Home / Pendekar / Si Buta Dari Sungai Ular / Chapter 861 - Chapter 870

All Chapters of Si Buta Dari Sungai Ular: Chapter 861 - Chapter 870

1284 Chapters

860. Part 12

"Sekaranglah saat kematianmu, Ompong! Heaa...!" Tiba-tiba tubuh Penguasa Demit meloncat tinggi ke udara. Kedua telapak tangannya yang berisi aji 'Panglipur Setan' siap meremukkan ubun-ubun kepala lawan.Pelukis Sinting Tanpa Tanding terperangah. Tak mungkin serangan maut itu dipapak. Tubuhnya tengah limbung akibat serangan suara-suara dahsyat tadi. Apalagi perhatiannya terpusat pada gerengan-gerengan Penguasa Demit yang mengandung tenaga dalam kuat luar biasa!"Heaaa...!"Pelukis Sinting Tanpa Tanding berusaha berkelit sebisanya. Namun sayangnya, gerakan tubuhnya terlalu lamban. Maka tanpa ampun lagi....Crakkk!"Aaah...!"Pelukis Sinting Tanpa Tanding menggembor setinggi langit. Tubuhnya seketika terpental jauh ke belakang, berputar-putar sebentar, dan jatuh berdebam ke tanah. Untung saja serangan Penguasa Demit tidak mengenai ubun-ubun kepalanya. Kalau luput sedikit saja, bukan mustahil kepala gundulnya hancur berkeping-keping!Namu
last updateLast Updated : 2024-04-10
Read more

861. Part 13

"Jahanam...! Siapa berani main gila dengan Penguasa Demit, he!" bentak Penguasa Demit, geram bukan main. Tubuhnya sempat terjajar beberapa langkah ke belakang begitu pukulannya terpapak."Memalukan! Bisanya membunuh lawan yang sudah tak berdaya. Apa ini tidak memalukan? Huh,..! Dasar manusia kampret dari puncak Gunung Sindoro tak berperasaan. Akulah yang tadi menghalangi niat busukmu!"Terdengar suara cempreng, membuat Penguasa Demit langsung berpaling. Sepasang mata merah Penguasa Demit berkilat-kilat penuh kemarahan menatap seorang lelaki berpakaian aneh dua tombak di hadapannya. Bagaimana tidak aneh kalau kakek tua renta itu berpakaian seperti bocah berusia dua tahun. Bentuk tubuhnya pun mirip benar dengan bentuk tubuh seorang bayi. Namun rambut, alis, dan bulu matanya berwarna putih. Hal itu jelas menunjukkan kalau sosok di hadapan Penguasa Demit adalah seorang kakek.Tubuh si kakek pun tak lebih dari setengah tombak. Kulitnya gembur berwarna putih bersih. N
last updateLast Updated : 2024-04-10
Read more

862. Part 14

"Makanlah aji 'Tangkal Petir'-ku, Bayi Kawak! Heaaa...!"Dikawal teriakan keras menggelegar, Penguasa Demit mendorongkan kedua telapak tangannya ke depan. Seketika melesat dua larik sinar merah menyala dari kedua telapak tangannya, mengancam keselamatan Bayi Kawak.Diam-diam tokoh yang berwajah seperti bayi ini mengeluh. Serangan Penguasa Demit demikian dekatnya. Sulit rasanya untuk dihindari. Memang tak ada pilihan lain. Terpaksa serangan Penguasa Demit harus dipapak bila masih ingin melihat terangnya sinar matahari esok hari."Heaaa...!!!"Bayi Kawak menggembor keras. Kedua telapak tangannya yang telah berubah kuning berkilauan segera dihantamkan ke depan. Seketika meluncur dua larik sinar kuning berkilauan dari kedua telapak tangannya yang disertai bau menyesakkan bukan kepalang. Dan....Blaaam...!!!Terdengar satu ledakan hebat di udara saat empat buah sinar berbeda beradu di satu titik. Bumi saat itu pula laksana diguncang prahara. Debu
last updateLast Updated : 2024-04-11
Read more

863. Part 15

"Melayani apa, Memedi Sawah? Apa kau ingin menantangku bertarung? Sudah pasti aku akan melayanimu. Apalagi, kau telah mencelakakan guruku. Dan aku akan menuntut balas!" sahut Putri Manja, ketus.Penguasa Demit tertawa bergelak. "Di samping kau pemberani, rupanya kau lugu juga, Manis. Hm...! Alangkah menyenangkannya bila kau mau suka rela melayaniku, Manis. Hayo, lekas tanggalkan pakaianmu!" ujar Penguasa Demit keterlaluan."Apa?" Sepasang mata indah Putri Manja terbelalak lebar. "Jorok! Tua bangka jorok. Siapa sudi melayanimu?""Mundur, Putri! Kau bukanlah tandingannya!" Bayi Kawak yang sudah bisa bangkit berdiri menyingkirkan muridnya ke samping. Putri Manja memberontak. Bahkan dengan kemarahan meluap, tubuhnya mencelat menyerang Penguasa Demit. Tidak tanggung-tanggung, segera dikeluarkannya jurus 'Tarian Bidadari'."Hea! Hea...!!!"Hebat bukan main serangan-serangan Putri Manja. Namun Penguasa Demit hanya meliuk-liukkan tubuhnya, menghindari sera
last updateLast Updated : 2024-04-11
Read more

864. Part 16

"Sudah pasti aku tahu siapa kau ini? Kau adalah kawan dekat Penguasa Tanpa Tanding, bukan?""Aku gurunya!""Tidak masalah. Guru maupun kawan dekat tidak masalah bagiku. Lalu kau mau apa? Apa kau ingin menuntut balas atas tewasnya muridmu?" pancing Si Buta dari Sungai Ular."Sudah pasti!" sahut Penguasa Demit mantap."Kalau begitu kau salah alamat, Manusia Peot! Karena sebenarnya aku bukanlah yang membunuh muridmu.""Apa? Kau mau mungkir? Kau tahu, aku telah mencium bau darah muridku di bagian tubuhmu. Itu menandakan kalau kaulah yang membunuh muridku! Hayo, sekarang bersiaplah untuk modar!""Ah...! Kau ini tak sabar betul. Apa kau tidak ingin tahu ceritaku yang sebenarnya?""Aku tidak butuh segala bualan kosongmu. Jelas, kaulah yang telah membunuh muridku. Maka hari ini juga aku, Penguasa Demit, akan menuntut balas atas tewasnya muridku!"Si Buta dari Sungai Ular terperangah kaget kendati hanya sebentar. Sejurus kemudian senyum
last updateLast Updated : 2024-04-11
Read more

865. Part 17

"Bocah buta! Jawab pertanyaanku! Kau pilih kematian dengan cara apa, he!" bentak Penguasa Demit."Kau ini ada-ada saja, Manusia Peot! Tentu saja aku masih ingin hidup. Aku masih doyan tempe. Kau ini aneh-aneh saja!" tukas Si Buta dari Sungai Ular."Keparat! Kau memang memuakkan, Bocah. Baik. Yang jelas, kau tetap akan modar di tanganku! Nah, makanlah senjata andalanmu ini!" dengus Penguasa Demit seraya melemparkan senjata Tulang Ekor Naga Emas ke arah si empunya.Wuttt...!"Hup...!"Si Buta dari Sungai Ular mengegoskan tubuhnya ke samping, membuat Tulang Ekor Naga Emas itu terus melesat cepat ke belakang. Namun pada saat itu, Penguasa Demit juga menghentakkan kedua tangannya. Seketika dua sinar merah menyala melesat dari kedua telapak tangannya.Wesss! Wesss!"Kok...! Kok...!"Tak ada pilihan lain. Begitu menegakkan tubuhnya, di iringi suara koakan katak yang keras, Si Buta dari Sungai Ular menghentakkan kedua telapak tangan me
last updateLast Updated : 2024-04-11
Read more

866. Part 18

Penguasa Demit kewalahan bukan main. Napasnya mulai terasa sesak. Tulang dalam tubuhnya terasa bergemeletakkan! Si Buta dari Sungai Ular makin mempererat pelukannya. Kini baru diketahui kelemahan aji 'Tangkal Petir' milik lawannya. Ternyata meski tubuh Penguasa Demit kebal terhadap berbagai macam senjata tajam maupun berbagai macam pukulan maut, namun ternyata tubuhnya tidak kebal terhadap serangan yang meremukkan tubuh.Kini keadaan benar-benar berbalik. Perlahan-lahan tubuh Penguasa Demit terasa lemas. Sebenarnya, lelaki sesat ini ingin sekali mengeluarkan aji 'Panglipur Setan'. Namun sayang, napasnya terasa sesak sehingga tak mungkin mengerahkan tenaga dalam begitu cepat. Mulutnya terkunci, tak dapat mengeluarkan gerengan-gerengan gaibnya untuk balik menyerang Si Buta dari Sungai Ular. Malah yang terjadi justru sebaliknya.Pelukan ekor Si Buta dari Sungai Ular makin mengunci tubuhnya."Kuuukkkk...!!!"Pada saat yang genting bagi keselamatan Penguasa De
last updateLast Updated : 2024-04-11
Read more

867. Pasukan Demit Neraka

“Bagus, Meruya! Tidak percuma bertahun-tahun aku memeliharamu. Rupanya kau tahu budi juga. Kalau tidak, sudah pasti aku tewas di tangan Si Buta dari Sungai Ular."Keheningan puncak Gunung Sindoro terpecah oleh suara serak seorang kakek tua renta. Usianya sulit sekali ditaksir. Pakaiannya hitam-hitam kumal. Wajahnya mengerikan, penuh bercak-bercak hitam.Sewaktu bicara tadi, bandul kalung berbentuk tengkorak manusia kecil yang menggelantung di depan dada si tua renta ini bergoyang-goyang. Sementara, angin terus saja mempermainkan rambutnya yang putih sebatas bahu. Kini kakek tua yang tak lain Penguasa Demit segera membuka kelopak matanya yang amat cekung. Saking cekungnya, membuat kedua bola mata itu menjorok ke dalam. Hanya kilatan-kilatan yang mencorong tajam sajalah tanda kalau dia memiliki mata."Kuuukkk! Kuuukkk!"Berkali-kali burung hantu raksasa yang dipanggil Meruya mengangguk-angguk sebagai jawaban pertanyaan majikannya tadi. Kedua sayapnya
last updateLast Updated : 2024-04-12
Read more

868. Part 2

"Bagaimana? Apa kalian keberatan?" lanjut Penguasa Demit. Tetap sama saja. Tak ada jawaban."Baik! Pokoknya keberatan atau tidak, kalian harus taat kepadaku. Kalian harus membantuku untuk membunuh Si Buta dari Sungai Ular. Juga tokoh-tokoh dunia persilatan yang bermaksud merintangi maksudku!" tandas Penguasa Demit.Titah penguasa puncak Gunung Sindoro telah terucap. Tak ada kata lain, kecuali memang harus dilaksanakan. Walau sebenarnya para makhluk halus penghuni puncak Gunung Sindoro merasa keberatan, tetapi mereka tidak ingin celaka di tangan tokoh sesat satu ini."Sekarang aku ingin pergi sebentar. Jangan ke mana-mana! Awas kalau minggat! Jangan dikira aku tak dapat menghukum kalian!" ancam Penguasa Demit, penuh tekanan.Suara riuh rendah di puncak Gunung Sindoro makin ramai. Namun Penguasa Demit tidak mempedulikannya. Malah tanpa banyak cakap lagi kakinya segera menutul di bongkahan batu. Lalu dengan ilmu meringankan tubuhnya yang sudah mencapai tingk
last updateLast Updated : 2024-04-12
Read more

869. Part 3

"Bagus-bagus! Rupanya kali ini aku tak perlu susah-susah mencari beberapa orang yang akan kujadikan pasukanku. Kau dengar, Telapak Gajah! Aku, ingin menjadikanmu, juga murid-muridmu, sebuah pasukan. Yah, Pasukan Demit Neraka!" kata Penguasa Demit disertai tawa berderai."Bedebah! Di antara kita tak pernah ada silang sengketa! Tapi, mengapa malam ini kau menyatroni perguruanku, Penguasa Demit?" hardik Telapak Gajah menahan sabar. Kalau menurutkan perasaan, ingin rasanya ketua Perguruan Telapak Gajah segera menerjang manusia pengacau di hadapannya. Apalagi setelah melirik salah satu mayat muridnya yang dadanya bolong. Jelas, jantung di tangan Penguasa Demit itu adalah milik muridnya yang kini terbujur kaku."Jangan banyak berdalih, Telapak Gajah. Ada sengketa maupun tidak, aku memang ingin menyatroni perguruanmu. Dan mau atau tidak, kalian semua harus kubawa ke puncak Gunung Sindoro!" tegas lelaki tua sesat itu."Haram jadah! Siapa sudi menuruti maksud kejimu! Lag
last updateLast Updated : 2024-04-12
Read more
PREV
1
...
8586878889
...
129
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status