kelebatan saja, sosoknya telah jauh dari tempat ini. Si Buta dari Sungai Ular menggeleng-gelengkan kepala, lalu disusul dengan gerutuannya yang tak jelas....Rondo Kasmaran terus berkelebat cepat. Tanpa arah tujuan. Ke mana saja kakinya melangkah, ke sanalah yang dituju. Isak tangisnya sejak turun dari puncak Gunung Perahu terus menemani perjalanan. Dalam hati tak henti-hentinya mulutnya mencaci Si Buta dari Sungai Ular dan Putri Manja. Ia merasa kalau Si Buta dari Sungai Ular pilih kasih. Buktinya pemuda itu tak mengejarnya sebagai tanda kalau benar-benar mencintai. Inilah yang sebenarnya mengusik hati Rondo Kasmaran!Dari pandang mata. Rondo Kasmaran tahu kalau Si Buta dari Sungai Ular memihak Putri Manja. Meski tidak ditunjukkan secara nyata,
last updateLast Updated : 2024-04-19
Read more

905. Part 15

"Nah, begitu baru adil namanya. Tapi, kau tentu tidak akan mengecewakan aku, kan? Kau pasti mau memenuhi syaratku, kan?" berondong Rondo Kasmaran khawatir juga kalau dikibuli."Iya.""Benar?""Benar!""Baik. Kalau begitu, akan kukatakan syaratku.""Katakan saja!""Baik," Rondo Kasmaran menelan ludahnya sebentar. "Terus terang, aku hanya punya satu syarat saja. Raja Penyihir. Kuharap, kau tidak akan mengecewakan aku. Kau harus membantuku! Kau harus....""Iya, iya! Tapi, apa syaratnya" Cepat katakan! Jangan plintat-plintut seperti pesinden kesiangan!" hardik Raja Penyihir."Ini aku mau bicara. Kau sendiri yang tidak sabaran.""Mana aku bisa sabar," gerutu Raja Penyihir."Mau tahu syaratnya tidak?" tukas Rondo Kasmaran."Iya. Cerewet amat, sih!" sungut Raja Penyihir."Dengar, Raja Penyihir! Aku ingin kau membantuku mendapatkan Si Buta dari Sungai Ular secepatnya. Aku sangat mencintainya. Kau sanggup, Ra
last updateLast Updated : 2024-04-19
Read more

906. Part 16

"Nah...! Itu baru enak didengar," sahut Tabib Agung seraya mengipas-ngipas dengan tangan."Maunya siih begitu!" cemooh Manggala lagi seraya menjebikkan bibir."Apa kau bilang?""Eh..., tidak. Aku tidak ngomong apa-apa kok," sahut Si Buta dari Sungai Ular celingukan.Tabib Agung menggerutu kesal. Dan mendadak matanya jadi liar. "Eh...! Kalian semua dengar, ya! Buka telinga lebar-lebar! Luka dalam kalian bertiga telah ku-sembuhkan. Sekarang, sudah waktunya angkat kaki dari tempat kediamanku ini! Cepat!" usir Tabib Agung yang memiliki watak aneh.Si Buta dari Sungai Ular, dan semua yang berada di puncak Gunung Perahu jadi saling berpandangan. Tak mengerti dengan perubahan watak tuan rumah."Kenapa kalian malah bengong saja? Apa kalian semua tuli, he! Cepat tinggalkan tempatku ini!""Apa termasuk aku juga, Orang Tua?" tanya Manggala memberanikan diri."Ya. Kalian semua. Cepat tinggalkan tempat ini!" tegas Tabib Agung."Yah..
last updateLast Updated : 2024-04-20
Read more

907. Part 17

"Heh...!"Juwono dan kesepuluh temannya terkesiap bukan main. Mereka tak menyangka akan mendapat serangan balik demikian cepatnya. Belum sempat berpikir lebih jauh, tahu-tahu jari-jari tangan Maling Tanpa Bayangan telah mengancam laksana tangan-tangan maut.Dess! Dess! Dess!Bret! Bret!"Aaa...!"Juwono dan lima temannya hanya sempat mengeluarkan keluhan, sebelum akhirnya ambruk satu persatu dengan dada jebol dan perut sobek. Belum puas dengan gebrakan pertama, Maling Tanpa Bayangan kembali berkelebat melancarkan serangan berikut,"Hea...! Heaaa...!"Bukkk! Bukkk!Lima kali tangannya bergerak melayangkan bogem mentah, maka terdengar pekik menyayat dari lima orang pengeroyok. Mereka kontan terjungkal ke tanah, tak mampu bangun lagi. Semuanya terkapar dengan luka amat mengenaskan. Kepala pecah mengeluarkan cairan kemerah-merahan, sementara perut ambrol dengan usus terburai."Tikus-tikus comberan tak tahu diri! Mampuslah ka
last updateLast Updated : 2024-04-20
Read more

908. Part 18

"Ha ha ha...! Percuma saja kau membokongku. Kau tetap tidak akan mampu membunuhku. Siapa pun juga tidak akan mampu membunuhku!" Maling Tanpa Bayangan tertawa bergelak.Punggungnya yang semula terasa remuk terkena pukulan si pembokong kini telah sembuh seperti semula. Itu tidak lain berkat ilmu yang dipelajari dari Kitab Paguyuban Setan.Tak sia-sia rupanya lelaki ini mendapatkan ilmu tangguh itu. Begitu bagian tubuhnya terluka, kontan saja uap hitam yang keluar dari balik jubah hitamnya menyelimuti bagian luka, hingga akhirnya sembuh seperti semula.Sementara itu si pembokong yang kini berada di hadapan Maling Tanpa Bayangan membelalakkan matanya lebar. Sinar matanya menyiratkan kalau ia tak mempercayai apa yang telah dialami Maling Tanpa Bayangan tadi. Jangankan punggung manusia. Tubuh gajah bengkak pun akan hancur lebur bila terkena pukulannya. Tapi ini? Melukainya pun tidak. Benar-benar aneh!Si pembokong adalah seorang nenek bertubuh amat kerempeng da
last updateLast Updated : 2024-04-20
Read more

909. Part 19

"Apa kubilang tadi? Kau tak mungkin dapat membunuhku. Malah nyawa busukmu sendirilah yah sebentar lagi akan kukirim ke neraka. Bersiap-siaplah menerima kematianmu hari ini, Nenek Peot!" ancam Maling Tanpa Bayangan.Lelaki sesat itu kembali mengerahkan pukulan 'Darah Para Durjana'. Seketika kedua telapak tangannya kembali berubah hitam legam sampai ke pangkal, pertanda telah mengerahkan tenaga dalam dengan kekuatan penuh!Seolah melihat tangan-tangan malaikat maut, mau tak mau paras Dewi Merah pun jadi pias juga. Keringat dingin sempat membasahi telapak tangannya. Namun wanita tua ini tetap mencoba tabah. "Mungkin memang sudah nasibku mampus di tangan Maling Tanpa Bayangan...," desis Dewi Merah nyaris tak kentara."Sekaranglah saatnya kau menemui ajal, Dewi Merah! Heaaa...!"Berbareng teriakan menggetarkan, tiba-tiba kedua telapak tangan Maling Tanpa Bayangan telah menghentak ke depan. Seketika meluruk dua larik sinar hitam legam dari kedua telapak tangann
last updateLast Updated : 2024-04-20
Read more
PREV
1
...
8990919293
...
129
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status