"Bagus-bagus! Rupanya kali ini aku tak perlu susah-susah mencari beberapa orang yang akan kujadikan pasukanku. Kau dengar, Telapak Gajah! Aku, ingin menjadikanmu, juga murid-muridmu, sebuah pasukan. Yah, Pasukan Demit Neraka!" kata Penguasa Demit disertai tawa berderai."Bedebah! Di antara kita tak pernah ada silang sengketa! Tapi, mengapa malam ini kau menyatroni perguruanku, Penguasa Demit?" hardik Telapak Gajah menahan sabar. Kalau menurutkan perasaan, ingin rasanya ketua Perguruan Telapak Gajah segera menerjang manusia pengacau di hadapannya. Apalagi setelah melirik salah satu mayat muridnya yang dadanya bolong. Jelas, jantung di tangan Penguasa Demit itu adalah milik muridnya yang kini terbujur kaku."Jangan banyak berdalih, Telapak Gajah. Ada sengketa maupun tidak, aku memang ingin menyatroni perguruanmu. Dan mau atau tidak, kalian semua harus kubawa ke puncak Gunung Sindoro!" tegas lelaki tua sesat itu."Haram jadah! Siapa sudi menuruti maksud kejimu! Lag
Last Updated : 2024-04-12 Read more