"Bagus! Senang sekali aku mendengar kesaggupanmu, Gembong Kenjeran. Sekarang juga kau adalah bawahanku. Hutan Kenjeran ini pun jadi kekuasaanku! Ha ha ha...!"Dewa Kegelapan mengangkat kakinya dari leher Gembong Kenjeran seraya mendongak. Lagaknya pongah sekali, seolah ingin menantang makhluk penghuni angkasa raya."Aku ingin bertanya padamu, Gembong Kenjeran," kata Dewa Kegelapan tiba-tiba. Tatapannya kini beralih pada sosok laki-laki berjubah kuning di bawahnya. Dingin sekali. "Sebenarnya aku pun sedang mencari pembunuh kedua orangtua ku. Menurut keterangan Nenek Rambut Putih, justru keempat orang gurukulah yang telah membunuh kedua orangtua ku.""Ya... itu memang bisa jadi...," sahut Gembong Kenjeran, terengah-engah."Apa maksudmu, Gembong Kenjeran?""Begini...," Gembong Kenjeran menelan ludah. "Konon, Empat Iblis Merah itu paling senang mempunyai murid yang terlahir pada malam Jumat Kliwon. Dan seperti biasanya, mereka selalu membunuh kedua ora
Last Updated : 2024-04-24 Read more