Home / Pendekar / Si Buta Dari Sungai Ular / Chapter 941 - Chapter 950

All Chapters of Si Buta Dari Sungai Ular: Chapter 941 - Chapter 950

1284 Chapters

940. Part 7

Ratu Pring Sewu terkesiap kaget. Tiba-tiba pendengarannya yang tajam mendengar langkah-langkah halus di atas genteng pendopo. Sejenak pandangan matanya beredar seksama. Gerakan-gerakan halus di genteng makin terdengar nyata."Tamu-tamu tak diundang! Kalau kalian bermaksud baik, lekas tunjukkan diri! Tapi kalau kalian bermaksud jahat, jangan dikira aku tak mampu menggebuk!"Tak ada sahutan. Hanya samar-samar terdengar tawa bernada melecehkan di balik genteng sana. Ratu Pring Sewu kesal bukan main. Namun belum sempat bertindak, tiba-tiba genteng di atas pendopo terkuak. Saat itu pula, meluncur dua sosok bayangan putih dan kelabu di tengah-tengah ruang pendopo!Mata Ratu Pring Sewu terbeliak lebar. Di hadapannya kini telah berdiri dua lelaki tua yang usianya sulit ditebak. Yang seorang berpakaian putih bersih, yang seorang lagi berpakaian kelabu. Rambut mereka sama-sama memutih. Alis mata, bulu mata dan jenggotnya yang memanjang pun memutih. Dan mereka sama-sama me
last updateLast Updated : 2024-04-27
Read more

941. Part 8

"Sekarang kalian mendekatlah! Dengarkan aku baik-baik, ya! Ada sesuatu yang ingin kubicarakan," ujar Ratu Pring Sewu, mendadak raut wajahnya berubah jadi tegang."Baik."Kakek Putih dan Kakek Kelabu patuh menuruti perintah Ratu Pring Sewu. Tanpa banyak membantah mereka segera duduk bersimpuh di hadapan adik seperguruannya. Mulut mereka terkunci dengan mata memandang Ratu Pring Sewu seksama."Kalian masih ingat Empat Iblis Merah dari Hutan Seruni?" tanya Ratu Pring Sewu."Sudah pasti aku masih ingat. Malah mereka masih hutang beberapa gebukan dariku," sambar Kakek Putih."Aku juga. Aku juga punya piutang beberapa gebukan. Ada apa? Kenapa kau sebut-sebut kunyuk-kunyuk merah itu? Apa kau juga ingin menggebuk mereka?" timpal Kakek Kelabu tak mau ketinggalan."Bukan saja ingin menggebuk. Tapi, aku ingin membunuh mereka semua!" geram Ratu Pring Sewu penuh kemarahan. "Kalian tahu tidak. Aku luka begini karena ulah monyet-monyet merah itu!""
last updateLast Updated : 2024-04-27
Read more

942. Part 9

Arum Sari lagi-lagi curiga dengan setiap ucapan Manggala, dia mulai ragu kalau pemuda gagah yang bersamanya ini benar-benar buta. Lalu dia berbalik. Dan saat itu pula, tiba-tiba sepasang mata indahnya membeliak lebar. Di bongkalan batu di hadapannya, terlihat tanda empat telapak tangan kanan manusia berwarna merah darah. Di bawah tanda itu tertulis....Pesan untuk Si Buta dari Sungai Ular.Kami berempat menunggu kedatanganmu tepat di malam purnama bulan ini. Di Hutan Seruni. Empat Iblis Merah dari Hutan Seruni.Arum Sari tercenung. Jelas, pesan itu ditujukan pada Si Buta dari Sungai Ular."Manggala, lihat! Ada seseorang menuliskan pesan untukmu," tunjuk Arum Sari, terlupa dengan ulah nakal Manggala tadi.Manggala tidak menyahut. Saat itu, ia juga tengah mengamati tulisan di bongkalan batu persis di belakang tubuh Arum Sari. Sehingga ketika kepala si gadis berpaling ke belakang, pipinya menyentuh bibir Manggala.Arum Sari ke
last updateLast Updated : 2024-04-27
Read more

943. Part 10

"Bagaimanapun juga, kaulah biang keroknya. Kaulah yang menyebabkan Empat Iblis Merah menyatroni tempat kami sehingga Adik Mawarni diculik! Untuk itu kau harus bertanggung jawab. Kau harus kami hajar!""Eh, sabar! Sobatku ini tak bersalah. Kenapa kalian memaksa meminta tanggung jawabnya? Kalian saja yang tidak bisa mengalahkan Empat Iblis Merah, pakai menyalahkan orang pula" Arum Sari yang sedari tadi membisu tak dapat lagi menahan kesal."Diam kau! Aku tidak bicara denganmu!" bentak Gandrik langsung memasang kuda-kuda. Tongkat bambu kuning di tangan kanannya telah terangkat. Sikapnya siap menerjang Si Buta dari Sungai Ular dengan jurus-jurus pilihan.Melihat Gandrik sudah mulai bertindak, kedua belas adik seperguruannya Langsung membuat lingkaran dengan sikap menyusun serangan. Tongkat di tangan kanan mereka diputarputarkan sedemikian rupa di atas kepala sambil memutari Si Buta dari Sungai Ular dan Arum Sari."Ah...! Kenapa kalian terlalu memaksa? Kenapa
last updateLast Updated : 2024-04-27
Read more

944. Part 11

"Ada apa, Pidekso? Kenapa Guru meminta kita berkumpul?" tanya Gandrik heran."Tidak tahu, Kang. Pokoknya Guru meminta kita cepat berkumpul. Ayo, cepat tinggalkan tempat ini, Kang!""Baik," sahut Gandrik cepat. "Maaf, Tuan Pendekar! Terpaksa kami harus meninggalkan kalian berdua? Kalau kalian berdua ingin lebih jelas tentang persoalan ini, sekaligus demi menegakkan kebenaran, baiknya cepat selidiki Empat Iblis Merah dari Hutan Seruni!""Ya ya ya...! Tentu! Tentu!"Setelah itu Gandrik dan murid-murid Perguruan Pring Sewu lainnya segera berkelebatan meninggalkan tempat ini. Gerakan mereka cukup ringan dan cepat. Dan dalam waktu singkat sosok-sosok mereka itu telah berada di kejauhan sana.-o0o-"Kita sahabat, Manggala. Urusanmu adalah urusanku. Demikian juga dengan urusanku. Kau tentu juga mau membantu urusanku, bukan?" sahut Arum Sari diiringi senyum manis."Terima kasih. Kau baik sekali. Arum. Tapi, apa kau tahu di mana letak Hutan Ser
last updateLast Updated : 2024-04-28
Read more

945. Part 12

Prakkk!"Aaakh...!"Iblis Tuli memekik tertahan. Tubuhnya terbanting keras menghantam dinding-dinding goa, namun cepat berusaha bangkit."Mampus kau, Iblis Keparat!"Mawarni cepat melompat bangun. Tubuhnya segera melompat, melepas tendangan kaki kanan.Dess!"Ughh...!"Kembali tubuh Iblis Tuli terjatuh dengan mulut meringis menahan sakit di bagian dada yang terkena tendangan Mawarni.Sambil berusaha bangkit, Iblis Tuil menatap heran. Kini baru disadari kekeliruannya, sehingga membuatnya menggerutu kesal. Ternyata, ia memang lupa tak menotok tubuh Mawarni pagi itu. Sudah pasti totokan yang kemarin siang tak lagi mempengaruhi si gadis. Pada saat yang sama, Mawarni kembali melepas tendangan ke ulu hati.Melihat serangan mematikan, tak percuma bila Iblis Tuli mendapat gelar demikian kalau tak dapat mengatasi. Saat itu juga tubuhnya bergeser ke samping. Tangannya cepat mengibas, dan tahu-tahu jari-jarinya telah mengancam pung
last updateLast Updated : 2024-04-28
Read more

946. Part 13

Anehnya kali ini Arum Sari tak menepiskan tangan Manggala, namun tetap diam tak menyahut. Terpaksa Manggala pun harus menarik lengan gadis itu. Lagi-lagi Arum Sari tak memberontak. Diikutinya saja tarikan tangan Si Buta dari Sungai Ular."Tapi, kau jangan menyalahkanku lagi, ya?" kata Arum Sari masih dengan bibir ditekuk."Iya... iya...," kata Manggala, gembira. Ia tak menyangka Arum Sari akan berubah sikap demikian cepatnya.-o0o-Hutan Seruni. Terasa sepi bagai tak berpenghuni. Tiupan angin semilir siang itu menari-nari di pucuk-pucuk pohon. Sesekali ranting-ranting pohon bergesekan. Suaranya riuh berderak, seirama kicauan burung di ranting-ranting pohon. Dari sebelah timur, berkelebat tiga sosok bayangan memasuki Hutan Seruni. Di belakangnya tampak pula berpuluh-puluh orang berpakaian kuning turut mengikutinya. Menilik gerakan kaki yang ringan laksana terbang, jelas mereka dari golongan persilatan.Srakkk!Ketiga sosok bayangan paling dep
last updateLast Updated : 2024-04-28
Read more

947. Part 14

"Bajingan! Jangan dikira kami takut gertak sambal kalian! Justru kami kemari ingin memenggal kepala kalian!" bentak Ratu Pring Sewu tak mau kalah. Langsung tangannya memberi aba-aba kepada ketiga puluh orang muridnya. Iblis Buntung dan Iblis Buta tertawa bergelak. Di belakangnya, Iblis Gagu dan Iblis Tuli pun ikut-ikutan mengumbar tawa.Ratu Pring Sewu dan kedua orang kakek seperguruannya bersiap-siap dengan tangan terkepal erat-erat. Tak ada lagi kata-kata yang pantas diucapkan. Apalagi, untuk berbasa-basi. Yang ada hanyalah amarah!-o0o-Setelah melakukan perjalanan menembus padang rumput dan mendaki bukit, Si Buta dari Sungai Ular dan Arum Sari tiba di halaman depan sebuah bangunan besar. Tulisan 'Perguruan Pring Sewu' yang terpampang jelas di pintu gerbang jelas menunjukkan kalau mereka tak salah lagi sedang berada di perguruan yang sedang dilanda musibah itu. Namun anehnya ketika Manggala dan Arum Sari memasuki halaman perguruan, tak menemukan siapa-siapa d
last updateLast Updated : 2024-04-28
Read more

948. Part 15

Sampai di sini, Iblis Tuli tak hanya puas merobohkan dua orang pengeroyoknya. Dengan jurus 'Tangan Merah', kedua telapak tangannya terus menebar maut. Sehingga tak heran bila dalam lima jurus saja, murid-murid Perguruan Pring Sewu jadi kewalahan bukan main. Ibarat laron bertemu api, setiap mereka maju menyerang Iblis Tuli, selalu diakhiri dengan jerit kematian.Melihat hal ini, Ratu Pring Sewu gusar bukan main. Untuk membantu murid-muridnya yang tengah kewalahan jelas tidak mungkin. Ia sendiri tengah kewalahan menghadapi gempuran-gempuran Iblis Buntung. Meski dapat mengimbangi kehebatan Iblis Buntung, namun tetap saja keadaan ini tak menguntungkan. Hanya Kakek Putih dan Kakek Kelabu saja yang sedikit mendingan. Kedua lelaki tua kakak seperguruan Ratu Pring Sewu itu agaknya sedikit dapat mengatasi serangan-serangan lawan. Malah dengan terkekeh-kekeh senang, mereka mulai bertingkah. Padahal keadaan mereka belum berada di atas angin."Manusia Buta! Awas serangan!"
last updateLast Updated : 2024-04-28
Read more

949. Part 16

"Keparat! Tunggulah pembalasanku nanti, Iblis Tuli!" pekik Ratu Pring Sewu penuh kemarahan. Kalau saja Ketua Perguruan Pring Sewu tidak sibuk menghadapi gempuran-gempuran Iblis Buntung, sudah pasti akan segera menerjang Iblis Tuli. Namun sayang keinginannya hanya dapat dipendam dalam hati. Jangankan untuk menerjang. Untuk keluar dari gempuran-gempuran Iblis Buntung pun rasanya sulit."Hea! Hea!"Melihat kenyataan itu, Ratu Pring Sewu melampiaskan amarahnya pada Iblis Buntung. Maka diiringi lengking-lengking kemarahannya, serangan tongkat bambu kuningnya makin diperhebat. Sedang telapak tangan kirinya yang telah berubah jadi kuning siap pula melontarkan pukulan 'Tongkat Penggebuk Iblis'.Werrr! Werrr!Gulungan-gulungan tongkat bambu kuning di tangan Ratu Pring Sewu kian bergerak-gerak cepat, sulit sekali diikuti pandangan mata. Namun hal ini tidaklah sulit bagi Iblis Buntung.Meski gulungan-gulungan kuning dari tongkat di tangan Ratu Pring Sewu sepe
last updateLast Updated : 2024-04-29
Read more
PREV
1
...
9394959697
...
129
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status