Dan.... Bret! Bret!"Aauuwww...!"Arum Sari memekik kaget seraya melompat ke belakang. Dua kali tangan Dewa Kegelapan mengayun, membuat pakaian Arum Sari seketika terkuak lebar menampakkan lekuk-lekuk tubuhnya yang menantang. Bahkan jari-jari tangan pemuda itu sempat pula menowel sepasang payudara si gadis."Demi Tuhan, aku akan mengadu nyawa denganmu, Monyet Buduk!" lengking Arum Sari penuh kemarahan. Sebentar-sebentar tangannya harus meraih pakaiannya yang terkuak, menampakkan sebagian tubuhnya yang menggiurkan.Di hadapannya, Dewa Kegelapan tertawa bergelak. Sebagian robekan pakaian Arum Sari sempat diputar-putarkan di atas kepala, sebelum akhirnya dilemparkan."Boleh saja kita mengadu nyawa. Asal, kita sudah bermain cinta terlebih dulu," ejek Dewa Kegelapan.Geram, jengkel, marah, dan malu bercampur aduk dalam dada Arum Sari. Apalagi, menyadari dirinya tak mampu berbuat banyak terhadap musuh besarnya. Malah kini pakaiannya robek memanjan
Last Updated : 2024-04-25 Read more