"Tapi, Orang Tua....""Sudah jangan banyak cincong!" bentak Penyair Sinting, memotong. "Cepat keluarkan ilmu andalanmu. Aku ingin lihat. Cepat!""Aku tidak berani bersikap kurang ajar, Orang Tua. Guruku akan marah besar kalau aku bersikap kurang ajar padamu," tolak Si Buta dari Sungai Ular, halus."Siapa suruh punya guru sebawel itu! Hayo lekas hadapi aku! Kalau tidak, biar ku paksa kau untuk keluarkan ilmu andalanmu itu. Awas, lihat serangan! Heaaat...!"Dikawal sebuah teriakan keras, Penyair Sinting membuka serangan kembali. Sambil mengoceh tidak karuan, kedua tangannya digerak-gerakkan mirip orang tengah membaca syair!Akibatnya, sebelum serangan sesungguhnya datang, Manggala terlebih dahulu merasakan hawa dingin menyambar-nyambar. Bahkan, si pemuda pun merasakan gendang telinganya mau pecah mendengar ocehan Penyair Sinting yang ternyata disertai tenaga dalam tinggi. Namun Manggala tetap tenang saja. Ia hanya sedikit mengerahkan tenaga dalam unt
Last Updated : 2024-03-17 Read more