Home / Pendekar / Si Buta Dari Sungai Ular / Chapter 951 - Chapter 960

All Chapters of Si Buta Dari Sungai Ular: Chapter 951 - Chapter 960

1284 Chapters

950. Part 17

Dikawal bentakan nyaring, Iblis Buntung yang sudah tak dapat mengendalikan amarah segera menghentakkan kedua telapak tangan ke depan. Tak tanggung-tanggung, tenaga dalamnya dikerahkan dengan kekuatan penuh. Maka seketika meluncur dua larik sinar hitam legam dari kedua telapak tangannya ke arah Si Buta dari Sungai Ular.Wesss! Wesss!Si Buta dari Sungai Ular sempat bersiul. Bukannya memandang rendah, melainkan kagum merasakan angin panas yang ditimbulkan dari pukulan Iblis Buntung."Pukulan hebat. Tapi sayang digunakan untuk kejahatan." Sambil berkata demikian, Si Buta dari Sungai Ular menggeser kaki kiri ke belakang. Kedua telapak tangannya yang telah terangkum Pukulan 'Batara Shiwa' segera dihantamkan ke depan. Maka....Blammm!!!Hebat bukan main bentrokan dua tenaga dalam tingkat tinggi barusan. Bumi berguncang keras. Udara panas menebar ke segenap penjuru, memporak-porandakan apa saja yang ada di sekitar pertarungan. Ranting-ranting pohon hangus
last updateLast Updated : 2024-04-29
Read more

951. Part 18

"Aku... aku... tak dapat bergerak. Tol... tolong lepaskan dulu totokanku!" pinta Mawarni, terbata-bata.Si Buta dari Sungai Ular melengak kaget, lalu menepak jidatnya sendiri. "Bodoh benar aku ini. Sudah pasti kau ditotok. Kalau tidak, mana mungkin berlama-lama berada di sini!" gerutu Si Buta dari Sungai Ular.Selangkah demi selangkah Manggala mulai mendekati Mawarni. Jantungnya berdegup keras manakala sepasang dada membusung Mawarni bergerak turun naik. Namun pikiran-pikiran kotor segera dienyahkannya. Sementara Mawarni memejamkan matanya saking tak kuatnya menahan malu. Air matanya pun makin membanjiri pipi.Tuk! Tukkk!Dua kali jari-jari tangan Si Buta dari Sungai Ular menotok, langsung membuat tubuh Mawarni dapat bergerak. Dengan sekali loncat, Mawarni pun melompat bangun. Namun sayang, tubuhnya masih lemah. Begitu mampu berdiri, keseimbangan tubuhnya hilang. Untung saja Si Buta dari Sungai Ular segera menangkap.Tap!Tangan-tangan kekar
last updateLast Updated : 2024-04-29
Read more

952. Part 19

"Bajingan! Manusia terkutuk! Kau harus mampus di tanganku, Iblis Tuli!" teriak Mawarni penuh kemarahan!Mawarni segera meluruk ke tempat pertarungan. Amarahnya yang menggelegak dalam dada membuat gadis itu mata gelap. Bahkan tidak mengenai takut sedikit pun segera diserangnya Iblis Tuli dengan tangan kosong. Iblis Tuli tertawa bergelak. Meski dikeroyok habis-habisan oleh Ratu Pring Sewu yang dibantu murid-muridnya serta Arum Sari, namun belum juga bisa dirobohkan. Malah dengan kemarahan meluap, ia berusaha mendekati Si Buta dari Sungai Ular."Bocah keparat! Kau telah membunuh muridku Dewa Kegelapan. Juga, telah membunuh saudara seperguruanku Iblis Buntung. Kau harus bertanggung jawab, Bocah! Kau harus modar di tanganku!" teriaknya, garang.Sepasang mata merah saga Iblis Tuli berkilat-kilat penuh kemarahan. Gerahamnya bergemeletakkan, menahan amarah menggelegak. Ingin rasanya lelaki tua ini segera menerjang Si Buta dari Sungai Ular. Namun sayang serangan-serangan
last updateLast Updated : 2024-04-29
Read more

953. Part 20

Mawarni tak menghiraukan panggilan gurunya. Terus dihajarnya tubuh Iblis Tuli yang telah menjadi mayat sepuas hati, seperti Iblis Tuli yang telah puas mempermainkan tubuhnya. Namun sayang, keinginan yang menggebu dalam hati Mawarni terpangkas. Tiba-tiba lengan kanannya telah dipegang Si Buta dari Sungai Ular."Sudahlah, Mawarni! Buat apa melampiaskan amarahmu kalau orang yang amat kau benci itu telah menjadi bangkai!" ujar Si Buta dari Sungai Ular seraya mengumbar senyum manis. Tubuh Mawarni menggigil dengan kepala tertunduk. Air matanya kian bercucuran. Parasnya yang cantik jadi terlihat mengerikan dengan sepasang mata yang mencorong beringas. Manakala kepala Mawarni terangkat dan sepasang mata beringasnya tertumbuk pada Iblis Gagu yang tengah bertarung dengan Kakek Kelabu, mendadak pekik Mawarni kembali meledak. Dengan kasar, lengan Si Buta dari Sungai Ular ditepiskan. Lalu disertai kemarahan meluap, diterjangnya Iblis Gagu garang."Manusia Gagu! Kau pun harus mampus
last updateLast Updated : 2024-04-29
Read more

954. Part 21

Blammm!Hebat bukan main bentrokan dua tenaga dalam tingkat tinggi yang terjadi barusan itu. Bumi bergetar bagai diguncang prahara. Angin berkesiur panas yang ditimbulkan akibat bentrokan barusan mampu membuat ranting-ranting pohon hangus terbakar!Untung saja murid-murid Perguruan Pring Sewu yang berkepandaian rendah sudah sejak tadi berada di luar jangkauan pengaruh benturan dua kekuatan tadi. Kalau tidak, sudah pasti tubuh mereka pun akan hangus terbakar!Sementara sewaktu terjadinya bentrokan tadi, tubuh Kakek Kelabu dan Iblis Gagu pun sama-sama tersurut beberapa langkah ke belakang. Paras-paras mereka pucat pasi, pertanda sama-sama menderita luka dalam cukup parah. Iblis Gagu menggeram penuh kemarahan. Saat itu, dilihatnya Kakek Kelabu masih terengah-engah menahan kedua telapak tangannya yang seolah hangus terbakar. Dan kesempatan itu tak ingin disia-siakannya. Maka dikawal bentakan keras, kembali dilontarkannya pukulan 'Darah Iblis' ke arah Kakek Kelabu.
last updateLast Updated : 2024-04-29
Read more

955. Dendam Penghuni Kubur

DI SEBUAH tanah datar yang tak begitu luas di salah satu bagian dari Hutan Seruni. Keheningan mengekang sekitarnya. Sinar matahari yang panas menyengat, seolah membuat binatang-binatang lebih suka bersembunyi di bawah kerimbunan pohon. Tepat di tengah tanah datar itu, terlihat sebuah gundukan tanah yang memanjang, mirip sebuah makam. Kelihatannya, memang tak ada yang aneh dengan makam itu. Biasa saja sebagai mana layaknya sebuah makam. Tapi.... Brolll! Mendadak saja, keanehan terjadi, makam itu tahu-tahu ambrol menerbangkan tanah-tanah ke segala arah. Seiring dengan itu, satu sosok bayangan putih melompat dari dalamnya. "Hup!" Ringan sekali sosok itu saat mendarat di sisi tanah yang telah membentuk sebuah lubang. Kini jelas, ternyata sosok bayangan putih itu adalah seorang kakek tua renta yang sulit sekali ditafsir umurnya. Rambutnya yang putih kusut berserakan di bahu. Tubuhnya yang kurus kering dengan paras pucat pasi mirip mayat, terbungkus kain putih seperti kain kafan. Sekilas
last updateLast Updated : 2024-04-30
Read more

956. Part 2

Suasana duka masih menyelimuti Perguruan Pring Sewu. Kira-kira sepuluh hari sejak peristiwa di Hutan Seruni, banyak murid Perguruan Pring Sewu yang merasa kehilangan. Hampir separo dari jumlah mereka tewas di tangan Empat Iblis Merah dari Hutan Seruni. Keadaan ini jelas membuat sisa-sisa murid Ratu Pring Sewu amat terpukul, dan nyaris kehilangan kepercayaan diri. Dan bahkan apa yang dialami Mawarni, malah jauh lebih menderita dibanding saudara-saudara seperguruan lainnya. Berhari-hari satu-satunya murid wanita kesayangan Ratu Pring Sewu terus menyesali nasibnya yang malang. Menyesali kesuciannya yang hilang direnggut Iblis Tuli dan Iblis Gagu. Apalagi yang harus diharap? Tak ada. Masa depannya telah hancur. Penyesalan demi penyesalan terus menghantui hati Mawarni.Seolah tak ada semangat lagi untuk hidup. Malah segala kata-kata menghibur diri mulut gurunya tak mampu membangkitkan semangatnya. Untung saja pada saat-saat Mawarni dirundung keputusasaan, seorang kakak seperguruan
last updateLast Updated : 2024-04-30
Read more

957. Part 3

Gandrik dan Mawarni tahu, gurunya telah melompat keluar melalui jendela. Tanpa banyak pikir panjang, sepasang anak muda itu segera melompat ke luar. "Bagus! Rupanya kau sudah menampakkan batang hidungmu, Ratu Pring Sewu!" bentak seorang kakek berpakaian kain kafan yang baru saja menurunkan tangan maut terhadap murid-murid Perguruan Pring Sewu. Sepasang matanya yang mencorong bak sepasang mata serigala terus memandang tajam Ratu Pring Sewu. Ketua Perguruan Pring Sewu menggeretakkan gerahamnya penuh kemarahan. Ekor matanya yang tajam sempat melirik ke arah lima orang muridnya yang telah menemui ajal dengan cara mengenaskan. Tiga orang tewas dengan isi perut memburai keluar. Dua orang lainnya tewas dengan kepala pecah. "Siapakah tua bangka satu ini. Guru? Kenapa ia begitu telengas membantai saudara-saudara seperguruanku?" tanya Mawarni dengan tubuh menggigil saking ngerinya melihat mayat kelima orang kakak seperguruannya. Ratu Pring Sewu tak menyahut. Kedua pelipisnya bergerak-gerak
last updateLast Updated : 2024-04-30
Read more

958. Part 4

Tanpa ampun tubuh Ratu Pring Sewu kontan terbanting keras disertai keluhan tertahan. Untung saja tadi tubuhnya sempat bergeser ke samping. Kalau tidak, bukan mustahil dadanya akan hancur terkena hantaman Penghuni Kubur. Meski demikian pundaknya yang terkena hantaman terasa ngilu bukan main. Ratu Pring Sewu meringis kesakitan. Dengan susah payah kembali ia meloncat bangun. "Bajingan! Beraninya kau melukai Guru kami, he! Makanlah tongkatku, Tua Bangka Keparat!" teriak Gandrik gusar bukan main. Dan tanpa banyak cakap lagi, Gandrik segera menerjang Penghuni Kubur. Bersamaan dengan itu, Mawarni dan keenam murid Ratu Pring Sewu lainnya segera turut membantu serangan dengan senjata bambu kuning. "Jangan gegabah, Murid-muridku! Kalian bukanlah tandingannya!" teriak Ratu Pring Sewu gusar. Namun sayang, kedelapan orang murid Ratu Pring Sewu yang sudah kalap itu tak mau mendengar nasihat gurunya. Malah tongkat bambu kuning mereka makin hebat menyerang Penghuni Kubur. "Ha ha ha...! Anak-anak ma
last updateLast Updated : 2024-04-30
Read more

959. Part 5

Penghuni Kubur menggeram murka. Sekali kibaskan kain kafannya dengan tangan kiri, maka gulungan-gulungan asap kekuningan itu pun sirna. Namun pada saat itu juga, sosok Ratu Pring Sewu sudah tak terlihat lagi."Setan alas! Sampai ujung dunia pun, tak mungkin aku membiarkanmu begitu saja, Bajingan!"Penghuni Kubur menggeretakkan gerahamnya kuat-kuat. Rahangnya sampai mengembung, saking tak tahannya menahan amarah menggelegak. Kedua telapak tangannya yang tadi siap dihantamkan ketubuh Ratu Pring Sewu segera dihantamkan ke depan. Maka seketika meluruk dua larik sinar hijau dari kedua telapak tangannya. Lalu....Blarrr...!Sebuah pohon besar dua lingkaran tangan manusia dewasa kontan bergoyang-goyang begitu terkena pukulan Penghuni Kubur. Pada bagian batang pohon yang terkena bekas pukulan kontan mengepulkan uap tipis kehijau-hijauan. Selang beberapa saat, terdengar suara bergemuruh yang diakhiri bunyi keras dari batang pohon yang tumbang!Blammm!
last updateLast Updated : 2024-05-01
Read more
PREV
1
...
9495969798
...
129
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status