Home / Pendekar / Si Buta Dari Sungai Ular / Chapter 331 - Chapter 340

All Chapters of Si Buta Dari Sungai Ular: Chapter 331 - Chapter 340

1284 Chapters

330. Part 6

Rangkaian tiga gebrakan itu mengarah pada si lelaki tua berpunuk yang memekik cukup kencang. Jurus 'Tangan Maut Sedot Darah' menebarkan sinar biru yang sangat kuat. Menyusul tepukan dahsyat yang memekakkan kedua gendang telinga Pembawa Mayat. Hamparan dan kabut kuning yang dilepaskan terakhir oleh Dewi Samudera Biru menambah kengerian Pembawa Mayat Lalu mengeluarkan pekikan yang cukup keras, lelaki berpunuk itu membuang tubuh ke samping.Bersama dengan itu, kedua tangannya yang terbuka digebah ke muka dengan cara mendorong. Tenaga dalamnya dilipatgandakan.Wussss!Menghampar gelombang dingin luar biasa ke arah gebrakan Dewi Samudera Biru. Bentrokan pun tak bisa dihindarkan lagi. Suara letupan berulangkali terdengar. Mengejutkan dan membuat tempat itu tak ubahnya seperti dilanda gempa. Sinar biru dan kabut kuning berpendar menerangi tempat itu. Semak belukar langsung tercabut. Tanah di mana tempat terjadi bentrokan itu rengkah. Memuncratkan debu yang membubung ti
last updateLast Updated : 2023-12-23
Read more

331. Part 7

Kejap lain dia sudah meneruskan serangannya. Mayang Harum menggeram dengan tatapan tak berkedip. Dia membuang tubuh ke kanan dan merunduk saat Tulang Ekor Naga Emas mengarah pada lehernya. Lalu meloncat ke belakang tatkala Manggala menusukkan tongkat itu, lalu membabat.Praaak! Prak! Praaak!Tiga suara keras terdengar. Menyusul suara berdentum yang sangat dahsyat. Rupanya, sambaran Tulang Ekor Naga Emas gagal mengenai sasaran. Dan sebagai gantinya, tiga batang pohon dibabat dan ambruk. Detik lain, tiga batang pohon yang ambruk itu telah menjadi serpihan menghangus."Mayang Mengapa kau masih bertindak ayal!” seru si Pembawa Mayat cukup tersentak."Jangan sembarangan omong! Tenaga Inti Geledek di tubuh pemuda itu benar-benar luar biasa panasnya! Dan tongkat di tangannya, begitu mengerikan sekali! Sambaran anginnya sudah membuat bulu kudukku berdiri!" sahut kekasihnya sambil berlompatan."Hmmm.... Tak heran bila tongkat itu memang hebat! Tetapi,
last updateLast Updated : 2023-12-23
Read more

332. Part 8

GERAKAN alam begitu tak terasa sama sekali. Seiring. dengan berlarinya sang waktu yang sedemikian cepatnya. Hari telah memasuki senja kembali. Begitu banyaknya kejadian-kejadian yang telah terlewati dan akan dilewati tanpa pernah terpikirkan kejadian apa yang akan terjadi.Gerumbul semak belukar menguak, menyusul burung-burung beterbangan akibat ku akan yang dilakukan dengan tiba-tiba itu. Satu sosok tubuh muncul dari semak yang terkuak itu. Sepasang matanya yang dalam dan tajam, memperhatikan sekelilingnya dengan pancaran mata yang tak bisa menyembunyikan rasa ngeri. Kengerian itu pun terbayang di wajahnya yang penuh keriput."Gila! Apakah akan ku urungkan saja niatku ini?" gumam sosok tubuh itu sambil menahan napas. Kegelisahannya semakin nyata saja. Dan tiba-tiba orang itu tersedak. Dari mulutnya mengalir darah segar. Rupanya dia sedang dalam keadaan terluka. Segera dialirkan tenaga dalamnya yang nyata-nyata tak membawa arti pada luka yang dideritanya. Di usapnya da
last updateLast Updated : 2023-12-23
Read more

333. Part 9

Jubah Setan menarik napas. Wajahnya bertambah tegang. Kali ini memikirkan kemungkinan apakah dia harus mengatakannya atau menghentikannya saat itu juga."Jangan main-main di hadapan ku bila masih sayang nyawa!" bentakan keras itu seperti hendak meledakkan gendang telinga lelaki berjubah hitam itu.Lalu dengan suara tertahan dan penuh kebimbangan, Jubah Setan mengatakan juga tentang Ratu Tengkorak."Dia.... Dia telah tewas.”Sesaat kesunyian merebak. Tetap tak ada desir angin atau suara hewan hutan itu. Yang makin terasa hawa dingin yang mampu merontokkan tulang belulang dan menghentikan jalan darah. Detik berikutnya, tiba-tiba saja sepuluh batang pohon jati besar tercabut dan terlempar ke berbagai tempat dengan menimbulkan suara berdebam dahsyat!Menggigil tubuh si Jubah Setan mendapatkan pohon-pohon itu tercabut dan beterbangan. Belum lagi ketegangannya reda, satu bentakan yang bisa menghancurkan gendang telinga menggebah hutan itu, menggugu
last updateLast Updated : 2023-12-23
Read more

334. Part 10

Bila Ayu Wulan berdiri, tinggi sosok buntal itu hanya sepundaknya saja. "Cinta selalu datang tiba-tiba. Terkadang perlahan dan terkadang membabi buta. Rasa cinta sangat dalam dan merupakan satu anugerah bila dijalani dengan rasa gembira. Namun, cinta bisa berubah menjadi petaka bila dijalani dengan rasa duka. Anakku, urusan cinta yang kau pendam tak seharusnya membikin kau merana. Karena....""Tetapi, aku memang mencintainya, Kek...," kata murid si Dewa Pemarah itu tanpa malu-malu. Sungguh, gadis ini merasa beruntung berjumpa dengan lelaki tua aneh yang bertubuh buntal dan berjuluk Dewa Bumi. Bila saja Dewa Bumi tidak muncul, tak mustahil dia akan dipermalukan oleh Jubah Setan dan Jubah Mambang.Ayu Wulan yang saat itu tengah merenungi nasib malangnya karena Si Buta dari Sungai Ular, pemuda yang di cintainya diduga telah mempunyai kekasih, akhirnya memutuskan untuk mengikuti Dewa Bumi yang menuju ke Gunung Siguntang. Sebelumnya, Ayu Wulan melihat Manggala sedang bersam
last updateLast Updated : 2023-12-24
Read more

335. Part 11

Ayu Wulan perlahan-lahan menundukkan kepalanya dengan wajah memerah. Lalu katanya lirih tanpa mengangkat kepalanya, "Maafkan aku, Kek.""Simpan rasa cinta mu itu. Karena dia bisa membelenggu dan membutakan mata hatimu. Anakku, keputusan ada di tanganmu. Aku tak memaksa mu untuk ikut ke Gunung Siguntang."Perlahan-lahan pula murid si Dewa Pemarah itu mengangkat kepalanya."Aku ikut, Kek.""Tak ada yang memaksa bila kau menolak. Karena, aku sendiri tidak bermaksud mengajak mu."Kali ini Ayu Wulan menarik napas dalam. Berat dan rasanya penuh beban. Dilakukannya berulangkali sampai kemudian dirasakan dadanya begitu lapang. Kata-kata Dewa Bumi yang bernada berayun-ayun itu mulai meresap di relung hatinya yang terdalam."Akan ku coba untuk melakukan apa yang kau katakan itu, Kek," katanya lembut."Bagus, Anak ku! Berarti, kau telah membuka mata dan hatimu, bahwa perjalanan hidup ini meskipun sering dikatakan sangat singkat, tetapi terlalu p
last updateLast Updated : 2023-12-24
Read more

336. Part 12

Nandari menarik napas berulangkali melihat sikap Andini yang sepeninggal Si Buta dari Sungai Ular setelah mengobati luka Ratu Harimau Putih, seolah menguap seluruh keceriwisannya, keceriaannya dan kenakalannya."Hmmm... aku bertambah yakin, kalau Andini mencintai pemuda sakti berjuluk Si Buta dari Sungai Ular itu. Semenjak si pemuda meninggalkan tempat ini, tak ada suaranya sekali pun juga. Bila saja Ratu Harimau Putih sudah pulih benar kondisinya, sudah tentu kami akan meninggalkan tempat ini. Memang Ratu Harimau Putih berulang kali meminta kami untuk segera meninggalkan tempat ini. Tetapi, di saat keadaan berbahaya seperti ini, tak mungkin kami meninggalkannya. Aku sudah membicarakan soal itu pada Kang Wisnu. Tetapi sikap Andini ini?"Nandari menarik napas dalam. Lalu diliriknya Garaga yang nampak sedang tertidur."Baru kali ini aku melihat ular sebesar itu. Ah, beruntung sekali kang Manggala dapat memeliharanya." Setelah memperhatikan Garaga, Nandari kembali
last updateLast Updated : 2023-12-24
Read more

337. Part 13

Ratu Harimau Putih yang juga telah berdiri di sana dengan Marbone di sebelah kanannya berkata, "Aku juga menduga demikian. Tak mungkin ular raksasa yang patuh pada majikannya itu meninggalkan kita begitu saja tanpa satu sebab. Lebih baik, meskipun rasanya tidak mungkin, kita mencoba mencari jejak Garaga. Barangkali saja kita bisa bertemu dengan Si Buta dari Sungai Ular. Dan, terutama tekadku untuk mencari saudara seperguruanku yang berjuluk Dewi Samudera Biru."Nandari menoleh pada si nenek berbaju dari kulit harimau tetapi berwarna putih itu."Apakah kondisi mu sudah pulih, Ratu?" tanyanya ikut-ikutan memanggil si nenek dengan sebutan Ratu sama yang seperti dilakukan Marbone.Ratu Harimau Putih tersenyum lalu menganggukkan kepalanya. "Ya, kondisi ku sudah pulih. Lebih baik, kita segera melakukannya. Karena, malam sebentar lagi akan datang. Dan kita bisa kehilangan jejak Garaga. Meskipun sekali lagi kukatakan, kalau sebenarnya kita sudah kehilangan jejaknya."
last updateLast Updated : 2023-12-24
Read more

338. Part 14

"Garaga... jagalah dia baik-baik. Dia baru akan siuman besok pagi. Setelah itu, bawalah dia pergi dari sini. Kau masih tahu di mana letak Gunung Siguntang?"Seperti tahu perkataan orang, Garaga mengangguk-anggukkan kepalanya. "Bagus! Bawalah dia ke sana. Karena, tenaganya sangat diperlukan. Perlu ku ingatkan, Garaga. Bila kau bertemu dengan Panembahan Agung, katakan, aku pun telah keluar dari tempat kediaman. Rasanya, bukan hanya musuh lamanya saja yang telah muncul dan hendak menuntut balas. Manusia-manusia yang mempunyai dendam kepadaku pun telah muncul"Si orang tua terdiam. Lalu berkata, "Baiklah, Garaga... aku pergi sekarang. Dan sampaikan padanya, agar dia segera menguasai Kitab Pembangkit Mayat."Seperti datangnya tadi, orang tua bersorban mengenakan baju putih yang dipenuhi sulaman bunga api itu lenyap dari pandangan. Seperti dibawa angin saja. Tinggallah Garaga yang perlahan-lahan mendekam di sisi Manggala yang masih tergeletak. -o0
last updateLast Updated : 2023-12-24
Read more

339. Part 15

Kalau tadi sikap si Jubah Setan sedemikian soknya, kali ini dia nampak agak gugup sambil menyingkir sedikit ke belakang dan mengalihkan tatapan pada orang berkain hitam yang tak lain Raja Pocong. Kakak kandung dari Ratu Tengkorak"Yang kau katakan itu benar adanya, Raja Pocong. Dialah orangnya yang telah membunuh Ratu Tengkorak," sahut Jubah Setan terbata.Terdengar suara merandek dingin dari orang berkain hitam itu. Manggala diam-diam merasakan bulu kuduknya meremang. Dan dia dibuat tersentak ketika dilihatnya sepasang mata yang memerah menyala dari balik kain hitam itu tanpa terlihat bagaimana rupa si pemilik mata merah itu."Berita telah sampai ke kedua telingaku. Adikku telah tewas di tanganmu. Hanya ada dua pilihan untuk menentukan cara mati. Pertama, membunuh diri! Kedua, mati di tanganku! Aku tak punya banyak waktu untuk menunggu jawaban. Segera kau pilih keputusan mu, orang buta!""Hmm... Aku tahu sekarang, kalau orang yang disebut oleh Jubah Seta
last updateLast Updated : 2023-12-25
Read more
PREV
1
...
3233343536
...
129
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status