Home / Pendekar / Si Buta Dari Sungai Ular / Chapter 721 - Chapter 730

All Chapters of Si Buta Dari Sungai Ular: Chapter 721 - Chapter 730

1284 Chapters

720. Part 7

"Lihat, Pawit! Itu kerbau-kerbau milik kita!" pekik ayah Pawit gembira, kala sepasang matanya melihat Manggala tengah menggiring kerbau-kerbau milik mereka, diikuti dua pemuda berpakaian rompi putih dan pemuda berpakaian hitam."Benar, Ayah! Itu kerbau-kerbau milik kita!" pekik Pawit kegirangan, lalu cepat berlari menghampiri Manggala."Benar kerbau-kerbau ini milikmu, Adik Kecil?" tanya Manggala begitu Pawit berada di dekatnya."Benar, Kak. Kerbau-kerbau ini memang milik ayahku. Tapi..., tapi kenapa pencurinya jadi tiga orang?" tanya bocah kecil itu lugu. Sebentar sepasang matanya yang berbinar memperhatikan dua orang pemuda berambut gondrong di kanan kiri Manggala. Sebentar pandangannya telah beralih ke arah Manggala."Ah...! Kau masih menuduhku pencuri, Bocah?" tukas Manggala."Eh...! Bukan! Bukan kau pencurinya, Kak. Yah-yah...! Kedua orang itulah yang telah mencuri kerbauku!""Syukur kalau kau masih ingat, Dik. Sekarang kita menemui aya
last updateLast Updated : 2024-03-13
Read more

721. Part 8

Hebat bukan main serangan-serangan Datuk Wanoro kali ini. Begitu hebatnya, sehingga setiap tangannya berkelebat terdengar kesiur angin dingin yang menampar-nampar wajah Si Buta dari Sungai Ular!Si Buta dari Sungai Ular cepat mengerahkan jurus sakti 'Terjangan Maut Ular Putih'. Kedua telapak tangannya yang membentuk dua kepala ular cepat bergerak di antara gulungan-gulungan serangan Datuk Wanoro. Dan pada satu kesempatan, dari sungai ular ini dapat melepas patukan tangan kanan ke dada.Bukkk! Bukkk!Dua kali dada Datuk Wanoro terkena patukan telak tangan Si Buta dari Sungai Ular. Tubuhnya yang tinggi besar kontan terjajar ke belakang. Wajahnya menegang. Dadanya yang terkena patukan terasa mau berguncang. Gerahamnya berkerut-kerut, menahan luka dalam dadanya."Heaaa...!"Tanpa menghiraukan rasa sakit, Datuk Wanoro kembali menerjang Si Buta dari Sungai Ular. Kedua telapak tangannya yang telah berubah kuning berkilauan segera melontarkan pukulan 'Gada
last updateLast Updated : 2024-03-13
Read more

722. Part 9

"Hea...! Hea...!"Diiringi teriakan-teriakan memekakkan gendang telinga, Si Buta dari Sungai Ular merangsek maju. Perlahan namun pasti, pemuda dari sungai ular itu mulai dapat mendesak kedua lawan. Bahkan sepuluh jurus kemudian, Badar Angin dan Badar Topan hampir tidak dapat membalas. Jangankan untuk membalas. Untuk keluar dari gempuran-gempuran dari sungai ular itu rasanya sulit! Sambil bersiul-siul Si Buta dari Sungai Ular terus mendesak kedua orang pengeroyoknya. Hingga pada suatu kesempatan baik, tiba-tiba kedua tangannya yang membentuk kepala ular disusupkan secara bergantian di antara serangan-serangan balik Badar Angin dan Badar Topan. Dan....Bukkk! Bukkk!"Aaakh...!"Telak sekali patukan tangan kanan-kiri Si Buta dari Sungai Ular menghantam dada kedua lawannya. Seketika Sepasang Manusia Jubah Merah memekik keras dengan tubuh terjajar beberapa langkah ke belakang! Wajah mereka meringis kesakitan."Kubilang apa! Untung saja dadamu tidak jebo
last updateLast Updated : 2024-03-13
Read more

723. Part 10

Si Buta dari Sungai Ular sejenak masih memandangi ke arah Badar Angin yang lenyap tadi. Sebenarnya, ia ingin mengejar. Namun ketika melihat Badar Topan masih tergeletak di tanah, niatnya lantas diurungkan."Tak ada pilihan lain. Aku harus mengorek keterangan dari manusia kerempeng itu. Aku penasaran sekali. Siapa sebenarnya yang berdiri di balik semua ini" Kenapa banyak orang yang menginginkan nyawaku?" gumam Manggala dalam hati.Manggala lalu berjalan mendekati Badar Topan yang terkapar di tanah. Namun baru beberapa langkah....Wesss...!Tiba-tiba Si Buta dari Sungai Ular merasakan berkesiurnya angin dingin menyerang dirinya dari belakang!Maka secepatnya ia berpaling ke belakang."Heh...!"Seketika itu Manggala tersentak, berpuluh-puluh sinar kuning keemasan berkeredepan menyerang dirinya bak air hujan dicurahkan dari langit!"Uts...!"Tanpa pikir panjang, Si Buta dari Sungai Ular segera membuang tubuhnya ke samping sa
last updateLast Updated : 2024-03-13
Read more

724. Part 11

Dengan meminjamkan Tombak Raja Iblis pada Jiwo Langgeng, bukankah berarti ia membuka kedoknya sendiri. Manggala yang cerdik tentu dapat menduga, kalau orang yang berdiri di balik semua kekacauan ini adalah Angkin Maut!"Tidak bisa. Aku keberatan, Jiwo Langgeng," tolak Puspa Sari, tegas."Kenapa kau keberatan, Angkin Maut? Bukankah kau menginginkan pemuda itu mampus? Atau..., jangan-jangan kau mulai berubah pikiran? Dan tentu Si Buta dari Sungai Ular-lah yang kau harapkan. Begitu...?"Bukan main geramnya hati Angkin Maut mendengar ucapan Jiwo Langgeng kali ini. Memang, sebenarnya gadis ini masih mencintai Manggala. Maka tak heran bila mendadak pipinya jadi merona merah. Dan Jiwo Langgeng dapat melihat jelas rona merah di pipinya.Pemuda itu tertawa bergelak."Sakit hatiku kalau ternyata kau berubah pikiran, Angkin Maut. Jauh-jauh aku datang kemari hanya untuk menemui orang bingung. Menyebalkan sekali!" ejek Jiwo Langgeng."Siapa yang bingung!
last updateLast Updated : 2024-03-14
Read more

725. Part 12

Namun, sebenarnya dalam hati pemuda itu tengah bertanya-tanya penuh keheranan. "Aku harus hati-hati melihat perubahan sikapnya. Kenapa ia mau diajak kerja sama begitu saja? Tadi jelas kulihat ia sangat mencurigai maksudku. Apakah ia juga punya maksud sama sepertiku? Hm...! Bisa jadi! Mengapa tidak? Toh, ia juga sama-sama menginginkan Angkin Maut!" kata Jiwo Langgeng dalam hati."Kenapa tidak! Dan mengenai Angkin Maut, untuk sementara kita tangguhkan sebentar!" sahut Datuk Wanoro."Baiklah! Kalau begitu, sekarang juga kita cari pemuda sinting bergelar Si Buta dari Sungai Ular itu, Datuk Wanoro!" kata Jiwo Langgeng akhirnya."Baik!"Habis berkata begitu, Datuk Wanoro dan Jiwo Langgeng pun mulai bersiap-siap meninggalkan tempat. Namun baru saja hendak bergerak mendadak sepasang mata tajam Jiwo Langgeng menangkap sesosok bayangan berjubah tengah berkelebat menuju ke tempat mereka. "Tunggu, Datuk Wanoro! Kukira tak ada jeleknya kalau kita mengajak Badar Angin.
last updateLast Updated : 2024-03-14
Read more

726. Part 13

"Hati-hati, Kawan! Jangan terlalu terburu nafsu! Ingat! Aku bukan calon istrimu. Aku adalah malaikat dari dasar neraka yang akan mengirim nyawa busukmu ke sana!" ejek pemuda dari sungai ular itu."Setan Alas! Aku tidak mungkin mengampuni nyawa busukmu, Kunyuk buta!" dengus Jiwo Langgeng penuh kemarahan. Sekali menjejakkan kakinya ke tanah, tubuh kekar Jiwo Langgeng segera menerjang kembali. Tangan kanannya mencengkeram ubun-ubun kepala, sedang tangan kiri melontarkan jotosan ke dada. Bersamaan itu, Datuk Wanoro dan Badar Angin pun telah menyerang tak kalah hebat.Si Buta dari Sungai Ular mendengus jengkel. Seketika dikerahkannya jurus andalan 'Terjangan Maut Ular Putih'. Tubuhnya pun berkelebatan di antara gulungan serangan-serangan ketiga lawannya."Hea...! Hea...!"Diiringi bentakan-bentakan nyaring, tubuh Si Buta dari Sungai Ular terus berkelebat cepat. Dan sesekali kedua tangannya yang membentuk kepala ular mematuk-matuk ke tubuh para pengeroyoknya. N
last updateLast Updated : 2024-03-14
Read more

727. Part 14

"Jahanam! Keparat!"Dengan segenap kemarahannya, Datuk Wanoro melontarkan serangan dahsyatnya. Saat itu tubuh Si Buta dari Sungai Ular yang tengah tergetar hebat akibat bentrokan tenaga dalam dengan Badar Angin tadi terkesiap kaget, melihat serangan Datuk Wanoro melesat menyerang dirinya. Sedang saat itu, Jiwo Langgeng pun tengah menyerang dengan keris di tangan."Hup!"Buru-buru Si Buta dari Sungai Ular meloncat tinggi ke udara. Manggala berhasil menghindari serangan-serangan Jiwo Langgeng. Namun baru saja Si Buta dari Sungai Ular mendarat....Wesss...!Serangkum angin panas bukan main melesat ke arah Manggala. Begitu cepatnya, sehingga tak terhindari lagi. Akibatnya....Wesss! Sprasss...!"Aaa...!"Si Buta dari Sungai Ular meraung keras. Tubuhnya kontan terlempar dan jatuh berdebum ke tanah. Dadanya terasa sesak dengan perut mual. Dan...."Hoekhhh...!"Manggala memuntahkan darah segar."Ha ha ha...!"
last updateLast Updated : 2024-03-14
Read more

728. Part 15

"Hea...! Hea...!"Diiringi teriakan membelah angkasa Badar Angin dan Datuk Wanoro segera menghentakkan kedua tangan, melepas pukulan jarak jauh.Namun kali ini Si Buta dari Sungai Ular bertindak nekat. Kedua telapak tangannya cepat merapat di dada dan segera disentakkan kedepan.Wuuut...!Dari telapak tangan itu keluar selarik sinar warna biru. Bentuknya panjang, lurus, dan bergelombang seperti ombak.Glarrr!Suara ledakan dahsyat sekali menggelegar bagai memenuhi seluruh bumi. Tanah bergetar keras."Aaakh...!"Datuk Wanoro dan Badar Angin berteriak keras diiringi dengan terhempasnya tubuh mereka. Sungguh dahsyat aji pukulan yang Manggala kelurkan barusan. itu adalah Pukulan Gelombang Samudra Biru milik Manggala. Sebuah pukulan yang sangat jarang dipergunakan oleh Manggala kalau tidak sangat terpaksa.Krakk...! Krakkk...!Terdengar tulang-tulang iga yang patah, begitu tubuh kedua orang pengeroyok menghantam batang
last updateLast Updated : 2024-03-14
Read more

729. Part 16

"Awas kau, Angkin Maut! Meski aku belum mampu memenggal kepala Si Buta dari Sungai Ular, tapi keinginanku untuk memiliki mu tak akan sirna! Tidak, Angkin! Apa pun yang terjadi, aku harus dapat memiliki mu!" desis Jiwo Langgeng dalam hati."Eh...! Kau ini bagaimana, sih? Kenapa malah bengong begitu? Hayo, lekas katakan! Gadis bengal mana yang jadi calon istrimu itu?" sentak Si Buta dari Sungai Ular, jengkel melihat mulut Jiwo Langgeng hanya berkemik-kemik tanpa suara. Jiwo Langgeng tersentak."Aku... aku tidak tahu namanya. Si Buta dari Sungai Ular. Karena memang ia tidak sebutkan namanya. Aku hanya tahu gelarnya," sahut Jiwo Langgeng."Kau bicara terlalu plintat-plintut, Pemuda bau pesing! Lekas katakan, siapa gelar gadis brengsek itu!" teriak Manggala tak sabar."Dia... dia bergelar Angkin Maut..."Bukan main terkejutnya Si Buta dari Sungai Ular. Seketika parasnya pias. Kedua bibirnya berkemik-kemik seolah tak percaya apa yang baru saja didengar.
last updateLast Updated : 2024-03-15
Read more
PREV
1
...
7172737475
...
129
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status