Home / Pendekar / Si Buta Dari Sungai Ular / Chapter 871 - Chapter 880

All Chapters of Si Buta Dari Sungai Ular: Chapter 871 - Chapter 880

1284 Chapters

870. Part 4

Melihat musuhnya terkapar, Penguasa Demit tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Dengan sekali meloncat, tahu-tahu kaki kanannya telah menghajar tubuh Telapak Gajah keras sekali.Desss!"Aaakh...!"Telapak Gajah memekik tertahan. Tanpa ampun, tubuhnya menghantam batang pohon di samping, begitu terkena tendangan Penguasa Demit. Lelaki kekar ini coba bangkit. Tangannya menjulur-julur ke atas, namun sayang tubuhnya luruh dan tak bergerak-gerak lagi!Bukan main gembiranya Penguasa Demit.Suara tawanya langsung meledak, menggema memenuhi Hutan Krajan. Kini apa yang direncanakan telah terlaksana. Tinggal saat-saat terakhir membentuk Pasukan Demit Neraka. Itulah keinginan gilanya untuk membunuh Si Buta dari Sungai Ular! Atau siapa pun yang menghalanginya untuk membunuh orang yang telah menewaskan muridnya, Penguasa Tanpa Tanding!"Tunggulah pembalasanku, Si Buta dari Sungai Ular! Sebentar lagi pasti kau akan modar di tanganku!"Kepala Penguasa
last updateLast Updated : 2024-04-12
Read more

871. Part 5

Si Buta dari Sungai Ular terkekeh. Apa yang harus dilakukannya sekarang? Hatinya tiba-tiba bertanya. Pemuda ini tergugu sejenak. Mulutnya melongo, persis orang telat buang hajat. Kini malah Putri Manja yang kebingungan. Matanya yang indah mengerjap-ngerjap penuh keheranan. "Kau..., kau? Kenapa kau Manggala? Jangan melongo begitu saja, dong? Ada apa?" tanya Putri Manja. "Aku..., aku tidak tahu. Tiba-tiba saja aku ingin sekali buang hajat. Ada apa, ya? Heran?" sahut Manggala seraya menggeleng-geleng kepala keheranan. "Ah...! Kau ini ada-ada saja. Tadi dalam mimpimu kau bilang dikerubuti puluhan bidadari. Kini, kau bilang mau buang hajat. Yang benar, ah! Kau ini mimpi atau ngigau!" desah Putri Manja. Sebaris senyum manis tersungging di sana. Si Buta dari Sungai Ular senang sekali mendapat perhatian besar dari gadis manja di sampingnya. Satu kejadian langka sebenarnya memang. Bagaimana mungkin pemuda gembel macam Si Buta dari Sungai Ular mendapat anugerah
last updateLast Updated : 2024-04-12
Read more

872. Part 6

Memang sebenarnya jarang sekali Maling Tanpa Bayang menampakkan diri ke dunia ramai. Sebelumnya, ia lebih senang menyembunyikan diri di tempatnya. Itu sebabnya, jarang sekali orang mendengar julukannya. Namun beberapa puluh tahun silam, beberapa tokoh sakti golongan lurus sempat mendengar adanya tokoh hitam berjuluk Maling Tanpa Bayangan. Dialah yang sebenarnya menjadi guru dari Raja Maling yang pernah ditewaskan Si Buta dari Sungai Ular. Manggala sendiri mendengar julukan itu dari gurunya. "Bagus! Rupanya nama besarku sampai juga di telingamu, Bocah!" jawab lelaki tua itu, sombong. "Orang satu ini lagaknya congkak sekali, Manggala. Daripada mengganggu pandangan mata, hajar saja! Aku tak senang melihat tampangnya. Dan aku juga yakin kalau memedi sawah satu ini bukanlah orang baik-baik. Lihat saja matanya! Hi..., ngeri...!" timpal Putri Manja. Putri Manja langsung menyembunyikan kepalanya dalam pelukan Si Buta dari Sungai Ular. Sepasang matanya. yang indah mengerjap-n
last updateLast Updated : 2024-04-13
Read more

873. Part 7

Satu patukan tangan kiri Si Buta dari Sungai Ular mendadak menghantam dada Maling Tanpa Bayangan telak sekali hingga memekik nyaring. Tubuhnya terjajar beberapa langkah ke belakang. Bagian dadanya yang terkena hantaman terasa remuk dan nyeri bukan main. "Juahhh...! Kau memang hebat, Si Buta dari Sungai Ular. Tapi jangan bangga dulu. Bagaimanapun kau tetap masih jauh di bawahku. Jadi lebih baik bunuh diri saja. Percuma kau melawanku!" leceh Maling Tanpa Bayangan. "Percuma tidak percuma, hajar saja. Manggala! Buat apa banyak cincong menghadapi memedi sawah satu ini!" teriak Putri Manja, menyemangati. "Jangan khawatir Putri! Tidak percuma kau punya sahabat seganteng ini, kalau tak dapat menuruti perintahmu!" sambut Si Buta dari Sungai Ular seraya menepuk dadanya bangga. Bukannya bermaksud sombong, melainkan ingin memanas-manasi musuhnya. "Lakukanlah, Manggala." "Tentu!" Paras Maling Tanpa Bayangan sebentar memerah, sebentar kemudian tampa
last updateLast Updated : 2024-04-13
Read more

874. Part 8

Maling Tanpa Bayangan mengeluh. Kedua bibirnya kian berkemik-kemik hebat pertanda tengah melipatgandakan ajiannya. "Orang Tua! Aku maklum kalau kau amat marah padaku, karena muridmu tewas di tanganku. Tapi, ingatlah! Apa kau tak tahu kalau sesungguhnya muridmu yang memaksaku untuk membunuhnya! Ah, aku tak sudi lagi meladehimu," kata Si Buta dari Sungai Ular dengan nada suara bergetar-getar aneh, menyerang jalan pikiran Maling Tanpa Bayangan. Karena didesak dorongan aneh maha hebat, entah kenapa mendadak Maling Tanpa Bayangan mengendurkan aji 'Sirep Sukma'-nya. Kedua telapak tangannya pun tidak lagi bersedekap di depan dada, melainkan malah ditumpangkan di atas paha. Sedang kelopak matanya membeliak tak karuan. Mungkin sedang mengingat-ingat, apa yang pernah dilakukan mendiang muridnya. Namun karena wataknya memang telengas, maka yang terlintas di batok kepalanya adalah bagaimana Raja Maling tewas di tangan Si Buta dari Sungai Ular. Hal ini tentu saja membuatnya makin
last updateLast Updated : 2024-04-13
Read more

875. Part 9

"Wahai, anak-anakku penghuni puncak Gunung Sindoro. Seperti kalian ketahui, malam ini aku ingin sekali membentuk sebuah pasukan yang akan kuberi nama Pasukan Demit Neraka. Di sini aku menyuruh kalian untuk membantuku. Maka, lekaslah tampakkan diri kalian!" ujar Penguasa Demit. Suaranya menggema memenuhi puncak Gunung Sindoro. Meski diucapkan kalem, namun sebenarnya nada suara Penguasa Demit barusan terdengar sarat ancaman. Tentu saja hal ini membuat makhluk-makhluk penghuni puncak Gunung Sindoro jadi kian ketakutan. Mereka yang telah bertahun-tahun tersiksa dalam kungkungan Penguasa Demit tetap saja tak dapat berbuat banyak. Mereka hanya dapat menuruti perintah tanpa banyak membantah. Begitu suara perintah Penguasa Demit terucap, seketika suara riuh rendah di puncak gunung kembali terdengar ramai. Lalu dari segala penjuru muncul sosok-sosok mengerikan. Sebagian bertubuh pendek dengan kepala botak dan perut buncit. Sebagian bertubuh tinggi besar dengan kulit hitam leg
last updateLast Updated : 2024-04-13
Read more

876. Part 10

Manggala tersenyum dalam hati. Kena kau, sorak hatinya. "Tak mau, ya sudah!" sungut Manggala. "Heh! Memalukan! Aku benci padamu! Seumur hidupku, aku tak sudi berkawan denganmu!" sentak Putri Manja, langsung berbalik dan melangkah pergi. "Eh, tunggu!" Manggala kaget bukan main. Kali ini justru pemuda itu yang kalang kabut saat melihat gadis manja itu melangkah lebar meninggalkannya. Manggala buru-buru berbalik dan mengejar. Ketika tangan Manggala hendak meraih pundak, dengan kasar Putri Manja menepis. "Lepaskan! Aku tak sudi berkawan denganmu! Aku benci padamu!" teriak Putri Manja, kalap. "Putri! Aku tadi hanya main-main. Ayolah kita teruskan perjalanan! Kenapa kau ngambek begini?" bujuk Manggala habis-habisan. Putri Manja berhenti dengan mata membeliak. Manggala tersenyum. Malah sebelah matanya mengerling nakal. Tapi tiba-tiba tangan Putri Manja melayang hendak menampar. Manggala terkesiap. Tapi hanya sebentar. Selanjutnya, tan
last updateLast Updated : 2024-04-13
Read more

877. Part 11

"Ah...! Bisanya kau berkata begitu, Sobat. Apa kau juga bisa bertingkah macam-macam kalau kau tertotok begini?" gerutu Manggala, akhirnya tak dapat mengendahkan perasaan. "Cih...! Tak tahu malu! Bertahun-tahun aku bertapa, buat apa kalau tak dapat membuka totokan sendiri!" dengus orang di belakang Si Buta dari Sungai Ular, gusar. "Iya. Buat apa kalau tak dapat membuka totokan sendiri, lebih baik bunuh diri saja!" sahut satu suara lain dari belakang. Si Buta dari Sungai Ular menggerutu. "Hm...! Jadi di belakangku ada dua orang. Pantas! Apa yang harus kulakukan sekarang?" tanya Si Buta dari Sungai Ular dalam hati. Kini langkah-langkah di belakang Si Buta dari Sungai Ular berhenti di samping dengan tatapan menyelidik. Si Buta dari Sungai Ular memaksakan kedua bola matanya ke samping. Memang kelihatan agak lucu. Karena letak dua sosok bayangan di sampingnya cukup jauh dari pandangan matanya. Sehingga membuat matanya terasa pegal. Meski demikian. M
last updateLast Updated : 2024-04-14
Read more

878. Part 12

Saat itu juga Dewa Bogel segera menjejakkan kakinya ke tanah. Seketika tubuhnya melenting tinggi ke udara, lalu berkelebat cepat menyusul Lamdaur. Sekejap saja sosoknya yang bundar menghilang di kegelapan malam. Si Buta dari Sungai Ular menggerutu tak karuan. Bukan saja kesal mendapat tamparan Dewa Bogel, melainkan juga kesal mendapati tubuhnya terbanting di kubangan Lumpur "Sial benar nasibku hari ini! Sudah tertotok, masih pula kecebur dalam kubangan lumpur lagi! Ugh...!" semprot Manggala. Tak henti-hentinya. Si Buta dari Sungai Ular mengomel. Dalam hatinya, ia berjanji akan membalas perlakuan Dewa Bogel tadi. -o0o- Kalau orang sudah terbakar api dendam, sudah pasti akan menuntut balas. Apa pun yang akan terjadi, walau nyawa taruhannya. Namun ini bukan berarti tanpa perhitungan. Dengan berbagai macam upaya niatnya akan dilampiaskan. Kalau perlu dengan kelicikan sekalipun. Seperti juga yang dialami Maling Tanpa Bayangan. Walau telah d
last updateLast Updated : 2024-04-14
Read more

879. Part 13

Saat ini Lamdaur dan Dewa Bogel telah melewati pohon tempat Maling Tanpa Bayangan bersembunyi. Dengan demikian, lelaki yang pandai mencuri itu harus memutari pohon agar tidak terlihat. Tentu saja dengan pengerahan tenaga dalam tinggi, agar tak diketahui Lamdaur dan Dewa Bogel. Sementara itu bibir Dewa Bogel tambah lancip saja saat memberengut begitu. Namun manakala tangan Lamdaur menyeretnya, Dewa Bogel menurut saja. Dan menyadari dua orang yang tengah mencari dirinya memutar balik, diam-diam. Maling Tanpa Bayangan menggerutu kesal. Jelas tindakan mereka itu menghambat Maling Tanpa Bayangan untuk keluar dari tempat persembunyian. Padahal mereka tadi sudah cukup jauh dari tempat Maling Tanpa Bayangan bersembunyi. Saat kedua kakek itu mulai melewati tempat persembunyiannya, Maling Tanpa Bayangan bergerak memutar balik agar keberadaannya tak diketahui. Dan saat mereka telah cukup jauh melewati pohon, buru-buru Maling Tanpa Bayangan keluar dari tempat persembunyiannya. S
last updateLast Updated : 2024-04-14
Read more
PREV
1
...
8687888990
...
129
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status