"Ibu! Lapar. Bu....Lapar..."Bocah kecil itu tak dapat meneruskan ucapannya. Mendadak perutnya dipegangi kuat-kuat. Kedua kakinya gemetaran. Sang ibu kelabakan bukan main. Buru-buru dihampirinya si bocah di pinggir pematang sawah."Ah..., Anakku! Kasihan sekali kau! Tunggu sebentar, Nak! Ibu akan mencarikan ubi untukmu," ujar ibu muda itu."Cepat, Bu. Aku lapar sekali""Iya, iya."Tergopoh-gopoh sang ibu segera meninggalkan pematang sawah. Sementara sang suami hanya dapat memandangi kepergian istrinya dengan hati trenyuh.Sampai di sini, Manggala tak tahan lagi. Tanpa sadar tangannya merogoh saku celana. Tapi sayang, ia tak punya uang sepeser pun. Manggala meringis. Hatinya ngilu sekali tak dapat menolong keluarga petani itu."Kasihan sekali mereka. Seharusnya aku dapat menolong mereka. Tapi sayang, aku tak punya uang...," gumam hati Manggala, kecut.Pemuda berjuluk Si Buta dari Sungai Ular ini menggaruk-garuk kepala. Bingung.
Last Updated : 2024-04-07 Read more