Semua Bab Si Buta Dari Sungai Ular: Bab 341 - Bab 350

1284 Bab

340. Part 16

"Wah! Bagaimana kau ingin aku membayarnya?" Terdengar gerengan bernada gusar luar biasa. Lalu seperti yang dilakukan sebelumnya, tiba-tiba saja tubuh berbalut kain hitam pekat itu mencelat dengan cara melompat!Wuuussss!Kali ini gelombang sinar hitam nampak mendahului lesatan tubuh si Raja Pocong. Menyusul angin panas yang menderu menimbulkan suara menggidikkan. Manggala sendiri sudah mencelat ke muka pula. Bersamaan dengan celatan tubuhnya, tangan kanannya mencabut Tulang Ekor Naga Emas yang saat itu juga menghampar sinar keemasan yang sangat terang! -o0o-Berjarak sepuluh tombak dari tempat itu, pertarungan antara Garaga dengan Jubah Setan semakin lama bertambah seru. Sejak pertama kali melancarkan serangan, si Jubah Setan tak sekali pun dapat mendesak Garaga. Ular raksasa kemerahan yang mempunyai kesaktian tinggi itu berhasil mempermainkan si Jubah Setan, hingga lelaki tua berambut panjang dengan jubah biru pekat itu berulan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-25
Baca selengkapnya

341. Part 17

"Gila! Rupanya dia terkejut juga dengan gempuran ku. Hmmm,... Beruntung juga dia menyembunyikan wajahnya hingga tak ketahuan apakah dia tengah kesakitan atau apa"Habis membatin begitu, dengan seringai lebar pemuda dari Sungai Ular itu berseru, "O.... Jadi kau terkejut, ya? Nah! Kau mesti hati-hati sekarang! Kalau kau celaka, bisa-bisa ku pakai nanti kain hitam mu itu untuk tidur!”Terdengar suara dengusan dalam yang cukup mengkederkan hati. Detik berikutnya, entah bagaimana menggerakkan kedua tangannya yang tertutup rapat itu, angin dahsyat menggebah ke arah Manggala. Bersamaan dengan itu, sosok Raja Pocong melompat dengan gerakan secepat angin.Manggala menatap dengan kedua mata dipentangkan. Kejap lain, dia sudah mengempos tubuhnya. Kali ini tenaga 'Inti Geledek' dialirkan ke tangan kanannya yang masih memegang Tulang Ekor Naga Emas.Seketika itu juga menghampar kilatan lidah petir yang cukup menyilaukan, dikawal dengan hawa panas luar biasa.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-25
Baca selengkapnya

342. Part 18

Tangan kirinya yang telah dialirkan tenaga 'Inti Geledek' menghajar telak bagian punggung Raja Pocong.Des!Bersamaan pukulan itu menerpa punggungnya, Raja Pocong memekik kesakitan dan tersuruk ke depan. Dia hampir saja ambruk menghajar tanah. Namun dengan gerakan yang aneh, tubuhnya bisa dikendalikan. Bahkan melompat menjauh tiga tombak. Akan tetapi, Manggala yang melihat kesempatan tak mau bertindak ayal. Tulang Ekor Naga Emas di tangan kanannya digerakkan. Kembali terdengar pekikan Raja Pocong. Sebisanya dia membuang tubuh ke samping begitu mendapati hawa panas yang mengarah padanya.Namun.... Cras!Ujung tongkat yang tajam dan mengeluarkan kilatan lidah petir itu masih sempat menggores lengankanan bagian atas orang berbalut kain hitam itu. Seketika jeritan membahana terdengar keras dari mulut Raja Pocong. Bila saja saat itu Manggala menginginkan nyawa manusia berbalut kain hitam itu, sangatlah mudah untuk dilakukannya. Akan tetapi, pemuda dari S
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-25
Baca selengkapnya

343. Part 19

Saat melangkah itu, rantai besar yang terikat pada kedua kakinya, yang seratus tahun lalu dipergunakanoleh Malaikat Gledek, menghajar semak belukar yang lalu tercabut dari akarnya.Manusia Mayat yang dibangkitkan oleh Dewi Samudera Biru dengan bantuan Kitab Pembangkit Mayat terus melangkah naik dengan suara gerengan yang berkali-kali terdengar.Manusia Mayat yang menyimpan dendam itu berhenti di seperempat perjalanan menuju puncak Gunung Siguntang. "Paneemmbahhan Agguungg. Keluaaar kauu dari peerrsemmbuunyiiaan..'" Tak ada sahutan apa-apa. Gunung Siguntang sunyi. Suasananya yang mencekam makin menggigit nurani.Di ufuk timur sana, perlahan-lahan sang fajar mulai merambat naik. Biasan panah merah yang dilepaskannya mulai menerangi persada. Merasa tak ada sahutan atau tanda-tanda munculnya orang yang dicarinya, Manusia Mayat itu menggereng dengan suara menggetarkan. Tangan kanannya di angkat dan digerakkan.Sraaanggg! Wuuuuttt! Blaaarrr!Dindin
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-25
Baca selengkapnya

344. Part 20

Lalu didengarnya suara Dewi Pedang, bernada ketus dan tetap tak menoleh padanya. "Aku menangkap sebuah gerakan pada jarak sepuluh tombak di belakang.""Sok hebat! Apakah kau pikir telingaku ini sudah menjadi tuli hingga tak mendengar gerakan yang kaudengar juga" balas si Dewa Pemarah tak kalah ketusnya."Siapa manusia itu?""Kau bertanya atau sedang melawak? Apakah kau pikir aku bisa melihatnya tanpa berbalik, hah!”"Manusia tua pemarah! Aku bisa menangkap gerakan aneh pada kedua tangannya!""Begitu pula aku! Di tangan kirinya tak kudengar ada sebuah benda. Tetapi di tangan kanannya aku yakin dia memegang sebuah benda. Paling tidak sebuah tongkat. Hhhh! Aku tahu siapa dia....""Siluman Buta!" potong Dewa Pemarah cepat."Dewa Pemarah celaka! Apakah kau pikir aku tidak tahu siapa orang sialan itu!""Kalau kau tahu, mengapa kau masih menggantung kalimatmu, hah!”"Keparat! Karena kau memotong kalimat ku!"
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-26
Baca selengkapnya

345. Part 21

Dari putaran tangan kiri si nenek, menderu angin keras bergulung-gulung. Melingkari hawa dingin yang dilepaskan oleh Siluman Buta. Gulungan angin yang semakin lama kuat memutar dan menimbulkan hawa panas, segera menindih hawa dingin itu. Hawa dingin pupus seketika. Sedangkan gulungan angin panas yang diakibatkan tangan kiri si nenek berkonde, terus bergerak ke arah Siluman Buta."Keparat! Ternyata dia hebat juga. Tak heran kalau dia dijuluki Dewi Pedang!" geram Siluman Buta sambil mengempos tubuh ke samping kanan, Gulungan angin yang semakin lama memanas itu menerabas semak belukar sepanjang sepuluh tombak yang seketika menghangus dan saat dihembus angin luruh menjadi serpihan."Orang tua buta! Urusan sudah kau buat di depan mata! Berarti, kematian tinggal sejengkal!" dengus Dewi Pedang dengan suara tajam. Tangan kanannya masih menahan tongkat kusam Siluman Buta yang mengapung sementara pemiliknya pun melakukan yang sama. Lelaki tua berpakaian compang-camping itu menel
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-26
Baca selengkapnya

346. Part 22

"Manusia keparat ini rupanya memang mau mencari mampus! Oh! Bagaimana keadaan Dewa Pemarah saat ini? Mudah-mudahan dia bisa menggunakan otaknya untuk tidak melakukan perbuatan nekat pada Iblis Mara Kayangan. Manusia buta celaka ini rupanya harus menerima kekejaman ku. Ketika pertama kali muncul beberapa bulan lalu, aku memang hampir saja bertarung dengan manusia buta ini. Tetapi masih ku tahan semua rasa marah. Kali ini akan kuberi pelajaran agar dia mengerti, bahwa urusan tak bisa ditangguhkan lagi!" sentak hati Dewi Pedang dengan kegeraman berlipat ganda. Lalu dialirkan tenaga dalamnya pada Pedangnya.Jurus 'Pedang Empat Musim' siap dilepaskan. Lalu katanya keras, "Kendati nyawamu tak akan kulepaskan, aku masih memberitahumu bahwa aku akan menyerang!"Siluman Buta mendengus. "Jangan sesumbar di hadapanku. Lakukan bila kau...." Seruan lelaki tua buta itu terputus karena Dewi Pedang sudah menggebah ke muka dengan serangan dahsyatnya. Pedangnya telah dipergunakan. Memek
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-26
Baca selengkapnya

347. Panembahan Agung

DEWA PEMARAH berkelebat ke arah Iblis Mara Kayangan yang masih mengamuk di seperempat perjalanan menuju puncak Gunung Siguntang. Dewa Pemarah yang sudah tahu kehebatan Iblis Mara Kayangan memang tak mau bertindak gegabah. Dicobanya untuk mencari sela dan kesempatan yang baik. Akan tetapi, dasar tukang marah-marah, amarahnya pun naik setelah terus-menerus mendapati Iblis Mara Kayangan menghancurkan apa saja yang ada di dekatnya. Biar bagaimanapun juga, Gunung Siguntang adalah tempat kediaman Panembahan Agung. Salah satu orang yang paling dihormatinya.Lama-kelamaan dia pun tak bisa menahan amarahnya mendapati Gunung Siguntang telah porakporanda. Dengan gerakan yang luar biasa cepatnya, Dewa Pemarah mengempos tubuh. Kedua tangannya telah dialirkan tenaga sakti berlipat ganda.Wuuuttt!Tubuhnya mencelat tinggi. Saat melewati kepala Iblis Mara Kayangan, kedua tangannya yang terangkum tenaga sakti itu segera dihantamkan ke kepala Iblis Mara Kayangan.Des! Des!
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-26
Baca selengkapnya

348. Part 2

Namun, sebelum si kakek memutuskan untuk segera menyerang, suara keras kembali menderu.Kraaataaak! Sraaangngng!"Sontoloyo!" maki si Dewa Pemarah dengan wajah menekuk keras. Menandakan kemarahannya sudah semakin membludak. Dengan cepat si kakek membuang tubuh ke kanan, melipat gandakan ilmu peringan tubuhnya. Tubuhnya mencelat lincah ke samping. Saat mencelat itu Dewa Pemarah langsung menggerakkan kedua tangannya ke depan...Wuuut! Pyarrr!Menghampar angin dingin dari telapak tangannya menghantam sekaligus membuyarkan angin yang masih menderu yang ditimbulkan oleh rantai yang digerakkan Iblis Mara Kayangan. Akan tetapi, kendati lelaki berkuncir itu berhasil memunahkan angin dahsyat tadi, namun bagai tersisa angin itu menderu. Dewa Pemarah memekik tertahan. Sulit baginya untuk menghindar sekarang. Jalan satu-satunya memapaki. Namun hal itu kalah cepat."Aaakhhh!"Dewa Pemarah berteriak keras dengan tubuh terpental hingga tiga tombak ke belak
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-26
Baca selengkapnya

349. Part 3

Sepasang mata si nenek berkonde melebar menatap dua orang berwujud aneh yang berdiri di hadapannya. Perasaannya semakin dibuncah berbagai pertanyaan."Benar-benar dunia sangat aneh. Selama malang melintang di rimba persilatan ini, aku baru melihat lelaki tua berpunuk dengan tampang tak ubahnya setan belaka dan wanita keriput yang menakutkan. Tetapi... Ya, ya... Aku ingat sesuatu yang lama tersimpan tentang kedua manusia ini. Kalau, tak salah, Guru pernah mengatakan tentang sepasang manusia semacam ini. Apakah... keduanya yang berjuluk Sepasang Pemburu dari Neraka?" Karena didera rasa penasaran yang menggayuti hatinya, Dewi Pedang segera melontarkan pertanyaan, "Lelaki tua berpunuk dan wanita tua bau bangkai! Apakah salah bila kukatakan kalian adalah Sepasang Pemburu dari Neraka?""Kau tak salah mengucap kata, Perempuan berkonde! Yang kau katakan itu kamilah orangnya!" kata si lelaki tua berpunuk yang tak lain adalah si Pembawa Mayat. Sementara perempuan bertampang seta
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-27
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3334353637
...
129
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status