Home / Pendekar / Si Buta Dari Sungai Ular / Chapter 761 - Chapter 770

All Chapters of Si Buta Dari Sungai Ular: Chapter 761 - Chapter 770

1284 Chapters

760. Part 5

"Baiklah, Orang Tua. Bagaimanapun juga kaulah yang berhak menghukum manusia pemberontak ini!" sahut Prameswara dengan suara santun.Pendidik Ulung mengangguk-anggukkan kepala. Ia jadi bersimpati pada Prameswara. Namun ketika dilihatnya Samber Nyawa belum juga mencabut senjata, tak urung kening Pendidik Ulung berkerut. "Lekas cabut senjatamu, Murid Murtad!""Jangan paksa aku untuk melawanmu, Guru! Aku tak sanggup!" jawab Samber Nyawa kaku."Persetan! Kau berani bertingkah maka harus berani pula bertanggung jawab. Hayo, lekas cabut senjatamu!"Semula Samber Nyawa ragu-ragu. Namun ketika dilihatnya anak buahnya dibuat kocar-kacir oleh Prameswara, Samber Nyawa menggereng penuh kemarahan. Hendak diterjangnya Prameswara. Tapi gurunya segera menghadang. Tak ada pilihan lain. Terpaksa harus menghadapi gurunya."Bagus! Itu namanya baru Ketua Partai Kawula Sejati!" ejek Pendidik Ulung.Samber Nyawa mulai gelap mata. Keinginannya untuk merebut takhta K
last updateLast Updated : 2024-03-21
Read more

761. Part 6

"Aku senang sekali menjadi muridmu, Orang Tua. Tapi apakah kau tidak salah pilih?""Semoga saja aku tidak salah mengambil keputusan. Di samping kau memang sangat berbakat, sikap dan pembawaanmu sangat bertolak belakang dengan Samber Nyawa. Kau tampak santun dan terpelajar. Rasanya kaulah yang paling pantas menjadi murid terakhirku. Ketahuilah, nama gurumu ini adalah Marabunta. Di dunia persilatan aku lebih dikenal dengan julukan Pendidik Ulung. Aku ingin sekali kelak kau mengharumkan namaku kembali. Apakah kau keberatan?"Prameswara menangkupkan kedua tangannya di depan hidung."Tentu saja tidak, Guru. Aku berjanji akan memenuhi permintaanmu.""Baik. Kalau begitu tak ada lagi yang perlu kita bicarakan. Sekarang juga kau harus ikut aku ke Lembah Kalierang!""Baik, Guru."-o0o-SIANG YANG TERIK. Matahari tepat berada di tengah cakrawala. Udara yang panas karena angin malas berhembus membuat suasana siang itu terasa kaku. Keadaan pasar d
last updateLast Updated : 2024-03-21
Read more

762. Part 7

"Jangan bunuh pemuda itu! Dia harus bertanggung jawab atas bayi yang ku kandung!" teriak Ni Luh.Disibaknya kerumunan orang.Melihat penampilan gadis itu, Manggala langsung menggaruk-garuk kepala. Sepasang mata putihnya yang nakal sempat singgah pada buah dada Ni Luh yang membusung keluar. Entah kenapa Manggala kembali menggaruk-garuk kepalanya. Hal ini membuat kemarahan orang-orang di pasar makin meledak."Ayo tangkap dia! Bunuh dia!" geram seorang pemuda jengkel."Tunggu! Kalian semua tidak boleh menyakiti calon suamiku!" bentak Ni Luh galak.Manggala bingung bukan main. Dilihatnya gadis cantik berpakaian compang-camping itu mendekatinya."Duh! Apes benar nasibku hari ini. Masa' calon istriku macam begini?" gumam Manggala dalam hati sambil menggaruk-garuk kepalanya."Kakang...! Ah, ya! Mulai hari ini aku harus memanggilmu Kakang. Mari kita pulang, Kakang! Aku sudah tak sabar lagi menunggu kepulanganmu. Mari pulang, Kang!" kata Ni Lu
last updateLast Updated : 2024-03-21
Read more

763. Part 8

Mendengar ribut-ribut ini beberapa anggota Partai Kawula Sejati yang lainnya berhamburan datang dan segera mengurung Pelajar Agung."Keparat! Berani kau melukai anggota Partai Kawula Sejati, Mata-mata Tengik!" bentak salah seorang lelaki berwajah garang.Bentuk wajahnya kotak dengan kulit berwarna merah. Kedua tangannya yang panjang berjuntai sampai ke lutut. Usia laki-laki berjubah merah ini sekitar lima puluh tahun. Rambutnya yang panjang dibiarkan awut-awutan di bahu. Di dunia persilatan ia terkenal dengan julukan Iblis Muka Merah. Salah seorang sekutu Pangeran Pemimpin untuk menggulingkan kekuasaan Adipati Pleret. Di samping Iblis Muka Merah berdiri beberapa tokoh sesat yang tertarik dengan ambisi Pangeran Pemimpin karena janji-janji muluk."Setan alas! Kalian benar-benar lancang! Kalian memang patut mendapat hukuman. Aku, Pelajar Agung, mana pantas jadi mata-mata? Apa mata kalian buta, he!" hardik Pelajar Agung angkuh.Iblis Muka Merah menggeram penu
last updateLast Updated : 2024-03-21
Read more

764. Part 9

"Aku maklum kalau kau marah pada anak buahku, Anak Muda. Kau boleh saja menghukum mereka kalau itu kau anggap tindakan kurang ajar. Tapi sebelumnya aku ingin menawarkan sesuatu yang menarik padamu. Apa kau keberatan?" sahut Pangeran Pemimpin dengan senyum terkembang."Aku tak dapat memutuskan kalau kau belum mengatakan apa tawaranmu.""Tawaranku cukup menarik untuk kau pertimbangkan, Anak Muda!" kata Pangeran Pemimpin sengaja menunda mengatakan maksud sebenarnya."Katakan apa tawaranmu, Pangeran Pemimpin!"Pangeran Pemimpin tersenyum."Aku ingin mengajakmu bekerja sama. Kalau kau dapat membantuku menggulingkan takhta Adipati Pleret, aku berjanji akan mengangkatmu menjadi pejabat tinggi di Kadipaten Pleret kelak.""Kalau aku keberatan bagaimana?" pancing Pelajar Agung."Kau tidak akan keberatan. Aku malah akan mengangkatmu jadi patih Kadipaten Pleret. Jika perjuangan kita berhasil!" kata Pangeran Pemimpin membuat hati Pelajar Agung ber
last updateLast Updated : 2024-03-22
Read more

765. Part 10

"Bedebah! Kau berani bertingkah dihadapan kami. Apa kau sudah bosan hidup!" bentak lelaki yang bermuka codet.Tiba-tiba tangan kanan laki-laki itu menyambit cawan tuak kosong. Kemudian, dengan kecepatan yang sulit diikuti pandang mata cawan tuak kosong itu meluncur menuju pemuda dari sungai ular itu dengan kecepatan luar biasa.Wesss!"Paman...!" ujar Manggala seraya sedikit menundukan kepalanya di hadapan laki-laki pemilik kedai. "Apakah Paman tahu di mana markas Partai Kawula Sejati?" Bersamaan dengan itu selesainya ucapan Manggala, cawan yang dilemparkan laki-laki bermuka membentur dinding kedai. Seketika dinding kedai itu bergetar. Bagian dinding yang terkena hantaman cawan langsung berlobang.Sementara di sudut kedai yang lain sepasang mata indah, gadis berbaju kuning melirik sebentar ke arah Manggala. Ia mendengar pemuda dari sungai ular itu menyebut-nyebut nama Partai Kawula Sejati. Sedang laki-laki pemilik kedai membeliak matanya begitu melihat di
last updateLast Updated : 2024-03-22
Read more

766. Part 11

Manggala cepat menangkap ketiga kantong hitam itu. Sambil menimang-nimang kantong hitam berisi kepingan uang emas, Si Buta dari Sungai Ular berkata. "Nah, sekarang baru kalian boleh pergi. Tapi kalau sekali lagi kulihat membuat keonaran, jangan harap aku akan mengampuni nyawa kalian!"Ketiga orang dari Empat Elang dari Gunung Wilis menggeram penuh kemarahan. Namun menyerang Si Buta dari Sungai Ular mereka tidak memiliki keberanian lagi. Ketiga orang tokoh sesat itu segera menyambar tubuh si muka codet lalu bergegas meninggalkan tempat itu.Manggala tertawa pelan. Sepasang mata putihnya memperhatikan ketiga sosok berpakaian hitam yang berjalan cepat meninggalkan kedai. Setelah bayangan ketiga orang itu lenyap, Manggala membalikkan badannya dan menghampiri laki-laki pemilik kedai."Jangan panik, Paman. Ini semua untuk ganti rugi kerusakan kedaimu. Nah, terimalah!" kata Manggala seraya meletakkan ketiga kantong hitam berisi kepingan uang emas ke tangan laki-laki pe
last updateLast Updated : 2024-03-22
Read more

767. Part 12

"Ah...! Bagaimana mungkin aku tidak mendengar langkah-langkah halus pemuda ini? Tak mungkin!" rutuk Putri Sekartaji kesal."Nah, sekarang aku sudah di sini. Untuk apa kau menguntitku, Gadis?" kata Manggala setelah meloncat turun dan duduk di sebatang ranting di mana Putri Sekartaji duduk.Manggala yang duduk demikian dekatnya dengan Putri Sekartaji tampak terpesona melihat kecantikan gadis itu. Dilihatnya sepasang mata yang indah berkilat-kilat. Kedua bibirnya merekah kemerahan. Sungguh sangat membuat pemuda dari sungai ular betah memandangi."Cerewet! Siapa yang menguntitmu? Aku juga sedang menuju ke timur!" terucap juga kata-kata gadis itu setelah beberapa saat lamanya terpesona melihat kegagahan Manggala."Ya, sudah. Kukira kau ada perlu denganku?” kata Manggala diiringi senyum.Tanpa berkata-kata lagi, Manggala lalu meloncat turun dari atas pohon. Langkahnya terayun meninggalkan tempat itu. Tapi samar-samar mendadak pendengarannya menangk
last updateLast Updated : 2024-03-22
Read more

768. Part 13

"Iblis Mayat Merah! Jangan kau makan sendiri gadis cantik itu!" teriak nenek bertubuh sintal yang bergelar Setan Mayat Merah memperingatkan."Apa maksudmu, Setan Mayat Merah!" teriak Kakek Mayat Merah yang ternyata bergelar Iblis Mayat Merah. "Aku ingin kedua gadis cantik ini diserahkan, pada Pangeran, Pemimpin dan Pelajar Agung sebagai tanda setia! Lekas tangkap gadis itu!""Ah...! Mengapa demikian, Setan Mayat Merah?" teriak Iblis Mayat Merah keberatan."Kupikir Pangeran Pemimpin dan Pelajar Agung tidak keberatan kalau aku mengambilnya seorang. Kau serahkan saja gadis cantik di tanganmu itu pada Pangeran Pemimpin dan Pelajar Agung!"Setelah berkata begitu, Iblis Mayat Merah kembali mempermainkan Ken Umi. Sambil terus mendesak gadis cantik itu mata Iblis Mayat Merah tak henti-henti memperhatikan sepasang dada membusung Ken Umi dengan jakun bergerak turun naik."Bajingan! Manusia-manusia bajingan! Berani kalian menyentuh tubuh kedua gadis itu, demi
last updateLast Updated : 2024-03-22
Read more

769. Part 14

Terdengar satu ledakan dahsyat ketika benturan dua tenaga dalam itu terjadi. Tubuh Iblis Mayat Merah dan Setan Mayat Merah terguncang hebat! Kedua kaki mereka melesak beberapa jari ke dalam tanah. Sedang tubuh Si Buta dari Sungai Ular tersurut mundur beberapa langkah dengan paras pias."Hm...! Kalau tak salah dugaanku, kau tadi menggunakan pukulan ‘Batara Shiwa’, Bocah!" dengus Iblis Mayat Merah yang mengenali jenis pukulan andalan Raja Siluman Ular Putih."Dan tentu kau murid Raja Siluman Ular Putih dari sungai ular itu!" kata Setan Mayat Merah. Usai berkata begitu pedang di tangan kanan Setan Mayat Merah menusuk ke arah Si Buta dari Sungai Ular dengan menggunakan jurus 'Delapan Penjuru Mata Pedang'. Iblis Mayat Merah melancarkan jurus 'Tangan Maut Mayat Hidup' yang tak kalah hebatnya. Meski hanya menggunakan tangan kosong, namun serangan Iblis Mayat Merah tidak boleh dipandang ringan. Tampak kedua telapak tangan Iblis Mayat Merah berwarna merah dan dipenu
last updateLast Updated : 2024-03-23
Read more
PREV
1
...
7576777879
...
129
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status