Home / Pendekar / Si Buta Dari Sungai Ular / Chapter 911 - Chapter 920

All Chapters of Si Buta Dari Sungai Ular: Chapter 911 - Chapter 920

1284 Chapters

910. Part 20

Wesss! Wesss!Si Buta dari Sungai Ular terperangah kaget.Sungguh tak disangka akan mendapat serangan sedahsyat itu. "Edan! Bagaimana mungkin tua bangka ini dapat memiliki ilmu pukulan sehebat ini? Bukankah beberapa hari lalu kepandaiannya masih belum seberapa? Tapi kenapa kepandaiannya sekarang jadi berlipat ganda?" gumam Si Buta dari Sungai Ular tak habis berpikir.Namun Manggala tak sempat melanjutkan kata-kata dalam hati kalau masih ingin melihat terangnya sinar matahari esok hari. Begitu merasakan hawa panas dari pukulan Maling Tanpa Bayangan mulai menyambar kulit, tubuhnya segera dibuang ke samping. Sehingga, serangan Maling Tanpa Bayangan terus menerabas ke belakang, langsung menghantam batang pohon.Brakkk!Batang pohon sebesar dua lingkaran tangan manusia dewasa itu kontan bergoyang-goyang hebat. Selang beberapa saat, disusul suaranya yang menggemuruh sebelum akhirnya tumbang. Dari akar sampai pucuk-pucuk daunnya hangus terbakar! Bukan mai
last updateLast Updated : 2024-04-20
Read more

911. Part 21

"Mampuslah kau, Bocah Edan! Hea...!"Dikawal bentakan nyaring, Maling Tanpa Bayangan segera menghentakkan kedua tangannya memapaki terjangan Si Buta dari Sungai Ular. Seketika meluruk dua larik sinar hitam legam dari kedua telapak tangannya, langsung menghantam telak tubuh Si Buta dari Sungai Ular.Bukkk! Bukkk!"Gggrrr...!"Manggala menggeram hebat. Tubuhnya kontan terpental ke samping. Menggeliat-geliat sebentar. Dan....Werrr!Tahu-tahu tangan Manggala mengibas cepat dari samping. Sungguh, Maling Tanpa Bayangan yang mengira kalau Si Buta dari Sungai Ular akan cedera atau bahkan mati saat itu juga, tidak menyangka akan mendapat serangan hebat. Maka tanpa ampun....Bukkk! Bukkk!"Aaakh...!"Dua kali telapak tangan besar Si Buta dari Sungai Ular menghajar telak tubuh lelaki tua itu. Maling Tanpa Bayangan hanya sempat memekik tertahan sebelum akhirnya terlempar jauh ke belakang. Pada saat terlempar inilah Si Buta dari Sun
last updateLast Updated : 2024-04-21
Read more

912. Part 22

Tubuhnya terasa agak terusik oleh suara raungan yang keluar dari senjata andalan Si Buta dari Sungai Ular. Si Buta dari Sungai Ular heran bukan main. Ia tak percaya kalau senjata andalannya sama sekali tak berpengaruh bagi Maling Tanpa Bayangan. Dan pemuda ini jadi menggeleng-geleng tak mengerti. Habis memperhatikan Si Buta dari Sungai Ular sekilas. Maling Tanpa Bayangan segera menerjang hebat Raja Penyihir. Tak tanggung-tanggung segera dikeluarkannya jurus andalan yang dipelajari dari Kitab Paguyuban Setan. Tangan kanannya menyerang dari atas ke bawah. Tangan kirinya siap merobek perut Raja Penyihir dari samping.Dengan jurus itu, ia berharap akan dapat merobohkan Raja Penyihir dalam sekali gebrak. Sekali lihat saja. Raja Penyihir tahu maksud serangan yang sebenarnya. Justru serangan tangan kiri, Maling Tanpa Bayangan yang tampaknya berbahaya, merupakan gerak tipu belaka. Sedang serangan tangan kanan yang mengarah ubun-ubun kepala itulah serangan sebenarnya.Raja Peny
last updateLast Updated : 2024-04-21
Read more

913. Dewa Kegelapan

MALAM JUMAT KLIWON. Malam yang dianggap amat keramat. Apa pun yang terjadi di malam itu selalu dihubungkan dengan sesuatu yang berbau takhayul. Namun saat ini, malam Jumat Kliwon bagai ditaburi cahaya putih keperakan. Bulan bulat penuh bersinar purnama di angkasa. Langit cerah. Berjuta bintang saling membanggakan sinarnya yang putih keperakan di angkasa. Begitu tenteram, memperlihatkan keindahan alam yang amat hakiki.Sementara di sebuah lembah berumput bagai permadani hijau menghampar di luar Hutan Seruni, empat lelaki tengah duduk bersila mengelilingi sebuah api unggun kecil. Mereka sama-sama membisu, seolah terperangkap oleh kebuntuan pikiran masing-masing. Pandangan mata mereka kosong dengan wajah tegang. Sesekali terdengar pula keluhan mereka.Menilik raut wajah yang sudah sama-sama memiliki keriput, jelas keempat lelaki itu sudah berusia amat lanjut. Kenyataan itu makin diperkuat bila melihat rambut mereka yang panjang tergerai di bahu yang sudah berwarna putih k
last updateLast Updated : 2024-04-21
Read more

914. Part 2

Pada puncaknya ketika dorongan dalam perut kian kuat, perempuan muda itu menjerit sejadinya. Bingung dan takut bercampur menjadi satu. Untung saja pada saat yang menegangkan ini, suaminya yang diharapkan pulang bersama dukun bayi."Heran...? Belum saatnya kok sudah berasa! Malam Jumat Kliwon lagi...," gumam si dukun bayi, seorang perempuan tua berambut putih seraya menggeleng-gelengkan kepala."Cepat tolong istriku, Nek!" pinta lelaki si calon ayah itu,"Iya iya...," sahut si dukun bayi pendek.Meski wajahnya sarat keheranan, tak mungkin si dukun bayi membiarkan perempuan muda itu berjuang melahirkan seorang diri.-o0o-"Berikan bayi itu padaku, Nek!" pita si perempuan muda yang baru saja melahirkan dengan mata berbinar. Si dukun bayi menyerahkan bayi merah yang telah dibersihkan. Namun bersamaan dengan itu....Brakkk!Mata si dukun bayi dan suam-istri itu kontan membeliak lebar ketika pintu terbongkar, karena didorong dari lua
last updateLast Updated : 2024-04-21
Read more

915. Part 3

Meski mendapat jawaban ketus dari Si Buta dari Sungai Ular, Raja Penyihir tetap mencoba bersikap tenang. Hanya gigi-gigi gerahamnya saja yang bergerut-gerut pertanda merasa kesal juga terhadap pemuda di hadapannya. Namun manakala teringat bahwa ia sendiri yang membujuk Si Buta dari Sungai Ular untuk mempelajari ilmunya, Raja Penyihir mau tak mau harus sadar. Raja Penyihir memang sudah kebal menghadapi ulah Si Buta dari Sungai Ular."Itu lagi yang kau ucapkan! Itu lagi! Apa tidak ada kata-kata enak selain kata-kata tadi, he!" bentak Raja Penyihir galak. Gusar juga hatinya."Habis kau sendiri yang mulai, sih!" tukas Si Buta dari Sungai Ular."Mulai-mulai...! Kau selalu membuatku gusar, Bocah! Sudah kuajari banyak ilmu, bukannya berterima kasih malah ngomel.""Yah...! Begitu saja sewot. Payah...!" cibir Manggala mendadak jadi tak tega melihat perubahan wajah Raja Penyihir."Siapa yang tak sewot kalau kau melecehkanku terus!" Raja Penyihir melotot.
last updateLast Updated : 2024-04-21
Read more

916. Part 4

Empat orang lelaki tua yang sama-sama berpakaian merah darah memperhatikan ke satu arah. Lalu mereka berdecak kagum, menyiratkan kepuasan. Di hadapan lelaki tua yang tak lain Empat Iblis Merah dari Hutan Seruni, tampak seorang pemuda gagah tengah giat berlatih silat. Potongan tubuhnya yang tinggi besar jelas menandakan kalau pemuda berambut gondrong awut-awutan itu sering berlatih keras. Dari matanya yang mencorong tajam menandakan kalau tenaga dalamnya amat dahsyat. Buktinya saja dari setiap gerakan tangan dan kakinya selalu berkesiur angin kencang berhawa dingin yang bukan kepalang. Di samping itu gerakan tangan dan kakinya cepat luar biasa, mengandung serangan-serangan mematikan! Sambil duduk bersila, Empat Iblis Merah sesekali memberi perintah, lalu disusul dengan mata berbinar-binar. Ini semua jelas menandakan kalau mereka merasa puas dengan hasil yang dicapai si pemuda."Coba mainkan jurus 'Tangan Merah', Bocah!" perintah Iblis Buntung."Baik, Guru."Si pe
last updateLast Updated : 2024-04-22
Read more

917. Part 5

"Jangan banyak tanya! Ikuti saja kami!" bentak Iblis Buntung.Habis membentak, Iblis Buntung tiba-tiba menghentakkan kedua telapak tangannya ke tanah. Seketika, tubuhnya yang tanpa kaki cepat melenting tinggi ke udara, lalu berkelebat cepat ke suatu tempat. Gerakannya segera diikuti ketiga orang adik seperguruannya. Mau tak mau Dewa Kegelapan pun menyusul keempat orang gurunya. Hanya dengan sekali menjejak tanah, sosoknya telah dapat menyusul keempat gurunya.-o0o-Ternyata tempat yang dimaksudkan Empat Iblis Merah dari Hutan Seruni itu jauh dari perkiraan Dewa Kegelapan. Semula dikira, ia akan diajak ke sebuah goa, lembah, atau tempat lain. Namun ternyata, justru diajak ke sebuah kuburan!"Aku sungguh tak tahu, apa maksud Guru membawaku kemari," gumam Dewa Kegelapan dalam hati.Melihat keempat orang gurunya segera bersimpuh di atas makam yang dimaksudkan, Dewa Kegelapan masih tetap berdiri di tempatnya. Rasa herannya membuat keningnya berkerut ber
last updateLast Updated : 2024-04-22
Read more

918. Part 6

"Ayo, turun! Kenapa malah enak-enakan di situ!" hardik si gadis cantik, kesal."Siapa yang enak-enakan tergantung begini? Aku sendiri mau memutuskan tali ini, tapi kau malah datang!" sungut Si Buta dari Sungai Ular."Eh...! Jangan kau putuskan tali jebakanku itu! Kau.... Kau.... Ah...! Mengganggu kesenanganku saja. Bagaimana aku dapat menangkap kambing liar kalau kau putuskan tali jebakanku!" omel si gadis cantik."Apa? Kau bilang aku kambing?" perangah Si Buta dari Sungai Ular merasa tersindir."Aku tidak mengatakan kau kambing. Tapi kau sendiri yang mengatakannya," sahut si gadis cepat. "Yah...! Kalau begitu sama saja. Kalau tidak, mana mungkin ada orang menangkap kambing dengan cara seperti ini?""Kau malah mengguruiku! Sudah terang salah, pakai menggurui lagi! Pemuda macam apa kau ini, he! Cepat turun dari tali jebakanku. Dan, pasang lagi seperti semula!""Eh...! Bukannya nolong, malah ngomel!" sahut Si Buta dari Sungai Ular tak kalah se
last updateLast Updated : 2024-04-22
Read more

919. Part 7

"Kau.... Kau sengaja mencari kesempatan, ya! Main tubruk saja!" hardik Arum Sari.Manggala tidak peduli. Ia justru lebih peduli melihat beribu kunang-kunang bermain di pelupuk matanya. Sambil cengar-cengir, ia mencoba mengusir kunang-kunang di depan mata dengan menggerak-gerakkan kepalanya ke sana kemari. Sehingga, akhirnya rasa berkunang-kunang di matanya hilang dengan sendirinya."Kau tega sekali mempermainkan tubuhku di tali jebakan. Nek? Memangnya tubuhku ini barang mainan?" sungut Si Buta dari Sungai Ular begitu dapat mengendalikan keadaan."Yah...! Salah sendiri, kenapa kau masuk ke dalam jebakan? Sudah tahu itu jebakan, kenapa kau mau masuk?" sahut Nenek Rambut Putih enteng. Mau tak mau Si Buta dari Sungai Ular manyun berat.“Ya, mana aku tahu Nek, aku kan buta.” Mana ada sih orang sengaja masuk jebakan. Dasar nenek gila! Seenak perutnya saja ngomong! Manggala menggerutu dalam hati."Sekarang duduklah! Aku ingin bicara!" ka-ta Ne
last updateLast Updated : 2024-04-22
Read more
PREV
1
...
9091929394
...
129
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status