Semua Bab Si Buta Dari Sungai Ular: Bab 891 - Bab 900

1284 Bab

890. Part 24

Kali ini terkaman Si Buta dari Sungai Ular lebih mengerikan, setiap tubuh anggota-anggota Pasukan Demit Neraka yang didapatnya, langsung di cerai beraikannya dengan kekuatan kedua tangannya, hingga tubuh anggota-anggota Pasukan Demit Neraka tercerai-berai dengan sangat mengerikan. Tapi lagi-lagi Si Buta dari Sungai Ular dikejutkan saat anggota-anggota Pasukan Demit Neraka yang tubuhnya telah tercerai berai kembali menyatu dan hidup seperti sedia kala.Bukan main! Andai saja Si Buta dari Sungai Ular tidak dapat mengatasi sepak terjang Penguasa Demit dan pasukannya, bukan mustahil dunia persilatan akan mendapat bencana besar. Siapa yang dapat menandingi Penguasa Demit dan pasukannya. Mungkin tidak ada! Inilah yang diam-diam mengusik hati Si Buta dari Sungai Ular, juga mengusik hati Pelukis Sinting Tanpa Tanding. Dan kini lelaki tua berjubah kuning kedodoran itu terus saja asyik mengikuti jalannya pertarungan di hadapannya dengan seksama. “Ini bukan ilmu Raja Si Buta dari
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-16
Baca selengkapnya

891. Kitab Paguyuban Setan

MALAM INI Gunung Sindoro murka. Suara bergemuruh dengan letupan-letupan berwarna merah membuat penduduk yang tinggal di sekitar gunung mulai kalang kabut. Batu-batu gunung, pasir-pasir membara berhamburan tinggi ke udara. Lahar panas begitu cepat merambat, menerjang apa saja yang jadi penghalang.Apakah saat ini Tuhan ingin menunjukkan kekuasaan-Nya? Yang jelas, gejolak alam yang tiba-tiba ini membuat penduduk kampung berbondong-bondong berlarian ke sana kemari untuk mencari selamat. Mereka berteriak-teriak memanggil sanak saudara sambil menyambar apa saja yang bisa diselamatkan. Jerit tangis bocah kecil, suara-suara teriakan saling tumpang tindih dengan gemuruh Gunung Sindoro.Sementara pasir dan awan panas berhamburan menyambar apa saja. Menyambar pohon-pohon, menyambar tubuh-tubuh tua yang tak kuasa berlari. Juga, menyambar penduduk kampung yang salah jalan.Mengerikan! Pohon-pohon hangus terbakar diterjang lahar dan awan panas. Mayat-mayat mulai berceceran t
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-17
Baca selengkapnya

892. Part 2

"Bedebah! Rupanya Dewa Bogel dan Lamdaur yang datang menghadang! Cih!" dengus Maling Tanpa Bayangan. Kedua bola matanya berkilat, memperhatikan dua sosok kakek renta di hadapannya."Ya, aku! Kenapa? Kaget?" sambar kakek bertubuh pendek yang memang Dewa Bogel, seperti bentuk tubuhnya. Sedang di sampingnya adalah kakak seperguruannya yang bernama Lamdaur."Bedebah! Mau apa kalian menghadangku, he!" "Pakai tanya! Sudah jelas kami mencari-cari untuk menuntut tanggung jawabmu. Kau masih punya urusan dengan Guru!" sahut Lamdaur.Menghadapi dua orang kakek yang sebenarnya dari Hutan Pring Apus ini, mau tak mau Maling Tanpa Bayangan jadi gusar. Ia tahu, betapa hebatnya dua kakek yang sebenarnya masih adik seperguruannya. Apalagi, kini mereka maju bersama. Jelas tak mungkin Maling Tanpa Bayangan sanggup menghadapi Dewa Bogel dan Lamdaur."Cih.,.! Bisanya kau membacot demikian! Dari dulu, kita bertiga selalu bersaing. Tapi untuk mengalahkan kami, kau malah mempelaj
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-17
Baca selengkapnya

893. Part 3

Sementara tubuh Dewa Bogel dan Lamdaur terjajar beberapa langkah. Namun kedua tokoh sakti dari Hutan Pring Apus ini cepat memasang kuda-kuda kembali. Dari sini bisa dilihat kalau Maling Tanpa Bayangan mengalami kemajuan pesat.Begitu melihat kenyataan itu, tanpa membuang waktu lagi Dewa Bogel dan Lamdaur segera mencabut keluar senjata andalan berupa rantai baja yang melilit pinggang. Demikian pula Lamdaur. Segera diloloskannya pedang tipis yang juga melilit di pinggang.Sret! Sret!Maling Tanpa Bayangan tertawa sumbang. Tak mau kalah, segera dicabut senjata andalannya. Maka kini di tangan kanannya telah tergenggam cemeti berekor sembilan. Dari tiap ekor cemeti tampak pisau-pisau kecil yang berkilatan."Majulah! Aku tak takut menghadapi manusia-manusia tolol macam kalian!" tantang Maling Tanpa Bayangan, lantang.Dewa Bogel dan Lamdaur geram bukan main. Bukan saja geram mendengar hinaan dari Maling Tanpa Bayangan yang menyebut manusia tolol. Tapi jug
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-17
Baca selengkapnya

894. Part 4

Sekali lihat saja pemuda yang tak lain Si Buta dari Sungai Ular tahu kalau kakek berjubah kuning yang memang Pelukis Sinting Tanpa Tanding menderita luka dalam yang parah. Namun karena saat itu luka Bayi Kawak jauh lebih parah, maka ke sanalah Manggala mendekat."Guru...! Jangan tinggalkan aku, Guru! Aku tak mau kau mati!" isak Putri Manja tak henti.Hati Si Buta dari Sungai Ular trenyuh. Ia maklum akan cobaan berat yang mengguncang hati gadis manja yang kini di sampingnya. Putri Manja yang biasa bersikap berlebihan sekaligus juga amat menggemaskan, kini tampak demikian memelaskan. Wajahnya yang cantik bersimbah air mata. Sambil terus mengguncang-guncangkan tubuh Bayi Kawak, si gadis terus saja terisak-isak."Sudahlah, Putri! Percuma saja menangis. Tak mungkin gurumu sembuh kalau kau menangis terus!" ujar Si Buta dari Sungai Ular."Cerewet! Lekas kau tolong guruku!" tukas Putri Manja."Baik. Tapi... Tapi..."Mendadak Si Buta dari Sungai Ular
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-17
Baca selengkapnya

895. Part 5

"Sekarang apa yang harus kulakukan? Rasanya aku belum puas. Meski manusia jahanam Penguasa Demit sudah modar, tetap saja belum puas. Karena aku tak dapat membunuhnya. Malah sekarang aku menderita luka bakar. Huh..,! Menjengkelkan. Enak benar jahanam itu modar sebelum aku sempat membalaskan sakit hati. Sekarang apa yang harus kulakukan, huh!" keluh Pelukis Sinting Tanpa Tanding begitu sosok bayangan Putri Manja dan Si Buta dari Sungai Ular menghilang di balik kegelapan malam.Habis menggumam, Pelukis Sinting Tanpa Tanding segera bangkit dan berkelebat meninggalkan tempat itu. Tampak langkahnya terhuyung-huyung sebelum akhirnya menghilang di balik kegelapan malam....-o0o-"Hahaha...! Rupanya percuma saja bertahun-tahun kalian belajar silat kalau menghadapiku seorang diri saja tak becus!"Maling Tanpa Bayangan itu tak henti-hentinya terus mengumbar tawa serta ejekan. Kejadian aneh yang baru saja dialami benar-benar membuat semangat bertarungnya meledak-leda
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-17
Baca selengkapnya

896. Part 6

Selanjutnya.....Blaaarrr...!"Aaakh...!"Bersama pekik mengerikan, tanpa ampun tubuh jangkung Lamdaur kontan terlempar jauh ke belakang. Begitu terbanting di tanah, tubuhnya sempat mengejang-ngejang sebentar, sebelum akhirnya tidak bergerak-gerak sama sekali! Entah pingsan, entah tewas!"Hahaha...!"Maling Tanpa Bayangan tertawa bergelak. Kepalanya mendongak ke atas. Puas sekali rasanya dapat mengalahkan kedua orang adik seperguruannya. Dalam benaknya pun membayangkan dengan cara itu pulalah tubuh Si Buta dari Sungai Ular maupun tubuh tokoh-tokoh sakti lain akan dilumatkan. Terutama bila menghalang-halangi niatnya menguasai dunia persilatan!"Haha ha...! Siapa berani menentang Maling Tanpa Bayangan, berarti mati!"Suara tawa Maling Tanpa Bayangan kian membahana. Seolah dengan begitu, ia ingin mengabarkan ke segenap penjuru kalau dialah yang paling sakti di kolong langit."Manusia maling tak berperasaan! Mampuslah kau! Hea...!"
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-18
Baca selengkapnya

897. Part 7

"Manggala! Apa yang kau lakukan di situ?" teriak Putri Manja yang rupanya masih belum menyadari kalau Manggala telah menemukan Dewa Bogel di tempat itu. Namun... belum sempat si gadis mengungkapkan kekesalannya, mendadak sepasang matanya yang indah melihat sesosok tubuh lain terkapar di atas tanah rerumputan."Manggala! Cepat kemari!" pekik Putri Manja, berteriak-teriak bingung.Manggala yang tengah mengobati luka dalam Dewa Bogel mana mau menuruti panggilan Putri Manja. Ia terus saja memeriksa sekaligus mengobati luka dalam lelaki tua tambun itu sebisanya."Kau keterlaluan. Manggala! Cepat ke sini!" sungut Putri Manja saking kesalnya.Tetap saja tak ada jawaban.Habis sudah kesabaran Putri Manja dibuatnya. Sekali menghentakkan kakinya ke tanah, tubuh tinggi ramping Putri Manja melompat ke arah Si Buta dari Sungai Ular. Dan...."Kau.... Kau! Ah...! Kenapa kau tak ngomong kalau sedang mengobati seseorang!" kata Putri Manja, begitu mendarat di
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-18
Baca selengkapnya

898. Part 8

Tak kurang dari sehari semalam melakukan perjalanan, akhirnya sampailah Maling Tanpa Bayangan di sebuah lereng terjal, seolah memagari aliran Sungai Serayu yang deras. Keadaan di sekitar sungai tampak lengang saja, seperti tak berpenghuni. Mungkin dikarenakan banyak ditumbuhi semak-semak belukar, hingga orang akan segan datang ke tempat sunyi itu. Burung di ranting pohon seolah malas memperdengarkan kicauannya yang merdu. Padahal, di sekitar tempat itu cukup sepi. Maling Tanpa Bayangan tak mempedulikan itu semua. Keinginannya untuk mempelajari Kitab Paguyuban Setan demikian menggebu. Rasanya tak sabar hatinya untuk segera kembali ke dalam tempat pertapaannya. Maka sekali menghentakkan kakinya pada batang pohon yang tumbang, tubuh jangkungnya pun segera melenting tinggi ke udara.Begitu kedua kakinya mendarat, tahu-tahu telah berada di sebuah tanah bererumputan. Tak begitu luas memang. Lebarnya tak kurang dari dua atau tiga tombak. Di sekitarnya pun banyak ditumbuhi semak-sema
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-18
Baca selengkapnya

899. Part 9

"Tabib Agung! Keluarlah kau! Aku datang ingin menemuimu!"Akhirnya, suara merdu namun cukup lantang meluncur dari mulut wanita cantik itu, memanggil orang yang dicari. Sekali dua kali berteriak, tak ada jawaban. Sehingga, membuat wanita cantik itu jadi gusar sekali. Ia tidak tahu, di mana Tabib Agung bertapa. Yang diketahuinya Tabib Agung bertapa di puncak Gunung Perahu.Untuk mengobati rasa penasarannya, tak ada pilihan lain. Terpaksa wanita cantik itu harus mengulang teriakannya berulang-ulang. Seperti teriakan sebelumnya, tetap saja orang yang dicari tak didapati."Tabib Agung! Keluar kau! Kalau sekali ini tak sudi menunjukkan batang hidungmu, jangan salahkan kalau aku mengobrak-abrik puncak Gunung Perahu ini!" teriak wanita cantik itu sarat ancaman."Hei he he...! Ada apa? Dari tadi aku di sini, kenapa kau berteriak-teriak mirip kerbau mau dijagal, he?"Mendadak terdengar sahutan dari belakang, membuat si wanita cantik terkejut bukan main. Beta
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-18
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
8889909192
...
129
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status