Home / Pendekar / Si Buta Dari Sungai Ular / Chapter 921 - Chapter 930

All Chapters of Si Buta Dari Sungai Ular: Chapter 921 - Chapter 930

1284 Chapters

920. Part 8

Si Buta dari Sungai Ular hanya tersenyum-senyum saja. Tapi hatinya memang sempat terkejut mendapat tugas berat dari Nenek Rambut Putih yang baru dikenalnya. Namun manakala teringat siapa yang akan dikawal, mau tidak mau hatinya jadi senang juga. Lelaki mana yang tidak senang menjadi pengawal pribadi seorang gadis cantik seperti Arum Sari. Senyumnya pun makin meriah tersungging di bibir. Sudah pasti Arum Sari jadi rajin manyun."Brengsek kau! Kau yang enak, aku yang sengsara tahu!" hardik Arum Sari, kesal."Sudahlah, Muridku! Aku tak mungkin salah. Kujamin pemuda itu tak akan macam-macam. Di samping itu, kepandaiannya pun kukira cukup kalau hanya untuk menjadi pengawalmu," kata Nenek Rambut Putih mendinginkan hati Arum Sari."Tapi, Guru...!""Sudahlah! Aku yakin, bocah buta itu tak berani macam-macam. Kalau misalnya berani pun, tak mungkin gurumu tinggal diam. Sekarang, pergilah! Tak usah kau hiraukan bocah buta itu!"Arum Sari menggigit bibirnya. K
last updateLast Updated : 2024-04-22
Read more

921. Part 9

"Apa? Kau.... Kau bilang apa? Kau.... Kau menyebut-nyebut Si Buta dari Sungai Ular? Di mana sekarang bocah buta itu, Nenek Keriput?"Mendadak terdengar sahutan seseorang dari belakang. Nenek Rambut Putih tersentak kaget. Buru-buru kepalanya berpaling ke belakang. Kilatan sepasang matanya yang tajam pun kian liar manakala melihat sesosok lelaki tua dengan pakaian tambal-tambalan telah berdiri di belakangnya."Kau...?" pekik Nenek Rambut Putih kaget. Bukan saja si nenek kaget mendengar sahutan tadi, melainkan juga kaget karena tahutahu di situ telah berdiri seorang lelaki tua yang kehadirannya tanpa diketahuinya sama sekali.Mengingat ini, Nenek Rambut Putih sadar kalau lelaki tua bangka itu memiliki kepandaian tinggi. Namun dorongan perasaannya yang sedang 'gonjang-ganjing' membuatnya lupa diri."Bangkotan tua? Mau apa kau mengganggu ketenanganku, he!" hardik Nenek Rambut Putih tak suka, seraya berbalik menghadap lelaki tua itu."Haram jadah! Justru
last updateLast Updated : 2024-04-23
Read more

922. Part 10

Melihat Nenek Rambut Putih telah mendahului, tanpa banyak membuang waktu Dewa Kegelapan segera mengeluarkan jurus andalan, 'Tangan Merah'. Seketika kedua telapak tangannya yang telah berubah jadi merah darah hingga pangkal lengan cepat mengibas setelah menarik tubuhnya ke samping.Srat! Srattt!"Uts!"Nenek Rambut Putih terkesiap kaget. Bukan saja kaget serangannya dapat dielakkan dengan mudah, melainkan adanya serangan balik yang begitu hebatnya. Dan satu hal lagi yang membuat hatinya mengkeret, rasa-rasanya ia mengenal jurus yang tengah dikeluarkan Dewa Kegelapan."Tunggu!"Nenek Rambut Putih cepat membuang tubuhnya jauh ke belakang untuk membuat jarak. Tongkat di tangan kanannya disilangkan di depan dada."Kalau tak salah lihat, kau tentu murid salah seorang dari Empat Iblis Merah dari Hutan Seruni!" tebak si nenek."Bukan hanya seorang. Tapi mereka semualah guruku!" dengus Dewa Kegelapan. Tiba-tiba pemuda ini jadi ingin mengorek k
last updateLast Updated : 2024-04-23
Read more

923. Part 11

Sementara amarah Dewa Kegelapan kian tersulut. Sungguh tak disangka nenek renta di hadapannya mampu menyarangkan pukulan bertenaga dalam tinggi, begitu serangan pertamanya gagal. Kendati begitu rasa kesal Dewa Kegelapan sedikit terobati. Di hadapannya, Nenek Rambut Putih tengah mengurut dadanya yang tadi terkena hantaman tangannya. Dan Dewa Kegelapan tahu si nenek itu tengah menderita luka dalam. Itu bisa dilihat dari wajahnya yang pucat.Dewa Kegelapan tak ingin menyia-nyiakan kesempatan. Dengan garangnya diterjangnya Nenek Rambut Putih yang masih mengurut-urut dada. Telapak tangan kanannya diarahkan ke dada. Sedang telapak tangan kirinya siap meremukkan kepala."Tua bangka keparat! Terimalah kematianmu hari ini! Heaa...!"Hebat bukan main serangan Dewa Kegelapan kali ini. Sebelum serangan-serangan itu mengenai sasaran, hawa dingin bukan main telah menyambar-nyambar kulit.Nenek Rambut Putih mengeluh tertahan."Setan! Tak kusangka pemuda pongah in
last updateLast Updated : 2024-04-23
Read more

924. Part 12

Terdengar dua kali ledakan di udara, disertai mengepulnya asap hitam tebal bergulung-gulung memenuhi pertarungan.Dewa Kegelapan gusar bukan main. Sekali jubahnya dikebutkan, lenyaplah gulungan-gulungan hitam itu. Namun bersamaan dengan itu, sosok Nenek Rambut Putih telah lenyap dari tempat ini."Setan alas! Beraninya kau mempermainkan Dewa Kegelapan seperti ini, Nenek Keriput!"Dewa Kegelapan menggeram penuh kemarahan. Hawa membunuh dalam dirinya yang terberangus membuat hatinya murka bukan main.Dan sekali menjejakkan kaki ke tanah, tubuhnya telah berkelebat jauh.-o0o-"Kena kau!"Si Buta dari Sungai Ular tersenyum-senyum senang di hadapan Arum Sari. Baginya mudah saja untuk mengejar Arum Sari. Dengan ilmu lari cepat 'Jejak Kilat' Arum Sari mudah sekali dilewatinya. Arum Sari menggeleng-gelengkan kepala.Namun... diam-diam dalam hatinya amat mengagumi ilmu meringankan tubuh Si Buta dari Sungai Ular. Tidak disangka sama sekal
last updateLast Updated : 2024-04-23
Read more

925. Part 13

"Aku tidak akan membiarkan guruku tewas di depan mataku. Aku harus menuntut balas sekarang juga!" desis si gadis. Arum Sari bangkit seraya memukul-mukulkan tinjunya penuh kemarahan. Raut wajahnya yang bersimbah air mata menegang. Kilatan-kilatan matanya terlihat beringas."Aku tahu. Kita memang harus menuntut balas. Tapi bukanlah sebaiknya kita kuburkan dulu jenazah gurumu ini?" sahut Si Buta dari Sungai Ular enteng."Huh...!"Arum Sari menggedikkan bahunya. Tak sepatah kata pun terucap dari kedua bibirnya yang bergetar. Namun manakala Si Buta dari Sungai Ular bersiap menguburkan jenazah si nenek, tangis Arum Sari pun reda. Bergegas gadis ini membantu Si Buta dari Sungai Ular menguburkan jenazah Nenek Rambut Putih. -o0o-SATU SOSOK bayangan berkelebat cepat sekali laksana terbang, memasuki Hutan Kenjeran. Sosoknya yang tinggi kekar dibalut jubah besar warna hitam. Rambutnya gondrong awut-awutan tak terawat dengan sepasang mata mencoro
last updateLast Updated : 2024-04-24
Read more

926. Part 14

Sementara melihat kenyataan ini, Gembong Kenjeran jadi geram bukan main. Tadi memang sempat dilihatnya betapa dengan mudahnya Dewa Kegelapan menurunkan tangan maut pada dua orang anak buahnya. Jelas lelaki berjubah kuning ini tak dapat terima keadaan itu. Lebih jengkelnya lagi manakala melihat para anak buahnya hanya terpaku di tempatnya."Anak-anak! Kenapa melongo saja? Cepat hajar bocah pongah itu!" perintah Gembong Kenjeran, berteriak kalap.Sejenak anak buah Gembong Kenjeran itu hanya saling berpandangan. Tampak sekali kalau mereka ragu-ragu. Namun bila teringat akan kekejaman Gembong Kenjeran, mau tidak mau perintah pimpinan harus dituruti. Walaupun, harus nyemplung ke dalam kobaran api sekalipun!"Bodoh! Dasar cecurut-cecurut comberan! Kalau saja aku mau, apa kalian pikir masih dapat menjual lagak seperti ini, he!" dengus Dewa Kegelapan.Tak ada jawaban dari mulut para anak buah Gembong Kenjeran. Yang ada hanya kilatan-kilatan mata pedang, mereka ke
last updateLast Updated : 2024-04-24
Read more

927. Part 15

Gembong Kenjeran menggeram murka. Sungguh tak disangka serangan-serangannya dapat dihindari lawan dengan begitu mudah. Maka diiringi teriakannya yang nyaring, serangannya pun makin diperhebat. Putaran-putaran rantai bajanya pun makin mengiriskan. Saking cepatnya, membuat rantai baja itu berubah jadi gulungan hitam yang siap mengancam tubuh Dewa Kegelapan kapan saja. Belum lagi hantaman tangan kirinya yang setiap waktu bisa saja merenggut nyawa.Serrr! Serrr!Namun ringan saja Dewa Kegelapan melemparkan tubuhnya ke sana kemari menghindari serangan. Dan setelah beberapa jurus berlangsung, barulah Dewa Kegelapan melompat jauh mengambil jarak. Kedua telapak tangannya kini telah memerah hingga ke pangkal siku, pertanda mulai mengeluarkan jurus andalan 'Tangan Merah'."Bangsat tua! Apakah kau tetap tidak mau mengakui kekuasaanku dan tunduk di bawah perintahku?" kata Dewa Kegelapan sebelum melepas serangan balasan. Sengaja ia memberi kesempatan pada lawan untuk berpiki
last updateLast Updated : 2024-04-24
Read more

928. Part 16

"Bagus! Senang sekali aku mendengar kesaggupanmu, Gembong Kenjeran. Sekarang juga kau adalah bawahanku. Hutan Kenjeran ini pun jadi kekuasaanku! Ha ha ha...!"Dewa Kegelapan mengangkat kakinya dari leher Gembong Kenjeran seraya mendongak. Lagaknya pongah sekali, seolah ingin menantang makhluk penghuni angkasa raya."Aku ingin bertanya padamu, Gembong Kenjeran," kata Dewa Kegelapan tiba-tiba. Tatapannya kini beralih pada sosok laki-laki berjubah kuning di bawahnya. Dingin sekali. "Sebenarnya aku pun sedang mencari pembunuh kedua orangtua ku. Menurut keterangan Nenek Rambut Putih, justru keempat orang gurukulah yang telah membunuh kedua orangtua ku.""Ya... itu memang bisa jadi...," sahut Gembong Kenjeran, terengah-engah."Apa maksudmu, Gembong Kenjeran?""Begini...," Gembong Kenjeran menelan ludah. "Konon, Empat Iblis Merah itu paling senang mempunyai murid yang terlahir pada malam Jumat Kliwon. Dan seperti biasanya, mereka selalu membunuh kedua ora
last updateLast Updated : 2024-04-24
Read more

929. Part 17

Trang! Trang!Mudah saja bagi Arum Sari menghadapi keroyokan itu dengan mengibaskan pedangnya. Malah kalau mau, bukan mustahil nyawa para pengeroyok melayang saat itu juga terkena sambaran pedangnya. Namun, gadis ini tak sampai hati melukai para pengeroyoknya. Apalagi sampai membunuh. Meskipun mereka jelas bermaksud jahat. Arum Sari tetap tidak mau menurunkan tangan maut. Ia hanya sekadar memberi peringatan dengan tamparan dan tendangan-tendangan. Sedang pedang di tangan kanannya hanya digunakan untuk menangkis serangan pedang!Desss! Desss!Dua kali kaki Arum Sari bergerak, maka dua orang pengeroyoknya roboh tak dapat bangun lagi. Keadaan ini tentu saja membuat kecut nyali para pengeroyok. Mereka tak ingin terhina dengan dikalahkan oleh seorang gadis kemarin sore. Berpikir sampai di sini, para pengeroyok kembali menerjang murid Nenek Rambut Putih itu."Hea...! Hea...!"Arum Laras tak mau kepalang tanggung. Melihat para pengeroyoknya makin nekat, h
last updateLast Updated : 2024-04-24
Read more
PREV
1
...
9192939495
...
129
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status