Semua Bab Si Buta Dari Sungai Ular: Bab 771 - Bab 780

1284 Bab

770. Part 15

Iblis Mayat Merah dan Setan Mayat Merah menggeretakkan gerahamnya penuh kemarahan. Percuma saja meladeni omongan pemuda sinting dari sungai ular itu. Mereka lebih senang cepat menyerang pemuda itu.Si Buta dari Sungai Ular yang sudah mengerahkan tenaga Inti ‘Geledek’ berhawa dingin di tangan kirinya. Seketika telapak tangan kiri Manggala yang berubah putih terang dengan diselimuti kilatan-kilatan lidah petir berwarna biru. Inilah aji Pukulan ‘Geledek Biru’.Sementara itu tangan kanan Manggala terlihat mengeluarkan hawa panas hingga telapak tangannya berubah merah menyala dengan dibaluri kilatan-kilatan lidah petir berwarna keemasan, inilah aji Pukulan ‘Geledek Merah’.Manggala tersenyum puas, karena ternyata ia mampu mengendalikan hawa dingin dan hawa panas tenaga Inti ‘Geledek’-nya secara bersamaan. Sementara itu kedua lawannya terlihat kaget melihat lawan bisa melakukan hal itu, karena tidak sembarang orang bisa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-23
Baca selengkapnya

771. Part 16

“Kenapa kau menggoyang-goyangkan telapak tanganmu didepan wajahku?” kata Manggala tiba-tiba, hingga mengejutkan kedua gadis kembar nan cantik itu.“K..Kau.. kau bisa melihat?” tanya Ken Sari gugup. Manggala tersenyum, lalu kemudian mendekatkan bibirnya ke telinga Ken Sari dan membisikkan sesuatu yang kemudian membuat wajah Ken Sari berubah kaget.“Benaran?” tanya Ken Sari dengan penasaran, lalu kembali telapak tangannya digoyang-goyangkan didepan wajah Manggala.Kali ini Manggala hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Ken Sari yang melihat hal itu segera berbisik ke arah saudara kembarnya, Ken Umi yang sudah ada didekatnya. Ken Umi tampak tidak berusaha menutupi bagian-bagian terlarang ditubuhnya saat mendekat karena menganggap kalau penolong mereka adalah seorang buta.Hal ini membuat kedua mata Manggala melotot, wajahnya memerah, melihat kesekalan dan kebusungan bukit kembar Ken Umi yang terpampang jelas didepan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-23
Baca selengkapnya

772. Part 17

"Prajurit-prajurit sandi Kadipaten Pleret memang prajurit sejati. Mereka berjuang demi keselamatan Adipati Pleret walau nyawa taruhannya. Ah, tadi aku lupa menanyakan namanya," kata Ken Sari kecewa."Iya-ya.... Kenapa tadi aku juga lupa menanyakan namanya? Sayang sekali. Dan lebih sayang lagi kalau aku juga tidak menanyakan siapa nama gadis-gadis cantik di sampingku ini?" kata pemuda dari sungai ular itu setengah menyindir."Huh...! Bilang saja mau berkenalan dengan kami. Pakai berdalih!" tukas Ken Sari seraya mencibir-kan bibir."Memang! Habis siapa yang nggak senang berkenalan dengan gadis-gadis cantik seperti kalian" Rugi!" kata Manggala seraya memamerkan giginya yang putih bersih."Rugi? Memangnya jualan kok pakai rugi?" goda Ken Sari. "Tapi baiklah. Aku juga tidak rugi kalau mengenalkan namaku padamu. Namaku Ken Sari. Dan ini saudara kembarku. Namanya Ken Umi. Sudah jelas?""Ya ya.... Sangat jelas," Manggala mengangguk-anggukkan kepala.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-23
Baca selengkapnya

773. Part 18

"Ya! Dialah musuh besarku yang sedang kucari-cari!" kata Pelajar Agung. Lalu beranjak dari tempat duduk."Hm...!" Pangeran Pemimpin mengangguk-anggukkan kepala. "Kau boleh kembali ke tempatmu, Setan Mayat Merah!" kata Pangeran Pemimpin pada Setan Mayat Merah yang masih duduk berlutut. Tokoh sesat dari Lembah Duka itu segera kembali ke tempat duduknya."Sekarang apa yang tengah kau pikirkan, Pelajar Agung?" kata Pangeran Pemimpin lagi."Aku ingin sekali meremukkan batok kepalanya. Namun setelah kupikir-pikir lebih baik ku tangguhkan dulu untuk sementara waktu dendam ku pada Si Buta dari Sungai Ular. Saat ini aku lebih mengutamakan perjuangan," kata Prameswara tanpa maksud menjilat.Pangeran Pemimpin melengak kaget. Bukannya kaget mendengar Pelajar Agung tidak menyebut dirinya 'Ketua', melainkan terkejut melihat ambisi besar dalam sepasang mata Pelajar Agung. Namun Pangeran Pemimpin segera tersenyum untuk menutupi rasa kagetnya."Ya! Kita memang haru
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-23
Baca selengkapnya

774. Part 19

"Kukira aku harus melihat apa yang terjadi di sana. Aku khawatir kalau-kalau terjadi sesuatu pada diri Kanjeng Putri Sekartaji!" pikir prajurit Kadipaten Pleret mulai menurutkan perasaan hatinya.Prajurit itu lalu menutulkan kakinya ke tanah. Tubuhnya berkelebat cepat ke arah menghilangnya sosok bayangan Putri Sekartaji.-o0o-Ternyata dugaan prajurit sandi itu benar. Begitu sosok Putri Sekartaji menghilang di balik kerimbunan hutan, tiba-tiba gadis cantik itu dikejutkan oleh bentakan seseorang."Berhenti!"Belum lagi gema suara bentakan itu hilang dari balik kegelapan malam, berkelebat dua sosok bayangan menghadang langkah Putri Sekartaji. Mereka dua orang laki-laki berwajah kasar. Yang sebelah kanan bertubuh tinggi kurus dengan pakaian ringkas warna biru. Di kepalanya melingkar ikat kepala biru. Sosok di sebelahnya seorang kakek berusia enam puluh tahunan. Tubuhnya yang pendek dibalut pakaian ketat warna hitam. Putri Sekartaji terkejut bukan main
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-24
Baca selengkapnya

775. Part 20

Tuk!Telak sekali iga kiri Putri Sekartaji terkena totokan kakek itu. Seketika tubuhnya kaku tak dapat digerakkan. Dan...."Laki-laki pengecut! Lepaskan gadis itu!"Tiba-tiba terdengar bentakan nyaring. Disusul berkesiurnya angin dingin menyerang Bajing Sura dan Bajing Biru.Brakkk!Pohon di belakang Bajing Sura dan Bajing Biru jatuh berdebam ke tanah begitu terkena pukulan jarak jauh. Untung saja tadi Bajing Sura dan Bajing Biru cepat membuang tubuh sambil memeluk tubuh Putri Sekartaji."Setan alas! Siapa berani main gila dengan Bajing Sura!"Bajing Sura menggeram penuh kemurkaan.Sepasang matanya berkilat-kilat seolah ingin menelan hidup-hidup lelaki berpakaian hitam yang telah tegak di hadapannya. Sosok yang baru datang itu tidak lain prajurit sandi Kadipaten Pleret. Karena tak dapat lagi menahan perasaan cemasnya ia segera berkelebat menuju tempat menghilangnya Putri Sekartaji. Putri junjungannya tersebut ternyata tengah te
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-24
Baca selengkapnya

776. Rahasia Lukisan Darah Perawan

MALAM semakin merayap. Cahaya bulan yang ditingkahi kerlip berjuta bintang membuat suasana jagat raya terasa terang-benderang. Dalam terangnya sinar rembulan, sesosok bayangan hitam terus berkelebat masuk ke dalam Hutan Gudean. Gerakan kaki sosok bayangan hitam itu sangat ringan. Langkahnya terayun dengan cepat. Agaknya ia mengerahkan seluruh ilmu peringan tubuhnya. Di saat tengah berkelebat itulah mendadak pendengarannya yang tajam mendengar erangan seseorang dari arah semak belukar di sampingnya.Sejenak sosok bayangan yang tidak lain Pringgondani menghentikan langkah. Sepasang matanya bergerak-gerak mencari arah datangnya suara. Pringgondani lalu meloncat ke balik semak belukar di sampingnya. Lelaki itu tertegun sesaat ketika didapatinya sesosok tubuh berpakaian hitam-hitam sama persis dengan pakaian yang dikenakannya. Melihat tanda sulaman merah di dada sosok itu, tahulah Pringgondani kalau sosok yang tengah terkapar adalah temannya."Pemanahan! Apa yang terjadi di
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-24
Baca selengkapnya

777. Part 2

"Baik. Lantas, Paman sendiri mau ke mana?""Setelah menguburkan mayat temanku, aku akan segera melaporkan semua kejadian ini pada Kanjeng Adipati. Untuk itu sekarang aku minta bantuanmu, Manggala," kata Pringgondani yang sedikit merasa lega mendengar kesanggupan pemuda dari sungai ular itu untuk menyelamatkan Putri Sekartaji."Oh.... Jadi mayat yang kau ratapi itu mayat temanmu? Tapi siapakah yang telah membunuhnya, Paman?""Pelajar Agung!""Pelajar Agung...," gumam Manggala. Paras wajahnya tiba-tiba menegang. "Lagi-lagi manusia durjana itu yang membuat ulah!""Kau mengenalnya, Manggala?"Manggala mengangguk. “Kenal baik sih tidak” katanya lagi."Hm.... Baiklah. Aku akan pergi melaporkan kejadian ini pada Kanjeng Adipati. Baik-baiklah kau menjaga diri, Manggala. Semoga kau berhasil menyelamatkan Kanjeng Putri Sekartaji.""Aku bukan saja ingin menyelamatkan Kanjeng Putri. Aku juga ingin membantu prajurit-prajurit kad
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-24
Baca selengkapnya

778. Part 3

"Sekali lagi kau tidak mau menuruti kemauanku, jangan harap aku akan mengampuni nyawamu, Prajurit. Cepat katakan di mana letak ruang pusaka!" Prajurit jaga kembali membelalakkan matanya liar. Dari kilatan mata itu Raja Maling mendapat kesan kalau prajurit tersebut akan membuka suara. "Baik. Aku berjanji tidak akan membunuhmu kalau kau mau bicara," Raja Maling lalu menotok pulih jalan suara di tenggorokan prajurit itu. "Nah, sekarang katakan di mana letak ruang pusaka. Kalau kau berteriak, aku akan segera meremukkan batok kepalamu!" "Kau.... Kau siapa?" kata prajurit itu gemetaran. "Jangan banyak tanya! Cepat katakan di mana letak ruang pusaka!" Prajurit jaga menelan ludahnya sebentar. "Ruang pusaka terletak persis di belakang istana. Kau dapat memasukinya setelah membuka pintu batu di samping taman. Tapi meski kau dapat masuk, belum tentu bisa mengalahkan orang tua aneh yang bergelar Penjaga Pintu." "Jangan banyak bacot! Aku, Raja Mali
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-24
Baca selengkapnya

779. Part 4

"Keparat! Berani kau menghalangi maksudku, he!" bentak Raja Maling seraya mengibaskan tangan kanan. Seketika, serangkum angin dingin dari kibasan tangan itu memapaki pukulan Penjaga Pintu.Bummm...!Raja Maling memekik kaget. Tubuhnya terpental ke belakang hingga membentur dinding."Setan alas! Tak kusangka tenaga dalam orang tua ini begitu tinggi. Tak salah apa yang dikatakan prajurit jaga tadi. Aku harus berhati-hati!" geram Raja Maling. Penjaga Pintu kembali menyerang Raja Maling.Diiringi teriakan nyaring kedua telapak tangannya yang berubah kekuningan hingga ke pangkal siku meluruk maju. Raja Maling menggerutu dalam hati. Belum sempat serangan Penjaga Pintu mengenai sasaran, angin dingin telah berkesiur menyambar-nyambar tubuhnya. Raja Maling kesal bukan main. Bukan kesal melihat datangnya serangan, melainkan kesal mendengar teriakan Penjaga Pintu yang tentu mengundang para prajurit jaga. Maka begitu melihat datangnya serangan, Raja Maling segera men
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-25
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7677787980
...
129
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status