Share

335. Part 11

last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-24 01:02:31

Ayu Wulan perlahan-lahan menundukkan kepalanya dengan wajah memerah. Lalu katanya lirih tanpa mengangkat kepalanya, "Maafkan aku, Kek."

"Simpan rasa cinta mu itu. Karena dia bisa membelenggu dan membutakan mata hatimu. Anakku, keputusan ada di tanganmu. Aku tak memaksa mu untuk ikut ke Gunung Siguntang."

Perlahan-lahan pula murid si Dewa Pemarah itu mengangkat kepalanya.

"Aku ikut, Kek."

"Tak ada yang memaksa bila kau menolak. Karena, aku sendiri tidak bermaksud mengajak mu."

Kali ini Ayu Wulan menarik napas dalam. Berat dan rasanya penuh beban. Dilakukannya berulangkali sampai kemudian dirasakan dadanya begitu lapang. Kata-kata Dewa Bumi yang bernada berayun-ayun itu mulai meresap di relung hatinya yang terdalam.

"Akan ku coba untuk melakukan apa yang kau katakan itu, Kek," katanya lembut.

"Bagus, Anak ku! Berarti, kau telah membuka mata dan hatimu, bahwa perjalanan hidup ini meskipun sering dikatakan sangat singkat, tetapi terlalu p

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Si Buta Dari Sungai Ular   336. Part 12

    Nandari menarik napas berulangkali melihat sikap Andini yang sepeninggal Si Buta dari Sungai Ular setelah mengobati luka Ratu Harimau Putih, seolah menguap seluruh keceriwisannya, keceriaannya dan kenakalannya."Hmmm... aku bertambah yakin, kalau Andini mencintai pemuda sakti berjuluk Si Buta dari Sungai Ular itu. Semenjak si pemuda meninggalkan tempat ini, tak ada suaranya sekali pun juga. Bila saja Ratu Harimau Putih sudah pulih benar kondisinya, sudah tentu kami akan meninggalkan tempat ini. Memang Ratu Harimau Putih berulang kali meminta kami untuk segera meninggalkan tempat ini. Tetapi, di saat keadaan berbahaya seperti ini, tak mungkin kami meninggalkannya. Aku sudah membicarakan soal itu pada Kang Wisnu. Tetapi sikap Andini ini?"Nandari menarik napas dalam. Lalu diliriknya Garaga yang nampak sedang tertidur."Baru kali ini aku melihat ular sebesar itu. Ah, beruntung sekali kang Manggala dapat memeliharanya." Setelah memperhatikan Garaga, Nandari kembali

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-24
  • Si Buta Dari Sungai Ular   337. Part 13

    Ratu Harimau Putih yang juga telah berdiri di sana dengan Marbone di sebelah kanannya berkata, "Aku juga menduga demikian. Tak mungkin ular raksasa yang patuh pada majikannya itu meninggalkan kita begitu saja tanpa satu sebab. Lebih baik, meskipun rasanya tidak mungkin, kita mencoba mencari jejak Garaga. Barangkali saja kita bisa bertemu dengan Si Buta dari Sungai Ular. Dan, terutama tekadku untuk mencari saudara seperguruanku yang berjuluk Dewi Samudera Biru."Nandari menoleh pada si nenek berbaju dari kulit harimau tetapi berwarna putih itu."Apakah kondisi mu sudah pulih, Ratu?" tanyanya ikut-ikutan memanggil si nenek dengan sebutan Ratu sama yang seperti dilakukan Marbone.Ratu Harimau Putih tersenyum lalu menganggukkan kepalanya. "Ya, kondisi ku sudah pulih. Lebih baik, kita segera melakukannya. Karena, malam sebentar lagi akan datang. Dan kita bisa kehilangan jejak Garaga. Meskipun sekali lagi kukatakan, kalau sebenarnya kita sudah kehilangan jejaknya."

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-24
  • Si Buta Dari Sungai Ular   338. Part 14

    "Garaga... jagalah dia baik-baik. Dia baru akan siuman besok pagi. Setelah itu, bawalah dia pergi dari sini. Kau masih tahu di mana letak Gunung Siguntang?"Seperti tahu perkataan orang, Garaga mengangguk-anggukkan kepalanya. "Bagus! Bawalah dia ke sana. Karena, tenaganya sangat diperlukan. Perlu ku ingatkan, Garaga. Bila kau bertemu dengan Panembahan Agung, katakan, aku pun telah keluar dari tempat kediaman. Rasanya, bukan hanya musuh lamanya saja yang telah muncul dan hendak menuntut balas. Manusia-manusia yang mempunyai dendam kepadaku pun telah muncul"Si orang tua terdiam. Lalu berkata, "Baiklah, Garaga... aku pergi sekarang. Dan sampaikan padanya, agar dia segera menguasai Kitab Pembangkit Mayat."Seperti datangnya tadi, orang tua bersorban mengenakan baju putih yang dipenuhi sulaman bunga api itu lenyap dari pandangan. Seperti dibawa angin saja. Tinggallah Garaga yang perlahan-lahan mendekam di sisi Manggala yang masih tergeletak.-o0

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-24
  • Si Buta Dari Sungai Ular   339. Part 15

    Kalau tadi sikap si Jubah Setan sedemikian soknya, kali ini dia nampak agak gugup sambil menyingkir sedikit ke belakang dan mengalihkan tatapan pada orang berkain hitam yang tak lain Raja Pocong. Kakak kandung dari Ratu Tengkorak"Yang kau katakan itu benar adanya, Raja Pocong. Dialah orangnya yang telah membunuh Ratu Tengkorak," sahut Jubah Setan terbata.Terdengar suara merandek dingin dari orang berkain hitam itu. Manggala diam-diam merasakan bulu kuduknya meremang. Dan dia dibuat tersentak ketika dilihatnya sepasang mata yang memerah menyala dari balik kain hitam itu tanpa terlihat bagaimana rupa si pemilik mata merah itu."Berita telah sampai ke kedua telingaku. Adikku telah tewas di tanganmu. Hanya ada dua pilihan untuk menentukan cara mati. Pertama, membunuh diri! Kedua, mati di tanganku! Aku tak punya banyak waktu untuk menunggu jawaban. Segera kau pilih keputusan mu, orang buta!""Hmm... Aku tahu sekarang, kalau orang yang disebut oleh Jubah Seta

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-25
  • Si Buta Dari Sungai Ular   340. Part 16

    "Wah! Bagaimana kau ingin aku membayarnya?"Terdengar gerengan bernada gusar luar biasa. Lalu seperti yang dilakukan sebelumnya, tiba-tiba saja tubuh berbalut kain hitam pekat itu mencelat dengan cara melompat!Wuuussss!Kali ini gelombang sinar hitam nampak mendahului lesatan tubuh si Raja Pocong. Menyusul angin panas yang menderu menimbulkan suara menggidikkan. Manggala sendiri sudah mencelat ke muka pula. Bersamaan dengan celatan tubuhnya, tangan kanannya mencabut Tulang Ekor Naga Emas yang saat itu juga menghampar sinar keemasan yang sangat terang!-o0o-Berjarak sepuluh tombak dari tempat itu, pertarungan antara Garaga dengan Jubah Setan semakin lama bertambah seru. Sejak pertama kali melancarkan serangan, si Jubah Setan tak sekali pun dapat mendesak Garaga. Ular raksasa kemerahan yang mempunyai kesaktian tinggi itu berhasil mempermainkan si Jubah Setan, hingga lelaki tua berambut panjang dengan jubah biru pekat itu berulan

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-25
  • Si Buta Dari Sungai Ular   341. Part 17

    "Gila! Rupanya dia terkejut juga dengan gempuran ku. Hmmm,... Beruntung juga dia menyembunyikan wajahnya hingga tak ketahuan apakah dia tengah kesakitan atau apa"Habis membatin begitu, dengan seringai lebar pemuda dari Sungai Ular itu berseru, "O.... Jadi kau terkejut, ya? Nah! Kau mesti hati-hati sekarang! Kalau kau celaka, bisa-bisa ku pakai nanti kain hitam mu itu untuk tidur!”Terdengar suara dengusan dalam yang cukup mengkederkan hati. Detik berikutnya, entah bagaimana menggerakkan kedua tangannya yang tertutup rapat itu, angin dahsyat menggebah ke arah Manggala. Bersamaan dengan itu, sosok Raja Pocong melompat dengan gerakan secepat angin.Manggala menatap dengan kedua mata dipentangkan. Kejap lain, dia sudah mengempos tubuhnya. Kali ini tenaga 'Inti Geledek' dialirkan ke tangan kanannya yang masih memegang Tulang Ekor Naga Emas.Seketika itu juga menghampar kilatan lidah petir yang cukup menyilaukan, dikawal dengan hawa panas luar biasa.

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-25
  • Si Buta Dari Sungai Ular   342. Part 18

    Tangan kirinya yang telah dialirkan tenaga 'Inti Geledek' menghajar telak bagian punggung Raja Pocong.Des!Bersamaan pukulan itu menerpa punggungnya, Raja Pocong memekik kesakitan dan tersuruk ke depan. Dia hampir saja ambruk menghajar tanah. Namun dengan gerakan yang aneh, tubuhnya bisa dikendalikan. Bahkan melompat menjauh tiga tombak. Akan tetapi, Manggala yang melihat kesempatan tak mau bertindak ayal. Tulang Ekor Naga Emas di tangan kanannya digerakkan. Kembali terdengar pekikan Raja Pocong. Sebisanya dia membuang tubuh ke samping begitu mendapati hawa panas yang mengarah padanya.Namun.... Cras!Ujung tongkat yang tajam dan mengeluarkan kilatan lidah petir itu masih sempat menggores lengankanan bagian atas orang berbalut kain hitam itu. Seketika jeritan membahana terdengar keras dari mulut Raja Pocong. Bila saja saat itu Manggala menginginkan nyawa manusia berbalut kain hitam itu, sangatlah mudah untuk dilakukannya. Akan tetapi, pemuda dari S

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-25
  • Si Buta Dari Sungai Ular   343. Part 19

    Saat melangkah itu, rantai besar yang terikat pada kedua kakinya, yang seratus tahun lalu dipergunakanoleh Malaikat Gledek, menghajar semak belukar yang lalu tercabut dari akarnya.Manusia Mayat yang dibangkitkan oleh Dewi Samudera Biru dengan bantuan Kitab Pembangkit Mayat terus melangkah naik dengan suara gerengan yang berkali-kali terdengar.Manusia Mayat yang menyimpan dendam itu berhenti di seperempat perjalanan menuju puncak Gunung Siguntang. "Paneemmbahhan Agguungg. Keluaaar kauu dari peerrsemmbuunyiiaan..'" Tak ada sahutan apa-apa. Gunung Siguntang sunyi. Suasananya yang mencekam makin menggigit nurani.Di ufuk timur sana, perlahan-lahan sang fajar mulai merambat naik. Biasan panah merah yang dilepaskannya mulai menerangi persada. Merasa tak ada sahutan atau tanda-tanda munculnya orang yang dicarinya, Manusia Mayat itu menggereng dengan suara menggetarkan. Tangan kanannya di angkat dan digerakkan.Sraaanggg! Wuuuuttt! Blaaarrr!Dindin

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-25

Bab terbaru

  • Si Buta Dari Sungai Ular   1283. Part 20

    Roh Dewa Petir segera melayang ke atas dengan membawa batu hitam tadi. Kendati sinar-sinar hitam yang mencelat dari batu itu tak putus, namun bahaya mulai mereda karena semakin lama batu itu semakin tinggi dibawa terbang. Mendapati hal itu, Si Buta dari Sungai Ular menghela napas lega. "Rasanya... sudah berakhir ketegangan ini." Tetapi dia keliru! Rupanya bahaya belum berhenti sampai di Sana. Karena mendadak saja terdengar suara berderak yang sangat keras laksana topan hantam pesisir. Menyusul rengkahnya tanah di beberapa penjuru. Si Buta dari Sungai Ular seketika berseru seraya menyambar tangan Dewi Awan Putih, "Menyingkir!" Hantu Caping Baja yang semula tercengang tak percaya melihat Roh Dewa Petir raksasa yang keluar dari dada Manggala, segera bertindak cepat. Kedua kakinya dijejakkan di atas tanah, saat itu pula tubuhnya mumbul ke angkasa! Tanah yang rengkah itu bergerak sangat cepat, membujur dan memburu disertai suara menggemuruh yang mengerikan. Debu-debu beterbangan disert

  • Si Buta Dari Sungai Ular   1282. Part 19

    Bukan hanya Manusia Angin yang palingkan kepala, Dayang Harum pun segera menoleh. Sepasang mata si gadis mendadak terkesiap, tatkala sinar hitam berkilat-kilat menggebah ke arahnya.Mendapati serangan yang ganas itu, salah seorang dari Dayang-dayang Dasar Neraka segera surutkan langkah tiga tindak ke belakang. Kejap itu pula dia siap lepaskan pukulan 'Kabut Gurun Es'!Namun sebelum dilakukan, mendadak saja terdengar suara letupan yang sangat keras dan muncratnya sinar hitam yang dilepaskan oleh Iblis Tanpa Jiwa. Menyusul kemudian tubuh lelaki itu mencelat ke belakang disertai seruan tertahan, "Keparat busuk!"Tatkala kedua kakinya hinggap kembali di atas tanah, kepalanya segera dipalingkan ke kanan dan ke kiri. Makiannya terdengar walau pelan, "Setan keparat! Siapa lagi orangnya yang hendak bikin masalah!"Bukan hanya Iblis Tanpa Jiwa yang heran mendapati putusnya serangan yang dilakukannya, Dayang Harum pun terkesiap kaget dengan mulut menganga. Gadis in

  • Si Buta Dari Sungai Ular   1281. Part 18

    Buang Totang Samudero tak mau tinggal diam. Disertai teriakan keras, mendadak saja terdengar deru angin kencang yang disusul dengan berkelebatnya seberkas sinar kuning dan merah mengarah pada Iblis Tanpa Jiwa!Blaaar! Blaaarr!Terdengar letupan sangat dahsyat bersamaan muncratnya sinar hitam, kuning dan merah ke berbagai tempat! Masing-masing orang surut ke belakang. Sosok Iblis Tanpa Jiwa nampak bergetar. Hanya sekejap karena kejap lain kedua kakinya telah tegak berdiri.Di seberang, sosok Buang Totang Samudero bergetar kendati tubuhnya tetap berada sejengkal di atas tanah. Darah mengalir dari sudut-sudut bibirnya."Celaka! Rasanya aku tak akan mampu menghadapi manusia satu ini!" desisnya tegang. Tetapi di lain kejap sepasang matanya terbuka lebih lebar. "Peduli setan! Apa pun yang terjadi, aku akan tetap bertahan!"Habis membatin begitu, mendadak saja membersit sinar kuning dan merah dari tubuh Buang Totang Samudero. Menyusul sosoknya telah meles

  • Si Buta Dari Sungai Ular   1280. Part 17

    Berpikir demikian, mendadak saja Manggala melepaskan diri dari rangkulan Dewi Awan Putih disertai dorongan keras. Gadis berbaju jingga itu terkejut. Seraya keluarkan pekikan tertahan, tubuh gadis itu terguling ke depan.Manggala langsung melompat ke udara, berputar dua kali guna hindari sambaran sinar hitam, lalu berdiri tegak di atas tanah dengan wajah tegang dan kesiagaan tinggi. Begitu berdiri tegak, dengan cepat diputar kedua tangannya ke atas, lalu ke bawah dan kembali ke atas. Menyusul diusapnya kedua tangannya satu sama lain. Lalu diusapkan tangan kanannya pada dadanya yang terdapat rajahan petir. Usai dilakukan semua itu, mendadak saja sebuah bayangan raksasa melesat dari rajahan petir yang terdapat pada kanan kiri lengannya. Melayang-layang tanpa mengeluarkan suara sama sekali. Rupanya Si Buta dari Sungai Ular telah mengeluarkan ilmu 'Inti Roh Dewa Petir'.Kejap kemudian, sambil dongakkan kepala, pemuda dari Sungai Ular ini berseru, "Dewa Petir! Angkat dan baw

  • Si Buta Dari Sungai Ular   1279. Part 16

    "Ada satu kekuatan yang nampaknya melingkupi batu ini," Manggala membatin tatkala menyadari Dewi Awan Putih belum berhasil menggeser batu itu. Bahkan dilihatnya gadis itu sudah berkeringat.Hantu Caping Baja berkata, "Menyingkir! Biar aku coba untuk menggulingkannya!"Setelah Dewi Awan Putih menyingkir dengan masih tak mempercayai apa yang lelah dilakukannya, si nenek yang sebagian wajahnya ditutupi caping terbuat dari baja yang sangat berat namun si nenek kelihatan biasa-biasa saja, segera mendorong batu besar hitam itu. Yang terjadi kemudian, sama seperti yang dialami oleh Dewi Awan Putih. Batu itu tetap tak bergeser!Menjadi ngotot Hantu Caping Baja. Tetapi sekian lama mencoba mendorongnya dengan lipat gandakan tenaga dalamnya, batu itu tetap tak bergeser.Manggala membatin, "Benar-benar luar biasa. Kekuatan yang ada pada batu ini seperti mengisyaratkan satu bahaya lain." Lalu katanya, "Sebaiknya... kita bersama-sama mendorong batu ini. Dan bersiap bil

  • Si Buta Dari Sungai Ular   1278. Part 15

    Pemuda dari Sungai Ular itu tak segera menjawab pertanyaan si nenek berpakaian putih gombrang. Pandangannya tertuju lekat ke depan."Menurut Dewi Awan Putih, di tempat yang bernama Bulak Batu Bulan akan terdapat sebuah batu yang disebut Batu Bulan. Di bawah batu itulah terdapat petunjuk di mana Kitab Pamungkas berada. Dan dikatakannya juga, kalau bahaya akan mengancam bila ada yang berhasil menggeser Batu Bulan. Bila memang tak jauh dari dua bukit itu adalah tempat yang disebut Bulak Batu Bulan, apakah Guru sudah berada di sana?" pikir Manggala.Si nenek yang sebagian wajahnya tertutup caping lebar terbuat dari baja namun sedikit pun tak merasa kepayahan mengenakannya, arahkan pandangannya pada Si Buta dari Sungai Ular yang masih terdiam, "Apakah kau memikirkan sesuatu?"Manggala mengangguk."Ya! Aku seperti... ah, sudahlah. Untuk memastikan apakah tempat itu yang disebut Bulak Batu Bulan, kita memang sebaiknya segera ke sana."Habis kata-kata itu

  • Si Buta Dari Sungai Ular   1277. Part 14

    Pemuda berpakaian abu-abu ini terkesiap mendapati serangan perempuan bertopeng perak yang ganas. Segera dia membuang tubuh ke kiri. Bersamaan dengan itu tubuhnya langsung dihempos ke depan seraya mendorong kedua tangannya.Dewi Topeng Perak kertakkan rahangnya. Tubuhnya segera dienjot ke atas menghindari gebrakan Wulung Seta. Masih berada di udara, dia memutar tubuhnya. Kejap lain tubuhnya sudah menderu deras ke arah Wulung Seta.Terburu-buru murid mendiang Ki Alam Gempita ini menghindar dan mengangkat kedua tangannya.Des! Des!Dua pukulan bertenaga dalam tinggi itu berbenturan keras. Sosok Dewi Topeng Perak langsung melenting ke belakang dan tegak kembali di atas tanah dengan kedua kaki dipentangkan. Dari balik topeng perak yang dikenakannya, sepasang mata perempuan berpakaian kuning cemerlang ini menusuk dalam.Sementara itu, Wulung Seta surut tiga tindak ke belakang. Dadanya terasa nyeri dengan kedua tangan yang terasa remuk."Aku tak bo

  • Si Buta Dari Sungai Ular   1276. Part 13

    "Aku juga belum dapat memastikan ke mana arah yang akan kita tempuh, Rayi. Sayangnya Raja Siluman Ular Putih tidak memberitahukan secara pasti. Rayi... apakah kau pikir Manggala sudah tiba di sana?""Aku tidak tahu. Tetapi mengingat waktu yang diberikan oleh Raja Siluman Ular Putih, seharusnya Kang Manggala sudah tiba di Bulak Batu Bulan. Bagaimana menurutmu sendiri?""Aku tidak tahu pasti."Di tempatnya sepasang mata Dewi Topeng Perak membuka cerah. "Hmmm... kedua remaja ini rupanya juga menuju ke Bulak Batu Bulan. Wajah keduanya nampaknya tak asing dalam ingatanku. Mendengar kata-kata keduanya, rupanya Raja Siluman Ular Putih juga melibatkan diri dalam urusan ini. Setahuku, lelaki itu adalah salah seorang dari guru Si Buta dari Sungai Ular. Peduli setan! Bila aku berhasil memiliki Kitab Pamungkas, semua keinginanku termasuk membunuh Si Buta dari Sungai Ular dan Buang Totang Samudero akan terlaksana dengan mudah."Karena terlalu gembira itulah tanpa seng

  • Si Buta Dari Sungai Ular   1275. Part 12

    Berlutut dan menangis tersedu-sedu Dayang Pandan meratapi nasib sialnya. Beberapa saat kemudian terdengar teriakannya kalap, "Kubunuh kau! Kubunuh kau!"Tanpa membetulkan pakaiannya, gadis yang baru saja mengalami nasib sial ini berkelebat ke arah perginya Iblis Tanpa Jiwa dengan teriakan-teriakan keras.-o0o-DUA hari berlalu lagi dalam kehidupan manusia. Sesungguhnya, waktu kerap datang bertubi-tubi. Meluruk dan terkadang menikam dalam, hingga manusia yang lupa, khilaf ataupun mencoba tak perduli akan tergilas oleh waktu. Tetapi yang kerap menghargai waktu, maka dia akan berjalan lurus dan dapat mengendalikan waktu.Dalam hamparan malam yang pekat, tiga sosok tubuh menghentikan kelebatan masing-masing di sebuah jalan setapak yang dipenuhi semak belukar. Bintang gemintang yang biasanya bertaburan malam ini entah pergi ke mana. Sejenak sunyi mengerjap disertai suara binatang-binatang malam."Dua hari sudah kita mencoba melacak di mana

DMCA.com Protection Status