"Hei! Kalian dua monyet tua kesasar dari Gunung Perahu, tidak boleh mendahuluiku. Hanya Jiwo Langgenglah yang pantas jadi suami Angkin Maut! Bukan kalian, tahu!" bentak pemuda berpakaian ringkas warna jingga yang ternyata bernama Jiwo Langgeng, lantang."Bedebah! Kau berani merendahkan kami, Sepasang Manusia Jubah Merah dari Gunung Perahu, he! Di atas langit, masih ada langit! Jadi jangan jual lagak di hadapan kami, tahu!" bentak Badar Angin garang."Kalian tak lebih dua ekor monyet tua dari Gunung Perahu. Tak perlu ada yang ditakutkan," ejek Jiwo Langgeng dingin."Jahanam! Kau memang layak modar di tanganku, Bocah!" dengus Badar Angin penuh kemarahan, seraya mengerahkan tenaga dalamnya ke kedua tangan. Kedua telapak tangan lelaki tinggi besar itu telah berubah merah menyala. "Terimalah pukulan 'Menggulung Angin Topan'!" teriak Badar Angin.Namun baru saja, Badar Angin mengangkat kedua telapak tangannya, tiba-tiba...."Minggir! Siapa pun juga yang
Last Updated : 2024-03-12 Read more