Home / Pendekar / Si Buta Dari Sungai Ular / Chapter 741 - Chapter 750

All Chapters of Si Buta Dari Sungai Ular: Chapter 741 - Chapter 750

1284 Chapters

740. Part 7

"Tapi, Orang Tua....""Sudah jangan banyak cincong!" bentak Penyair Sinting, memotong. "Cepat keluarkan ilmu andalanmu. Aku ingin lihat. Cepat!""Aku tidak berani bersikap kurang ajar, Orang Tua. Guruku akan marah besar kalau aku bersikap kurang ajar padamu," tolak Si Buta dari Sungai Ular, halus."Siapa suruh punya guru sebawel itu! Hayo lekas hadapi aku! Kalau tidak, biar ku paksa kau untuk keluarkan ilmu andalanmu itu. Awas, lihat serangan! Heaaat...!"Dikawal sebuah teriakan keras, Penyair Sinting membuka serangan kembali. Sambil mengoceh tidak karuan, kedua tangannya digerak-gerakkan mirip orang tengah membaca syair!Akibatnya, sebelum serangan sesungguhnya datang, Manggala terlebih dahulu merasakan hawa dingin menyambar-nyambar. Bahkan, si pemuda pun merasakan gendang telinganya mau pecah mendengar ocehan Penyair Sinting yang ternyata disertai tenaga dalam tinggi. Namun Manggala tetap tenang saja. Ia hanya sedikit mengerahkan tenaga dalam unt
last updateLast Updated : 2024-03-17
Read more

741. Part 8

Ajian Tenaga inti Segoro (Samudra) ini sebenarnya berasal dari gabungan dua ilmu kedigdayaan. Ajian ‘Segoro (Samudra)’ milik Raja Samudra dan Ajian ‘Titisan Raja Ular’ milik Raja Siluman Ular Putih. Dengan bimbingan Raja Siluman Ular Putih, Manggala berhasil menyatukan kedua ilmu digdaya tersebut hingga terciptalah Ilmu Tenaga inti Segoro (Samudra) yang selama ini telah membantu Manggala dalam pertarungan."Gggggrrr...!!!"Si Buta dari Sungai Ular menerjang dengan hebat! Angin kencang berkesiur! Ranting-ranting pohon sawo di hutan itu bergoyang-goyang terkena angin sambarannya!Sembari terkekeh-kekeh senang, Penyair Sinting cepat membuka jurus-jurus andalan 'Orang Gila Bersyair'. Kedua tangannya segera dipentangkan lebar-lebar. Mulutnya tak henti-hentinya mengoceh tidak karuan. Meski hanya ocehan-ocehan biasa, namun sebenarnya bisa memecahkan gendang telinga lawan yang tenaga dalamnya rendah.Namun anehny
last updateLast Updated : 2024-03-17
Read more

742. Part 9

HAMPIR setengah harian Manggala masih menggeletak tak berdaya di tanah berdebu. Sinar matahari tak henti-hentinya menjilati wajah dan tubuhnya. Dan tak henti-hentinya ia menggerendeng dalam hati.Baru ketika matahari sudah sedikit condong di ufuk barat perlahan-lahan Manggala dapat menggerak-gerakkan tangannya. Diam-diam pun kembali tenaga dalamnya dikerahkan untuk memunahkan totokan Penyair Sinting. Selang beberapa saat, Manggala dapat terbebas dari seluruh totokan. Dengan gerakan masih kaku, pemuda ini bangkit berdiri. Kini, sekujur tubuhnya terasa pegal-pegal ketika punggungnya diliukkan ke kanan kiri.Kretek! Kretek!Terdengar tulang-tulang dalam tubuh Manggala saling berkeretakan. Sedikit pemuda ini merasa lega. Tulang-tulang dalam tubuhnya sudah tidak kaku lagi seperti tadi. Lalu sejenak, pandangan matanya beredar ke sekitar hutan itu.Semilir angin membuat pemuda buta bergelar Si Buta dari Sungai Ular itu senang berlama-lama di sini. Perlahan-lahan
last updateLast Updated : 2024-03-17
Read more

743. Part 10

Baru saja Si Buta dari Sungai Ular menegakkan tubuhnya, si gadis telah kembali menghentakkan kedua tangannya. Maka sekali lagi dua larik sinar merah menyala melesat dari kedua telapak tangan.Brakkk! Brakkk!Dua buah tiang besar penyangga bangunan roboh terkena sinar merah yang tak mengenai sasaran sesungguhnya. Suara bergemuruh terdengar mengiringi runtuhnya bagian bangunan perguruan Si gadis geram bukan main melihat serangannya selalu menemui kegagalan. Kini ia tak lagi berusaha menyerang. Sepasang matanya mencorong tajam, menatap pemuda buta di hadapannya. Lalu dengan air mata berlinang, gadis itu segera menghambur ke arah mayat yang berbaju kuning yang tak lain mayat Malaikat Kaki Seribu."Ayaaahh...!"Tangis gadis yang tak lain Pulasari tak dapat ditahan lagi begitu berada dekat mayat Malaikat Kaki Seribu. Sambil mengumbar isak tangisnya, dipeluknya mayat lelaki yang merupakan ayah angkatnya."Ma... maafkan aku, Ayah! Terpaksa aku pulang terla
last updateLast Updated : 2024-03-17
Read more

744. Part 11

Pulasari mengerutkan gerahamnya kuat-kuat. Sepasang matanya yang indah makin membelalak liar."Kenapa sih kau senang melototi aku? Atau... jangan-jangan kau mulai naksir aku, ya?" goda Manggala lagi. Kepala si pemuda bergerak-gerak sedemikian rupa, mengawasi gadis cantik di hadapannya. Lalu dielus-elus rambutnya ke belakang, seperti orang tengah merapikan rambut."Bagaimana? Cukup pemuda gagah kan aku?" ledek Manggala, senang sekali melihat rona merah di pipi Pulasari. Pulasari menggeram penuh kemarahan. Rona merah di pipinya tampak makin kentara. Memang harus diakui, pemuda buta di hadapannya cukup gagah. Dan tak dipungkiri sifat kewanitaannya pun tergoda. Namun karena tengah mengalami guncangan batin melihat ayahnya dan saudara-saudara perguruannya terbunuh secara keji, Pulasari pun menutup rasa terpesonanya."Kunyuk Buta tak tahu malu! Belum puas aku kalau belum merobek-robek mulutmu yang lancang ini!" bentak si gadis, sambil mengenyahkan perasaan yang menggo
last updateLast Updated : 2024-03-18
Read more

745. Part 12

MALAM bergerak merambat. Hawa dingin menusuk kulit. Di atas Bukit Menjangan, tepatnya di pinggir makam Penghuni Alam Maut, duduk bersila satu sosok tubuh terbungkus pakaian serba hitam. Sepasang matanya terpejam rapat-rapat. Kedua bibirnya berkemik-kemik. Entah membacakan mantra apa. Disaput oleh sinar rembulan tampak jelas wajah tirus seorang lelaki tua. Rambutnya putih tergerai di bahu. Di depannya tampak asap putih kebiruan mengepul ke atas, menebarkan bau kemenyan yang menyengat. Memang, lelaki tua yang tengah duduk di dekat makam Penghuni Alam Maut itu tidak lain adalah Iblis Pemanggil Roh!Ketika malam telah mencapai titik tengahnya, tiba-tiba di hadapan Iblis Pemanggil Roh telah berdiri sebuah orang-orangan sawah. Namun kepala tempurung dan badan kayunya tampak seperti hidup! Ya, ia tak lain adalah si Jerangkong.Begitu matanya terbuka, Iblis Pemanggil Roh tertawa senang."Bagus, bagus! Kau memang pesuruh baik, Jerangkong!" sambut Iblis Pemanggil Roh. Sep
last updateLast Updated : 2024-03-18
Read more

746. Part 13

Memang, kini kedua anak muda itu tengah mencari orang yang tengah menebar maut di Perguruan Kaki Angin. Setelah menguburkan mayat Malaikat Kaki Seribu beserta kedelapan orang muridnya, Manggala dan Pulasari sempat bermalam di Perguruan Kaki Angin. Baru pagi harinya mereka memulai pencarian."Kita beristirahat sebentar, Manggala. Aku letih," pinta Pulasari.Pulasari menghentikan langkahnya di pinggiran jalan setapak di samping Hutan Minden. Keringat membasahi wajah gadis itu. Pipinya menjadi kemerah-merahan setelah hampir seharian berlari. Tanpa banyak cakap Manggala pun menghentikan langkahnya di samping Pulasari. Sejenak dipandanginya gadis cantik di hadapannya disertai senyumnya yang dianggap paling manis.Namun belum sempat membuka suara...."Jangan cengengesan! Kau pikir aku senang melihat pemuda tampang jelek mu, he!" bentak si gadis, garang. Senyum Manggala berubah jadi cengiran. Tangan kanannya lalu menggaruk-garuk kepala."Mau istirahat, me
last updateLast Updated : 2024-03-18
Read more

747. Part 14

"Hm...! Tampaknya ada orang yang berkepandaian tinggi yang akan membuat kacau dunia persilatan dengan cara mengendalikan orang-orangan yang disebut Jerangkong ini?" gumam Manggala dalam hati."Siapa yang mengendalikan mu, Jerangkong?" tanya Manggala, lalu cepat meloncat bangun.Pulasari pun cepat meloncat bangun. Sepasang mata jelinya terus memperhatikan si Jerangkong di hadapannya dengan kening berkerut. Seperti biasa, tak sepatah kata pun yang terucap dari sosok benda aneh di hadapan Manggala dan Pulasari. Bahkan kedua tangan kayunya yang sudah berobah menjadi kuning tahu-tahu mendorong ke depan.Wesss! Wesss!Maka seketika itu juga dua leret sinar kuning dari tangan kayu si Jerangkong melesat ke depan menyerang Manggala dan Pulasari!"Uts...!"Brakkk!Si Buta dari Sungai Ular dan Pulasari sama-sama membuang tubuh ke samping. Dan dua sinar kuning itu terus melesat, langsung menghantam dua batang pohon minden besar hingga tumbang sal
last updateLast Updated : 2024-03-18
Read more

748. Part 15

Si Buta dari Sungai Ular terkesiap kaget! Tak mungkin serangan maut Jerangkong dapat dihindari. Apalagi dalam jarak demikian dekat. Maka tak ada pilihan lain, kecuali harus menangkis. Maka tanpa banyak pikir lagi, tangannya mengibas melepas pukulan sakti ‘Tenaga Inti Geledek’!Bummm...!!!Hebat bukan main pertemuan dua tenaga dalam di udara kali ini. Sosok Jerangkong tergetar hebat. Tubuhnya bergoyang-goyang. Namun, yang dialami Si Buta dari Sungai Ular lebih hebat lagi. Karena saat ini tubuh tinggi kekarnya terpental beberapa tombak ke belakang bak layangan putus. Begitu tubuhnya memben tur batang pohon di belakangnya, langsung melorot ke tanah berdebu."Hooeeekh...!"Si Buta dari Sungai Ular muntahkan darah merah kekuningan dari mulutnya. Wajahnya pias bagaikan kapas. Tampak sisa-sisa darah terlihat di sudut-sudut bibir. Si Buta dari Sungai Ular menggeram penuh kemarahan. Saking tidak kuatnya menahan amarah, tiba-tiba sekujur tubuhnya berget
last updateLast Updated : 2024-03-18
Read more

749. Part 16

Aneh sekali! Suara lonceng itu demikian kerasnya seperti hendak menulikan telinga, walau Penyair Sinting hanya menggerak-gerakkan biasa saja. Bahkan kalau yang mendengar hanya memiliki tenaga dalam rendah, bukan mustahil gendang telinganya akan pecah. Namun, tentu saja hal itu sama sekali tidak mempengaruhi si Jerangkong. Jangankan terusik oleh suara lonceng, melihat kehadiran lelaki tua sakti dari Gunung Slamet itu saja tidak!Malah kini dengan kedua tangan kayunya berwarna kuning kembali diserangnya Si Buta dari Sungai Ular dengan hebat!Dengan segenap kemampuannya. Si Buta dari Sungai Ular terus melayani gempuran-gempuran si Jerangkong. Sedang Penyair Sinting hanya menonton dengan sikap heran. Bagaimana mungkin sosok benda mati itu dapat menyerang Si Buta dari Sungai Ular dengan demikian hebat? Dan siapa pula yang mengendalikannya?"Hm...! Sungguh keji orang yang tega mengusik arwah yang sudah mati! Ini pasti perbuatan Iblis Pemanggil Roh dari Lembah Duka. Ka
last updateLast Updated : 2024-03-19
Read more
PREV
1
...
7374757677
...
129
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status